Anda di halaman 1dari 6

0

Bahan Bacaan

1.Pengertian Lembaga Sosial


Istilah lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan berasal dari bahasa latin yaitu institute yang berarti
mendirikan. Kata bendanya adalah institutio yang berarti pendirian. Dalam bahasa Indonesia institute
diartikan institusi (pranata) dan institut (lembaga). Institusi adalah sistem norma atau aturan yang ada,
sedangkan institusI adalah wujud nyata dari norma-norma yang ada.
Dari istilah tersebut dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan:
a. seperangkat norma yang saling berkaitan,bergantung dan memngaruhi
b. seprangkat norma yang dapat dibentuk,diubah dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
c. seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan
tertib dan teratur

Ada beberapa definisi lembaga sosial menurut para ahli Sosiologi :


1. Menurut Robert Mac Iver dan C.H. Page
Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan
antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
2. Menurut Soerjono Soekanto,
lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada kebutuhan pokok
manusia dalam kehidupan masyarakat
3. Menurut Koentjaraningrat
lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas
untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.
4. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
lembaga sosial adalah semua norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat

Dari beberapa definisi di atas maka unsur-unsur pokok dari lembaga sosial yaitu:
1. Lembaga sosial harus selalu berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia
2. Lembaga sosial adalah organisasi yang berstruktur sebab kedudukan dan peranan dari tiap-tiap
bagian sudah ditentukan jenjang-jenjang dan keterkaitannya satu sama lain
3. Lembaga sosial merupakan organisasi yang relatif tetap sebab kebutuhan poko yang dilayani juga
relatif tetap
4. Lembaga sosial memiliki daya pengikat yang kuat dan memberikan pedoman kepada warga
masyarakat mengenai cara-cara bertindak yang tepat sesuai dengan harapan sosialnya

2. Proses Pembentukan Lembaga Sosial


Lembaga sosial tumbuh karena kebutuhan masyarakat untuk tujuan keteraturan kehidupan
bersama. Apabila dalam suatu masyarakat tidak ada norma sosial yang mengatur tentulah kehidupan
bermasyarakat akan terjadi kekacauan, karena masing-masing warga masyarakat berperilaku sesuai
kehendaknya masing-masing. Karena tujuan keteraturan maka dalam masyarakat akhirnya membentuk
sejumlah norma yang harus dipegang oleh setiap warga masyarakat. Di sinilah terjadi proses
institusionalisasi (disebut juga dengan istilah pelembagaan).
Modul Ajar Sosiologi

Proses ini memerlukan waktu yang lama dan harus melewati proses internalisasi atau pembudayaan yaitu
penghayatan dalam kehidupan bermasyarakat sampai masyarakat mengakui dan merasa memiliki terhadap
norma tersebut. Setelah norma itu melembaga, maka norma tadi akan dijadikan aturan yang mengikat dan
memaksa anggota masyarakat untuk mentaati

3. Karakteristik Lembaga Sosial


Lembaga sosial memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan sistem norma
yang bukan lembaga sosial.
Karakteristik atau ciri-ciri tersebut sebagai berikut :
a. Mempunyai simbol sendiri.
Setiap lembaga sosial mempunyai simbol tersendiri yang digunakan untuk menandai suatu
kekhasan atau memberi ciri khusus dari setiap lembaga. Misalnya : Dalam lembaga hukum terdapat
simbol seorang wanita yang memegang timbangan dan pedang dengan mata tertutup. Dalam
lembaga keluarga terdapat simbol cincin kawin. Dalam lembaga politik terdapat simbol bendera
b. Memiliki tata tertib dan tradisi.
Lembaga sosial memiliki tata tertib dan tradisi yang tertulis maupun tidak tertulis yang dijadikan
pedoman bagi pengikutnya, Misalnya Dalam lembaga keluarga terdapat aturan tentang bagaimana
menghormati orang tua dan melindungi orang yang lebih muda. Dalam lembaga kepolisian terdapat
juga suatu aturan bagaimana menciptakan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat
c. Usianya lebih lama.
Usia lembaga sosial lebih lama dibandingkan usia manusia itu sendiri. Hal ini terbukti dari banyaknya
lembaga sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Contohnya : Dalam lembaga keluarga,
sistem pertunangan dan warisan sudah ada sejak dahulu dan hingga sekarang masih digunakan oleh
masyarakat.
d. Mempunyai alat kelengkapan.
Lembaga sosial memiliki alat kelengkapan untuk memenuhi tujuannya. Misalnya :Buku dalam
pranata pendidikan merupakan alat kelengkapan untuk mencapai tujuan proses belajar dan
mengajar. Uang dalam pranata ekonomi digunakan sebagai alat pembayaran dalam kegiatan jual
beli barang/jasa.
e. Memiliki ideologi.
Lembaga mempunyai ideologi sendiri. Ideologi ini dimiliki secara bersama dan dianggap ideal bagi
para anggota pranata.
f. Memiliki tingkat kekebalan/daya tahan.
Lembaga sosial yang sudah terbentuk tidak akan lenyap begitu saja karena lembaga ini memiliki
daya tahan. Contohnya : Adat istiadat dalam lembaga sosial dijadikan pedoman perilaku dalam
kehidupan masyarakat, Kurikulum dalam pranata pendidikan dapat mengatur kegiatan belajar
mengajar agar tujuan belajar dapat tercapai.
g. Merupakan sistem pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang tersusun atau berstruktur.Pola-
pola perilaku tersebut terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan. Dengan pengertian tersebut
berarti lembaga sosial terdiri atas adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan serta unsur-unsur
kebudayaan lainnya yang secara langsung.

1
Modul Ajar Sosiologi

h. Mencakup kebutuhan dasar (basic need). Kebutuhan dasar ini meliputi sejumlah nilai materiil
mental dan spiritual yang pemenuhannya harus terjamin. Misalnya : Kebutuhan sandang, pangan,
perumahan, keturunan, pendidikan dan sebagainya.

4. Fungsi Lembaga Sosial


Fungsi pokok lembaga sosial adalah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
Kebutuhan itu berkenaan pada kebutuhan yang esensial atau kebutuhan pokok. Jadi tidak ada satu lembaga
pun yang lahir tanpa adanya kebutuhan yang harus dipenuhinya. Selain untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut,
lembaga sosial memiliki fungsi lain yaitu :
a. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
b. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat bagaimana cara mereka harus bertingkah laku
atau berikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial yaitu
sistem pengawasan yang berasal dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota masyarakat.

Ada dua jenis fungsi lembaga sosial yaitu :


1. Fungsi manifes (nyata).
Fungsi manifes adalah fungsi lembaga sosial yang disadar dan menjadi harapan bagi masyarakat.
Misalnya, Lembaga ekonomi berfungsi mengatur kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi barang
dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Fungsi lembaga keluarga adalah sebagai fungsi sosialisasi
dan internalisasi nilai dan norma masyarakat.
2. Fungsi laten.
Fungsi laten merupakan fungsi yang tidak disadari dan bukan tujuan utama masyarakat.Fungsi ini
merupakan fungsi yang tidak nampak di permukaan dan tidak diharapkan.
Misalnya : Dalam lembaga politik pemilihan umum dijadikan alat untuk memperoleh kekuasaan
karena dengan kekuasaan seseorang dapat menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya, Dalam
lembaga keluarga, perkawinan dijadikan sebagai alat untuk menutup rasa malu dari anggapan tidak
menikah.

A. Fungsi lembaga keluarga


1) Keluarga mempunyai banyak fungsi, diantaranya adalah :
Fungsi reproduksi, keluarga merupakan lembaga yang fungsinya mempunyai tujuan
mempertahankan kelangsungan hidup manusia melalui fungsi reproduksi. Dengan
berkeluarga manusia dapat melanjutkn keturunan secara tepat, wajar dan teratur dilihat
dari segi moral, kultural sosial dan kesehatan.
2) Fungsi afeksi, dalam keluarga, diperlukan kehangatan, rasa kasih sayang dan perhatian
antar anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia
3) Fungsi sosialisasi, fungsi ini menunjukkan peranan keluarga dalam membentuk
kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat. Keluarga
merupakan wahana sosialisasi primer harus mampu menanamkan nilai-nilai dan
norma-norma sosial.

2
Modul Ajar Sosiologi

4) Fungsi ekonomi, setiap keluarga mengatur ekonominya dalam rangka untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga keluarga sering disebut sebagai satuan unit
ekonomi.
5) Fungsi edukatif, keluarga merupakan tempat berlangsungnya sosialisasi primer bagi
anak agar tidak terjadi penyimpangan sosial. Dalam hal ini, ayah dan ibu bertanggung
jawab mendidik anak-anaknya yang berkaitan dengan norma-norma sosial.
6) Fungsi religius, artinya keluarga berkewajiban mendidik dan mengajak anak untuk
diperkenalkan kehidupan beragama dalam melaksanakan ibadah sesuai aturan agama
masing-masing. Untuk itu keluarga wajib menciptakan iklim religius yang sejuk dalam
melaksanakan fungsi religius ini.
7) Fungsi pengawasan sosial, setiap anggota keluarga pada dasarnya saling melakukan
kontrol atau pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga
nama baik keluarga. Namun, peran ini biasanya lebih dominan dilakukan oleh anggota
keluarga yang lebih tua.

B. Fungsi Lembaga pendidikan


Dalam pendidikan terdapat beberapa fungsi yaitu :
1. Perantara dalam proses pewarisan kebudayaan
2. Tempat melakukan penelitian
3. menyiapkan seseorang kepada fungsi atau peranan pekerjaan di masyarakat
4. Menyiapkan seseorang dalam peranan sosial yang dikehendakinya
5. Membantu penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial
6. Menyajikan landasan penilaian dan pemahaman status

C. Fungsi Lembaga Agama


Fungsi pokok pranata agama adalah memberikan pedoman bagi manusia untuk berhubungan dengan
Tuhannya dan memberikan dasar perilaku yang berpola dengan masyarakat. Para ahli hukum adat
menyatakan bahwa hukum adat terdiri atas unsur asli dan unsur agama. Pernyataan ini menguatkan teori
bahwa agama memberikan dasar pembentukan perilaku yang berpola.
Menurut Horton dan Hunt fungsi agama dibedakan menjadi dua yaitu

1. Fungsi manifes meliputi :


Doktrin yaitu pola keyakinan yang menentukan hubungan vertikal (manusia dengan Tuhan) dan
horizontal (hubungan manusia dengan manusia)
Ritual yaitu aturan-aturan tertentu yang digunakan dalam pelaksanaan keagamaan (yang melambangkan
doktrin dan yang mengingatkan manusia pada doktrin).
Seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut.

2. Fungsi laten
Fungsi laten agama menurut Durkheim dapat meningkatkan integritas masyarakat
baik pada tingkat mikro maupun makro.

3
Modul Ajar Sosiologi

a. Pada tingkat mikro fungsi laten agama ialah untuk menggerakkan dan membantu kita
untuk hidup melalui komunikasi dengan Tuhannya, umat beragama bukan hanya
mengetahui kebenaran yang tidak diketahui oleh orang yang tidak beriman melainkan
juga menjadikan manusia lebih kuat karena agama menggerakkan dan memberi
semangat hidup.

b. Dari segi makro agama menjalankan fungsi positif karena agama dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
yang secara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti
persatuan dan kesatuan. Dengan melalui kegiatan ritual keagamaan yang diselenggarakan secara bersama
kesatuan dan persatuan umat dapat dipupuk dan dibina. Untuk menjaga integritas bangsa yang majemuk
ini perlu disadari oleh masing-masing para pemeluk agama dengan adanya Tri kerukunan yaitu kerukunan
intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan
pemerintah.

D. Peran Lembaga Ekonomi


Pranata ekonomi adalah seperangkat norma atau aturan-aturan yang dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi masyarakat. Pranata ekonomi menangani masalah kesejahteraan material yang
mengatur kegiatan atau cara berproduksi, distribusi dan pemakaian (konsumsi) barang dan jasa yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup.

Fungsi pokok pranata ekonomi adalah:


1) Memelihara ketertiban
2) Mencapai consensus
3) Meningkatkan produksi ekonomi agar memperoleh hasil yang maksimal
4) Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
5) Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
6) Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
7) Memberi identitas diri bagi masyarakat
8) Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja, cara pengupahan dan cara PHK

4
Modul Ajar Sosiologi

Glosarium Nilai Sosial : Konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
Norma sosial : Semua bentuk peraturan baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis yang ada dan berlaku di dalam
masyarakat
Lembaga Sosial : Sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup
Keteraturan sosial : Suatu keadaan dimana individu-individu di dalam
masyarakat telah mampu berbuat sebagaimana nilai
dan norma yang ada yaitu telah berbuat sebagaimana
hak dan kewajibannya.

Daftar Pustaka Rahayu, Amira. Dkk. 2022. Modul Belajar Praktis. Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sosiologi. Jawa Tengah. CV.Viva Pakarindo
Suhardi, Sri Sunarti. 2009. Sosiologi 1: Untuk SMA/MA Kelas X Program IPS.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Triyono, Slamet. 2022. IPS-Sosiologi untuk Siswa SMA-MA. Bandung. PT
sewu

sumber gambar 1
https://www.kompasiana.com/image/indarmawan182/60f1aed006310e
486224b573/pengertian-dan-macam-macam-norma?page=1
sumber gambar 2
https://ekonomi.republika.co.id/berita/qccnb0370/perluas-bisnis-
syariah-pegadaian-gandeng-lembaga-wakaf-mui
sumber gambar 3
https://sman2tangsel.sch.id/web/index.php/component/content/a
rticle/93-fasilitas/122-ruang-kelas?Itemid=437
sumber gambar 4
https://www.gurusiana.id/read/saefulhadi/article/sosiologi-bicara-
keteraturan-653816
sumber gambar 5
https://m.facebook.com/DivHumasPolri/photos/a.184838644878333/91
9554701406720/?type=3&p=90
sumber gambar 6
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/02/104531269/log
o-tut-wuri-handayani-makna-dan-sejarahnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai