Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PEMBAWAAN VERSUS LINGKUNGAN”

INDRIANI RAHMAN (H0221027)


KELAS 2021A PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan ridhonya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, dengan mata kuliah pengantar pendidikan
tentang pembawaan dan lingkungan.
Sebagai penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini
jika berkenan memberikan saran, penulis akan menerimanya dengan terbuka. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis ucapkan terima kasih.

Balanipa, 28 oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................4
C. TUJUAN....................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. PEMBAWAAN DAN LINKUNGAN ......................................................................5
B. JENIS JENIS PEMBAWAAN ..................................................................................7.
C. LINGKUNGAN KELUARGA .................................................................................8
D. LINGKUNGAN SEKOLAH ....................................................................................9
E. LINGKUNGAN MASYARAKAT ...........................................................................10
F. JELASKAN SECARA SINGKAT KETERKAITAN LINGKUNGAN
TERSEBUT DENGAN PEMBAWAAN ( POTENSI MANUSIA )
YANG DIBAWA SEJAK LAHIR ...........................................................................11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN .........................................................................................................13
B. SARAN .....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, karakteristik bawaan manusia yang esensial dari kelompok "ras" dan
"etnis" yang berbeda adalah sama, tetapi karakteristik khusus yang tersembunyi pada setiap
individu sangat berbeda, setiap individu menerima warisan genetik dari kedua orang tuanya
pada saat pembuahan, yang memastikan . kemungkinan perkembangan dan perilaku
sepanjang hidupnya. Warisan genetik unik manusia adalah bahwa otak mereka jauh lebih
mampu daripada spesies lain. Otak mampu menciptakan jejaring sosial luar biasa yang dapat
mengintegrasikan dan menyimpan pengalaman baru, menalar, membayangkan, dan
memecahkan masalah.
Seperti halnya karakteristik konstitusional lainnya, setiap orang memiliki tingkat
kecerdasan yang berbeda. Melalui perbedaan konstitusional tersebut, pembawaan tampaknya
menjadi faktor penting yang menyediakan peralatan dasar bagi perkembangan individu,
tetapi pengembangan potensi yang sama untuk persepsi, berpikir, berpikir dan bertindak
juga tergantung pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. lingkungan budaya. .
Lingkungan sosiokultural merupakan faktor yang berperan penting dalam pembentukan
perilaku manusia, setiap lingkungan sosiokultural pada dasarnya bersifat heterogen dan
terdiri dari subkultur yang masing-masing memiliki ciri dan sosialisasi tersendiri bagi para
anggotanya.
Tetapi perkembangan manusia bukan hanya hasil dari alam dan lingkungannya.
Manusia tidak hanya berevolusi, tetapi ia sendiri berevolusi. Manusia adalah makhluk.
Proses pembangunan manusia tidak hanya disebabkan oleh faktor manusia dan faktor
lingkungan yang mempengaruhi dirinya. Aktivitas manusia itu sendiri juga menentukan atau
memainkan perannya dalam perkembangannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pembawaan ?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Lingkungan ?
3. Apa Jenis – Jenis Pembawaan ?

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Di Maksud Dengan Pembawaan
2. Untuk Mengetahui Apa Yang Di Maksud Dengan Linkungan
3. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Pembawaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMBAWAAN DAN LINGKUNGAN


1. Pembawaan
Ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan (potensi)
yang terdapat pada seorang individu dan yang selama masa perkembangannya benar-benar
dapat diwujudkan (direalisasikan). Misalnya: sejak dilahirkan anak mempunyai
kesanggupan untuk dapat berjalan, potensi berkata-kata, potensi untuk belajar ilmu pasti,
pembawaan untuk bahasa, untuk menggambar, intelegensi yang baik dan lain-lain.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja adalah pengaruh keluarga,
pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan,
pengaruh bentuk tubuh, dan lingkungan.
Salah satu warisan yang dibawa anak adalah betuk tubuh dan warna kulit. Dan
pengaruh keturunan (pembawaan) terhadap pertumbuhan jasmani anak. Bagaimana pun
canggihnya teknologi untuk mengubah bentk dan warna kulit seseorang namun factor
keturunan jangan diabaikan.
a. Sifat-sifat
Sifat-sifat yang dimiliki seseorang adalah salah satu aspek yang diwariskan orang tua
kepada anak-anaknya. Seperti, penyabar, pemarah,kikir boros, hemat dan sebagainya. sifat
berbeda dengan kebiasaan.Sifat sangat sulit untuk diubah, sedangkan kebiasaan dapat diubah
jika dia mengkehendaki dan bersungguh-sungguh mau merubah kebiasaannya itu.
Sifat atau kebiasaan merupakan corak dari kepribadian seseorang atau suku bangsa.
Ahli psikolog Edward Sparanger membagi tipe-tipe manusia berdasarkan sifat yang
dimilikinya, anatara lain:
- Manusia ekonomi : memiliki sifat rajin bekerja, hemat, dan lain-lain
- Manusia teori : suka berfikir, meneliti dan sebagainya
- Manusia politik : suka menguasai dan memerintah
- Manusia seni : suka keindahan dan punya perasaan halus
- Manusia agama : suka mengabdi dan taat melaksanakan ibadah.
b. Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian
terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan itu meliputi berbagai jenis kemampuan
psikis, antara lain, abstrak, berfikir mekanis,matematis, memahami, mengingat, berbahasa
dan sebagainya.
Tingkat intelegensi seseorang dapat di diketahui dengan beberapa cara, antara lain;
1) Tes Binet-Simon
2) Tes Wechler
3) Tes Army Alpha dan Bheta
4) Tes Proggresive matrics
c. Bakat
Bakat adalalah kemampuan khusus yang menonjol di berbagai jenis potensi yang
dimilikinya. Pada umumnya bakat anak dapat diketahui orang tua dari tingkah laku atau
kegiatannya sejak dari kecil.
Untuk mengetahui bakat seseorang secara pasti dapat dilakukan tes bakat, diantaranya :
1) Tes bakat DAT (Diffrential Aptitude Test)
Dari tes ini akan diketahui ;
- kemampuan verbal (bahasa)
- kemampuan berhitung
- kemampuan mekanis
- kecepatan dan ketelitian dan sebagainya.
2) Tes bakat GATB (General Apility Test Bateray)
- kemampuan verbal
- penguasaan bilangan
- pengamatan bentuk
- penguasaan tulisan dan,
- koordinasi gerak
d. Penyakit atau cacat
Ada beberapa jenis penyakit yang diturunkan oleh orang tuanya, seperti ; ayan,
kebutaan, saraf,dan luka tak mau kering. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak.

2. Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Di lingkungan siswa hidup dan
berinteraksi dalam rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan
lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari.
Ini adalah hukum alam yang harus dihadapi siswa sebagai makhluk hidup yang
termasuk dalam kelompok biotik.
Orang sering mengartikan lingkungan dalam arti sempit, seolah-olah lingkungan
hanyalah lingkungan alam di luar manusia/manusia. Secara harfiah, lingkungan hidup dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang melingkupi kehidupan, baik yang berupa alam fisik
seperti alam semesta dan segala isinya, maupun dalam bentuk non fisik seperti suasana
kehidupan keagamaan, nilai-nilai dan bea cukai. dominan dalam masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi. , dan budaya maju, kedua lingkungan diciptakan secara
kebetulan, yaitu tanpa masukan dan perencanaan manusia.
Menurut Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) dalam buku M. Ngalim Purwanto
menjelaskan bahwa lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang
dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau
life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai
menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.\

B. JENIS – JENIS PEMBAWAAN TERDIRI DARI:


1. Pembawaan Jenis, menunjukkan ciri-ciri yang khas dan berbeda dengan jenis-jenis
makhluk lain seperti bentuk badan, anggota-anggota tubuhnya, intelijensi, ingatannya,
dsb.
2. Pembawaan Ras, umumnya masih pembawaan keturunan mengenai ras seperti ras Indo
Jerman, ras Mongolia, ras Negro, dll.
3. Pembawaan Jenis Kelamin, merupakan bawaan sejak lahir bagi manusia yang normal
seperti jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
4. Pembawaan Perseorangan, merupakan pembawaan yang bersifat individual
(pembawaaan perseorangan) seperti setiap manusia mempunyai watak, intelijensi, dan
sifat yang berbeda-beda.
Pembawaan keturunan sebagian besar menampakan diri dalam sifat-sifat jasmaniah
(physis) dan sebagian lagi dalam pembawaan rohaniah (psikis). Pembawaan yang bersifat
fisis lebih terlihat dengan nyata dari pada pembawaan keturunan yang bersifat kejiwaan atau
psikis.
Demikian pula kebudayaan seperti bahasa, adat istiadat, kebiasaan, hasil seni, peraturan,
merupakan lingkungan yang memberikan pengaruh yang cukup berarti bagi perkembangan
individu. Ki Hajar Dewantoro membedakan lingkungan pendidikan menjadi tiga, dan yang
kita kenal dengan Tri Pusat Pendidikan yaitu:

C. LINGKUNGAN KELUARGA
Keluarga merupakan suatu soaial terkecil dalam kehidupan umat manusia sebagai
makhluk sosial, ia merupakan unit pertama dalam masyarakat. Disitulah terbentuknya tahap
awal proses sosialiasi dan perkembangan individu.
Keluarga merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan diatara golongannya bersifat
khas. Di lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan. Disini pendidikan berlangsung
dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya. Menurut
Mohammad Surya dalam bukunya menjelaskan bahwa dari sekian banyak faktor -faktor
yang mengkodidisikan penyesuaian diri, tidak ada satupun faktor yang lebih penting selain
daripada factor rumah dan keluarga karena keluarga merupakan satuan kelompok sosial
yang terkecil. Dan lingkungan yang paling awal bagi perkembangan individu adalah Rahim
ibu yang kemudian berkembang pada lingkungan yang lebih luas, seperti pola dan kualitas
pertumbuhan dan perkembangan individu lingkungan tersebut.
Lingkungan alam tempat individu dilahirkan dan dibesarkan akan banyak
mempengaruhi kondisi perkembangan individu. Interaksi social yang pertama diperoleh
individu adalah dalam keluarga yang kemudian akan dikembangkan di masyarakat. Terdapat
beberapa karakteristik kehidupan keluarga yang merupakan penyesuaian diri, yaitu:
a. Susunan keluarga, yaitu besar kecilnya keluarga, siapa yang lebih berkuasa, jumlah
anak, perbandingan anak perempuan, dan laki – laki, dsb.
b. Peranan – peranan social dalam keluarga yaitu setiap peranan social yang
dimainkan oleh setiap anggota keluarga. Peranan social ini dipengaruhi oleh sikap
dan harapan orang tua terhadap anaknya, factor umur, jenis kelamin
c. Keanggotaan kelompok, yaitu sejauh mana anggota keluarga merasakan sebagai
bagian dari kelompok.
d. Kohesi keluarga, yaitu kekuatan petautan antara anggota keluarga yang satu dengan
yang lainnya. Pendidikan keluarga adalah juga pendidikan masyarakat, karena
disamping keluarga itu sendiri sebagai kesatuan kecil dari bentuk kesatuan-kesatuan
masyarakat, juga karena pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-
anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak itu di masyarakat
kelak. Pendidikan yang tidak mau mengikuti derap langkah kemajuan masyarakat.
Dengan demikian nampaklah adanya hubungan erat antara keluarga dengan masyarakat.
Pada zaman dahulu umumnya orang hidup dalam satu rumah yang besar. Di dalam rumah
yang besar itu hiduplah beberapa keluarga menjadi satu. Suatu keluarga mempunyai
peraturan-peraturan dan tata tertib sendiri yang diatur dan dikepalai oleh seorang kepala
keluarga Lain halnya dengan keluarga pada zaman sekarang. Kesatuan dan kekeluargaan
secara famili ini (keluarga besar) sekarang telah terpencar menjadi keluarga yang kecil-kecil,
dan fungsinya terhadap pendidikan anakpun berubah pula.
Islam memandang, bahwa keluarga merupakan lingkungan yang paling berpengaruh
pada pembentukan kepribadian anak. Hal ini disebabkan:
a. Tanggug jawab orang tua pada anak bukan hanya bersiat duniawi, melainkan
ukhrawi dan teologis. Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam membina
kepribadian anak merupakan manah dari Tuhan
b. Orang tua disamping memberikan pengaruh yang besifat empiris pada setiap hari,
juga memberikan pengaruh hereditas dan genesitas, yakni bakat dan pembawaan
serta hubungan darah yang melekat pada diri anak
c. Anak lenih banyak tinggal atau berada di rumah dibandingkan di luar rumah
d. Orang tua atau keluarga sebagai lebih dahulu memberikan pengaruh, dan pengaruh
yang lebih daulu ini pengaruhnya lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh yang
datang belakangan
D. LINGKUNGAN SEKOLAH
Kegiatan pendidikan pada mulanya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga dengan
menempatkan ayah dan ibu sebagai pendidikan utama, dengan semakin dewasanya anak
semakin banyak halhal yang dibutuhkannya untuk dapat hidup di dalam masyarakat secara
layak dan wajar. Sebagai respon dalam memenuhi kebutuhan tersebut muncullah usaha
untuk mendirikan sekolah di lingkungan keluarga.
Sekolah memgang peranan penting dalam pendiidkan karena pengaruhnya besar sekali
pada jiwa anak. Maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun
mempunyai fungsi sebagi pusat pendidikan untuk.
Sekolah sengaja disediakan atau dibangun khusus untuk tempat pendidikan, maka dari
itu, sekolah sebagai tempat atau lembaga pendiidkan kedua setelah keluarga, lebih – lebih
mempunyai fungsi melanjutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagi pengganti orang
yang harus ditaati.
Dalam perkembangan fisik dan psikis anak, anak memperoleh pengalaman baru dari
hubungan sosialnya dengan anak lain yang berbeda status sosial, kebangsaan, agama, jenis
kelamin dan kepribadian. Lambat laun ia melepaskan diri dari kungkungan rumah untuk
mencapai kedewasaan dalam hubungan sosialnya dengan masyarakat luas.
Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam membedakan
antara rumah dengan sekolah, baik dari segi suasana, tanggung jawab, maupun kebebasan
dan pergaulan.
Anak tidak boleh ganggu-mengganggu, masing-masing hendaklah melakukan tugas dan
kewajiban menurut peraturanperaturan yang telah ditetapkan

E. LINGKUNGAN MASYARAKAT
Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam
masyarakat berarti adanya interaksi social dengan orang-orang di sekitar dan dengan
demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat utama
dalam tiap masyarakat
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah,
mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan yang tidak
jelas dan keanekaragaman bentuk kehudupan sosial serta berjenis-jenis budaya. Masyarakat
diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-
pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta
dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupannya.
Unsur-unsur pokok dan suatu masyarakat adalah
a. Adanya unsure kelompom manusia yang bertempat tinggal di daerah tertentu.
b. Mempunyai tujuan yang sama
c. Mempunyai nilai-nilai dan norma-norma yanh ditaati bersama
d. Mempunyai perasaan baik suka maupun duka
e. Mempunyai organisasi yang ditaati
Di masyarakat terdapat norma-norma sosial budaya yang harus diikuti oleh warganya
dan norma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam
bertindak dan bersikap.

F. KETERKAITAN LINGKUNGAN TERSEBUT DENGAN PEMBAWAAN


(POTENSI MANUSIA) YANG DIBAWA SEJAK LAHIR
Pembawaan ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan
(potensi) yang terdapat pada suatu individu dan yang selama masa perkembangannya benar-
benar dapat diwujudkan (direalisasikan). Sehingga bisa dikatakan bahwa pembawaan
merupakan potensi yang dapat diwujudkan. Manusia sejak dilahirkan telah mempunyai
kesanggupan untuk dapat berjalan, potensi untuk berkata-kata dan lain-lain. Setiap potensi
tersebut tidak begitu saja dapat terealisasi, dibutuhkan latihan-latihan sehingga mengalami
perkembangan. Juga setiap potensi mempunyai masa kematangan masing-masing.
Pembawaan dalam hal ini dapat diartikan sebagai segala kemungkinan yang terkandung
dalam sel-benih yang ditentukan oleh keturunan dan akan berkembang mencapai
perwujudannya.18 Andaikata ada seorang anak yang ketika dilahirkan telah membawa suatu
cacat pada bagian tubuhnya, dalam hal ini tidak dapat dikatakan penyebabnya adalah faktor
keturunan. Mungkin disebabkan oleh faktor pada masa pertumbuhan embrio yang tidak
normal karena sang ibu suka minum minuman keras. Sehingga cacat tersebut merupakan
pembawaan (yang dibawa sejak lahir). Semua yang dibawa oleh si anak sejak dilahirkan
adalah diterima karena kelahirannya, jadi memang adalah pembawaan. Tetapi pembawaan
itu tidaklah semuanya diperoleh karena keturunan. Sebaliknya, semua yang diperoleh karena
keturunan adalah dapat dikatakan pembawaan keturunan. Misalnya: seorang anak pandai
dan cakap tentang seni musik.
Masih terkait dengan faktor pembawaan, penelitian terhadap anak kembar menunjukkan
bahwa anak kembar identik memiliki tinggi badan yang relatif sama dibandingkan dengan
anak kembar yang berasal dari 2 telur (kembar fraternal). Kedua orangtua memberi
sumbangan yang sama besar bagi perkembangan tinggi badan anak-anak mereka. Secara
umum dapat disimpulkan bahwa dari dua orangtua yang memiliki badan tinggi, maka
anaknya akan memiliki badan yang tinggi pula. Demikian sebaliknya, anak yang pendek
kemungkinan besar memiliki orangtua yang tidak tinggi juga.
Dari uraian tersebut di atas, nyatalah bahwa pembawaan terutama pembawaan-
keturunan sebagian besar menampakkan diri dalam sifat-sifat jasmaniah (fisik) dan sebagian
lagi dalam pembawaan rohaniah (psikis). Tentu saja pembawaan keturunan yang bersifat
fisik lebih dapat terlihat dengan nyata daripada pembawaan-keturunannya yang bersifat
kejiwaan atau psikis.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pembawaan
Ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan (potensi)
yang terdapat pada seorang individu dan yang selama masa perkembangannya benar-benar
dapat diwujudkan (direalisasikan). Misalnya: sejak dilahirkan anak mempunyai
kesanggupan untuk dapat berjalan, potensi berkata-kata, potensi untuk belajar ilmu pasti,
pembawaan untuk bahasa, untuk menggambar, intelegensi yang baik dan lain-lain.
2. Lingkungan
merupakan bagian dari kehidupan siswa. Di lingkungan siswa hidup dan berinteraksi
dalam rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan lingkungan biotik
dan abiotik tidak dapat dihindari.Ini adalah hukum alam yang harus dihadapi siswa sebagai
makhluk hidup yang termasuk dalam kelompok biotik.
3. Macam – Macam Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan diatara golongannya bersifat khas.
Di lingkungan ini terletak dasar-dasar pendidikan. Disini pendidikan berlangsung
dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya.
Menurut Mohammad Surya dalam bukunya menjelaskan bahwa dari sekian banyak
faktor -faktor yang mengkodidisikan penyesuaian diri, tidak ada satupun faktor
yang lebih penting selain daripada factor rumah dan keluarga karena keluarga
merupakan satuan kelompok sosial yang terkecil. Dan lingkungan yang paling awal
bagi perkembangan individu adalah Rahim ibu yang kemudian berkembang pada
lingkungan yang lebih luas, seperti pola dan kualitas pertumbuhan dan
perkembangan individu lingkungan tersebut.
b. Lingkungan Sekolah
Kegiatan pendidikan pada mulanya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga
dengan menempatkan ayah dan ibu sebagai pendidikan utama, dengan semakin
dewasanya anak semakin banyak halhal yang dibutuhkannya untuk dapat hidup di
dalam masyarakat secara layak dan wajar. Sebagai respon dalam memenuhi
kebutuhan tersebut muncullah usaha untuk mendirikan sekolah di lingkungan
keluarga.
c. LingkunganMasyarakat
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah,
mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan
yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehudupan sosial serta berjenis-jenis
budaya. Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu
daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah
persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta dapat bertindak bersama untuk
mencukupi krisis kehidupannya.

4. Beberapa Macam Pembawaan Dan Pengaruh Keturunan


Ada beberapa macam pembawaan dibawah ini, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pembawaan jenis
Tiap-tiap manusia biasa di waktu lahirnya telah memiliki pembawaan jenis, yaitu
jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya, inteligensinya,
ingatannya, dan sebagainya, semua itu menenjukkan ciri-ciri yang khas dan berbeda
dengan jenis-jenis makhluk lain.
b. Pembawaan ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi bermaam-macam
perbedaan yang juga termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan keturunan
mengenai ras, misalnya ras Indo German, ras Mongolia, ras Negro. Setiap ras itu
dapat terlihat perbedaannya satu sama lain.
c. Pembawaan jenis kelamin
Setiap manusia yang normal sejak dilahirkan telah membawa pembawaan jenis
kelaminnya masing-masing, laki-laki atau perempuan. Pada kedua jenis kelamin itu
terdapat pula perbedaan sikap dan sifatnya terhadap dunia luar. Tetapi, dalam hal
ini kita hendaklah berhati-hati dalam mencari perbedaan sifat antara kedua jenis
kelamin itu.
d. Pembawaan perseorangan
Selain pembawaan-pembawaan seperti tersebut di atas, tiap-tiap orang sendiri-
sendiri (individu) memiliki pembawaa yang bersifat individu (pembawaan
perseorangan) yang unik. Tiap-tiap individu meskipun bersamaan rasa tau jenis
kelaminnya masins-masing mempunyai pembawaan, watak, inteligensi, sifat-sifat
dan sebagainya yang berbeda-beda. Jadi, tiap-tiap orang itu sendiri mempunyai
pembawaan perseorangan yang berlain-lainan.

B. SARAN
Saya sebagai penulis sangat berharap kepada pembaca untuk dapat memberikan kritik
dan saran untuk memperbaiki makalah yang saya buat dan bisa menjadi pelajaran
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 18

Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2010)

Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992)

Hasbullah Dasar – dasar ilmu pendidikan, (jakarta : Rajawali Pers, 2012), cet ke 10 h

Ahmadi, A. dan Uhbiati, Ilmu pendidikan, op. cit.,h31

Anda mungkin juga menyukai