Anda di halaman 1dari 45

SOSIOLOGI PEDESAAN

(Sosped)
Kontrak Pembelajaran
1. Kebudayaan dan Masyarakat
2. Lembaga Kemasyarakatan
3. Lapisan Sosial
4. Kekuasaan dan Wewenang
5. Masalah Sosial

I. Masyarakat dan Kebudayaan


1.

Menurut Ralph Linton


Masyarakat adalah kelompok manusia yang telah hidup
bersama dan bekerja sama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial.

2.

Selo Soemardjon dan Soeleman Soemardi


Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
dan menghasilkan kebudayaan.

3.

Melville J Hercovits
Masyarakat dan kebudayaan adalah sesuatu yang super
organik, artinya bahwa kebudayaan turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya walaupun orang-orang
yang menjadi anggota senantiasa silih berganti
disebabkan kematian dan kelahiran. Dimana ada
masyarakat disitu ada kebudayaan dan sebaliknya
dimana ada kebudayaan disitu ada.

4.

Menurut Bronislow Malinusshi


Masyarakat dan Kebudayaan adalah culture deferminis
sesuatu yang ada dalam masyarakat ditentukan oleh
masyarakat tersebut.

5.

Menurut Bahasa Sansekerta


Artinya dari kebudayaan buddayah artinya budi atau
akal.

6.

Menurut Bahasa Latin


Kebudayaan culture mengerjakan yaitu mengolah
tanah.

7.

Menurut E.B. Tylor


Kebudayaan adalah sesuatu yang kompleks yang
mencakup pengetahuan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

8.

Menurut
Selo
Soemardjan
dan
Soeleman
Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya rasa dan cipta
masyarakat.

FUNGSI KEBUDAYAAN
1. Untuk melindungi diri terhadap alam sekitar
Bagaimana
manusia
menguasai
dan
memanfaatkan akan yang ada.
2. Untuk mengatur hubungan antar manusia, agar
manusia
mengerti
bagaimana
seharusnya
bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya
kalau mereka berhubungan dengan manusia lain
3. Sebagai wadah segenap perasaan manusia

Gerak kebudayaan
Kebudayaan bergerak mengikuti perkembangan
manusia atau mengikuti gerak masyarakat. Mengapa
terjadi gerak kebudayaan ?
Proses Alkultarasi masuknya kebudayaan asing ke
dalam kebuyaan yang kita miliki.

Pola Kebudayaan Tradisional


1. Pola Adaptasi yang Pasif
Berdasarkan pengalaman turun temurun lingkungan
alam mengandung keteraturan sehingga mereka
tak memerlukan hal-hal yang baru berikan
contoh kebudayaan tradisional pada bidang
peternakan
2. Terjadinya Rasa Kekeluargaan
Akibat dari kedekatannya dengan alam sehingga
memandang segala sesuatu dengan satu kesatuan
termasuk hubungan antar manusia .
3. Pola Hidup Yang Lamban
Akibat dari kebiasaan hidup yang tergantung dari
alam yang teratur dan lamban.

4. Bersahaja Akibat dari sikap yang pasif dan


adaptif terhadap alam
5. Kurang Menghargai waktu akibat dari alam
memiliki irama sendiri sesuai dengan waktunya
6. Praktis, jujur, terus terang dan bersahabat
akibat dari masyarakat desa hidup di dalam
kelompok lingkungan primer, sating akrab.

II. LEMBAGA SOSIAL


(Lembaga Kemasyarakatan)
Lembaga Sosial = Social Institution = Pranata Sosial
Unsur-unsur yang mengatur warga masyarakat dalam sistem
tata kelakuan, hubungan dengan aktifitas manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Definisi :
Roueck dan Wareen Pola aktifitas yang terbentuk untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidup.
2. Summer Kebiasaan yang sistematis dan sederhana,
sehingga lembaga ini ditetapkan oleh kelompok dan memiliki
kekuatan hukum yang diterapkan dalam kelompok tersebut.
3. Mayor Polak Peraturan dan adat istiadat yang
mempertahankan nilai-nilai yang penting
4. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi Fungsi dari
perwujudan pola-pola kebudayaan yang meliputi tindakan ideide, sikap dan kelengkapan kebudayaan.
1.

Kesimpula
n:

Lembaga Sosial Keseluruhan peraturan, norma,


adat istiadat yang mendapat dukungan dari
masyarakat dalam mempertahankan nilai dalam
kehidupan yang mengatur hubungan sosial antar
anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

Tujuan Lembaga
Sosial:
pedoman
pada anggota

1. Memberikan
masyarakat,
bagaimana bertingkah laku atau bersikap dalam
menghadapi, masalah dalam masyarakat terutama
menyangkut kebutuhan hidup.
2. Menjaga keutuhan masyarakat.
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat dalam sitem
pengendalian sosial (social control) artinya sistem
pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku

Proses terjadinya lembaga


Sosial :

Diawali dari dorongan dasar dalam diri masyarakat


untuk mencari kebutuhan dasar tersebut. Secara
Biologis ada 3 unsur Basic Human Drives (H.E Barnes)
1.

Self Preservation ( Pertahanan diri)


keinginan manusia untuk mempertahankan diri dari
seorang kelompok lain (jadi ada hasrat untuk
berjuang)

2.

Self Expression
Ekspresi yang tampak secara fisik
rangsangan dari lingkungan sekelilingnya.

jika

ada

3. Self Prepetution
dorongan dasar menusia untuk mempertahankan
ras, nama keluarga danketurunan

Proses terbentuknya ketiga unsur tersebut (basic


Human Drives) kemudian tumbuh menjadi Human Need
(kebutuhan), dan selajutnya mendorong manusia untuk
bertingkah laku (human aktiviteit) dalam memenuhi
kepetingan (human interest).
Oleh karena itu untuk mengantar semua ini
diperlukan suatu norma/aturan. Awalnya norma
terbentuk tidak sengaja, norma lama-lama norma
tersebut dibuat secara sadar.
Norma
yang
berkembang
di
masyarakat
mempunyai kekuatan yang mengikat yang bebedabeda dari yang kuat sampai yang lemah dayan ikut.
1.
2.
3.
4.

Untuk membedakannya:
Usane/cara/perbuatan.
Foleways (perbuatan yang diulang-ulang)
Mores (tata kelautan)
Custom (adat istiadat)

Tipe-tipe Lembaga Sosial:


Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin
1. Klasifikasi ditinjau dari perkembanganya :
- Crecive institution yaitu lembaga primer yang
secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat. Misalnya
agama, perkawinan
- Enacted institution Misalnya:
2. Klasifikasi ditinjau dari sistem nilai yang diterima
masyarakat:
- Basic Institution:
Lembaga Sosial yang dianggap sangat penting
untuk memelihara dan mempertahankan tata
tertib dalam masyarakat. Keluarga, sekolah,
negara.
- Subsidiary Institution :
Lembaga sosial yang dianggap kurang penting dalam
masyarakat Kegiatan rekreasi

3. Klasifikasi ditinjau dari sudut penerimaan


masyarakat
-. Social sanctioned institution
Yaitu lembaga sosial yang diterima oleh
masyarakat Misalnya perusahaan, dagang,
BUMN dan sebagainya.
-. Unsctioned institution
Yaitu lembaga sosial yang tidak diterima oleh
masyarakat
Misalnya
:
keluarga,
penjahat,perampok dan sebagainya.
4. Klasifikasi ditinjau dari faktor penyebarannya
-. General institution
Yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh
masyarakat seluruh dunia Misalnya agama,
-. Restricted institution
Yaitu lembaga sosial yang dikenal oleh
masyarakat Misalnya islam,nasrani

5. Klasifikasi ditinjau dari sudut tujuannya


- Operative institution
Yaitu
lembaga
sosial
yang
berfungsi
menghimpun pola yang diperlukan untuk
mencapai tujuan lembaga tersebut lembaga
industrialisasi
- Regulatif institution
Yaitu lembaga sosial yang berfungsi untuk
mengawasi adat istiadat yang tidak menjadi
mutlak dari lembaga tersebut Lembaga
hukum
:
kejaksanaan,
pengadilan
dan
sebagainya.
Struktur
Pemerintahan Lembaga Desa (baru)

Landasan : Undang-undang No 5 tahun 1979


Pemerintah desa adalah penyelengara pemerintah
yang dilaksanakan oleh organinsasi pemerintah
terendah dibawah kecamatan.

Dalam undang-undang ini dibedakan antara Desa


dan Kelurahan.

Antara Desa dan Kelurahan.


1. Memiliki
hak
menyelenggarakan
rumah
tangganya sendiri
2. Terdapat
perangkat
desa
yang mengatur pemerintah
desa
-.

Kepala
wakilnya

desa

dan

-.

LMD
(lembaga
Musyawarah Desa)

-.

Pamong Praja sampai


dengan kepala dusun /kadus

1. Tidak memiliki hak


otonomi
2. Perangkat
- Lurah dan wakilnya
- Sekdes
- Kepala Urusan
- Kepala Lingkungan
- Tak terdapat LMD tapi
BPD

Lembaga Pemerintah Desa


Desa yang didasarkan hubungan daerah
(geneologis) yaitu desa yang mempunyai sistem
kekerabatan dengan aturan adat istiadat sehingga
peranan
pimpinan
desa
hanya
merupakan
bagian/instrumen dari sistem kekerabatan dan adat
istiadat tersebut. Oleh karena itu jika pimpinan desa
penyimpang
dari
peraturan
adat
maka
kepemimpinannya
tidak
akan
diakui
oleh
masyarakat.
Lembaga pemerintah desa yang di dasarkan
atas ikatan daerah yang mempunyai kepentingan
yang sama. Oleh karena itu ikatannya tak terlalu
kuat pimpinan desa dipilih oleh masyarakat

Perbedaan
(lama)

Lembaga

Pemerintah

Desa

Luar Jawa

Jawa

1. Pimpinan desa ikatan daerah


2. Intensitas dan lama waktu
intervensi
kekuasaan
(supradesa) kecil.
3. Wilayahnya kecil dan hanya
merupakan suatu lembaga
yang hidup bersama dalam
rumah dan aturan adat
istiadat.

1. Pimpinan desa ikatan


daerah
2. Intensitas dan lama waktu
intervensi kekuasaan luar
desa (supra desa) besar
(lama)
3. Mempunyai wilayah yang
lebih
besar,
karena
rusaknya
tradisi
asli
daerah yang disebabkan
oleh intervensi kerajaan
dan
kraton
dan
pemerintah
kolonial
Belanda.

III. LAPISAN SOSIAL


= LAPISAN MASYARAKAT = STRATIFIKASI
SOSIAL
Bahasa Asing = Social Stratifikcation Latin = Stratum
Strata Lapisan Menurut Pitirim A. Sorakin
Lapisan
sosial
adalah
perbedaan
penduduk/
masyarakat ke dalam kelas secara bertingkat.
Dasar dari Lapisan sosial:
1. Tidak adanya keseimbangan dalam pembagian
hak dan kewajiban.
2. Kewajiban dan tanggungjawab
3. Nilai - nilai sosial dan pengaruhnya diantara
anggota-anggota masyarakat.
4. Adanya sesuatu yang dihargai oleh masyarakat
(mendapat pengakuan masyarakat).

1.
2.
3.
4.

Kriteria yang digunakan dalam lapisan


masyarakat :

Ukuran kekayaan
Ukuran kehormatan
Ukuran kekuasaan
Ukuran ilmu pengetahuan

Unsur lapisan masyarakat


1. Kedudukan
Diartikan sebagai tempat/posisi seseorang dalam suatu
kelompok sosial.
ada 3 macam kedudukan :
1. Ascribed Status
kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan
perbedaan
rohaniah
dan
kemampuan.
kedudukan ini diperoleh dan kelahiran
sistem tertutup

2. Achiedved Status
. kedudukan seseorang yang dicapai dengan
usaha-usaha yang disengaja.
. kedudukan ini diperoleh atas kedudukan ini
diperoleh atas dasar kelahiran tetapi bersifat
terbuka
3. Assigned Status
Yaitu kedudukan yang dicapai seseorang atas jasa
yang telah dicapai dalam memperjuangkan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan
2. Peranan
adalah seseorang yang mempunyai status jika mereka
menjalankan dan melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan statusnya.

Proses Terjadinya Lapisan Sosial


- Setiap anggota masyarakat sesungguhnya memiliki
sesuatu yang dihargainya.
- Sesuatu yang dihargai ini yang sesungguhnya
merupakan embrio/ bibit yang menimbulkan adanya
sistem berlapis-lapis di dalam masyarakat.
- Lembaga Masyarakat mulai terjadi sejak manusia
mengenal kehidupan bersama dalam suatu organisasi
sosial, yang dimulai dengan perbedaan sex (laki dan
perempuan).
Sifat Sistem Stratifikasi Sosial
1. Sifat tertutup (closed s) yaitu lapisan masyarakat yang
membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu
lapisan ke lapisan yang lain.
2. Sifat Terbuka (open s) Yaitu lapisan masyarakat yang
kemungkinan
setiap
anggotanya
mempunyai
kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri
untuk naik lapisan yang tinggi.

IV. KEKUASAAN DAN WEWENANG


1. Kekuasaan
Adalah setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak
lain menurut kehendak yang ada pada pemegang
kekuasaan.
Apa manfaat kekuasaan ?
Manfaat kekuasaan adalah untuk pengendalian diri dari
sumber yang ada (manfaat kekuasaan tergantung pada
sumber yang digunakan)
Contoh :
1.
2.
3.
4.
5.

Sumber
Militer, polisi,
kriminal
Eonomi
Politik
Hukum
Tradisi

1.
2.
3.
4.
5.

Kegunaan
Pengadilan kekerasan
Mengendalikan tanah, buruh
produksi dan sebagainya.
Pengambilan keputusan
Mempertahankan mengubah dan
melancarkan
Mengendalikan sistem kepercayaan
dan nilai sosial

Dalam
Melaksanakan
beberapa Saluran
1.

Kekuasaan

Melalui

Saluran Militer
Penguasa ini penguasa akan lebih banyak
menggunakan paksaan (coercion) serta kekuatan
militer dalam menjalankan kekuasaannya.
2.
Saluran Ekonomi
Penguasa dalam menjalankan kekuasaan dengan
cara berusaha untuk menguasai kehidupan
masyarakat dengan jalan menguasai ekonomi
masyarakat.
3. Saluran Politik
4. Saluran Tradisional
5. Saluran Ideologi

Unsur-unsur Kekuasaan
1. Rasa Takut
Adanya rasa takut seseorang kepada orang lain,
maka orang tersebut akan berbuat sesuatu yang
sesuai dengan keinginan orag yang ditakutinya.
2. Rasa Cinta
Rasa cinta pada umumnya positif sehingga orang
akan bertindak sesuai dengan orang yang
berkuasa
3. Kepercayaan
Kepercayaan timbul atau sebagai hasil hubungan
langsung antara 2 orang atau lebih yang bersifat
asosiatif
4. Pemujaan
Dalam sistem ini seseorang yang memegang
kekuasaan mempunyai dasar pemujaan orang-

Bentuk Lapisan Kekuasaan


1. Tipe Kasta
Sistem kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas
dan kaku. Tipe ini berbentuk piramide puncak
piramid diatas adalah penguasa tertinggi (raja)
2. Tipe Oligarkis
Lapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis
pemisah yang tegas yang dibedakan dengan
kelas-kelas
sosial
yang
ditentukan
oleh
kebudayaan masyarakat.
3. Tipe Demokratis
Politik kekuasaan ini ada garis pemisah yang
sifatnya nokill (bergerak) kedudukan seseorang
berdasarkan kemampuan

2. Wewenang

Adalah sesuatu yang mendapatkan pengakuan


dari masyarakat. Seseorang yang mempunyai
wewenang
bertindak
sebagai
orang
yang
memimpin. Bagaimana kekuasaan bisa menjadi
wewenang.
Bentuk-bentuk Wewenang:
1. Wewenang kharismatik, tradisional dan resional
(legal)
Didasarkan
pada
kharisma
yaitu
kemampuan khusus yang ada pada din seseorang
Apakah wewenang kharismatik bisa berkurang
kekuatannya ?
2. Wewenang tradisional
Seseorang
yang
mempunyai
kekuasaan
dan
wewenang yang telah melembaga dan bahkan
memuji masyarakat

3. Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain,
sehinga orang lain tersebut bertingkah laku
sebagiamana
yang
dikehendaki
seorang
pemimpin.
Apa perbedaan kedudukan & pemimpin ?
Kedudukan mempunyai hal yang kompleks yang
terdapat hak dan kewajiban yang dimiliki
seseorang.
Namun
sebagai
proses
sosial
kepemimpinan meliputi segala tindakan yang
dilakukan, seseorang yang menyebabkab gerak
masyarakat.

V. PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT


Definisi :
1. Selo Soemardjono
Perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
mempengaruhi sistem sosialnya termasuk didalamnya nilai,
sikap dan pola perilaku diantara kelompok dalam masyarakat
2. Soedjono Dirdjosisworo
Perubahan fundamental sosial yang terjadi pada :
. Struktur sosial adalah bentuk dari seluruh jaringan hubungan
antar individu dalam masyarakat, dimana terjalin interaksiinteraksi, dan komunikasi sosial.
. Sistem sosial adalah hubugan antar individu dalam kelompok
sosial yang berhubungan dengan nilai, pola kebudayaan dan
kaidah masyarakat.
. Organisasi sosial dalam hubungan antar individu yang
berhubungan dengan aspek kesejahteraan dan keamanan
anggota organisasi tersebut.

3. Richard P
Adalah perubahan sosial ada 4 bagian aktifitas :
. Perubahan kepribadian phisikologi
. Perubahan interaksi antar individu spikoogi sosial
. Perubahan dalam kelompok atau sistem sosial sosiologi
. Perubahan sistem kebudayaan antropologi
4. Roggers
Adalah perubahan sosial dikategorikan menjadi 3 tingkat :
. Penemuan baru yaitu proses gagasan baru yang telah
diciptakan dan dikembangkan.
. Diffusi yaitu proses gagasan baru yang telah disebarkan dalam
sistem sosialnya.
Sebab-sebab terjadinya perubahan sosial
1. Penyebab dari luar masyarakat
- Proses alkulturasi
2. Dari dalam Masyarakat
- Bertambah dan berkurangnya penduduk
- Konflik pertentangan
- Pembrontakan
- Peperangan
- Revolusi

Faktor-faktor yang memudahkan:


1. Penyebaran kebudayaan lain.
2. Masuknya kebudayaan lain
3. Pendidikan
4. Sikap yang suka menerima hal
5. Lapisan masyarakat yang terbuka
6. Adanya rasa tidak puas dalam masyarakat
Faktor Penghambat
7. Adanya isolasi dari masyarakat lain
8. Pendidikan yang rendah
9. Sifat yang tradisional
Contoh : Urbanisasi Desa
Mengapa terjadi Urbanisasi?
10. Lapangan kerja yang relatif langka
11. Di desa tidak ada kesempatan untuk menambah
pengetahuan
12. Penduduk desa merasa tertekan oleh adat istiadat
13. Sulit untuk mengembangkan skill atau keahlian

Faktor Penarik
1. Anggapan bahwa di kota banyak lapangan
pekerjaan
2. Kota merupakan pusat fasilitas
3. Kota merupakan tingkat kebudayaan yang lebih
tinggi
4. Kota merupakan tempat untuk mengembangkan
skill
Pengaruh urbanisasi
5. Hilangnya tenaga muda sebagai tenaga potensial
bagi pembangunan di desanya.
6. Terjadinya hubungan dalam keluarga menjadi
renggang (anak-ayah)
7. Timbulnya pendidikan anak
8. Krisis moral dikalangan masyarakat

Bentuk Mobilitas Desa dan Kota


1. Commuting (Ngalaju)
Bentuk mobilitas penduduk dari desa ke kota dan
kembali ke tempat asal pada hari yang sama.
Mengapa :
-. Alasan Ekonomi
-. Alasan nilai Ekonomi
2. Circulation (sirkulasi)
Bentuk mobilitas penduduk dari desa ke kota
dalam jangka waktu 1 hari tetapi tak ada niat
untuk menetap di daerah tujuan.
3. Migrasi
Perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk
menetap.

BENTUK BENTUK PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DAN


PENYEBABNYA
Perubahan sosial budaya dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk berikut ini.
1. Perubahan Lambat dan Perubahan cepat
Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi
karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur
masyarakat. Suatu masyarakat pada masa tertentu bentuknya
sangat sederhana, namun karena masyarakat mengalami
perkembangan, maka bentuk yang sederhana tersebut akan
berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga
dengan revolusi yaitu perubahan social mengenai unsur-unsur
kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang
berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali
oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat,
ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin
berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses
revolusi memerlukan persyaratan tertentu.

Berikut ini beberapa


terciptanya revolusi.

persyaratan

yang

mendukung

a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.


b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang
mampu memimpin masyarakat tersebut.
c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan
revolusi.
d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukan
kepada masyarakat.
e. Kemampuan
pemimpin
dalam
menampung,
serta
menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginankeinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan
arah gerakan revolusi
Contoh perubahan secara revolusi adalah gerakan Revolusi
Islam Iran pada tahun 1978-1979 yang berhasil menjatuhkan
pemerintahan Syah Mohammad Reza Pahlevi yang otoriter dan
mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi sistem
Republik
Islam
dengan
Ayatullah
Khomeini
sebagai

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar


Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsurunsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh
langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat.
Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut
atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan besar
adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur
sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh
berarti bagi masyarakat.
Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan
penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan
masyarakat.

3. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan


Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak
Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan
merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak
melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut
dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau

Contoh
perubahan
yang
dikehendaki
adalah
pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan
pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde
Baru menjadi tata pemerintahan Orde Refonnasi. Perubahan
yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan
merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbuhiya
akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan.
Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak
direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa
kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke
Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde
Reformasi.
4. Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi
karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat
sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.

a. Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat


(Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari
dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan
jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di
masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery)
ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan
dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya
berbagai
bentuk
pertentangan (conflict)
dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu
menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya,
Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan
pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi
sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin
Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang
mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam
keluarga.

b. Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab


Ekstern)
Pembahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya
sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern).
Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa
masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah
kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat
tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan
keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan
pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang
antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang
menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan
kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua
kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika
pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka
disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan
saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu
kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan
lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-

FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT


PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
1. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan
a. Adanya Kontak dengan Kebudayaan Lain
Kontak dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan
manusia saling berinteraksi dan mampu menghimpun
penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan.
Penemuan-penemuan baru tersebut dapat berasal dari
kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara
budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut
dapat mendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan
memperkaya kebudayaan yang ada.
b.
Sistem Pendidikan Formal yang Maju
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia,
terutama membuka pikiran dan membiasakan berpola
pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan
memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah
kebudayaan
masyarakatnya
dapat
memenuhi
perkembangan zaman atau tidak.

c. Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain


Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong
seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat
akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.
d. Toleransi terhadap Perbuatan yang Menyimpang
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan
tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan
sosial budaya-Untuk itu, toleransi dapat diberikan agar semakin
tercipta hal-hal baru yang kreatif.
e. Sistem Terbuka Masyarakat ( Open Stratification )
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau
horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat
tidak lagi mempermasalahkan status sosial dalam menjalin
hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan
kepada para individu untuk dapat mengembangkan kemampuan
dirinya.
f. Heterogenitas Penduduk
Di dalam masyarakat heterogen yang mempunyai latar belakang
budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan mudah terjadi
pertentangan yang dapat menimbulkan kegoncangan sosial.
Keadaan demikian merupakan pendorong terjadinya perubahanperubahan baru dalam masyarakat dalam upayanya untuk

g. Orientasi ke Masa Depan


Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat
masyarakat selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya
penemuan-penemuan
baru
yang
disesuaikan
dengan
perkembangan dan tuntutan zaman.
h. Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang
Tertentu
Ketidakpuasan yang berlangsung lama di kehidupan
masyarakat dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan,
pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubahnya.
i. Nilai Bahwa Manusia Harus Senantiasa Berikhtiar untuk
Memperbaiki Hidupnya
Ikhtiar harus selalu dilakukan manusia dalam upaya memenuhi
kebutuhannya yang tidak terbatas dengan menggunakan
sumber daya yang terbatas.

2. Faktor-Faktor Penghambat Perubahan


a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak
mengetahui perkembangan-perkembangan yang telah
terjadi. Hal ini menyebabkan pola-pola pemikiran dan
kehidupan masyarakat menjadi statis.
b.

Terlambatnya Perkembangan Ilmu


Pengetahuan
Kondisi ini dapat dikarenakan kehidupan masyarakat yang
terasing
dan
tertutup,
contohnya
masyarakat
pedalaman. Tapi mungkin juga karena masyarakat itu
lama berada di bawah pengaruh masyarakat lain
(terjajah).
c. Sikap Masyarakat yang Masih Sangat Tradisional
Sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau
dapat membuat terlena dan sulit menerima kemajuan
dan perobahan zaman. Lebih parah lagi jika masyarakat
yang
bersangkutan
didominasi
oleh
golongan

d. Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan pada Integritas


Kebudayaan
Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi
seperti ini dikhawatirkan akan menggoyahkan pola kehidupan
atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan
masyarakat berupaya menghindari risiko ini dan tetap
mempertahankan diri pada pola kehidupan atau kebudayaan
yang telah ada.
e. Adanya Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam
dengan Kuat (Vested Interest Interest)
Organisasi sosial yang mengenal sistem lapisan strata akan
menghambat terjadinya perubahan. Golongan masyarakat yang
mempunyai
kedudukan
lebih
tinggi
tentunya
akan
mempertahankan statusnya tersebut. Kondisi inilah yang
menyebabkan terhambatnya proses perubahan.
f. Adanya Sikap Tertutup dan Prasangka Terhadap Hal Baru
(Asing)
Sikap yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang
pernah dijajah oleh bangsa lain, misalnya oleh bangsa Barat.
Mereka mencurigai semua hal yang berasal dari Barat karena

g. Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis


Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah,
biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan
ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi
masyarakat tersebut.
h. Adat atau Kebiasaan yang Telah Mengakar
Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota
masyarakat
dalam
memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Adakalanya adat dan kebiasaan begitu kuatnya sehingga sulit
untuk diubah. Hal ini merupakan bentuk halangan terhadap
perkembangan dan perubahan kebudayaan. Misalnya,
memotong padi dengan mesin dapat mempercepat proses
pemanenan, namun karena adat dan kebiasaan masyarakat
masih banyak yang menggunakan sabit atau ani-ani, maka
mesin pemotong padi tidak akan digunakan.
i. Nilai Bahwa Hidup ini pada Hakikatnya
Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki Pandangan tersebut
adalah
pandangan
pesimistis.
Masyarakat
cenderung
menerima kehidupan apa adanya dengan dalih suatu
kehidupan telah diatur oleh Yang Mahakuasa. Pola pikir
semacam ini tentu saja tidak akan memacu pekembangan

PERILAKU MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT ADANYA


PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan sosial budaya akan mengubah adat, kebiasaan,
cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Telah
dijelaskan di depan bahwa perubahan sosial budaya dapat
mengarah pada hal-hal positif (kemajuan) dan hal-hal
negatif (kemunduran). Hal ini tentu saja memengaruhi
pola dan perilaku masyarakatnya.
Berikut ini hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat
adanya perubahan sosial budaya.
1. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
2. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah
dan rasional.
3. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat
membantu aktivitas manusia.
4. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang
lebih modern dan ideal.

Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran


akibat adanya perubahan sosial budaya:
1. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya
asing yang terkadang tidak sesuai dengan kaidah
budaya-budaya nasional.
2. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami
ketertinggalan kemajuan budaya dan kemajuan zaman,
baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola
kehidupannya (cultural lag atau kesenjangan budaya).
3. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru
yang makin kompleks.
4. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama,
misalnya lunturnya kesadaran bergotong-royong di
dalam kehidupan masyarakat kota.

Anda mungkin juga menyukai