Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Definisi Pembawaan Dan Faktor Pembawaan, Definisi Lingkungan Dan


Faktor Yang Mempengaruhi, Definisi Keturunan Dan Faktor Yang
Mempengaruhi

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan

Dosen pengampu: Dr MUKAFFAN, M.Pd.I

Disusun oleh:

Farida Fasa (222101010001)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI AHMAD SIDDIQ


JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami Panjatkkan ke hadirat Allah yang telah


memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga
makalah yang berjudul “pembawaan, lingkungan, dan keturunan”. ini dapat
terselesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Dr Mukaffan, M.Pd.I
selaku dosen Psikologi yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai


“Pembawaan, Lingkungan, Dan Keturunan”. karena sangat penting untuk kita
ketahui apa itu hal tersebut. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam
pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.

Jember, 25 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1. Latar Belakang....................................................................................1
2. Rumusan Masalah...............................................................................1
3. Tujuan Masalah...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

A. Pembawaan dan Faktor- faktor yang mempengaruhi.........................3


B. Lingkungan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi.........................8
C. Keturunan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi..........................13

BAB III PENUTUP......................................................................................16

1. Kesimpulan.......................................................................................16
2. Saran.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu yang lahir ke dunia ini pasti dengan satu pembawaan
tertentu. Ini berarti bahwa karakteristik setiap individu berbeda dan diperoleh
dari pewarisan atau pemindahan cairan “germinal” dari pihak orangtuanya. Di
samping itu, individu tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari lingkungan
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan
perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari hereditas dan
lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan mengontrol perkembangan individu
baik dari tingkah lakunya, kita hendaknya mengetahui peranan masing-masing
(pembawaan, lingkungan, dan keturunan). Dan inilah yang melatar belakangi
kami dalam penulisan makalah ini. Agar kita calon-calon guru dapat
mengidentifikasi bagaimana sifat, tingkah laku, intelegensi anak didik kita
nanti. Dan kita dapat memahami faktor penyebab anak didik kita itu
bertingkah laku yang berbeda. Dapat kita lihat dari faktor pembawaan dan
lingkungannya.

Sedangkan dari faktor keturunan itu sendiri mempunyai sifat-sifat atau


ciri-ciri yang diwariskan atau diturunkan dengan melalui sel-sel kelamin dari
generasi yang lain. Meskipun kita melihat suatu sifat atau ciri-ciri yang sama
antara orang tua dan anaknya, kita belum dapat mengambil kesimpulan bahwa
sifat-sifat atau ciri-ciri pada anak itu diterima melalui keturunan.

Di samping itu, kita harus ingat pula bahwa belum pasti suatu sifat atau
ciri-ciri yang terdapat pada seseorang yang merupakan keturunan itu
diterimanya dari orang tuanya. Mungkin sifat-sifat keturunan itu diwarisinya
dari nenek atau buyutnya. Sebab, kita mengetahui bahwa tidak semua individu
dari suatu generasi menunjukkan sifat-sifat yang menurun dapat juga sifat-
sifat ini tersembunyi selama beberapa generasi.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembawaan dan faktor faktor yang
mempengaruhi?
2. Apa yang dimaksud lingkungan dan faktor yang mempengaruhi?
3. Apa yang dimaksud keturunan dan faktor yang mempengaruhi?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu pembawaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Mengetahui apa itu lingkungan dan faktor—faktor yang mempengaruhi.
3. Mengetahui apa itu keturunan dan faktor faktor yang mempengaruhi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembawaan dan faktor pembawaan


1. Pengertian Pembawaan
Pembawaan adalah semua kemungkinan atau kemampuan (potensi)
individu, yang benar-benar dapat diwujudkan selama masa
perkembangan. bisa dikatakan anak memiliki kemampuan berjalan,
potensi berbicara, dan sebagainya sejak lahir. Tentu saja berbagai
potensi yang ada pada diri anak tidak dapat diwujudkan, atau hanya
dapat diwujudkan dalam realisasi. Agar potensi-potensi ini dapat
direalisasikan dan dilihat dengan jelas, mereka harus dikembangkan
dan dilatih.
Kemampuan berjalan atau berbicara yang sudah ada di alam akan
berkembang, dan karena lingkungan dan kedewasaan pada waktu
tertentu, anak dapat berjalan atau berbicara. Selain sifat berjalan dan
berbicara, kita juga dapat berbicara tentang sifat sains, bahasa,
menggambar, dll.1
Dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan pembawaan adalah
semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan.
Kesanggupan-kesanggupan itu sendiri yang sebenarnya sudah ada
dalam pembawaan, tidak dapat diamati.
Hanya dengan memperhatikan prestasi-prestasi, bentuk wataknya
dan tingkah laku suatu individu sajalah yang dapat mengambil
kesimpulan tentang sesuatu pembawaan tertentu yang ada pada
individu.2

2. Macam-macam Pembawaan
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Remaja Rosyadakarya, 2012, hl 21
2
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2015, hl.38

3
a. Pembawaan Jenis

Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah memiliki


pembawaan jenis, yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-
anggota tubuhnya, intelegensinya, ingatannya dan sebagainya semua
itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis
makhluk lain.

b. Pembawaan Ras

Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi


bermacam-macam perbedaan yang juga termasuk pembawaan
keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras.3

c. Pembawaan Jenis Kelamin

Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa


pembawaan jenis kelamin masing-masing.

d. Pembawaan Perseorangan

Tiap orang (individu) memiliki pembawaan yang bersifat


individual (pembawaan perseorangan) yang tipikal, banyak ditentukan
oleh pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin.

Jenis-jenis pembawaan perseorangan adalah sebagai berikut :

1) Konstitusi Tubuh: termasuk didalamnya motorik seperti sikap


badan, sikap berjalan, raut muka, gerakan bicara.
2) Cara bekerjanya alat-alat indera. Ada orang yang lebih
menyukai beberapa jenis perangsang tertentu (misalnya jenis
makanan tertentu), mirip dengan kesukaan yang dimiliki oleh
ayah dan ibunya.

3
Ibid, Wasty Soemanty, Hal 21

4
3) Sifat –sifat ingatan dan kesanggupan belajar. Ada orang yang
dapat menyimpan kesan-kesan dalam waktu lama, tidak lekas
dilupakan, dan ada yang sebaliknya.4
4) Tipe perhatian, intelejensi kosien (IQ), dan tipe intelejensi,
mengenai tipe perhatian, ada orang yang dapat memusatkan
perhatiannya kepada sesuatu yang relatif lama, tetapi ada pula
yang perhatiannya selalu berpindah-pindah keberbagai objek.
5) Cara-cara berlangsungnya emosi yang khas: cepat atau
lambatnya mereaksi terhadap sesuatu, dengan keras atau
dengan tenang dengan cara timbulnya perasaan pada seseorang.
Dalam psikologi Hal ini sering disebut temperamen.
6) Tempo dan ritme perkembangan. Setiap perkembangan yang
dialami anak berlangsung menurut kecepatan atau tempo dan
ritmenya masing-masing. Ada yang cepat perkembangannya,
baik jasmani maupun rohani, tetapi ada pula anak yang lambat
perkembangannya

Sifat bawaan atau gen yang dibawa anak sejak lahir dari
kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan
selebihnya berasal dari nenek moyangnya dari kedua belah pihak
(ibu dan ayahnya), hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Gregor Mendel. Pembawaan tersebut berupa sifat, ciri, dan
kesanggupan yang biasa bersifat fisik atau bisa juga yang bersifat
psikis (kejiwaan). Warisan atau pembawaan yang terpenting antara
lain: bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi ,bakat watak
dan penyakit. Sedangkan sifat malas, lekas marah, dan kemampuan
memahami sesuatu dengan cepat adalah sifat-sifat psikis yang
mungkin berasal dari pembawaan. Seluruh pembawaan yang
terdapat dalam diri seseorang merupakan keseluruhan yang erat
hubungannya satu sama lain; yang satu menentukan,
mempengaruhi, menguatkan atau melemahkan yang lain.
4
Ibid, Ngalim Purwanto, Hal 25

5
e. Bentuk tubuh dan warna kulit

Salah satu warisan yang dibawa anak adalah betuk tubuh dan
warna kulit.Dan pengaruhketurunan (pembawaan) terhadap
pertumbuhan jasmani anak. Bagaimana pun canggihnya teknologi
untuk mengubah bentuk dan warna kulit seseorang namun faktor
keturunan jangan diabaikan.

f. Sifat-sifat

Sifat-sifat yang dimiliki seseorang adalah salah satu aspek yang


diwariskan orang tua kepada anak-anaknya.Seperti, penyabar,
pemarah,kikir boros, hemat dan sebagainya.Sifat berbeda dengan
kebiasaan.Sifat sangat sulit untuk diubah, sedangkan kebiasaan dapat
diubah jika dia mengkehendaki dan bersungguh-sungguh mau
merubah kebiasaannya itu. Sifat atau kebiasaan merupakan corak dari
kepribadian seseorang atau suku bangsa.

Ahli psikolog Edward Sparanger membagi tipe-tipe manusia


berdasarkan sifat yang dimilikinya, antara lain :

a) Manusia ekonomi: memiliki sifat rajin bekerja, hemat, dan lain-lain


b) Manusia politik: suka menguasai dan memerintah
c) Manusia seni: suka keindahan dan punya perasaan halus
d) Manusia agama: suka mengabdi dan taat melaksanakan ibadah.5

3. Faktor-faktor dalam Pembawaan


Menurut Sugardo dan Sudarno pembawaan dapat terjadidengan
dua faktor yaitu:
1) Faktor Endogen

Faktor endogen ialah faktor atau sifat yang dibawa oleh individu
sejak dalam kandungan hingga saat dilahirkan. Jadi faktor endogen

5
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah.
Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2012 Cet 1,, Hal 39

6
merupakan faktor keturunan atau faktor bawaan. Sebagai faktor
keturunan yang merupakan penalaran dari gen yang diturunkan, maka
tidaklah mengherankan kalau faktor endogen yang dibawa oleh
individu itu mempunyai sifat-sifat seperti orangtuanya. Ini berarti
bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak itu tidak meninggalkan sifat-
sifat dari orang tuanya.

Kita mengenal bahwa faktor-faktor endogen yang nampak pada


saat individu itu dilahirkan, adalah adanya sifat-sifat tertentu yang
berhubungan dengan faktor kejasmanian, misalnya warna kulit, warna
dan jenis rambut, rupawajah, golongan darah, dan sebagainya. Faktor
pembawaan yang berhubungandengan keadaan jasmani pada
umumnya tidak dapat diubah begitu saja, danmerupakan faktor dasar
dalam ciri fisik.6

Disamping itu individu juga mempunyai sifat-sifat pembawaan


psikologik yang erat hubungannya dengan keadaan jasmani yaitu
temperamen. Temperamen merupakan sifat-sifat pembawaan yang erat
hubungannya dengan struktur kejasmanian seseorang, yang
berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologik seperti darah, kelenjar-
kelenjar, cairan-cairan lain, yang terdapat dalam diri manusia.

Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau


watak merupakan keseluruhan dari sifat seseorang yang nampak dalam
perbuatanny asehari-hari, sebagai hasil bawaan maupun lingkungan.
Temperamen padaumumnya bersifat konstan, sedangkan watak atau
karakter lebih bersifat tidakkonstan, dapat berubah-ubah sesuai dengan
pengaruh lingkungan.Selain itu individu masih mempunyai sifat-sifat
pembawaan yang berupa bakat (aptitude). Bakat bukanlah sesuatu
yang telah jadi dan terbentuk pada padawaktu individu dilahirkan,
tetapi baru merupakan potensi-potensi saja. Supaya potensi tersebut

6
Poerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. Psikologi Kedokteran. Jakarta : Gunung Agung, 2015

7
teraktualisasikan dibutuhkan kesempatan untukmengaktualisasikan
bakat-bakat tersebut.individu.

2) Faktor Eksogen

Faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri individu,
merupakan pengalaman-pengalaman, kejadian alam sekitar,
pendidikan, dan sebagainya. Umumnya pengaruh lingkungan bersifat
pasif dalam arti bahwa lingkungan tidak memberikan pengaruhnya
secara paksa kepada individu. Lingkungan hanya menyediakan
kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada
individu. Apakah individu mengambil manfaat dari kesempatan yang
diberikan oleh lingkungan tersebut atau tidak tergantung kepada
individu yang bersangkutan. Lain halnya dengan pendidikan yang
bersifat aktif, penuh tanggung jawab, dan secara sistematik

B. Lingkungan Dan Faktor Yang mempengaruhi


1. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah faktor yang berasal dari luar individu, yaitu


pengalaman, lingkungan alam, pendidikan, dan lain-lain. Sebenarnya
ada perbedaan antara pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan
sekitar. Secara umum, pengaruh lingkungan bersifat pasif karena
lingkungan tidak memberikan suatu paksaan pada individu.7 Keadaan
memberikan kemungkinan atau peluang bagi individu. Bagaimana
seorang individu memanfaatkan peluang yang diberikan oleh
lingkungan tergantung pada individu yang bersangkutan.

Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material


jasmaniah di dalam tubuh. Dan secara psikologis, lingkungan
mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak
dari konsensi, kelahiran hingga kematiannya.
7
Ibid, Ngalim Purwanto, Hal 25

8
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah
lingkungan hanyalah alam sekitar diluar dari manusia/individu.
Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala materiil dan stimuli di
dalam dan diluar diri individu.

Lingkungan dapat diartikan dengan segala sesuatu yang ada


didalam dan diluar diri individu yang bersifat mempengaruhi sikap
tingkah laku atau perkembangannya.8

2. Macam-macam Lingkungan
Menurut Sertain (seorang ahli psikologi Amerika) lingkungan
dapat dibagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut:
1) Lingkungan alam/luar (external or physical environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan alam/luar ialah segala
sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti
rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan, dan sebagainya.
2) Lingkungan dalam (internal environment)
Unsur-unsur lingkungan dalam terdiri dari kondisi organ
dan material dalam diri seseorang seperti: gizi, vitamin, suhu,
sistem urat syaraf, sitem peredaran darah, percernaan makanan,
kelenjar indokrin, kondisi inteligensi, kondisi kesehatan, kebugaran
tubuh, termasuk didalamnya kondisi psikologisnya seperti sikap,
minat, motivasi, kemauan dan sebagainya.
3) Lingkungan sosial/Masyarakat (social environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan sosial, ialah semua
orang lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial
itu ada yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak
langsung. Pengaruh secara langsung, seperti dalam pergaulan
sehari-hari dengan orang lain, dengan keluarga kita, teman-teman
kita, kawan sekolah, sepekerjaan, dan sebagainya. Pengaruh yang
8
Ibid, Alisuf Sabri, Hal 40-41

9
secara tidak langsung, melalui radio dan televisi, dengan membaca
buku, majalah-malajah, surat-surat kabar, dan sebagainya.

3. Bagaimana cara individu berhubungan dengan lingkungan


Menurut Woodworth, cara-cara individu berhubungan dengan
lingkungannya dapat dibedakan menjadi empat macam, sebagai
berikut:
1) Individu bertentangan dengan lingkungannya,

2) individu menggunakan lingkungannya,

3) Individu berpatisipasi dengan lingkungannya, dan

4) individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sebenarnya keempat macam cara hubungan individu dengan


lingkungannya itu dapat kita simpulkan menjadi satu saja, yakni bahwa
individu itu senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri (dalam arti
yang luas) dengan lingkungannya.9

Contoh: Seorang mahasiswa yang belajar di negeri asing, Inggris


umpamanya, ia menyesuaikan dirinya dengan lingkungan amaliah
disana : berpakaian panas dan tebal, membiasakan makan dan minum
disana, melakukan tata cara dan adat-istiadat yang berlaku disana, dan
sebagainya.

Contoh lain misalnya orang-orang transmigrasi dari Jawa Tengah ke


Sumatera atau Kalimantan, meskipun tata cara dan kehidupan
masyarakat yang didatangi itu berbeda, namun sesampainya mereka di
tempat yang baru itu mereka membuat dan mengatur rumahnya serta
mengerjakan sawah ladangnya menurut apa yang telah mereka lakukan
ditempat asalnya. Juga cara-cara hidup dan pergaulan serta adat-
istiadatnya. Bahkan pengaruh dari para transmigran inilah yang

9
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2012, hlm.84

10
kemudian banyak merubah lingkungan dan masyarakat yang
didatanginya.

4. Faktor yang mempengaruhi


a) Keluarga
merupakan pendidikan tertua yang bersifat informal yang
pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan
yang bersifat kodrati. Orang bertanggung jawab memelihara,
merawat, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pendidikan keluarga berfungsi:
 Sebagai pengalaman pertama masa anak anak
 Menjamin kehidupan emosial anak
 Menanamkan dasar moral
 Memberikan dasar pendidikan social
 Meletakkan dasar-dasar agama bagi anak.

b) Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua
dalam keluarga, terutama dalam hal pengetahuan dan berbagai
macam ketrampilan.Oleh karena itu anak dikirim ke
sekolah.Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak selama
mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan
sekolah sebagai lembaga pendidikan diantaranya sebagai berikut:
 Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-
kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik
 Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan didalam
masyarakat yang sukar dan tidak dapat diberikan di rumah.
 Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan
seperti membaca, menulis,berhitung, menggambar serta ilmu-

11
ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan
pengetahuan
 Disekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika,
membenarkan benar atau salah dan sebagainya.
c) Masyarakat
Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan lingkungan-
lingkungan keluarga dan sekolah.Pendidikan yang dialami dalam
masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar dari
lingkungan.Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan
tampaknya lebih luas.
d) Keadaan alam sekitar
Keadaan alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai contoh anak-anak
di desa lebih suka terhadap keadaan yang tenang, sedangkan anak-
anak kota lebih senang dengan keramaian. Sehingga dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan disekitar anak tinggal
itu mempengaruhi perkembangan anak atau individu.Peran
Pembawaan Dan Lingkungann dalam Perkembangan.10

Dalam proses perkembangan manusia, lingkungan ini merupakan


faktor yang penting setelah faktor pembawaan, artinya keduanya ini
saling berkaitan atau saling berhubungan. Tanpa adanya dukungan
dalam mewujudkan potensi pembawaan menjadi kemampuan nyata
tidak akan terjadi. Oleh karena itu fungsi atau peranan lingkungan ini
dalam proses perkembangan dapat dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu
faktor yang akan mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik
atau tidak baik sebab pengaruh lingkungan dalam hal ini dapat bersifat
positif yang berarti pengaruhnya baik dan sangat menunjang
perkembangan. Oleh karena itu sudah menjadi tugas utama seorang
pendidik untuk menciptakan atau menyediakan lingkungan yang
10
Ngalim Purwanto, Op.Cit, hlm.28

12
positif agar dapat menunjang perkembangan si anak dan berusaha
untuk mengawasi dan menghindarkan pengaruh faktor lingkungan
yang negatif yang dapat menghambat dan merusak perkembangan sang
anak.11

Demikian jika kita hubungkan kembali antara pembawaan dan


lingkungan dalam hal pengaruhnya terhadap perkembangan manusia,
dapatlah kita katakan sebagai berikut: Sifat-sifat dan watak kita adalah
hasil interaksi antara pembawaan dan lingkungan kita. Dalam hal ini
pengertian kita harus tekankan pada kata interaksi. Interaksi antara
keduanya antara pembawaan dan lingkungan itulah yang menentukan
bagaimana hasil perkembangan aspek-aspek tertentu dari manusia.

C. Keturunan dan Faktor mempengaruhi


1. Pengertian Keturunan
Keturunan dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan
karakteristik biologis individu dari pihak kedua orang tua ke anak atau
karakteristik biologis individu yang dibawa sejak lahir yang tidak
diturunkan dari pihak kedua orang tua. Kita dapat mengatakan bahwa
sifat-sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika sifat-
sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel
kelamin dari generasi lain. Jadi sebelum kita memutuskan suatu sifat
atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang itu keturunan atau bukan,
lebih dahulu kita harus ingat dua syarat :
1) persamaan sifat atau ciri-ciri
2) ciri-ciri ini harus menurun melalui sel-sel kelamin.
Dengan demikian kita harus berhati-hati benar memutuskan
sesuatu itu merupakan keturunan atau bukan. Meskipun kita melihat
suatu sifat atau ciri-ciri yang sama antara orang tua dan anaknya, kita
belum dapat mengambil kesimpulan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri
11
Ibid, Alisuf Sabri, Hal. 36

13
pada anak itu merupakan keturunan. Umpamanya saja : bapak malas
dan anaknya juga malas, ini belum berarti bahwa kemalasan anak itu
adalah keturunan. Mungkin sifat malas pada anak itu, di sebabkan
karena dengan tiada sadar anak itu “meniru” dari orang tuanya, jadi
mungkin adalah pengaruh lingkungannya.12
Misalnya lagi : seorang bapak atau ibu ada persamaan dengan
anaknya dalam motoriknya atau gerak-geriknya pada waktu berjalan.
Inipun tidak dapat tergesa-gesa kita katakan bahwa itu adalah
keturunan. Mungkin juga sifat itupun ditiru oleh anak dari gerak-gerik
orang tuanya, jadi mungkin juga soal lingkungan.
Disamping itu kita harus ingat pula, bahwa belum pasti suatu
sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang yang merupakan
keturunan yang diterimanya dari orangorangtua. Mungkin juga sifat-
sifat keturunan itu diwariskan dari nenek atau buyutnya. Sebab, kita
mengetahui bahwa tidak semua individu dari suatu generasi
menunjukkan sifat-sifat yang menurun dapat juga sifat-sifat ini
tersembunyi selama beberapa generasi.

2. Faktor yang mempengaruhi


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sifat keturunan di
antaranya adalah faktor lingkungan, faktor genetik, dan faktor
kombinasi keduanya. Faktor lingkungan seperti polusi, makanan yang
dikonsumsi, dan gaya hidup dapat mempengaruhi sifat keturunan
tersebut. Sedangkan faktor genetik seperti DNA dan gen. Yang juga
sangat berperan dalam menentukan sifat keturunan.

12
Ngalim Purwanto, Op.Cit, hlm.29

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

15
Dari pemaparan di atas, Penulis dari kelompok 5 dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:

1) Pembawaan ialah potensi-potensi yang dibawa oleh setiap individu ketika


lahir, yang selama masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan
dengan melalui proses belajar dengan di tunjang oleh faktor-faktor
lingkungan. Macam-macam pembawaan itu ada empat, yaitu : Pembawaan
jenis, pembawaan ras, pembawaan jenis kelamin, dan pembawaan
perseorangan.
2) Lingkungan dapat diartikan dengan segala sesuatu yang ada didalam dan
diluar diri individu yang bersifat mempengaruhi sikap tingkah laku atau
perkembangannya.
3) Menurut Sertain (seorang ahli psikologi Amerika) lingkungan dapat dibagi
menjadi 3 bagian, sebagai berikut :
a. Lingkungan alam/luar (external or physical environment
b. lingkungan dalam (internal environment)
c. lingkungan sosial/Masyarakat (social environment).

2. Saran

Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan untuk
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN


Fakultas Tarbiyah. Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya. 2012

16
Poerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. Psikologi Kedokteran. Jakarta : Gunung
Agung, 2015

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya. 2013

Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya. 2015

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 2012

17

Anda mungkin juga menyukai