Disusun oleh:
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1. Latar Belakang....................................................................................1
2. Rumusan Masalah...............................................................................1
3. Tujuan Masalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
1. Kesimpulan.......................................................................................16
2. Saran.................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu yang lahir ke dunia ini pasti dengan satu pembawaan
tertentu. Ini berarti bahwa karakteristik setiap individu berbeda dan diperoleh
dari pewarisan atau pemindahan cairan “germinal” dari pihak orangtuanya. Di
samping itu, individu tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari lingkungan
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan
perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari hereditas dan
lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan mengontrol perkembangan individu
baik dari tingkah lakunya, kita hendaknya mengetahui peranan masing-masing
(pembawaan, lingkungan, dan keturunan). Dan inilah yang melatar belakangi
kami dalam penulisan makalah ini. Agar kita calon-calon guru dapat
mengidentifikasi bagaimana sifat, tingkah laku, intelegensi anak didik kita
nanti. Dan kita dapat memahami faktor penyebab anak didik kita itu
bertingkah laku yang berbeda. Dapat kita lihat dari faktor pembawaan dan
lingkungannya.
Di samping itu, kita harus ingat pula bahwa belum pasti suatu sifat atau
ciri-ciri yang terdapat pada seseorang yang merupakan keturunan itu
diterimanya dari orang tuanya. Mungkin sifat-sifat keturunan itu diwarisinya
dari nenek atau buyutnya. Sebab, kita mengetahui bahwa tidak semua individu
dari suatu generasi menunjukkan sifat-sifat yang menurun dapat juga sifat-
sifat ini tersembunyi selama beberapa generasi.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembawaan dan faktor faktor yang
mempengaruhi?
2. Apa yang dimaksud lingkungan dan faktor yang mempengaruhi?
3. Apa yang dimaksud keturunan dan faktor yang mempengaruhi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu pembawaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Mengetahui apa itu lingkungan dan faktor—faktor yang mempengaruhi.
3. Mengetahui apa itu keturunan dan faktor faktor yang mempengaruhi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Macam-macam Pembawaan
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Remaja Rosyadakarya, 2012, hl 21
2
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2015, hl.38
3
a. Pembawaan Jenis
b. Pembawaan Ras
d. Pembawaan Perseorangan
3
Ibid, Wasty Soemanty, Hal 21
4
3) Sifat –sifat ingatan dan kesanggupan belajar. Ada orang yang
dapat menyimpan kesan-kesan dalam waktu lama, tidak lekas
dilupakan, dan ada yang sebaliknya.4
4) Tipe perhatian, intelejensi kosien (IQ), dan tipe intelejensi,
mengenai tipe perhatian, ada orang yang dapat memusatkan
perhatiannya kepada sesuatu yang relatif lama, tetapi ada pula
yang perhatiannya selalu berpindah-pindah keberbagai objek.
5) Cara-cara berlangsungnya emosi yang khas: cepat atau
lambatnya mereaksi terhadap sesuatu, dengan keras atau
dengan tenang dengan cara timbulnya perasaan pada seseorang.
Dalam psikologi Hal ini sering disebut temperamen.
6) Tempo dan ritme perkembangan. Setiap perkembangan yang
dialami anak berlangsung menurut kecepatan atau tempo dan
ritmenya masing-masing. Ada yang cepat perkembangannya,
baik jasmani maupun rohani, tetapi ada pula anak yang lambat
perkembangannya
Sifat bawaan atau gen yang dibawa anak sejak lahir dari
kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan
selebihnya berasal dari nenek moyangnya dari kedua belah pihak
(ibu dan ayahnya), hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Gregor Mendel. Pembawaan tersebut berupa sifat, ciri, dan
kesanggupan yang biasa bersifat fisik atau bisa juga yang bersifat
psikis (kejiwaan). Warisan atau pembawaan yang terpenting antara
lain: bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi ,bakat watak
dan penyakit. Sedangkan sifat malas, lekas marah, dan kemampuan
memahami sesuatu dengan cepat adalah sifat-sifat psikis yang
mungkin berasal dari pembawaan. Seluruh pembawaan yang
terdapat dalam diri seseorang merupakan keseluruhan yang erat
hubungannya satu sama lain; yang satu menentukan,
mempengaruhi, menguatkan atau melemahkan yang lain.
4
Ibid, Ngalim Purwanto, Hal 25
5
e. Bentuk tubuh dan warna kulit
Salah satu warisan yang dibawa anak adalah betuk tubuh dan
warna kulit.Dan pengaruhketurunan (pembawaan) terhadap
pertumbuhan jasmani anak. Bagaimana pun canggihnya teknologi
untuk mengubah bentuk dan warna kulit seseorang namun faktor
keturunan jangan diabaikan.
f. Sifat-sifat
Faktor endogen ialah faktor atau sifat yang dibawa oleh individu
sejak dalam kandungan hingga saat dilahirkan. Jadi faktor endogen
5
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah.
Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2012 Cet 1,, Hal 39
6
merupakan faktor keturunan atau faktor bawaan. Sebagai faktor
keturunan yang merupakan penalaran dari gen yang diturunkan, maka
tidaklah mengherankan kalau faktor endogen yang dibawa oleh
individu itu mempunyai sifat-sifat seperti orangtuanya. Ini berarti
bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak itu tidak meninggalkan sifat-
sifat dari orang tuanya.
6
Poerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. Psikologi Kedokteran. Jakarta : Gunung Agung, 2015
7
teraktualisasikan dibutuhkan kesempatan untukmengaktualisasikan
bakat-bakat tersebut.individu.
2) Faktor Eksogen
Faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri individu,
merupakan pengalaman-pengalaman, kejadian alam sekitar,
pendidikan, dan sebagainya. Umumnya pengaruh lingkungan bersifat
pasif dalam arti bahwa lingkungan tidak memberikan pengaruhnya
secara paksa kepada individu. Lingkungan hanya menyediakan
kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada
individu. Apakah individu mengambil manfaat dari kesempatan yang
diberikan oleh lingkungan tersebut atau tidak tergantung kepada
individu yang bersangkutan. Lain halnya dengan pendidikan yang
bersifat aktif, penuh tanggung jawab, dan secara sistematik
8
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah
lingkungan hanyalah alam sekitar diluar dari manusia/individu.
Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala materiil dan stimuli di
dalam dan diluar diri individu.
2. Macam-macam Lingkungan
Menurut Sertain (seorang ahli psikologi Amerika) lingkungan
dapat dibagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut:
1) Lingkungan alam/luar (external or physical environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan alam/luar ialah segala
sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti
rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan, dan sebagainya.
2) Lingkungan dalam (internal environment)
Unsur-unsur lingkungan dalam terdiri dari kondisi organ
dan material dalam diri seseorang seperti: gizi, vitamin, suhu,
sistem urat syaraf, sitem peredaran darah, percernaan makanan,
kelenjar indokrin, kondisi inteligensi, kondisi kesehatan, kebugaran
tubuh, termasuk didalamnya kondisi psikologisnya seperti sikap,
minat, motivasi, kemauan dan sebagainya.
3) Lingkungan sosial/Masyarakat (social environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan sosial, ialah semua
orang lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial
itu ada yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak
langsung. Pengaruh secara langsung, seperti dalam pergaulan
sehari-hari dengan orang lain, dengan keluarga kita, teman-teman
kita, kawan sekolah, sepekerjaan, dan sebagainya. Pengaruh yang
8
Ibid, Alisuf Sabri, Hal 40-41
9
secara tidak langsung, melalui radio dan televisi, dengan membaca
buku, majalah-malajah, surat-surat kabar, dan sebagainya.
9
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2012, hlm.84
10
kemudian banyak merubah lingkungan dan masyarakat yang
didatanginya.
b) Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua
dalam keluarga, terutama dalam hal pengetahuan dan berbagai
macam ketrampilan.Oleh karena itu anak dikirim ke
sekolah.Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak selama
mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan
sekolah sebagai lembaga pendidikan diantaranya sebagai berikut:
Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-
kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik
Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan didalam
masyarakat yang sukar dan tidak dapat diberikan di rumah.
Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan
seperti membaca, menulis,berhitung, menggambar serta ilmu-
11
ilmu lain yang sifatnya mengembangkan kecerdasan dan
pengetahuan
Disekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika,
membenarkan benar atau salah dan sebagainya.
c) Masyarakat
Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan lingkungan-
lingkungan keluarga dan sekolah.Pendidikan yang dialami dalam
masyarakat ini telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada diluar dari
lingkungan.Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan
tampaknya lebih luas.
d) Keadaan alam sekitar
Keadaan alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai contoh anak-anak
di desa lebih suka terhadap keadaan yang tenang, sedangkan anak-
anak kota lebih senang dengan keramaian. Sehingga dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan disekitar anak tinggal
itu mempengaruhi perkembangan anak atau individu.Peran
Pembawaan Dan Lingkungann dalam Perkembangan.10
12
positif agar dapat menunjang perkembangan si anak dan berusaha
untuk mengawasi dan menghindarkan pengaruh faktor lingkungan
yang negatif yang dapat menghambat dan merusak perkembangan sang
anak.11
13
pada anak itu merupakan keturunan. Umpamanya saja : bapak malas
dan anaknya juga malas, ini belum berarti bahwa kemalasan anak itu
adalah keturunan. Mungkin sifat malas pada anak itu, di sebabkan
karena dengan tiada sadar anak itu “meniru” dari orang tuanya, jadi
mungkin adalah pengaruh lingkungannya.12
Misalnya lagi : seorang bapak atau ibu ada persamaan dengan
anaknya dalam motoriknya atau gerak-geriknya pada waktu berjalan.
Inipun tidak dapat tergesa-gesa kita katakan bahwa itu adalah
keturunan. Mungkin juga sifat itupun ditiru oleh anak dari gerak-gerik
orang tuanya, jadi mungkin juga soal lingkungan.
Disamping itu kita harus ingat pula, bahwa belum pasti suatu
sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang yang merupakan
keturunan yang diterimanya dari orangorangtua. Mungkin juga sifat-
sifat keturunan itu diwariskan dari nenek atau buyutnya. Sebab, kita
mengetahui bahwa tidak semua individu dari suatu generasi
menunjukkan sifat-sifat yang menurun dapat juga sifat-sifat ini
tersembunyi selama beberapa generasi.
12
Ngalim Purwanto, Op.Cit, hlm.29
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
15
Dari pemaparan di atas, Penulis dari kelompok 5 dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
2. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan untuk
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
16
Poerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. Psikologi Kedokteran. Jakarta : Gunung
Agung, 2015
17