PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam masyrakat desa selalu ditemukan beberapa lembaga yang
mempunyai fungsi mengatur sikap dan tingkah laku para warganya sekaligus
merupakan pedoman bagi masyarakat dalam melakukan interaksi dengan yang
lain dalam kehidupan bersama. Menurut Roucek dan Warren dalam Jefta
(1995), lembaga sosial adalah pola aktifitas yang terbentuk untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Lain halnya dengan Summer mengatakan bahwa
lembaga sosial adalah adat kebiasaan yang sistematis dan sederhana.
Sementara itu Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi dalam Soekanto
(1982) menjelaskan lembaga sosial merupakan fungsi dari perwujudan pola-
pola kebudayaan meliputi tindakan, ide-ide, sikap-sikap dan kelengkapan
kebudayaan yang selalu memiliki keajengan dengan kebutuhan sosial yang
memuaskan.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lembaga social ?
2. Bagaimana proses terjadinya lembaga social ?
3. Apa tujuan dan fungsi lembaga social ?
4. Apa saja lembaga-lembaga fungsional di desa ?
1.3.Tujuan
Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa
yang dimaksud pengertian lembaga sosial, proses terjadinya lembaga social,
tujuan dan fungsi lembaga sosial, dan lembaga-lembaga fungsional di desa
(lembaga kepemimpinan, lembaga keluarga, lembaga ketetanggaan dan
lembaga keagamaan).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Fungsi dari lembaga social antara lain :
1) member pedoman bagaimana masyarakat bertingkah laku.
2) menjaga keutuhan dalam masyarakat tersebut.
3) sebagai pengayaan bagi anggota masyarakat untuk mengadakan social
order yaitu system perluasan dari masyarakat terhadap tingkah laku
anggotanya. Menurut Sayogyo (1996), cara atau proses melakukan
kontrol sosial dapat di lakukan dengan :
a. Proses ajar, didik atau pewarisan (adat/pola kebudayaan)
b. Sanksi (hukuman/pahala)
c. Dalam ritus kolektif
d. Dengan alokasi posisi-posisi
3
untuk memimpin rakyat di desa. Kepemimpinan identik dengan ide
tentang kebapakan. Apapun yang diperintahkan harus dituruti. Dasar
keyakinannya adalah Bapak tidak mungkin menjerumuskan si anak
dan semuanya adalah untuk kebahagiaan si anak. Bapak adalah key
person, yaitu orang yang memiliki kekuasaan dan mengendalikan
orang lain.
2.4.2. Lembaga Keluarga
Keluarga di desa tidak hanya berfungsi semata-mata hanya
melahirkan keturunan tetapi bisa sebagi unit ekonomi, yaitu adanya
hubungan antar anggota keluarga (suami, istri dan anak yang sudah
mampu bekerja) bersama-sama terlibat dalam kegiatan pertanian. Jadi,
ikatan kerja di desa tidak hanya diperkuat oleh : “kata kasih sayang “ tetapi
diperkuat pula oleh ikatan “unit produksi”. Ikatan sebagai unit produksi ini
tidak saja berlansung dalm keluarga tetapi juga pada lingkungan tetangga.
2.4.3. Lembaga Ketetanggaan dan Keagamaan
Ketetanggaan dalam masyarakat desa, khususnya desa-desa di
Indonesia masih memperlihatkan sifatnya sebagai kelompok primer. Hal
ini terutama disebabkan karena masih terdapat atau ada system pertukaran
jasa ((barter tenaga sesame mereka) Adanya ikatan ini berpengaruh
terhadap pengawasan sosial karena tetangga lebih merupakan perluasan
dari keluarga, maka yang pertama berperan sebagai pengawas sosial
adalah keluarga (family control) yang kemudian meluas ke seluruh
masyarakat desa setempat.
Contohnya dapat dilihat pada sikap dan tingkah laku sehari-hari
dimana masih Nampak campur tangan tetangga baik secara lansung
maupun tidak pada pendidikan anak-anak. Lembaga keagamaan juga
berperan penting bagi masyarakat desa terutama karena mereka terlibat di
bidang pertanian yang masih tergantung pada alam. Hal ini menjadikan
orang desa sangat patuh dan tuduk pada kekuatan-kekuatan alam
(supernatural). Ini diekspresikan melalui upacara-upacara yang
menyangkut berbagai aspek kehidupan mereka. Upacara-upacara yang
4
dilakukan pada dasarnya mempunyai fungsi untuk menetralisirkan rasa
khawatir terhadap sesuatu peristiwa yang bakal terjadi atau mengatasi rasa
ketidakpastian. Dengan demikian, agama bukan lagi sifatnya yang murni,
namun sudah berbaur dengan unsur-unsur seperti tradisi atau adat.
5
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. Lembaga sosial adalah pola –pola aktifitas dan budaya yang meliputi adat
istiadat, tindakan, ide-ide dan sikap-sikap masyarakat dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidu/sosialnya
2. Proses lembaga sosial diawali dari diri manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup untuk mempertahankan diri, mempertahankan ras dan
keluarga, dan selanjutnya terlihat pada aktifitas manusia.
3. Tujuan lembaga sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia,
sedang fungsinya adalah untuk pedoman bertingkah laku, menjaga
keutuhan dan pengawasan tingkah laku masyarakat.
4. Lembaga-lembaga fungsional di desa terdiri dari : 1) lembaga
kepemimpinan, 2) lembaga keluarga , dan 3) lembaga ketetanggaan dan
keagamaan
6
DAFTAR PUSTAKA