NIM : 22006038
Kelas : C
EFFECTIVE FEEDBACK
Melihat penjelasan singkat terkait umpan balik (feedback) dapat dikatakan bahwa umpan balik
ini sebagai tanggapan atau respon terhadap suatu pesan. Feedback yang ditimbulkan dari
proses komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang hasil komunikasi yang
dilakukannya.
Umpan balik dikatakan oleh Johnson (1993) ditujukan untuk membuktikan informasi yang
konstruktif dalam rangka membantu seseorang untuk menjadi sadar bagaimana perilaku
seseorang mempengarui orang lain. Dengan demikian, umpan balik tersebut akan membantu
seeorang mengubah perilaku sehingga orang menjadi lebih produktif.
Tujuan umpan balik adalah memberikan informasi yang sifatnya membangun dan dapat
membantu seseorang menyadari bagaimana perilakunya dipresepsi dan berpengaruh pada
orang lain. Umpan balik dapat membantu mengubah tingkah laku seseorang dengan menjadi
lebih baik dari sebelumnya.
Umpan balik yamg sifatnya membangun adalah umpan balik yang disampaikan dengan cara
bagimana tingkah laku seseorang berpengaruh terhadap dirinya dan orang lain. Pemberian
umpan balik ini hendaknya jangan sampai menjadi ancaman dan membuat orang tersebut
bereaksi mempertahankan diri serta menyangkal tindakannya (defensif), karena orang yang
bersikap defensif akan semakin kurang mendengarkan dan memahami umpan balik yang
diberikan.
Setelah oranag menerima umpan balik, maka umpan balik tersebut akan digunakan sebagai
pertimbangan ketika akan membuat keputusan, apakah tingkah lakunya kan diubah atau
diteruskan.
Internal Feedback
Jenis pertama adalah Internal feedback, bisa diartikan sebagai umpan balik yang diterima
oleh komunikator bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari komunikator itu sendiri.
Misalnya, ketika menyampaikan pesan (berbicara), komunikator menyadari telah melakukan
kesalahan, kemudian ia meminta maaf dan langsung berinisiatif untuk memperbaiki apa
yang ia lakukan tersebut.
Eksternal Feedback
Selain ada internal, ternyata umpan balik juga bisa berasal dari eksternal, lho!
Eksternal feedback ini adalah umpan balik yang diterima oleh komunikator dari komunikan,
dan bisa bersifat langsung dan juga tidak. Dari kedua hal tersebut, apa saja sih yang
membedakannya?
Untuk umpan balik lansung, yaitu reaksi yang dapat segera ditangkap oleh komunikator.
Misalnya anggukan kepala pertanda komunikan mengerti atau setuju terhadap pesan yang
diterimanya. Bisa juga berupa gelengan kepala, dengan mengandung arti bahwa pesan yang
diterimanya tidak dimengerti oleh komunikan.
Representative Feedback
Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah komunikannya bersifat heterogen. Oleh
karena itu, akan sulit untuk mengukur umpan baik yang didapat dari semua komunikan.
Maka, dalam hal ini biasanya umpan balik didapatkan dalam bentuk sampel dari beberapa
komunikan yang menjadi perwakilan (representative). Hal ini, dianggap mampu mewakili
komunikan secara keseluruhan, meskipun yang memberikan pendapatnya hanya sebagian
orang saja.
Cumulative Feedback
Quantitative Feedback
Institutionalized Feedback
Contohnya : sikap acuh tak acuh, melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan
yang sedang dibahas, mengobrol, mengganggu orang lain, nyeletuk, memotong
pembicaraan / interupsi secara tidak sopan, atau keluar ruangan / walk- out tanpa izin dari
komunikator, dan sebagainya.
Feedback Verbal menunjuk pada bentuk atau wujud dari apa yang disampaikan komunikan
sebagai reaksinya pada suatu perilaku komunikasi tertentu yang sedang berlangsung.
Contoh dari feedback verbal misalnya adalah interupsi (memotong pembicaraan), nyeletuk
(menyampaikan komentar secara spontan ketika komunikator sedang menyampaikan
pesannya), atau dapat pula berupa secarik kertas yang ditulisi yang mengatakan sesuatu
kepada yang sedang berbicara agar ia segera berhenti karena waktu untuknya sudah habis.
Harap diingat pengertian verbal di sini. Pesan komunikasi yang verbal adalah yang
bentuknya merupakan wujud dari penggunaan bahasa. Artinya, bisa berupa lisan atau
tulisan.
Ini berbeda dengan komunikasi massa. Surat kabar, misanya. Para pembaca tidak dapat
memberikan feedback yang segera. Feedback mereka dapat disampaikan melalui surat
pembaca yang biasanya waktunya adalah cukup lama sejak apa yang ditanggapi terbit atau
dibaca oleh komunikan, sehingga surat pembaca dapat dijadikan contoh sebagai feedback
tidak langsung.
1. Umpan balik lebih difokuskan pada perilaku seseorang dan bukan pada kepribadiannya.
Lebih baik mengatakan “Anda berbicara terlalu banyak” daripada “Anda seorang yang
bermulut besar”.
2. balik lebih difokuskan dalam bentuk deskripsi daripada dalam bentuk penilaian. Lebih
baik mengatakan “Suara anda terlalu pelan” daripada “Anda seorang pembicara yang
membosankan”.
3. Umpan balik lebih difokuskan pada situasi yang spesifik daripada perilaku yang abstrak.
Lebih baik mengatakan “Kadang-kadang wajah anda cemberut” daripada mengatakan
“Ketika anda berbicara dengan Aga, wajah anda terlihat cemberut”.
4. Umpan balik lebih difokuskan pada ‘disini’ dan ‘sekarang’. Umpan balik diberikan
sesegera mungkin, sehingga orang yang diberi umpan balik langsung mengerti apa yang
dimaksudkan.
5. Umpan balik lebih bersifat membagi perasaan dan persepsi daripada memberikan
nasihat. Tujuan memberikan umpan balik adaah sebatas pada masukan, oleh karenanya
keputusan tetap ditangan yang bersangkutan. Dengan cara berbagi rasa orang merasa
diberi kebebasan untuk menentukan pilihanya.
6. Umpan balik tidak bersifat memaksa. Umpan balik diberikan untuk membantu
seseorang menjadi lebih sadar dan memperbaiki kesadaran diri pada orang lain. Umpan
balik diberikan hanya kepada orang yang dipersepsikan mampu menerima umpan balik
tersebut. Umpan balik bukanlah kebutuhan si pemberi. Jika orang lain merasa tidak
membutuhkan atau tidak bisa meerima umpan balik, tidak selayaknya memaksakan
umpan balik tersebut.
7. Batasi umpan balik yang diberikan. Pemberian umpan balik yang berlebih menyebabkan
orang merasa overload sehingga umpan balik akan mubazir saja.
8. Umpan balik difokuskan pada perilaku orang yang dapat diubah
KESIMPULAN
Umpan balik (feedback) dapat dikatakan bahwa umpan balik ini sebagai tanggapan atau respon
terhadap suatu pesan. Feedback yang ditimbulkan dari proses komunikasi memberikan
gambaran kepada komunikator tentang hasil komunikasi yang dilakukannya. Umpan juga
terbagi menjadi beberapa jenis serta pengkalsifikasian.
Umpan balik atau feedback dalam proses komunikasi memberikan gambaran kepada
komunikator tentang seberapa berhasil komunikasi yang ia lakukan. Sehingga, feedback
menjadi satu-satunya elemen yang dapat menilai apakah komunikasi berhasil atau gagal
dilakukan. Keberlangsungan komunikasi yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh feedback
sebagai bentuk penilaian.
SARAN
Umpan balik merupakan pusat perkembangan individu, baik perkembangan pribadi maupun
profesional. Dalam proses pemberian dan penerimaan umpan balik, komunikasi nonverbal
dapat menyampaikan hal-hal yang tidak kita perhatikan. Oleh karena itu, penting untuk
memerhatikan berbagai hal dalam memberikan umpan balik yang efektif kepada orang lain.
Referensi :