Anda di halaman 1dari 17

MASYARAKAT DAN

KEBUDAYAAN

KEHIDUPAN KOLEKTIF MANUSIA


DAN HEWAN
CIRI KEHIDUPAN KOLEKTIF

1. Adanya pembagian kerja yang tetap untuk melaksanakan


berbagai macam fungsi kehidupan

2. Ketergantungan individu kepada individu lainnya dalam


kolektif

3. Kerjasama antar individu yang disebabkan karena


ketergantungan

4. Komunikasi antar individu guna melaksanakan kerjasama

5. Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu.


KONSEP MASYARAKAT

 “…the largest grouping in which common customs, traditions,


attitudes and feelings of unity are operative” (J.L. Gillin dan
J.P. Gillin) “…pengelompokan terbesar di mana
kebiasaan umum, tradisi, sikap dan rasa persatuan
bekerja”
 Kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan
dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial
dengan batas-batas tertentu (Ralph Linton)

 Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem


adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh
suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat).
IKATAN SUATU KESATUAN MANUSIA
MENJADI MASYARAKAT

1. Pola tingkah laku yang khas (adat-istiadat)

2. Memiliki rasa identitas kuat yang mengikat


sesama warga atau anggotanya

3. Kontinuitas dalam waktu

4. Interaksi antara warga-warganya.


UNSUR-UNSUR MASYARAKAT

- KOMUNITAS

- KELOMPOK

- PERKUMPULAN

UNSUR-UNSUR NON MASYARAKAT


- KATEGORI SOSIAL

- GOLONGAN SOSIAL

- KERUMUNAN
KOMUNITAS

Kesatuan hidup manusia yang menempati


suatu wilayah yang nyata dan berinteraksi
menurut suatu sistem adat-istiadat, serta
yang terikat oleh suatu rasa identitas
komunitas.

Contoh: Rt, Rw, desa, kota (ikatan lokasi


dan kesadaran wilayah.
KELOMPOK (Group) dan
PERKUMPULAN (Association)

KELOMPOK : merupakan suatu bentuk masyarakat karena selain


adanya sistem interaksi, adat-istiadat (norma) yang mengatur
interaksi itu, serta rasa identitas yang mempersatukan semua
anggota tadi juga adanya ciri tambahan yaitu:
- organisasi adat dan pimpinan
- selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu
Contoh: gerakan kebatinan Subud, kel. Kekerabatan,

PERKUMPULAN: merupakan suatu bentuk masyarakat karena selain


adanya sistem interaksi, norma yang mengatur interaksi itu, serta
rasa identitas yang mempersatukan semua anggota tadi juga
adanya ciri tambahan yaitu:
- organisasi buatan dan pimpinan asas wewenang dan hukum
- selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada
masa-masa yang secara berulang berkumpul dan bubar lagi.
Contoh: Persija – Jakarta, Ikatan Dokter Indonesia
GOLONGAN SOSIAL:
kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu dan
bahkan seringkali ciri itu juga dikenakan kepada mereka oleh
pihak luar kalangan mereka sendiri. Ikatan identitas sosial
berupa sistem nilai, norma dan adat-istiadat tertentu.

Contoh: golongan pemuda yang didasarkan pada ciri sifat/jiwa


muda.

KATEGORI SOSIAL:
kesatuan manusia yang terwujudkan karena adanya suatu ciri-ciri
obyektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu.
Ciri-ciri yang dikenakan itu biasanya tanpa disadari oleh ybs.

Contoh : kategori usia, jenis kelamin, sosial-ekonomi, dll.


SISTEM KEKERABATAN

PRINSIP PENGELOMPOKKAN
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
YANG DIDASARKAN PADA GARIS
KETURUNAN DAN PERKAWINAN
2 (DUA) TIPE SISTEM KEKERABATAN

1. GARIS CONSANGINEOUIS

INDIVIDU-INDIVIDU YANG SECARA


BIOLOGIS TERKAIT DENGAN
HUBUNGAN DARAH/SEDARAH
KETURUNAN

2. GARIS AFFINAL KIN

INDIVIDU-INDIVIDU YANG
TERHUBUNG KARENA PERKAWINAN
2 (DUA) IMPLIKASI INDIVIDU
PADA KEKERABATAN

1. SESUATU YANG AKAN MENEMPEL PADA


KEHIDUPAN MEREKA DAN AKAN MENJADI
SUATU HUBUNGAN YANG MENDASAR
2. MENGIKAT POLA-P0LA KELAKUAN INDIVIDU
DALAM BERBAGAI CARA MISALNYA PADA
PENGGUNAAN MARGA/FAM, NAMA ORANG
TUA DLL.
KELOMPOK KEKERABATAN

1. KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY)


KELOMPOK KERABAT YANG TERDIRI DARI SATU
SUAMI, SATU ISTRI DAN ANAK-ANAK MEREKA.

2. KELUARGA LUAS (EXTENDED FAMILY)


SEKELOMPOK KERABAT YANG MERUPAKAN
PERLUASAN DARI KELUARGA INTI. LALU
MENGGABUNG MENURUT POLA TETAP DENGAN
RUMAH TANGGA ORANG TUANYA.
POLA MENETAP SETELAH KAWIN
1. VIRILOKAL
Sepasang pengantin baru oleh adat ditentukan untuk tinggal
bersama orang tua suami
2. UXORILOKAL
Adat yang menentukan bahwa sepasang pengantin baru
bergabung secara tetap di rumah tangga keluarga istri.
3. UTROLOKAL
tidak adanya ketentuan adat yang mengharuskan pasangan
pengantin baru untuk menetap di tempat tinggal keluarga suami
saja atau keluarga istri saja.
4. NEOLOKAL
Sepasang pengantin baru diharuskan oleh adat untuk membentuk
rumah tangga baru yang terpisah dari orang tua, tidak akan
membentuk keluarga luas. Seperti pada masyarakat bangsa Eropa
dan Amerika.
PRANATA SOSIAL (Institution)

 Suatu sistem norma khusus yang mengatur suatu rangkaian


tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu keperluan
khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat.

 Contoh : Dalam masyarakat kita dapat mengamati aktivitas


manusia berinteraksi dalam memberi pelajaran.
- Ayah mengajar anaknya cara memperbaiki alat rumah tangga
- Ibu mengajari anaknya adat sopan santun pergaulan
- Seorang manajer di kantor mengajar aturan-aturan untuk
menyusun laporan resmi pada seorang stafnya.
PERBEDAAN PRANATA DAN LEMBAGA

Lembaga, Institute, Organisasi Pranata, Institution

 The London School of PR Pendidikan komunikasi


 Universitas Indonesia Pendidikan tinggi sain
 PSSI Olah raga sepak bola
 TMII Rekreasi
 LIPI Penelitian masyarakat
 Kompas Jurnalistik
 Dewan Pers Kode etik wartawan
UNSUR-UNSUR PRANATA SOSIAL
 Kinship/domestic institutions, yaitu pranata yang berfungsi untuk
memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan. Contoh: perkawinan, sopan
santun, dll.
 Economic institutions yaitu pranata untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Contoh: perdagangan, industri, jasa, dll.
 Educational institutions yaitu pranata untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan. Contoh: sekolah, pengasuhan anak, dll.
 Scientific institutions yaitu pranata untuk memenuhi ilmiah manusia.
Contoh: penelitian, metode ilmiah, dll
 Aesthetic and recreational institutions yaitu pranata untuk memenuhi
kebutuhan rasa keindahan dan rekreasi. Contoh: seni, olah raga, dll.
 Religious institutions yaitu pranata untuk berhubungan dengan alam ghaib
atau Tuhan. Contoh: agama, doa, mantra, ilmu gaib, dll.
 Political institutions yaitu pranata untuk mengatur keseimbangan
kekuasaan dalam kehidupan. Contoh: demokrasi, parpol, pemerintahan,
dll.
 Somatic institutions yaitu pranata untuk memenuhi kebutuhan manusia
untuk fisik dan kenyamanan hidup manusia. Contoh: pemeliharan
kecantikan, kesehatan, kedokteran, dll.
M.Gunawan, SE., M.Ikom

Anda mungkin juga menyukai