Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TAREKH TASYRI’

MUNCULNYA TAQLID DAN BERMAZHAB


Dosen Pembimbing: IRFAN ZULFIKAR, M.Ag

Disusun Oleh :

KELOMPOK VII
LOKAL B

Khairul Rijal 12020111476


Nurhatizah 12020121457
Riyan Hidayat 12020111444
Wirdatul Fitri 12020121191
Zaidan Nabil 12020111430

JURUSAN HUKUM KELUARGA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa adanya berkat dan
rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar. .Pemahaman tentang penduduk dan hal – hal yang berkaitan dengannya sangat
diperlukan, dengan suatu harapan suatu masalah dapat diselesaikan dan dihindari kelak,
sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Desi Devrikadevra selaku Dosen Ilmu
Sosial Dasar, UIN Suska Pekanbaru. Makalah ini,  tentunya masih jauh dari kesempurnaan,
karena saya juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu arahan, koreksi dan saran,
sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.

Pekanbaru, 19 Maret 2021

Penulis (Kelompok 7)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1  Pengertian Individu,Keluarga dan Masyarakat.................................................................................2
2.2 Pergolongan Masyarakat..................................................................................................................5
2.3 Hubungan antara Individu,Keluarga dan Masyarakat......................................................................6
2.4 Urbanisasi Dan Proses Terjadinya Urbanisasi..................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN....................................................................................................................................9
B. SARAN..............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang diciptakan oleh tuhan di muka bumi ini
yang hidup dibekali dengan akal dan hidup dengan cara berkelompok saling membutuhkan satu
sama lain, mereka juga memiliki organisme yang terbatas di bandingkan dengan makhluk hidup
lain ciptaan tuhan. Oleh karna itu manusia untuk megatasi keterbatasan kemampuan
organisasinya itu = Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya, manusia
mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata
pencarian dan sitem perlengkapan hidup lainnya.

Naluri manusia untuk selalu berhubungan denga orang lain disebut “gregariousness”. Oleh
karena itu, manusia disebut dengan = sebagai makhluk sosial. Dengan adanya naluri ini,
manusia mengembangkan pengetahuannya dan memberikan makna pada hidupnya, sehingga
timbul yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem interintregasi= integrasi dari perilaku
manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal dengan
makhluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan.

Manusia itu pada hakekatnya adalah makhluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri.
Perkembangan ini menjadikan kesatuan-kesatuan manusia, kelompok sosial yang berupa
keluarga dan masyarakat maka terbentuklah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur hidup mereka memenuhi hidupnya.

1.2  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Individu, Keluarga dan Masyarakat?


2. Apa perbedaan masyarakat industri dan non industri?
3. Bagaimana hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat?
4. Bagaimana proses terjadinya urbanisasi?

1.3 Tujuan

1. Agar lebih mengetahui definisi pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat.


2. Agar dapat mengetahui hubungan antara individu,keluarga dan masyarakat.
3. Mengetahui pengertian dan proses terjadinya urbanisasi.
4. Makalah ini ditulis untuk memenuhi  salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah dan
tugas Ilmu Sosial Dasar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Individu,Keluarga dan Masyarakat

1. Pengertian Individu

“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi


Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Dalam ilmu sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan
hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.

Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan melainkan manusia sebagai
makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu
dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama.
Sejenis tetapi tidaklah sama, pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri.  Karena diferensiasi
itulah, Individu memiliki keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa,
agama, adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut maka
diperolehlah = diperoleh kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan tingkah laku
spesifik dan lainnya.
     

  Pengertian Pertumbuhan 

Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa
yang bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan
jumblah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara
kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan

Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan adalah suatu proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman
empiris luar maupun panca indera yang menimbulkan sensations = sensations atau pengalaman
melalui keadaan mentar sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut pendapat ahli
psikologis Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu proses differensiasi yaitu terjadinya pertumbuhan
pada seseorang secara perlahan dengan mengenal sesuatu secara keseluruhan, barulah kemudian
mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.

Dilain pihak menurut konsepsi sosialisasi, Pertumbuhan merupakan salah satu proses dari
sosialisasi, dimana individu secara perlahan tumbuh dengan berinteraksi sosial bersama individu
lainnya baik di dalam maupun luar lingkungannya.

2
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

1)      Faktor-Biologis.
      Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam
kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap
individu tidak semua memiliki karakteristik fisik yang sama.
2)      Faktor-Geografis.
      Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu= antarindividu bisa berjalan dengan baik dan
menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya
kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta
suatu keadaan yang tidak baik pula.
3)      Faktor-Kebudayaan-Khusus
      Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki
kepribadian yang sama.
Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi

 Masa Vital (0 – 2), yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari berbagai hal yang
ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan ke dunia.
 Masa Estetik (2 – 7), yaitu masa seorang Individu mempelajari panca indera = panca
indra yang dimilikinya.
 Masa Intelektual (7 – 14), yaitu masa seorang Individu dalam mempelajari suatu hal
yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan
karakter yang ia miliki di masa depan yang akan datang.
 Masa Sosial (14 – 21), yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat menguji dirinya
sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan suatu keterampilan dan
kemampuan untuk membuat pendirian hidup.

 
B. Pengertian Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti


anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah. Dan  menerangkan bahwa keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan

3
Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu tersebut baik
sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi bagian dari Masyarakat
dalam lingkungannya.

Macam Macam Fungsi Keluarga

Fungsi Keluarga = Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus
dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun bermacam – macam
fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai berikut;

 Fungsi Biologis, yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk


meneruskan keturunannya.

 Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota


keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat
bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan
memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam.

 Fungsi Ekonomi, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya.


Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka = nafkah untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya setiap hari.

 Fungsi Keagamaan, yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk


mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya.
Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya tuhan = Tuhan
serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak.

 Fungsi Sosial, yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak
suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya.

C. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang
berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah;

 Selo Sumarjan (1974), masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan.
 Koentjaraningrat (1994), masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus = terus-menerus
dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

4
 Ralph Linton (1968), masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam
kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial.
 Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi
secara ekonomi
 Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama sama = bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan didalam = di dalam kelompok manusia tersebut

2.2 Pergolongan Masyarakat


Dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern).

1. Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana


dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya.

2. Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang


tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak
dicapainya. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok
masyarakat non industri dan masyarakat industri.
A. Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group)
 Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu
saling mengenal lebih dekat, lebih akrab. Sifat interaksi dalam kelompok-
kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta
menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,
tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga,
kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
 Kelompok Sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung,
formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi,
pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-
pertimbangan rasional. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu

5
diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam
program-program yang telah disepakati. Contoh contoh = Contoh-contoh
kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat
buruh, organisasi profesi dan sebagainya.

B. Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, satu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-
kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin,
ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya
spesialisasi fungsional, makin berkurang pula, ide-ide kolektif untuk
diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin komplek
pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.

Perbedaan antara masyarakat industri dan masyarakat non industry = industri adalah
terdapat pada mata pencarian , peranan serta tempat dimana mereka berada. Jika di non
industri masyarakat yang ada diatur atas dasar pertimbangan rasional sehingga
masyarakat non industri sekunder kurang memiliki sifat kekeluargaan yang bagus.
masyarakat non industri masih ada keeratan hubungan dengan setiap anggota lainnya,
sedangkan masyarakat industri mungkin belom = belum terlalu erat dengan anggota
lainnya. Mungkin karena bekerja terlalu keras, mereka tidak memperdulikan daerah
sekitar mereka.

2.3 Hubungan antara Individu,Keluarga dan Masyarakat


Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya
itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan
lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.

     .1.    Hubungan individu dengan keluarga


Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek,
paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang
melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada
akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.

6
2.      Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh
manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu memiliki
hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan
pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam
lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu
bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3.      Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang
memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan
keorganisasian tata kehidupan bersama.Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga
yang saling berhubungan secara independen.

4.      Hubungan individu dengan masyarakat


Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan
kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi
hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat
daripada hak individu. Gotong royong = Gotong-royong adalah hak masyarakat, sedangkan
rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat. 

2.4 Urbanisasi Dan Proses Terjadinya Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.


Urbanisasi merupakan masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan
sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan
diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya.

Proses Terjadinya Urbanisasi 

Faktor – faktor urbanisasi di bagi menjadi 3, yakni :

 A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi


1.     Kehidupan kota yang lebih modern

7
2.     Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.     Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.     Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi


1.     Lahan pertanian semakin sempit
2.     Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.     Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.     Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.     Diusir dari desa asal
6.     Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

C. Keuntungan Urbanisasi

1.     Memoderenisasikan = Memodernisasi warga desa


2.     Menambah pengetahuan warga desa
3.     Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.     Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

Akibat dari urbanisasi, antara lain :

1. Terbentuknya suburb = suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota


2. Makin meningkatnya tuna karya
3. Masalah perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan criminal = kriminal

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat
memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang
dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyarakat yang
menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak
dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan
sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.

B. SARAN

Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran pembangun dari pembaca sangat disarankan demi
penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku Sociology Edisi 1A, 1B, 2A, Penerbit Erlangga

Buku Pendidikan Kewarganegaraan 1, 2, Penerbit Erlangga

Harwantiyoko, Neltjee F. Katuuk; “MKDU Ilmu Sosial Dasar” seri Diktat Kuliah, 1997,
Gunadarma.

http://bayoscreamo.blogspot.com/2011/10/perbedaan-antara-kelompok-masyarakat.html?m=1

http://evadwimeliani.blogspot.com/2016/11/bab-6-makalah-individukeluarga-dan.html?m=1

http://ajinovyanw.blogspot.com/2011/10/urbanisasi-dan-proses-terjadinya.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai