Anda di halaman 1dari 4

Jenis-jenis Feedback

Jenis-jenis feedback dalam kajian ilmu komunikasi:1


1. Internal feedback
Umpan balik yang datang bukan dari komunikan melainkan dari komunikator itu
sendiri. Contoh : Ketika menyampaikan pesan, komunikator meralat perkataannya karena
ada kesalahan.
2. Eksternal feedback
Umpan balik yang diterima oleh komunikator dari komunikan. Feedback eksternal ini
sifatnya bisa secara langsung dan tidak langsung (tertunda).
3. Representative feedback
Umpan balik yang datang merupakan representative (mewakilkan) sebagian orang.
Contohnya terjadi dalam komunikasi massa, walaupun yang ditanggapi hanya beberapa
komunikan saja namun hal tersebut sudah dianggap mewakili sejumlah komunikan
lainnya.
4. Cumulative feedback
Merupakan akumulasi dari beberapa pendapat atau feedback dari komunikan. Pada
feedback jenis ini, feedback tersebut tidak langsung ditanggapi oleh komunikator
melainkan dikumpulkan terlebih dahulu dan dijadikan pertimbangan pihak komunikator
untuk melakukan perbaikan.
5. Quantitave feedback
Tindakan yang dilakukan oleh pihak komunikator adalah berdasarkan quantity
(jumlah) dari feedback yang diberikan. Di sini pihak komunikator akan melakukan
perbaikan berdasarkan jumlah terbesar dari feedback yang diterimanya.
6. Institutionalize feedback
Merupakan jenis feedback yang dikoordinir oleh sebuah lembaga atau instansi
tertentu. Biasanya pihak lembaga akan mendatangi masyarakat secara langsung untuk
menanyakan

1
pendapatnya. Feedback ini nantinya akan dijadikan sebagai acuan dari pihak lembaga
atau instansi tersebut untuk mengadakan evaluasi atau perbaikan terhadap kualitas kerja
mereka.

Jenis-jenis feedback berdasarkan pengklasifikasiannya:2,3


1. Feedback positif dan negatif
a. Feedback positif adalah isyarat atau gejala yang ditunjukkan oleh komunikan
yang menandakan bahwa mereka memahami, membantu dan mau bekerja sama
dengan komunikator untuk mencapai sasaran serta tidak menunjukkan perlawanan
atau pertentangan ketika terjadi sebuah proses komunikasi.
Contoh: komunikan mengangguk-angguk, memperhatikan dengan serius,
mencatat, responsif ketika ditanya oleh komunikator.
b. Feedback negatif adalah isyarat yang ditunjukkan oleh komunikan yang
menandakan bahwa komunikan memiliki sikap serta perilaku mulai dari tidak
setuju hingga tidak menyukai pesan, dan cara penyampaian komunikator.
Contoh : sikap acuh tak acuh, mengganggu orang lain, nyeletuk, melakukan hal
lain yang tidak ada hubungannya dengan yang sedang dibahas, mengobrol,
memotong pembicaraan secara tidak sopan, atau keluar ruangan tanpa izin dari
komunikator, dan lain-lain.
2. Feedback netral dan zero
a. Feedback netral adalah jenis feedback yang sulit untuk dinilai sebagai isyarat atau
atau gejala yang menunjukkan respon positif atau negatif. Dengan kata lain umpan
balik netral adalah feedback yang tidak jelas wujudnya, apakah itu positif atau
negatif.
Misalnya: perilaku diam ketika ditanya mengerti atau tidak.
b. Feedback zero adalah feedback yang sulit dimengerti oleh komunikator. Pada
jenis feedback ini komunikator tidak dapat menafsirkan isyarat yang muncul dari
komunikan.
Misalnya: ada yang tertawa saat komunikator tidak sedang menyampaikan hal
yang lucu, tiba-tiba ada yang menangis, dan sebagainya.
3. Feedback internal dan eksternal
a. Feedback internal adalah feedback yang diterima oleh komunikator bukan dari
komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu atau dari komunikator itu sendiri.

2
Contohnya ketika menyampaikan pesan, komunikator menyadari telah melakukan
kesalahan/kekhilafan, kemudian ia meminta maaf dan memperbaiki kesalahan
tersebut.
b. Feedback eksternal adalah feedback yang diterima oleh komunikator dari
komunikan. Feedback eksternal ini sifatnya dapat secara langsung dan tidak
langsung (tertunda).
1) Umpan balik langsung, yaitu reaksi yang dapat segera ditangkap oleh
komunikator, misalnya anggukan kepala pertanda komunikan mengerti atau
setuju terhadap pesan yang diterimanya atau komunikan menggelengkan
kepala yang mengandung arti bahwa pesan yang diterimanya tidak dimengerti
atau dipahami oleh komunikan.

2) Umpan balik tertunda; umpan balik yang sifatnya tidak langsung (delayed
feedback) adalah umpan balik yang datang kepada komunikator (sumber)
setelah melewati suatu rentang waktu (selang waktu), contohnya rubrik “Surat
Pembaca” pada surat kabar dan sejenisnya.
4. Feedback verbal dan non verbal
a. Feedback verbal mengarah pada bentuk atau wujud dari apa yang disampaikan
komunikan sebagai reaksinya pada suatu perilaku komunikasi tertentu yang
sedang berlangsung. Contoh: interupsi (memotong pembicaraan), nyeletuk
(menyampaikan komentar secara spontan ketika komunikator sedang
menyampaikan pesan), atau dapat pula berupa secarik kertas yang ditulisi yang
mengatakan sesuatu kepada yang sedang berbicara agar ia segera berhenti karena
waktu untuknya sudah habis.
b. Feedback non-verbal wujudnya bukan berupa lisan atau tulisan, seperti ekspresi
wajah, gerak-gerik, cara duduk, cara berdiri, cara menatap, bentuk senyuman,
isyarat tangan, dll.

3
DAFTAR PUSTAKA

1. Lia voerman dkk. Types and frequencies of feedback interventions in classroom interaction in
secondary education. Teaching and Teacher Education. 2012;
2. Susan M. How to Give Effective Feedback to Your Students. ASCD; 2017.
3. Marieke Thurlings dkk. Understanding feedback: A learning theory perspective. Journal
Computer and Education. 2013;
 

Anda mungkin juga menyukai