Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah merupakan terjemahan dari social intitution. Menurut beberapa para sosiolog lembaga sosial memiliki definisi sebagai berikut : a. Menurut Horton dan Hunt lembaga sosial ialah, suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting. Dengan kata lain, lembaga sosial adalah hubungan sosial yang terorganisir yang mengejawantahkan nilai-nilai serta prosedur umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat. b. Menurut Koentjaraningrat lembaga sosial adalah, sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. c. Menurut Peter L. Berger lembaga sosial adalah, sutu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat. Lembaga sosial adalah sesuatu yang bersifat konsepsional, artinya lembaga sosial hanya dapat ditangkap dan dipahami melalui sara pikir, dan hanya dapat dibayangkan dalam imajinasi sebagai suatu konsep.

Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial


Secara umum proses pertumbuhan lembaga sosial dibagi menjadi dua cara, yaitu : 1. Secara tidak direncana, yaitu lembaga sosial terbentuk secara bertahap dalam praktek kehidupan masyarakat. Contohnya : 2. Secara terencana, yaitu lembaga sosial yang terbentuk melalui suatu perencanaan yang matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya :

Tujuan dan Fungsi Lembaga Sosial


Secara umum tujuan dari lembaga sosial adalah untuk mengatur agar kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi secara memadai, Selain itu juga untuk mengatur agar kehidupan sosial warga masyarakat dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan 1

norma-norma yang berlaku. Jika tidak adanya lembaga sosial, maka kehidupan manusia tidak akan teratur karena jumlah prasarana dan sarana untuk memnuhi kebutuhan manusia relatif terbatas, sementara jumlah warga masyarakat yang membutuhkan semakin lama semakin banyak. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, lembaga sosial harus memiliki fungsi. Secara umum fungsi lembaga sosial itu terbagi menjadi dua (2), yaitu : 1. Fungsi Manifes (nyata) : merupakan fungsi lembaga sosial yang disadari dan menjadi harapan orang banyak. Contohnya, lembaga keluarga berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. 2. Fungsi Laten : merupakan fungsi lembaga sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. contohnya, dalam lembaga politik, pemilu dijadikan sarana mendapatkan kekuasaan semata karena dengan kekuasaan seserang dapat menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya. Sedangkan menurut soerjono soekanto, lembaga sosial memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Memberi pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkah laku atau bersikap di dalam usaha untuk memnuhi segala kebutuhan hidupnya. 2. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi masyarakat. 3. Berfungsi untuk memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial (social contro).

Karakteristik Lembaga Sosial


Untuk memahami lembaga sosial lebih lanjut kita perlu mengenali karakteristik umum dari lembaga sosial yang dikemukakan oleh Gillin and Gillin : 1. Lembaga sosial terdiri dari seperangkat organisasi dari pemikiran-pemmikiran dan pola-pola perikelakuan yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemsyarakatan. Karakteristik ini menegaskan bahwa lembaga sosial terdiri dari sekumpulan norma-norma sosial dan peran sosial dalam kehidupan bermaysrakat. 2. Lembaga sosial relatif memiliki tingkt kekekalan tertentu. Artinya, pramata sosial itu pada umumnya mempunyai daya tahan tertentu yang tidak akan lenyap dalam kehidupan bermasyarakat. 2

3. Lembaga sosial mempunyai tujuan yang ingin dicapai atau diwujudkan, tujuan dasarnya adalah merupakan pedoman serta arah yang ingin dicapai.oleh karena itu, tujuan akan motivasi ataupun mendorong manusia untuk mengusahakan serta bertindak agar tujuan itu dapat terwujud. 4. Lembaga sosial merupakan alat-alat kelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuannya. Alat-alat kelengakapan lembaga sosial bermaksud agar dapat melaksanakan fungsinya guna mencapai tujuan yang diinginkan. 5. Lembaga sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang tersendiri. Lambanglambang tersebut merupakan spesifikasi dari suatu lembaga sosial, juga tidak jarang dimaksudkan untuk pencerminan secara simbolis yang menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. 6. Lembaga sosial memiliki dokumen baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dokumen ini bertujuan menjadi suatu landasan atau pangkal tolak untuk mencapai tujuan serta melaksanakan fungsinya.

Tipe-Tipe Lembaga Sosial


Setelah kita mengetahui pengertian lembaga sosial, fungsi dan karakteristiknya, kita juga perlu mengetahui apa saja tipe-tipe lembaga sosial. Menurut J.L Gillin and J.P Gillin, tipe lembaga sosial dapat di klasifikasikan sebagai berikut : 1. Tingkat Kompleksitas Penyebarannya 2. Orientasi nilainya. Tingkat kompleksitas penyebarannya : Dengan mendasarkan diri pada tingkat kompleksitas penyebarannya itu, maka lembaga sosial dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk : 1. General Social Institutions Lembaga sosial jenis ini merupakan wahana atau tempat dari berbagai lembaga sosial sejenis yang relatif lebih kecil, karena itu sifat dari lembaga sosial ini dapat disebut netral atau umum, yaitu tidak memihak terhadap komponen atau unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Seperti agama, adalah merupakan salah satu contoh dari lembaga sosial yang bersifat universal yang menghimpun dari berbagai macam agama tertentu, tanpa memihak terhadap salah satu agama tertentu tersebut. Lembaga sosial yang bersifat universal seperti ini mempunyai tingkat kompleksitas yang relatif lebih luas. 3

2. Restricted Social Institutions Lembaga sosial tipe ini pada umumnya mempunyai corak yang khas atau khusus dalam kehidupan masyarakat. Kenyataan ini dipegang oleh kaidah-kaidah serta peranan-peranan yang terdapat di dalam lembaga itu mempunyai kekhususan. Oleh karena itu, lembaga ini daya jangkaunya hanya terbatas pada kelompok, kelas, ataupun golongan tertentu saja, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk warga negara melakukan perpindahan dari lembaga ke lembaga lainnya. Seperti yang di jelaskan diatas bahwa lembaga sosial yang bersifat umum misalnya adalah agama, sedangkan lembaga sosial yang khusus adalah agama tertentu, yaitu islam, kristen, budha, dll. Orientasi Nilainya Setiap kaidah sosial yang terdapat di dalam lembaga sosial mempunyai arti penting atau nilai di dalam kehidupan masyarakat. Jadi, berdasarkan orientasi nilainya, lembaga sosial digolongkan sebagai berikut : 1. Basic Social Institutions Lembaga sosial yang bersifat dasar atau utama ini harus ada dalam kehidupan masyarakat, karena terdiri dari kaidah sosial yang memiliki nilai sangat pokok atau utama bagi kelangsungan kehidupan masyarakat. Jika tidak adanya lembaga sosial dasar ini berarti tidak ada kaidah sosial yang mengatur pemenuhan kebutuhan pokok hidup manusia secara teratur dan tertib. 2. Subsidiary Social Institutions Pranata sosial sekunder di dukung oleh kaidah sosial yang nilai-nilainya dianggap kurang penting untuk menunjang kelangsungan hidup manusia, oleh karena itu jika di dalam kehidupan masyarakat tidak menggunakan lembaga sosial sekunder tidaklah mempengaruhi kelangusngan kehidupannya. Sehingga penggunaan lembaga ini hanya merupakan tambahan untuk memperoleh knikmatan dalam hidup. Tetapi, tidak menutup kemungkinan untuk suatu msyarakat tertentu mempunyai anggapan terhadap lembaga sosial sekunder sebagai lembaga sosial primer.

Jenis-Jenis Lembaga Sosial


Setelah membahas tentang tipe-tipe lembaga sosial, selanjutnya akan dibahas lagi tentang jenis-jenis lembaga sosial secara mendalam sebagai berikut : 4

A. Lembaga Keluarga Lembaga keluarga adalah merupakan lembaga yang penting. Di masyarakat mana pun keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Lembaga keluarga juga dapat digolongkan menjadi lembaga primer, karena para anggotanya saling mengadakan kontak langsung dan adanya keintiman dari para anggotanya. Lembaga keluarga memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi pengaturan keturunan 2. Fungsi sosialisasi atau pendidikan 3. Fungsi ekonomi atau unit produksi 4. Fungsi pelindung atau proteksi 5. Fungsi penentuan status 6. Fungsi pemeliharaan 7. Fungsi afeksi. B. Lembaga Agama Lembaga agama adalah merupakan salah satu lembaga penting yang mengatur kehidupan manusia. Menurut Durkheim (1966) agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat. Secara rinci, agama berfungsi sebagai berikut : 1. Sumber pedoman hidup bagi Individu maupun kelompok. 2. Mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusi dan manusia dengan tuhan. 3. Merupakan tuntutan tentang prinsip benar ataub salah untuk menghindari perilaku menyimpang. 4. Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan untuk selalu berbuat baikdengan sesamanya dan lingkungannya. 5. Pedoman perasaan keyakinan. 6. Pedoman keberadaan. 7. Pengungkapan keindahan. 8. Pedoman reaksi dan hiburan. 9. Memberikan identiras kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama. C. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah sarana yang distandarisasi untuk memlihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang serta jasa. Menurut Jonathan M. Turner, yang dimaksud lembaga ekonomi adalah sekelompok status sosial, norma umum dan peran relatif stabil dan saling berhubungan di sekitar pengumpulan sumber-sumber daya produksi dan distribusi barang serta jasa. Secara umum fungsi manifes (nyata) lembaga ekonomi adalah mengatur hubungan antar pelaku ekonomi dan meningkatkan produktivitas ekonomi semaksimal mungkin. Lembaga ekonomi juga berfungsi untuk mengatur distribusi serta pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bgi kelangsungan hidup manusia. Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, lembaga sosial juga memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan. 2. Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter. 3. Memberi pedoman tentang harga jual beli barang. 4. Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja. 5. Memberi pedoman tentang cara pengupahan. 6. Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja. 7. Memberi identitas diri bagi masyarakat. D. Lembaga Politik Aristoteles menyebut lembaga politik sebagai polis atau asosiasi politik yang diartikannya sebagai asosiasi politik yang diartikannya sebagai asosiasi yang paling berdaulat yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Dengan demikian istilah lembaga pemerintahan, politik, negara, maksudnya sama dan disebut sebagai lembaga politik, karena dalam istilah politik sudah tercakup istilah pemerintah, negara,kekuasaan, kebijaksanaan, dan sebagainya. James W. Vender Zanden mennyebutkan lembaga politik di masyarakat pada dasarnya selalu memiliki empat fungsi, yaitu : 1. Fungsi pemaksaan norma (enforcement norms). 2. Fungsi merencanakan dan mengarahkan ( planning and direction). 3. Fungsi menengahi pertentangan kepentingan (arbitration of conflicting interest) 4. Fungsi melindungi masyarakat dari serangan musuh dari luar. Sedangkan menurut Gillin and Gillin, fungsi dari lembaga politik dibagi mennjadi tiga, yaitu : 1. Mengatur hubungan-hubungan di dalam masyarakat. 6

2. Mengatur dan menyelenggarakan kepentingan serta kebutuhan seluruh anggota masyarakat. 3. Melindungi warganya dari serangan musuh atau negara lain. E. Lembaga Pendidikan Kebutuhan akan intensitas pengetahuan atau pendidikan pada tiap masyarakat tertentu berbeda, pada msyarakat sederhana, pengetahuan dan keterampilan seseorang cukup di dapat atau diperoleh dari keluarga atau kerabatnya. Namun sejalan dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia bertambah pula. Dikenalnya pembagian kerja yang menuntut keahlian tertentu dalam berbagai proses produksi mendorong masyarakat untuk memperdalam pengetahuannya. Sehingga dibentuklah lembaga pendidikan formal sebegai pelengkap lembaga pendidikan nonformal. Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi manifes (nyata) ialah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. 2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan prbadi dan bagi kepentingan masyarakat. 3. Melestarikan kebudayaan. 4. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi. Dan fungsi laten dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Mengurangi pengendalian orang tua. 2. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. 3. Mempertahankan sistem kelas sosial. 4. Memperpanjang masa remaja.

Anda mungkin juga menyukai