Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LEMBAGA SOSIAL

DI SUSUN OLEH:

M.Fahri Harun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan


kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial
tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.Untuk mendapatkan
keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan
bertingkahlaku.

Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-
kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Contoh: Dahulu di dalam jual beli, seorang
perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi
kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus
ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual.

Sejumlah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga sosial.Namun, tidak


semua norma-norma yang ada dalam masyarakat merupakan lembaga sosial karena untuk
menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma mengalami proses yang
panjang.Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau
institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana
suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu
proses berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/ lembaga
yang akhirnya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana latar belakang terjadi lembaga-lembaga sosial
itu didalam masyarakat dan bagaimanapula peranan lembaga tersebut dalam masyarakat.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana lembaga-


lembaga sosial itu terbentuk di dalam masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga Sosial

Ada beberapa definisi lembaga sosial menurut para ahli, yaitu :

a. Paul Horton dan Chester L.Hunt

Lembaga sosial adalah sistem norma – norma sosial dan hubungan hubungan yang
menyatukan nilai – nilai dan prosedur – prosedur tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat.

b.Peter L. Berger

Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia


ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan
keinginan masyarakat.

c.Mayor Polak

Lembaga sosial adalah suatu kompleks atau sistem peraturan dan adat istiadat yang
mempertahankan nilai – nilai penting.

d.W. Hamilton

Lembaga sosial adalah tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilanggar akan
dijatuhi berbagai derajat sanksi.

e.Robert Maclver dan C.H. Page

Lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur
hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

f.Leopold Von Wiese dan Becker

Lembaga sosial adalah jaringan proses antarmanusia dan antarkelompok yang


berfungsi memelihara hubungan itu serta pola – polanya sesuai dengan minat dan
kepentingan individu dan kelompoknya.

g.Koentjaraningrat

Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat
kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan
manusia

h.Soerjono Soekanto

Lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada
suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat

i.Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

Lembaga sosial adalah kumpulan dari berbagai cara berperilaku yang diakui oleh
anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial.

j.W.G. Sumner

Sumner mengungkapkan definisi lembaga sosial sebagai perbuatan, cita-cita, sikap,


dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal serta bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Lembaga berfungsi agar ada keteraturan dan
integrasi dalam masyarakat.

Setelah memahami beberapa pengertian lembaga sosial yang dikemukakan oleh para
ahli di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa lembaga sosial berkaitan dengan hal-hal
berikut ini:

a. Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan memengaruhi.


Maksudnya sistem norma tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dan
membentuk sebuah institusi dalam sebuah proses yang cukup panjang.

b. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai


dengan kebutuhan hidup. Seperangkat norma bersifat fleksibel, seperti telah dibahas pada
saat kamu duduk di kelas X dulu, bahwa norma sosial adalah sesuatu yang dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan hidup dan juga pola pemikiran seseorang atau
sekelompok masyarakat. Dengan adanya suatu perubahan sosial yang sifatnya menyeluruh,
maka kemungkinan besar norma sosial juga akan ikut berubah.

c. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar


dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Sebagaimana fungsi dari norma itu sendiri, yaitu
sebagai pengatur pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat, yang keberadaannya
sangat dibutuhkan untuk mencapai keteraturan sosial.

Lembaga sosial merupakan pola yang terorganisasi untuk memenuhi berbagai


keperluan manusia, yang terlahir dengan aanya berbagai budaya, sebagai suatu
ketetapan yang tetap, untuk memperoleh konsep kesejahtraan masyarkat dan melahirkan
suatu struktur.Jadi,Lembaga sosial adalah wadah dari sekumpulan norma atau kaidah yang
mengatur pendukungnya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat
khusus.

2.2 Ciri-Ciri Lembaga Sosial

Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak, ia memiliki


sejumlah ciri dan karakter yang dapat dikenali.

Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial"
(General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut:

1. Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang


terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-
kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu
unit yang fungsional.

2. Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh
karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan
pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.

3. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga


pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan,
perbankan, agama, dan lain- lain.

4. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan


lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan
wihara untuk lembaga agama.

5. Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-


simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi
lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera
dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk
sekolah.
6. Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan
tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk
lembaga perkawinan.

Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan
karakteristik dari lembaga sosial.Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik)
lembaga sosial sebagai berikut :

1. Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.

2. Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari


anggotanya.

3. Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi
kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.

4. Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan


lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.

5. Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga


sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan
perilaku yang diharapkan.

6. Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota


masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.

7. Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.

8. Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.

9. Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi


kelompoknya

Dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri lembaga sosial adalah:

• Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu

• Mempunyai tujuan tertentu

• Mempunyai perlengkapan untuk mencapai tujuan itu

• Memiliki lambang-lambang

• Memiliki tradisi tertulis & tidak tertulis


• Memenuhi kebutuhan pokok

• Merupakan usaha penghormatan dan penghargaan nilai

• Pola tingkah laku tetap

• Saling mempengaruhi

• Berisi norma, nilai, dan tingkah laku ideal

• Memenuhi cita-cita/tujuan bersama

2.3 Fungsi Lembaga Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana


mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang
muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan
pemenuhan kebutuhan.

2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan

3. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem


pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-anggotanya

Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:

1. Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di
akui oleh seluruh masyarakat

2. Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak
disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan
dan biasanya tidak dapat diramalkan.

2.4 Proses Pertumbuhan Lembaga Social

Proses terjadinya lembaga sosial dapat melalui dua cara,yaitu sebgai berikut:1.Secara
Tidak Terencana
Maksudnya adalah institusi itu lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat,
biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya adalah
dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu barang orang
menggunakan system barter , namun karena dianggap sudah tidak efisien dan menyulitkan ,
maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat, hingga muncul
lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya

2.Secara Terencana

Maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang
yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.
Contohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk
mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa proses terbentuknya
lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan . Saling membutuhkan ini
berjalan dengan baik kemudian timbul aturan yang disebut norma kemasyarakatan. Norma
kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila terbentuk lembaga social.

2.5 Cara-Cara Mempelajari Lembaga Sosial

Mempelajari lembaga sosial merupakan hal yang sangat penting karena tidak bisa
kita pungkiri bahwa setiap hari kita harus hidup di dalamnya.Menurut Mac Iver dan Charles
ada tiga pendekatan yang bisa kita lakukan untuk mempelajari lembaga sosial yaitu: 1.
Analisa secara historis,yang bertujan untuk mempelajari sejarahmuncul dan perkembangan
suatu lembaga kemasyarakatan.

2.Analisa komparatif,yang bertujuan menelaah dengan caramembandingkan suatu


lembaga tertentu dari berbagai masyarakat.

3.Analisa fungsional,dilakukan dengan menganalisa hubungan antarlembaga


berdasarkan fungsinya, hal ini dapat dilakukan dengan analisahistories maupun analisa
komparatif
2.6 Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

1.Berdasarkan Sudut Perkembangan

Cresive institution yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat
masyarakat. Contoh: lembaga perkawinan, hak milik dan agama

Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Contoh: lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan

2.Berdasarkan Sudut Nilai yang Diterima Oleh Masyarakat

Basic institution yaitu institusi sosial yang dianggap penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan negara.

Subsidiary institution yaitu institusi sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang
dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing masyarakat
seperti rekreasi.

3.Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat

Approved dan sanctioned institution yaitu institusi sosial yang diterima oleh
masyarakat, misalnya sekolah atau perusahaan dagang.

Unsanctioned institution yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat


tidak mampu memberantasnya. Contoh: sindikat kejahatan, pelacuran, dan perjudian.

4.Berdasarkan Sudut Penyebarannya

General institution yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Contoh: institusi agama

Anda mungkin juga menyukai