Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 13

DASAR-DASAR KOMUNIKASI

“Penerapan umpan balik dalam KAP”

Dosen pengampu:
Prof. Dr. Mudjiran, M.S.,Kons.

Oleh
Syhinta Bela
NIM. 22006111

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Penerapan Umpan Balik dalam KAP
A. Pengertian Umpan Balik dalam KAP
Komunikasi merupakan salah satu aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia, komunikasi yang baik akan menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama.
komunikasi antarpribadi dikatakan sukses apabila komunikator dan komunikan berpartisipasi
melalui pengiriman pesan verbal maupun nonverbal. Setiap tindakan komunikasi termasuk
komunikasi antarpribadi selalu ditandai dengan umpan balik antarpribadi selalu merujuk pada
respon verbal maupun nonverbal.
Umpan balik atau feedback merupakan kata-kata yang bermakna “memberi masukan
kembali”. umpan balik yang ditimbulkan dalam proses komunikasi antar pribadi memberikan
gambaran kepada pengirim pesan tentang seberapa berhasilnya komunikasi yang telah
berlangsung. jadi, Umpan balik atau feedback merupakan satu-satunya elemen yang dapat
menggambarkan apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal.
keberlangsungan komunikasi yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh umpan balik sebagai
bentuk penilaian.
B. Bentuk-Bentuk Umpan Balik
Dalam komunikasi antarpribadi, terdapat beberapa macam dari umpan balik, diantaranya:
1. Umpan balik Eksternal
merupakan umpan balik yang datang atau disampaikan oleh komunikan atau timbul dari
luar diri komunikator.
2. Umpan balik internal
merupakan umpan balik yang timbul dari diri kita sendiri misalnya jika kita sedang
berbicara dengan seseorang dan merasa berucap salah, maka kita segera memperbaikinya.
seorang komunikator yang baik akan selalu memperhatikan umpan balik dan segera
mengubahnya apabila komunikan memberi umpan balik negatif.
3. Umpan balik positif dan umpan balik negative
a. Umpan balik positif merupakan isyarat atau gejala yang ditunjukkan oleh penerima
pesan yang menandakan bahwa ia memahami, membantu komunikator untuk mencapai
tujuan komunikasi tertentu dan tidak menunjukkan perlawanan atau pertentangan.
contohnya: penerima pesan mengangguk-angguk, memperhatikan dengan seksama,
mencatat, dan responsif ketika ditanya.
b. Umpan balik negatif merupakan isyarat yang memiliki sikap atau perilaku yang dapat
menunjukkan ketidaksetujuan hingga tidak menyukai pesan, cara penyampaian, atau
bahkan tidak menyukai komunikator. contohnya: sikap acuh tak acuh, memotong
pembicaraan atau intruksi secara tidak sopan, melakukan hal lain yang tidak ada
hubungannya dengan apa yang sedang dibahas, dan sebagainya.
4. Umpan balik netral dan umpan balik Zero
a. Umpan balik Netral merupakan jenis umpan balik yang sulit untuk dinilai sebagai
isyarat yang menunjukkan respon positif atau negatif. umpan balik Netral merupakan
umpan balik yang tidak jelas wujudnya Apakah itu positif atau negatif. contohnya:
perilaku diam ketika ditanya mengerti atau tidak.
b. Sedangkan umpan balik Zero adalah umpan balik yang sulit dimengerti oleh
komunikator. komunikator tidak tahu harus menafsirkan gejala yang muncul dari
komunikan. contohnya: ada yang tertawa ketika komunikator tidak menyampaikan
sesuatu hal yang lucu.
5. Umpan balik verbal dan umpan balik non verbal
a. Umpan balik verbal merupakan bentuk atau wujud dari apa yang disampaikan penerima
pesan atau komunikan sebagai reaksinya pada suatu perilaku komunikasi tertentu yang
sedang berlangsung contoh dari umpan balik verbal ini adalah interupsi atau
memotong pembicaraan, dapat pula berupa kertas yang ditulisi yang mengatakan
sesuatu kepada yang sedang berbicara agar ia segera berhenti karena waktunya sudah
habis
b. Sedangkan umpan balik nonverbal adalah wujudnya bukan berupa lisan atau tulisan,
melainkan seperti ekspresi wajah, gerak-gerik, cara duduk, cara menatap senyuman
isyarat tangan dan sebagainya.
6. Umpan balik langsung dan umpan balik tidak langsung
a. Umpan balik langsung merupakan umpan balik yang ditunjukkan ketika komunikasi
sedang berlangsung
b. Sedangkan umpan balik tidak langsung adalah umpan balik yang disampaikan ketika
komunikasi sudah selesai.
C. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memberikan Umpan Balik
Meskipun memberi feedback dapat menjadi proses yang sensitif, tidak diragukan lagi
bahwa hal tersebut mampu membantu mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya.
Langkah terpenting dalam memberikan feedback yang efektif adalah memastikan bahwa
feedback tersebut memiliki tujuan yang baik, yakni karena peduli, untuk memandu, atau
sebagai rasa tanggung jawab. Jangan pernah memberikan feedback hanya karena Anda ingin
merasa superior atau untuk mencari pembenaran atas perilaku tertentu. Ketika hendak
memberikan feedback tentang isu yang berat, diskusi mungkin akan dimulai dengan sedikit
canggung. Tidak apa-apa, hal tersebut wajar terjadi dan bisa mengesampingkan adanya rasa
takut atau judgment. Selama pemberian feedback memiliki tujuan baik, prosesnya pasti akan
berjalan lancar.
Untuk itu sebenarnya ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan dalam menyampaikan
umpan balik (feedback) diantaranya adalah :
1. Menekankan Pada Bagian yang Menjadi Kunci.
Apabila bagian yang menjadi kunci ini diperbaiki, maka kualitas hasil kerjanya langsung
berbeda. Jadi umpan balik itu sebaiknya memang pada hal yang paling kritis, yang
dengannya karyawan akan dapat segera memperbaiki kinerja. Mungkin contoh sederhana
adalah pada upaya peningkatan penjualan. Hal kristis apa yang langsung berdampak pada
closing, terjadinya transaksi. Mungkin yang paling mendesak adalah dilakukan call back,
menelepon pihak-pihak yang sudah ditawari produk/jasa kita.
2. Penyampaian Feedback Harus Memperhatika Keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Jangan memberikan umpan balik yang terlalu muluk/ideal, sehingga orang tidak mampu
melaksanakannya. Umpan balik harus masuk akal. Apa iya dalam waktu sebulan,
pekerjaan itu dapat diselesaikan. Jangan-jangan diperlukan waktu selama tiga bulan.
Karena tadi ada kendala-kendala yang harus juga diatasi.
3. Selalu Merujuk pada Alat dan Bahan yang Sama
Ini penting karena seringkali untuk melakukan suatu pekerjaan, bagian tertentu tidak
memiliki sarananya dan harus meminjam ke bagian lain atau bagian peralatan. Sementara
bagian peralatan sendiri melayani tidak hanya bagian kita, tapi juga bagian lain di
perusahaan. Akibatnya alat yang kita perlukan mungkin masih dipakai oleh bagian lain,
kita harus mengantri untuk memakai peralatan tersebut
D. Hambatan-Hambatan Dalam Menerima Umpan Balik
Terkadang ketika kita berkomunikasi juga tidak selamanya lancar dengan titik terkadang
kita menemukan hambatan-hambatan dalam komunikasi banyak hal yang bisa menjadi
hambatan dalam berkomunikasi, contohnya:
1. Hambatan dalam penyandian atau symbol
Hambatan ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu simbol yang digunakan antara si pengirim dan penerima
tidak sama atau bahasa yang digunakan di dalam komunikasi terlalu sulit. Lalu ada
hambatan media, hambatan media adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan
hambatan dalam bahasa sandi adalah hambatan yang terjadi dalam menafsirkan sandi oleh
si penerima.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, misalnya cuaca dapat
mengganggu alat komunikasi.
3. Hambatan Semantik
Ini terjadi karena kata-kata yang digunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai
arti yang berbeda tidak jelas atau berbelit-belit antara penerima dan pengirim pesan.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi misalnya
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogjakarta: Lkis
Yogjakarta.

Supratiknya, A. 2004. Komunikasi Antar Pribadi (Tinjaun Psikologis). Yogjakarta: Kanisius.

Widyarini, Nilam. 2009. Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai