Anda di halaman 1dari 15

EFEK DAN FEEDBACK

EFEK
• Proses komunikasi - mempunyai tujuan - yakni
memengaruhi khalayak atau penerima.

• Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang


dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah menerima pesan.

• Komunikasi bersifat efektif apabila pesan tersebut


menimbulkan efek, efek tersebut berupa perhatian yang
selanjutnya menjadi berupa tata kelakuan atau tingkah laku
sesuai dengan pesan yang disampaikan.
• Pengaruh dapat dikatakan mengena jika
perubahan (P) yang terjadi pada penerima
sama dengan tujuan (T) yang di inginkan oleh
komunikator (P=T), atau seperti rumus yang
dibuat oleh Jamias (1989), yakni pengaruh (P)
sangat ditentukan oleh sumber, pesan, media,
dan penerima (P=S/P/M/P)
• Efek komunikasi adalah pengaruh yang
ditimbulkan pesan komunikator dalam diri
komunikannya. Efek komunikasi dapat kita
bedakan atas efek kognitif (pengetahuan),
afektif  (sikap), dan konatif (tingkah laku)
(Vardiansyah 2004:110).
• Efek kognitif - efek yang pertama timbul -bertujuan
memberikan pesan sehingga para komunikan
menjadi tahu tentang pesan yang disampaikan
kepadanya bisa berupa perubahan persepsi atau
perubahan pendapat.
• Misalnya di salah satu stasiun televisi di tayangkan
sebuah berita tentang adanya kenaikan harga BBM,
dari berita tersebut komunikan menjadi tahu akan
adanya kenaikan harga BBM beserta alasan-alasan
pemerintah akan menaikan harga BBM. 
• Efek afektif - efek yang timbul pada tingkat perasaan. Setelah
terjadi efek kognitif, efek ini memberikan perasaan pada
suatu isi pesan misalnya rasa suka atau tidak suka stelah
khalayak menerima pesan.
• Contoh, setelah kita mendengan artis lawakan Tessy di jerat
kasus karena kepemilikan dan penggunaan narkoba di
rumahnya, maka dalam diri kita muncul perasaan kecewa, iba,
kasihan, dan bisa jadi merasa senang, perasaan kecewa, iba,
kasihan diartikan menjadi perasaan kesal terhadap public figure
yang suka hidup hura-hura, dan perasaan senangnya merasa
leganya para pembenci artis karena terbukanya sifat hura-hura
para public figure. 
• efek konatif, setelah khalayak mengetahui dan merasakan akan suatu
pesan, tahapan selanjutnya yaitu mereka akan melakukan tindakan
tertentu pada suatu pesan baik berupa fisik maupun nonfisik.
• Misalnya setelah adanya sosialisasi tentang pentingnya imunisasi
terhadap balita, sehingga memungkinkan para orang tua untuk
membawa anaknya untuk diberi imunisasi folio. Bagi kalangan awan
imunisasi folio merupakan hanya sebatan pencegakan agar tidak
terkena penyakin folio, namun pada kalangan yang lebih luas
pemberian imunisasi folio merupakan selain dari pencegahan penyakit
folio, tetapi juga mencegahnya penurunan kecerdasan otak anak, dan
dapat menhindari terjadinya generasi yang invalid.
•  
FEEDBACK
• Umpan balik dapat kita maknai sebagai jawaban
komunikan atas pesan komunikator yang
disampaikan kepadanya.
• Dalam komunikasi yang dinamis komunikator dan
komunikan terus-menerus saling bertukar peran.
Karenanya, umpan balik pada dasarnya adalah pesan
juga, yakni ketika komunikan berperan sebagai
komunikator-2.
• Tanpa adanya feedback, seorang komunikator tidak akan
mengetahui tanggapan dari komunikannya, feedback
mengandung pemahaman seorang komunikan terhadap pesan
yang disampaikan oleh komunikator itu dilaksanakan atau
tidak. Feedback dapat memberi manfaat pada seorang pemberi
pesan berupa informasi, saran yang didapat dapat
menumbuhkan rasa percaya diri dan juga dapat memperjelas
suatu persepsi.
• Dalam Ilmu Komunikasi dikenal beberapa jenis feedback. 

• Feedback Positif – Feedback Negatif


• Feedback positif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan
bahwa ia / mereka memahami, membantu dan mau bekerja sama dengan komunikator untuk
mencapai sasaran komunikasi tertentu, dan tidak menunjukkan perlawanan / pertentangan.
• Contohnya : komunikan mengangguk-angguk, memperhatikan dengan serius, mencatat,
responsif ketika ditanya.
• Feedback negatif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan oleh komunikan yang menandakan
bahwa ia / mereka memiliki sikap serta perilaku yang dapat berkisar dari mulai tidak setuju
hingga tidak menyukai pesan, cara penyampaian, atau bahkan diri sang komunikator.
Segalanya sesuatu yang merupakan lawan dari feedback positif adalah feedback negatif.
• Contohnya : sikap acuh tak acuh, melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan
yang sedang dibahas, mengobrol, mengganggu orang lain, nyeletuk, memotong pembicaraan /
interupsi secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk- out tanpa izin dari komunikator, dan
sebagainya.
• Feedback Netral – Feedback Zero
• Feedback Netral adalah jenis feedback yang sulit untuk dinilai
sebagai isyarat / gejala yang menunjukkan respon positif atau
negatif. Dengan kata lain feedback netral adalah feedback yang
tidak jelas wujudnya; apakah itu positif atau negatif.
• Contohnya : perilaku diam ketika ditanya mengerti atau tidak, …
• Feedback Zero adalah feedback yang sulit dimengerti oleh
komunikator. Komunikator tidak tahu harus menafsirkan isyarat /
gejala yang muncul dari komunikan.
• Contohnya : ada yang tertawa ketika komunikator tidak sedang
menyampaikan hal yang lucu, tiba-tiba ada yang menangis, dan
sebagainya.
• Feedback Verbal – Feedback Non-Verbal
• Feedback Verbal menunjuk pada bentuk atau wujud dari apa yang
disampaikan komunikan sebagai reaksinya pada suatu perilaku komunikasi
tertentu yang sedang berlangsung. Contoh dari feedback verbal misalnya
adalah interupsi (memotong pembicaraan), nyeletuk (menyampaikan
komentar secara spontan ketika komunikator sedang menyampaikan
pesannya), atau dapat pula berupa secarik kertas yang ditulisi yang
mengatakan sesuatu kepada yang sedang berbicara agar ia segera berhenti
karena waktu untuknya sudah habis. Harap diingat pengertian verbal di sini.
Pesan komunikasi yang verbal adalah yang bentuknya merupakan wujud
dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa berupa lisan atau tulisan.
• Feedback Non-Verbal adalah yang wujudnya bukan berupa lisan atau
tulisan, seperti ekspresi wajah, gerak-gerik, cara duduk, cara berdiri, cara
menatap, bentuk senyuman, isyarat tangan, dan sebagainya.
• Feedback Langsung – Feedback Tidak Langsung

• Beberapa ahli komunikasi tidak sepakat dengan adanya dua jenis feedback ini. Alasannya
adalah, feedback seharusnya adalah sesuatu yang tampak / dapat diidentifikasi keberadaannya
ketika sebuah proses komunikasi tengah berlangsung, bukan sesudahnya. Bila sesudahnya,
maka itu berarti merupakan respon atau tanggapan.
• Mereka menyatakan ini karena pengertian feedback langsung (immediate feedback) adalah
feedback yang ditunjukkan ketika komunikasi sedang berlangsung, dan feedback tidak langsung
(delayed feedback) adalah feedback yang disampaikan ketika komunikasi telah selesai. Konteks
dua jenis feedback ini adalah pada perbandingan antara komunikasi interpersona dan
komunikasi massa.
• Pada komunikasi interpersona, jelas untuk sebagian besar feedbacknya akan bersifat langsung
atau segera. Artinya, orang yang berbicara / komunikator akan dapat segera mengetahui
bagaimana reaksi si komunikan ketika ia sedang menyampaikan pesan tertentu (karena
situasinya tatap muka).
• Ini berbeda dengan komunikasi massa. Surat kabar, misanya. Para pembaca tidak dapat
memberikan feedback yang segera. Feedback mereka dapat disampaikan melalui surat pembaca
yang biasanya waktunya adalah cukup lama sejak apa yang ditanggapi terbit atau dibaca oleh
komunikan, sehingga surat pembaca dapat dijadikan contoh sebagai feedback tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai