Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Padang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI/ I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar : 3.3. dan 4.3
Materi Pokok : Jenis jenis jaringan tumbuhan
Alokasi Waktu : 4 JP
Pertemuan ke :1

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan model Discovery Learning, peserta didik mampu menjelaskan
jenis-jenis jaringan pada tumbuhan sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan
kebesaran Tuhan YME serta mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan kejujuran (integritas).

B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti berdoa dan
absensi.
 Guru memberikan apersepsi dengan menampilkan sebuah wacana biografi Robert
Hooke (kemampuan literasi).
 Guru memotivasi peserta didik dengan menyampaikan manfaat mempelajari materi
terkait (kemampuan literasi).
 Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakter yang harus
dicapai.
 Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilaian, serta penjelasan model
pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
 Fase 1. Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
 Fase 2. Identifikasi masalah (Problem Statement)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Jenis-jenis jaringan pada
tumbuhan (keterampilan abad 21: critical thinking)
 Fase 3. Collaboration
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
 Fase 4. Communication
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan (kemampuan literasi)
Guru membimbing peserta didik
 Fase 5. Creativity
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami (kemampuan literasi)
 Fase 6. Menarik kesimpulan (Generalisasi)
Peserta didik menyampaikan hasil jawaban LKPD dan guru memberikan
tanggapan/penguatan konsep
Peserta didik diharapkan bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang belum dipahami

Kegiatan Penutup (5 menit)


 Guru bersama peserta didik merangkum materi pelajaran
 Guru memberikan refleksi pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat
mengaplikasikan nilai agama dan budaya adat Minangkabau dalam kehidupan sehari-
hari (meyakini kebesaran ciptaan Allah, nilai karakter jujur/tidak curang, kerjasama,
toleransi dan lainnya).
 Guru memberikan resitasi: menggambar sel hewan dan sel tumbuhan
 Doa penutup dan salam

C. Penilaian Pembelajaran
 Sikap : Lembar Pengamatan
 Pengetahuan : LK peserta didik
 Keterampilan : Kinerja & observasi diskusi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Padang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI/ I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar : 3.3. dan 4.3
Materi Pokok : Sifat totipotensi dan kultur jaringaan
Alokasi Waktu : 4 JP
Pertemuan ke :2

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan model Discovery Learning, peserta didik mampu menjelaskan
bahan bacaan tentang sifat totipotensi dan kultur jaringan sehingga peserta didik dapat
membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME serta mengembangkan nilai karakter
berpikir kritis, kreatif (kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan kejujuran (integritas).

B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti berdoa dan
absensi.
 Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan pretest kepada peserta didik
mengenai pembelajaran sebelumnya dengan menuliskan definisi sel.
 Guru memberikan apersepsi yaitu membandingkan struktur sel dengan sepiring
makanan (keterampilan abad 21: critical thinking).
 Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakter yang harus
dicapai.
 Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilaian, serta penjelasan model
pembelajaran.
Kegiatan Inti (50 menit)
Fase 1. Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Sifat
totipotensi dan kultur jaringan
Fase 2. Identifikasi masalah (Problem Statement)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Sifat totipotensi dan
kultur jaringan(keterampilan abad 21: critical thinking)
Fase 3Colaboration
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Sifat totipotensi dan kultur jaringan(Keterampilan abad 21: Collaboration)
Fase 4. Communication
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali
oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
Fase 5. Creativity
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Sifat totipotensi dan kultur jaringan Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami (kemampuan literasi)

Kegiatan Penutup (5 menit)


 Guru bersama peserta didik merangkum materi pelajaran
 Guru memberikan refleksi pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat
mengaplikasikan nilai agama dan budaya adat Minangkabau dalam kehidupan sehari-
hari (meyakini kebesaran ciptaan Allah, nilai karakter jujur/tidak curang, kerjasama,
toleransi dan lainnya).
 Guru memberikan resitasi: membuat gambar organel sel dengan fungsinya
 Doa penutup dan salam

C. Penilaian Pembelajaran
 Sikap : Lembar Pengamatan
 Pengetahuan : LK peserta didik
 Keterampilan : Kinerja & observasi diskusi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Padang
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI/ I
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar : 3.1.
Materi Pokok : Pengamatan Struktur Jaringan dan organ pada tumbuhan
Alokasi Waktu : 4 JP
Pertemuan ke :3

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik terampil melakukan pengamatan
Struktur Jaringan dan organ pada tumbuhan sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran
akan kebesaran Tuhan YME serta mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan kejujuran (integritas).

B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti berdoa dan
absensi
 Guru memotivasi peserta didik dengan mengajak peserta didik untuk membuktikan
kebenaran struktur sel hewan dan sel tumbuhan melalui pengamatan mikroskopik
 Menjelaskan tujuan pembelajaran, kompetensi, literasi, dan karakter yang harus
dicapai
 Menyampaikan cakupan materi dan lingkup penilaian, serta penjelasan model
pembelajaran
Kegiatan Inti (50 menit)
Fase 1. Menciptakan Situasi (stimulation)
Guru membimbing peserta didik untuk menyiapkan alat dan bahan praktikum
Fase 2. Identifikasi masalah (Problem Statement)
Guru menyampaikan instruksi/langkah kerja dalam praktikum dan peserta didik
diarahkan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
selama kegiatan praktikum dan akan di jawab melalui kegiatan diskusi hasil
pengamatan (keterampilan abad 21: critical thinking)
Fase 3. Pengumpulan data (Data Colleting)
Guru membimbing peserta didik dalam pengamatan
Fase 4. Pengolahan data (Data Processing)
Peserta didik mengolah hasil pengamatan yang telah diperoleh untuk menjawab
pertanyaan pada lembar kerja praktikum (kemampuan literasi)
Fase 5. Pembuktian (Verification)
Peserta didik memverifikasikan hasil lembar kerja praktikum dengan teori pada buku
sumber/bahan ajar (kemampuan literasi)
Fase 6. Menarik kesimpulan (Generalisasi)
Peserta didik menyampaikan hasil lembar kerja praktikum dan guru memberikan
tanggapan/penguatan konsep
Peserta didik diharapkan bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang belum dipahami
Kegiatan Penutup (5 menit)
 Guru bersama peserta didik merangkum materi pelajaran
 Guru memberikan refleksi pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat
mengaplikasikan nilai agama dan budaya adat Minangkabau dalam kehidupan sehari-
hari (meyakini kebesaran ciptaan Allah, nilai karakter jujur/tidak curang, kerjasama,
toleransi dan lainnya).
 Guru memberikan resitasi: membuat laporan hasil pengamatan perbedaan struktur sel
hewan dan sel tumbuhan
 Doa penutup dan salam

C. Penilaian Pembelajaran
 Sikap : Observasi kegiatan praktikum (Lembaran Observasi/ Instrumen terlampir)
 Pengetahuan : Tes Tertulis
 Keterampilan : Penilaian Portofolio (Laporan hasil pengamatan)

Padang, Mei 2021


Diketahui oleh,
Kepala SMAN 6 Padang Guru Mata Pelajaran

Risdaneti, S.Pd.,MM. Rinda Silviani Astuty, S.Pd., M.Pd


NIP. 19640420 198703 2 003 NIP. 19860119 200902 2 001

LAMPIRAN

A. Materi Pembelajaran
a. Organ tumbuhan
b. Sistem jaringan penyusun tubuh tumbuhan
 Struktur akar tumbuhan dikotil dan monokotil
 Struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil
 Struktur daun tumbuhan dikotil dan monokotil

B. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, resitasi, latihan, praktikum.
3. Model Pembelajaran : Discovery learning

C. Alat dan Media


a) LKPD
b) Power point jaringan
c) Video jaringan
d) Gambar-gambar pendukung

D. Sumber Belajar
1. Bahan Ajar
2. Buku Teks Biologi
a) Fictor, F.P. dan Moekti, A. 2018. Praktis Belajar Biologi 2: untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
b) Pratiwi, D.A.,dkk. 2017. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
c) Rachmawati, F.,dkk. 2018. Biologi: untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

 Instrumen penilaian pengetahuan (Pertemuan 1)


No Soal Skor
1 Tuliskan komponen anorganik penyusun sel! 30
2 Tuliskan komponen organik penyusun sel! 30
3 Tuliskan perbedaan antara sel prokariotik dan eukariotik! 40

Kisi-Kisi Soal Kuis

Kompetensi dasar Indikator Indikator soal Soal Jawaban


pencapaian
kompetensi
Menjelaskan Menjelaskan peserta didik 1.
komponen komponen kimiawi diminta komponen
kimiawi penyusun penyusun sel menuliskan anorganik
sel, struktur, komponen penyusun sel!
fungsi, dan proses anorganik
yang berlangsung penyusun sel.
dalam sel sebagai (C1)
unit terkecil
kehidupan

Membandingkan sel peserta didik 2.


prokariotik dengan diminta komponen
eukariotik menuliskan organik
komponen penyusun sel!
organik penyusun
sel. (C1)

peserta didik
diminta 3.
menuliskan perbedaan sel
perbedaan sel prokariotik
prokariotik dan sel
dengan sel eukariotik!
eukariotik. (C2)

Kunci jawaban soal kuis:


1. Air, Garam-garam meneral dan Gas
2. Protein, Karbohidrat dan Lipid
3. Pada sel prokariotik Tidak memiliki membran inti, inti sel (nukleus) tidak nyata / tidak nampak dan
tersebar dalam sitoplasma; tidak anak inti sel, sedangkan pada sel eukariotik Inti sel nyata, memiliki
membran inti dan anak inti sel (nukleolus)

 Instrumen penilaian pengetahuan (Pertemuan 2)

No Soal Skor
1 Tuliskan komponen-komponen penyusun sel hewan! 30
2 Tuliskan ponen-komponen penyusun sel tumbuhan! 30
3 Jelaskan minimal 4 perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan 40

Kisi-kisi soal kuis

Kompetensi dasar Indikator Indikator soal Soal jawaban


pencapaian
kompetensi
Menjelaskan Membedakan sel peserta didik 1.
komponen hewan dengan sel diminta komponen-
kimiawi penyusun tumbuhan menuliskan komponen
sel, struktur, organel-organel penyusun sel
fungsi, dan proses penyusun sel hewan!
yang berlangsung hewan. (C1)
dalam sel sebagai
unit terkecil peserta didik 2.
kehidupan diminta komponen-
menuliskan komponen
organel-organel penyusun sel
penyusun sel tumbuhan!
tumbuhan. (C1)

peserta didik 3.
diminta 4 perbedaan
menjelaskan sel hewan
perbedaan sel dengan sel
hewan dengan sel tumbuhan!
tumbuhan. (C2)

Kunci jawaban :
1. Tuliskan komponen-komponen penyusun sel hewan!
a. Membran sel
b. Inti sel (Nukleus)
c. Sitoplasma
- Mitokondria
- RE
- Ribosom
- Kompleks golgi
- Lisosom
- Sentriol
2. Tuliskan komponen-komponen penyusun sel tumbuhan!
a. Dinding sel
b. Membran sel
c. Inti sel (Nukleus)
d. Sitoplasma
- Mitokondria
- RE
- Vakuola
- Kompleks golgi
- kloroplasma
3. Jelaskan minimal 4 perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan!
Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan

Bentuk Sel Berbagai macam, dapat berubah Bentuk sel tumbuhan kaku, jarang
ubah bentuk dan tidak kaku berubah bentuk kecuali derivat sel.

Dinding Sel Tidak ada Ada


Plastida Tidak ada Ada
Sentriol Ada Tidak ada

Lisosom Umumnya banyak terdapat dalam Jarang ditemukan


sel hewan

 Instrumen Penilaian Sikap

Lembar Observasi pada Kegiatan Diskusi Kelompok

Satuan pendidikan : SMAN 6 Padang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI/1
Materi Pokok :
Petunjuk : Berilah skor pada setiap aspek yang diamati, ketentuan pemberian skor dapat dilihat
pada kisi-kisi kompetensi sikap !
No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah Nilai
Skor Rata-rata Sikap
Bekerja Jujur Tanggung
sama Jawab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Rubrik penilaian sikap


Aspek yang Penilaian (Skor)
Dinilai 1 2 3
Bekerja sama Kurang bekerja sama dalam Bekerja sama dengan Bekerja sama dengan
diskusi/pengamatan kelompok tapi kurang terlibat kelompok dan terlibat
kelompok dalam diskusi/pengamatan dalam diskusi/pengamatan
Jujur Menyajikan hasil diskusi Menyajikan hasil diskusi Menyajikan hasil diskusi
kelompok tidak sesuai data kelompok kurang sesuai data kelompok sesuai data
pengamatan pengamatan pengamatan
Tanggung menjalankan tugasnya menjalankan tugasnya menjalankan dengan
Jawab masing-masing, namun tidak masing-masing, namun tidak konsisten tugasnya masing-
kosisten dan keterlibatan kosisten dan keterlibatan masing dan keterlibatan
dalam menyelesaikan dalam menyelesaikan dalam menyelesaikan
masalah namun tidak masalah secara konsisten masalah secara konsisten
konsisten
Teliti Melakukan pengamatan Melakukan pengamatan Melakukan pengamatan
sesuai prosedur namun tidak sesuai prosedur namun sesuai prosedur dan teliti
teliti kurang teliti
Jumlah skor
Nilai = x 100
skor maksimal

Predikat

Predikat Skor
SB (sangat baik) 90-100
Baik 70-89
Cukup 50-69
Kurang <50

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP JURNAL

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/ semester : XI / 1
Materi pokok :
Sub Materi :
Pertemuan :
Sikap Tindak
Hari Peserta
No Catatan Perilaku Butir sikap Lanjut
/Tanggal didik Positif Negatif

 Instrumen Penilaian Keterampilan (Pertemuan 1)


Rubrik Penilaian Produk

Penilaian Produk

Topik : Sistem dan Jaringan Tumbuhan


Nama Produk :
Kelas :
Kelompok :
Nama Siswa : 1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
 Instrumen Penilaian Keterampilan (Pertemuan 3)

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/ Semester : XI/I
Topik : Struktur Jaringan dan organ pada tumbuhan
KD : 4.1. Menyajikan hasil pengamatan Struktur Jaringan dan organ pada tumbuhan
IPK :
4.1.1 Melakukan pengamatan jaringan tumbuhan
Lembar Pengamatan
Menyimpulka
Keterampilan Keterampila Keterampilan
n hasil Mengkomunikasikan
No Nama Siswa penggunaan n mengambil menganalisis Jumlah skor
pengamatan hasil pengamatan (5)
alat (1) data (2) data (3)
(4)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

Rubrik Penilaian
No Keterampilan yang Skor Keterangan
dinilai
1 Penggunaan alat 20 Menggunakan alat dengan sangat terampil
10 Menggunakan alat dengan cukup terampil
0 Tidak terampil menggunakan alat
2 Mengambil data 20 Mengambil data dengan sangat terampil
10 Mengambil data dengan cukup terampil
0 Tidak terampil mengambil data
3 Analisis data 20 Menganalisis data dengan sangat cermat
10 Menganalisis data dengan cukup cermat
0 Menganalisis data dengan tidak cermat
4 Menyimpulkan hasil 20 Mampu menyimpulkan hasil pengamatan
pengamatan 0 Tidak mampu menyimpulkan hasil pengamatan
5 Mengkomunikasikan hasil 20 Mengkomunikasikan hasil presentasi dengan baik
pengamatan 10 Mengkomunikasikan hasil presentasi dengan kurang
baik
0 Tidak mengkomunikasikan hasil pengamatan

LKPD 1

Komponen Penyusun Kimiawi Sel Dan Sel


Prokariotik Dan Sel Eukariotik
Kelompok : …………………………

Anggota :

1. ……………………………….
2. ……………………………….
3. ……………………………….
4. ……………………………….
Tujuan Pembelajaran

 Mengidetifikasi jenis-jenis jaringan pada tumbuhan


 Menjelaskan sifat totipotensi dan kultur jaringan
 Menganalisis struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan
 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada
tumbuhan

Informasi Pendukung

Berdasarkan proses perkembangannya, jaringan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa. Pada jaringan muda, selselnya belum
terspesialisasi dan belum dapat dibedakan fungsinya, sedangkan pada jaringan dewasa sel-
selnya sudah memiliki fungsi serta struktur yang khusus.

Wacana

Sel merupakan unit struktural fungsional terkecil di dalam tubuh makhluk


hidup. Sel di bagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan eukariotik. Sel prokariotik
yaitu sel dimana belum memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik yaitu sel
yang sudah memiliki membran inti. Berdasarkan ada tidaknya dinding / selaput
inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur sel prokariotik dan struktur
sel eukariotik.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatanmu terhadap gambar sel yang ditampilkan dan


wacana di atas, coba rumuskan beberapa pertanyaan menggunakan salah satu kata
tanya dari 5W+1H.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Lakukanlah kegiatan berikut untuk menjawab

Carilah informasi materi mengenai penyusun kimiawi sel dan sel prokariotik dan
sel eukariotik dan bacalah bahan ajar dan buku sumber lainnya yang berkaitan
dengan materi.

Pengolahan Data

1. Isilah tabel dibawah ini!

Komponen kimiawi sel Letak didalam sel Fungsi

Komponen anorganik
1.
2.
3.
Komponen organik
1.
2.
3.

2. Tuliskan komponen-komponen penyusun sel!


a. Sel Prokariotik
1. ............................................
2. ............................................
3. ............................................
4. ............................................
5. ............................................
b. Sel Eukariotik
1. ...........................................
2. ...........................................
3. ...........................................
4. ..........................................
5. ...........................................
6. ..........................................
3. Lengkapilah tabel dibawah ini!

Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik


Ukuran Sel

Inti Sel

Organel
terbungkus
membran

Flagela

Dinding sel

Kunci jawaban LKPD


1. Isilah tabel dibawah ini!

Komponen kimiawi sel Letak didalam sel Fungsi

Komponen anorganik
1. Air Hampir di semua Sebagai pelarut zat organik
bagian sel dan anorganik, media
transpor berbagai zat, dan
sebagai mengabsorbsi panas.
2. Garam-garam Sitoplasma Fungsi osmosis, dan fungsi
mineral lebih spesifik`
3. Gas Vakuola, Berperan pada proses
mitokondria metabolisme sel
Komponen organik
1. Protein Hampir di semua Sebagai pembentuk sel,
bagian sel mengganti sel yang rusak
2. Karbohidrat Membran sel, Sumber energi bagi tubuh
mitokondria
3. Lipid / lemak Membran sel, Sebagai cadangan energi
pengganti karbohidrat
4. Asam nukleat nukleus Utk menyimpan dan
mengenali informasi genetik
sel
2. Tuliskan organel-organel penyusun sel!
3. Lengkapilah tabel dibawah ini!

Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik


Ukuran Sel Diameter Sel prokariotik 0,2- Diameter Sel eukariotik 10-100 µm
2.0 µm
Inti Sel Tidak memiliki membran inti, inti Inti sel nyata, memiliki membran inti
sel (nukleus) tidak nyata / tidak dan anak inti sel (nukleolus).
nampak dan tersebar dalam
sitoplasma; tidak anak inti sel
Organel Tidak ada Ada, semua organel terbungkus
terbungkus membran seperti mitokondria,
membran retikulum endoplasma, lisosom dan
organel sel lainnya
Flagela mengandung dua protein tersusun atas banyak mikrotubula.
penyusun (protein building
blocks)  hanya berupa satu
untaian
Dinding sel Sel prokariot memiliki dinding sel Ada dinding sel, komposisi kimia
cukup kompleks dan mengandung yang sederhana.
peptidoglycan.
Kompetensi Dasar

3.1. Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel, struktur, fungsi, dan proses yang
berlangsung dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan

Indikator

3.1.1 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel

3.1.2 Membandingkan sel prokariotik dengan sel eukariotik

Tujuan

1. Peserta didik mampu menjelaskan senyawa organik penyusun sel melalui studi literatur
dengan menggunakan LKPD
2. Peserta didik mampu menjelaskan senyawa anorganik penyusun sel melalui studi literatur
dengan menggunakan LKPD
3. Peserta didik mampu menjelaskan struktur penyusun sel prokariotik melalui studi
literatur dengan menggunakan LKPD
4. Peserta didik mampu menjelaskan struktur penyusun sel eukariotik melalui studi literatur
dengan menggunakan LKPD
5. Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan struktur sel prokariotik dengan sel

SEL
eukariotik setelah mengamati gambar dengan menggunakan LKPD
A. KOMPONEN KIMIAWI PENYUSUN SEL
Elemen utama sebuah sel adalah protoplasma.  Protoplasma pada semua sel terdiri atas dua
komponen utama, yaitu komponen anorganik dan komponen organik. Komponen-komponen anorganik
terdiri atas air, garam-garam mineral, gas oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan amonia, sedangkan
komponen organik terutama terdiri atas karbohidrat, lipida, protein, dan beberapa komponen
komponen spesifik seperti enzim, vitamin, dan hormon (Sheeler & Bianchi, 1983). Pada sel hewan dan
tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar 75-85% air, 10-20% protein, 2-3% lipida, 1% karbohidrat,
dan 1% zat-zat anorganik lainnya (De Robertis et al., 1975).

1. Komponen Anorganik
a. Air 
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat. Air dalam
bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air berperan sebagai pelarut dan
sebagai medium dispersi sistem koloid. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam
sel (De Robertis et al., 1975).  Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi diantara tipe sel yang
berbeda. kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus, otot rangka tikus, telur bintang
laut, E. coli, dan biji jagung secara berturut-turut masing-masing terdiri atas 6—72%, 76%, 77%, 73%,
dan 13% (Sheeler & Bianchi, 1983). Air merupakan medium tempat berlangsungnya transpor nutrien,
reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia (Lehninger, 1988). Di dalam sel hidup,
kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian besar dari reaksi-reaksinya berlangsung dalam
lingkungan cair. Air berperan aktif dalam banyak  reaksi biokimia dan merupakan penentu penting dari
sifat-sifat makromolekul seperti protein (Mayes et al., 1988). Air dan produk ionisasinya seperti ion O+
dan H- sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat,
dan lipida. Sebagai contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH-
(Lehninger, 1988).  Oleh sebab itu, semua aspek dari struktur dan fungsi sel harus beradaptasi dengan
sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen sel
yang dominan dan berfungsi untuk : 

 Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam
amino, serta berbagai jenis vitamin. 
 Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak, dan pati. Dalam
hal tersebut, air merupakan medium dispersi dari sistem koloid protoplasma. 
 Air merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi untuk berdifusi
atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang lain. 
 Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlangsung di dalam sel. 
 Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis di
dalam sel. Air mempunyai titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan hampir semua cairan. Kenyataan ini menunjukkan  adanya gaya tarik yang
kuat diantara molekul-molekul air yang berdekatan yang memberikan air gaya kohesi internal yang
tinggi. Sebagai contoh, panas penguapan merupakan ukuran langsung dari jumlah energi yang
dibutuhkan untuk mengalahkan gaya tarik menarik diantara molekul air yang berdekatan, sehingga
molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas.

b. Garam-garam Mineral 
Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi. Di dalam sel, garam-
garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation
tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada
molekul- molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral memiliki dua
fungsi (Sheeler & Bianchi, 1983), yaitu : 

 Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap
pelaluan air melintasi membran sel; 
 Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap struktur dan fungsi dari partikel-
partikel seluler dan makromolekul. 
Berbagai jenis garam-garam mineral sangat penting untuk kelangsungan aktivitas metabolisme
sel, misal-nya ion Na+ dan K+, berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam
basa cairan sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat masuknya
air ke dalam sel. Beberapa ion-ion anorganik berperan sebagai kofaktor (tabel 2.3) dalam aktivitas
enzim, misalnya ion magnesium. Fosfat anorganik digunakan dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi
kimia untuk proses kehidupan dari sel melalui proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai
dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan  ion-ion
fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam cairan jaringan
sebagai ion-ion bebas, tetapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bentuk fosfolipida, nukleotida,
fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi (De Robertis et al., 1975). 

c. gas
Di dalam sel juga terkandung berbagai jenis gas yang berasal dari lingkungan atau dihasilkan
oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas.

Ada 4 macam gas yang terdapat dalam sel :

1. Oksigen (O2), masuk ke dalam sel lewat pernafasan. Di udara bebas terdapat 21 %, di air
sekitar 0,5%. Fungsi air adalah oksidasi zat makanan sehingga timbul energy.
2. Karbondioksida (CO2), berupa ampas oksidasi. Kadar kandungan di udara sebesar
0,04%. Bagi tumbuhan, gas ini berfungsi sebagai bahan mentah bersama air membentuk asam
karbonat yang selanjutnya mengalami disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat untuk
sintesa karbohidrat dalam proses fotosintesis.
3. Nitrogen ( N2),   bagi sel, gas ini tak terpakai meskipun masuk bersama gas pernafasan.
Unsur nitrogen baru bisa diikat oleh sel kalau sudah dalam ikatan ion nitrat (NO 3-), meski
sebagian kecil  makhluk juga  ada yang mempergunakan dalam bentuk ion ammonium (NH4-).
Beberapa bakteri tanah dapat mempergunakan gas nitrogen bebas di alam sebagai sumber
energy, lalu mengubahnya menjadi nitrit sampai nitrat.
4. Amonia (NH3),  ampas metabolisme protein dalam sel ini sangat beracun bagi sel, maka
dari itu harus dikeluarkan  atau dinetralkan untuk sementara waktu sebelum diekskresikan. Ada
sel yang mengubahnya jadi asam urat. Setelah di ekskresikan , bakteri tanah dapat mengubah
derivate ammonia ini jadi nitrat kembali yang dapat digunakan oleh tumbuhan untuk
mensintesis protein

2. Komponen Organik 
Komponen-komponen organik sel terdiri atas protein, lipid, karbohidrat, dan beberapa
komponen-komponen spesifik lainnya seperti enzim, vitamin, dan 
hormone. Lebih kurang 10-20% isi sel terdiri atas protein.  Protein merupakan makromolekul dengan
berat molekul berkisar antara 10.000-10.000.000. sedangkan karbohidrat di dalam sel kurang lebih 1%
dan umumnya dalam bentuk monosakarida, disakarida, dan oligosakarida, sedangkan lipida berkisar 2-
3%. Masing-masing komponen organik sel tersebut akan dibahas secara terpisah pada uraian
selanjutnya. 

A. Protein 
Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan
ikatan kovalen diantara gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain.
Ikatan di antara asam amino disebut ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan
ikatan peptida disebut polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sejumlah rantai
polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan residu asam amino. Fungsi utama
senyawa ini adalah membentuk sel, mengganti sel yang rusak dengan yang baru serta perbaikan jaringan
sel yang rusak.

B. Karbohidrat 
Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan
antara molekul H dan O adalah 2:1. Jadi memiliki rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya: 
Ribosa = C6 H 10 O5 

Glukosa = C6 H12 O6 

Sukrosa = C12 H24O11 

Rumus empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n. Dengan dasar perbandingan tersebut, orang pada
mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga digunakan kata karbohidrat
yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air.  Fungsi utama dari senyawa ini adalah sebagai sumber
energi bagi tubuh.

Karbohidrat sering disebut sakarida. Ada beberapa senyawa yang memiliki rumus empiris
seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida).
Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja,
tetapi yang penting adalah rumus strukturnya. Dari rumus struktur, akan terlihat bahwa ada gugus
fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat
senyawa tersebut. Berdasarkan gugus molekul yang ada pada karbohidrat, maka karbohidrat dapat
didefenisikan secara kimia sebagai plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang
menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat
mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat
molekul rendah hingga berat molekul besar. Berbagai senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat
golongan, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. 

a) Monosakarida 
Monosakarida sering disebut gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom karbon saja.  Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan atom
karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya : 

Triosa = (C3H6O3) 

Tetrosa = (C4H8O4) 

Pentosa = (C5H10O5) 

Heksosa = (C6H12O6) 

Monosakarida atau gula sederhana hanya terdiri atas satu unit polihidroksialdehida atau
keton atau hanya terdiri atas satu molekul sakarida. Monosakarida yang umum dikenal
mempunyai rumus empiris (CH2O)n, dimana n = 3 atau jumlah yang lebih besar lainnya. Kerangka
monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom
karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen membentuk gugus karbonil, masing-masing
atom karbon lainnya berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung
rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldosa, dan jika gugus karbonil berada pada
posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu ketosa.
b) Disakarida. 
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada
kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida disebut
ikatan glikosida, dan dibentuk jika gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon
pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau
berbeda bila mengalami hidrolisis, misalnya: 

Maltosa -------> Glukosa + Glukosa 

Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa 

Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa 

Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila mengalami hidrolisis, misalnya: 


Maltotriosa -------> 3 residu Glukosa 

Rafinosa ---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa 

Stakiosa ---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa 

c) Polisakarida 
Polisakarida atau glikan tersusun atas unit-unit gula yang panjang. Polisakarida dapat dibagi
menjadi dua kelas utama yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida yang
mengalami hidrolisis hanya menghasilkan satu jenis monosakarida, sedangkan heteropolisakarida
bila mengalami hidrolisis sempurna menghasilkan lebih dari satu jenis monosakarida. Ex: pati,
amilum

C. Lipid
Lipid merupakan senyawa yang terbentuk dari asam lemak dan juga gliserol. Fungsi utamanya
adalah sebagai cadangan energi selain karbohidrat, penyusun kimiawi membran sel bersama protein
dan karbohidrat. Lipid merupakan molekul hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofob (sukar larut dalam
air). Ada 3 kelompok lipid, yaitu :

1) Lemak (Trigliseraldehid)
Merupakan lipid yang disusun oleh gabungan 1 gliserol dengan 3 asam lemak. Di dalam,
lemak terdapat dalam bentuk 2 macam, yaitu:

 Lemak jenuh : ditemukan pada hewan, memiliki ciri berbentuk padat pada suhu kamar (25 0
C).
 Lemak tak jenuh : Ditemukan pada tumbuhan (disebut juga minyak). Memiliki ciri berbentuk
cair pada suhu kamar ( 250C)
2) Fosfolipid
Merupakan lipid penyusun membran sel. Fosfolipid disusun oleh gugus fosfat dan 2 asam
lemak.
3) Steroid
Merupakan lipid yang disusun oleh rantai hidrokarbon berbentuk cincin berjumlah 4
buah. Fungsinya sebagai bahan baku pembentukkan hormone seks, vitamin D, komponen
membrane sel, dll.

B. PENGERTIAN SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK


Sel merupakan unit struktural fungsional terkecil di dalam tubuh makhluk hidup. Sel di bagi dua
bagian yaitu sel prokatiotik dan eukariotik. Sel prokariotik yaitu sel dimana belum memiliki membran
inti, sedangkan sel eukariotik yaitu sel yang sudah memiliki membran inti. Berdasarkan ada tidaknya
dinding / selaput inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur sel prokariotik dan struktur sel
eukariotik.

1. Prokariotik (Bakteri dan Mikoplasma)


Prokariotik adalah sel primitif yang tidak memiliki nukleus. Bukannya menyimpan materi genetik
dalam kromosom terorganisir dilindungi oleh inti yang terikat membran, prokariota menyimpan materi
genetik mereka dalam berbentuk tidak teratur "nukleoid" yang terdiri dari 60% DNA. Makhluk hidup
uniseluler seperti bakteri dan mikoplasma termasuk dalam prokariotik. Bakteri merupakan organisme
yang paling sederhana. Mereka pada umumnya berbentuk bola atau batang, dan berukuran beberapa
mikrometer. Bakteri dari luar ke dalam berturut-turut terdiri dari flagell, dinding sel, selaput plasma,
sitoplasma yang di dalamnya terdapat nukleoid dan ribosom, dan mesosoma. Struktur sel prokariotik
sebagai berikut :

a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
b. Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma berfungsi
sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c. Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim untuk
mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim
pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi membuat kode-kode
genetik sesuai pesanan DNA, kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino
dalam proses sintesis protein.

2. Eukariotik (Tumbuhan dan Hewan)


Sel eukariotik ini sudah memiliki nukleus. Didalam nukleus inilah terkandung sebagian besar
DNA. Sel eukariotik ini mencangkup sel hewan dan sel tumbuhan, ukuran sel eukariotik lebih besar
daripada sel prokariotik.

1) Struktur Sel
Sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma:
a) Membran Sel / Membran Plasma
Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa
kimia lipoprotein(gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein). Membran sel
disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari membran sel ini adalah sebagai pintu
gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan sel.

b) Inti Sel (Nukleus)


Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah
mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat  kromosom yang
berisi DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:

 Selaput inti (karioteka)


 Nukleoplasma (kariolimfa)
 Kromatin  / kromosom
 Nukleous (anak inti)
c) Sitoplasma dan Organel Sel
Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti sel
dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%). Berfungsi sebagai pelarut
zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda yang
terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.

 Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah
sebagai tempat sintesis protein.
 Retikulum endoplasma (RE) adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu: (1) Retikulum endoplasma granuler(retikulum
endoplasma kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik
membrane; (2) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus). RE halus diberi
nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak mempunyai ribosom.
 Mitokondria  (the power house). Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang
menghasilkan banyak energi ATP. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan
melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di
dalam mitokondria.
 Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
 Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom) berhubungan dengan fungsi menyortir dan mengirim
produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi.
Muka cis berfungsi sebagai penerima vesikula transpor dari RE. Muka trans berfungsi
mengirim vesikula transpor. Vesikula transpor adalah bentuk transfer dari protein yang disintesis
RE.
 Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun
meiosis.
 Plastida berperan dalam fotosintesis. Plastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga
dan tumbuhan (kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1) Leukoplas: berwarna putih
berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2) Kloroplas: plastida berwarna hijau, berfungsi
menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis; (3)Kromoplas: plastida yang
mengandung pigmen.
 Vakuola (rongga sel) berisi: garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris
(misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya
kafein, kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.
 Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Selain itu,
mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol,flagela, dan silia.
 Mikro lamen terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada
otot). Mikro lamen berperan dalam pergerakan sel.
 Peroksisom (badan mikro) senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak
mengandung enzim oksidae dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

3. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik

(Sumber : http://www.echotuts.web.id/2015)

Tabel 1. Perbedaan sel eukariotik dan sel prokariotik


Bagian Sel Prokariot Eukariot
Inti sel Tanpa membran/selaput disebut Selaput inti ada, disebut inti sel
nukleoid (nukleus)
Penutup sel Berupa kapsul (fungsi berbeda Tidak ada pada hewan, pada
dengan dinding sel pada tumbuhan ada dinding sel
tumbuhan)
Retikulum endoplasma Tidak ada Ada
Badan golgi Tidak ada Ada
Mitokondria Tidak ada Ada
Lisosom sentriol Tidak ada Ada
Ribosom Ada pada sitoplasma Ada (pada sitoplasma dan
retikulum endoplasma)
DNA (bahan gen) Berbentuk cincin bercampur Berbentuk pita spiral ganda
dengan sitoplasma (double helix) terdapat pada
inti, mitokondria, dan kloroplas
(pada tumbuhan)

Anda mungkin juga menyukai