Anda di halaman 1dari 15

1

A. Judul Penelitian

“Mendeskripsikan Karakter Siswa Zaman Now”

B. Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya, pendidikan tidak hanya membangun manusia dari sisi

kognitifnya saja tetapi juga sisi lain yang lebih fundamental. Karakter

merupakan bagian mendasar dari pendidikan yang perlu mendapatkan

perhatian yang lebih intensif. Para pakar pendidikan meyakini bahwa karakter

merupakan benteng utama yang harus dikuatkan terlebih dahulu dan

selanjutnya membangun pendidikan dari sisi intelektualnya. Inilah yang

menjadi penyebab gagalnya model pendidikan karakter selama ini. Pendidikan

hanya berkutat pada ranah/kemampuan kognitif saja dan mengabaikan unsur-

unsur lain yang lebih penting. Kebanyakan orang menganggap bahwa

kesuksesan hanya diukur dengan menggunakan parameter

pengetahuan/hafalan semata dan cenderung apatis terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan nilai-nilai karakter itu sendiri. Pendidikan karakter

merupakan salah satu opsi yang harus dioptimalkan dalam sistem pendidikan

di Indonesia. Hal yang menjadi dasar adalah bahwa makna pendidikan

merupakan proses memanusiakan manusia. Artinya, manusia sebagai makhluk

Tuhan harus dibekali dengan hal lain selain kemampuan kognitifnya. Hal lain

yang dimaksud pada pernyataan tersebut adalah kemampuan afektif atau

sikapnya.

Pendidikan karakter di lingkungan sekolah bertujuan untuk memperbaiki

sikap dan perilaku siswa di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.


2

Namun, pendidikan karakter tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Seperti yang bisa kita lihat sekarang ini, semakin pendidikan karakter di

tekankan kepada siswa, justru karakter siswa sekarang semakin menurun. Yang

menjadi pertanyaan, apa yang salah dari pendidikan karakter hingga karakter

yang dihasilkan tidak sesuai dari yang diharapkan? Pendidikan karakter yang

didapatkan di sekolah boleh saja bagus, tapi hal yang paling berpengaruh yaitu

pendidikan karakter di rumah. Karena siswa atau anak cenderung lebih

mencontoh atau mengikuti apa yang orang tua mereka lakukan. Jika orang tua

selalu memberikan contoh yang baik, tidak menutup kemungkinan karakter si

anak dapat baik juga, begitupun dengan sebaliknya.

Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul

“Mendeskripsikan Karakter Siswa Zaman Now”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, ditemukan rumusan masalah yaitu:

“Bagaimana kondisi pendidikan karakter pada siswa zaman now?”.

D. Tujuan

Berdasarkan materi penelitian, maka diperoleh tujuan sebagai berikut:

Untuk menggambarkan seperti apa kondisi karakter siswa zaman now.


3

E. Manfaat

Manfaat yang dapat kita terima dari hasil penelitian yaitu, kita bisa

mengetahui seperti apa karakter siswa zaman now dan bagaimana pengaruh

serta dampak dari pendidikan karakter.

F. Kajian Teori

Karakter merupakan watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang

membedakan seorang individu dengan individu lainnya. Atau karakter dapat di

katakan juga sebagai keadaan yang sebenarnya dari dalam diri seorang

individu, yang membedakan antara dirinya dengan individu lain.

Sedangkan pendidikan karakter adalah suatu sistem yang menanamkan

nilai-nilai karakter kepada seorang individu, yang meliputi: ilmu pengetahuan,

kesadaran, kemauan dan tindakan untuk dapat melaksanakan nilai-nilai

tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain,

lingkungannya maupun bangsa dan negaranya.

 Pengertian karakter menurut beberapa ahli

1. Menurut Maxwell

Pengertian karakter sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan dengan

sekedar perkataan. Lebih dari hal tersebut, karakter merupakan pilihan

yang dapat menentukan sebuah tingkat kesuksesan dari seseorang.


4

2. Menurut Wyne

Pengertian karakter menandai bagaimana teknis maupun cara yang

digunakan dalam memfokuskan penerapan dari nilai-nilai kebaikan ke

dalam sebuah tingkah laku maupun tindakan.

3. Menurut Kamisa

Pengertian karakter merupakan sifat kejiwaan, akhlak serta budi pekerti

yang dimiliki seseorang yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan

orang lainnya. Berkarakater juga dapat diartikan sebagai memiliki sebuah

watak serta kepribadian.

4. Menurut Doni Kusuma

Pengertian karakter adalah sebuah gaya, sifat, ciri, maupun

karakteristik yang dimiliki seseorang yang berasal dari pembentukan

atupun tempaan yang didapatkannya melalui lingkungan yang ada di

sekitar.

5. Menurut Gulo W

Pengertian karakter merupakan kepribadian yang dapat dilihat dari titik

moral maupun tolak etis, misalnya saja kejujuran seseorang. Biasanya

karakter memiliki hubungan pada sifat-sifat yang umumnya tetap.

6. Menurut W.B Saunders

Pengertian karakter adalah sifat yang nyata serta berbeda yang mana

ditunjukkan oleh seseorang. Jarakter tersebut dapat dilihat dari beragam

macam atribut di dalam tingkah laku seseorang.


5

7. Menurut Alwisol

Pengertian karakter adalah penggambaran dari tingkah laku yang

dilakukan dengan memperlihatkan serta menonjolkan nilai, baik itu benar

atau salah secara implisit maupun eksplisit. Karakter tentu berbeda dengan

sebuah kepribadian yang memang di dalamnya tidak menyangkut nilai

sama sekali.

8. Menurut Soemarno Soedarsono

Pengertian karakter merupakan sebuah nilai yang sudah terpatri di

dalam diri seseorang melalui pengalaman, pendidikan, pengorbanan,

percobaan, serta pengaruh lingkungan yang kemudian dipadupadankan

dengan nilai nilai yang ada di dalam diri seseorang dan menjadi nilai

intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang kemudian

melandasari sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.

9. Menurut Ryan & Bohlin

Pengertian karakter merupakan sebuah pola perilaku seseorang. Orang

dengan karakter yang baik tentu saja akan paham mengenai kebaikan,

menyenangi kebaikan, serta mengerjakan sesuatu yang baik pula. Orang

dengan perilaku yang memang sesuai kaidah moral disebut sebagai orang

yang berkarakter mulia.


6

10. Menurut Imam Al-Ghajali

Pengertian karakter merupakan sifat yang mana tertanam di dalam sifat

dan jiwa seseorang tersbeut. Sehingga akan secara spontan dan mudah

sikap, tindakan, dan perbuatan tersebut akan terpencarkan.

11. Menurut Drs. Hanna Djumhana Bastaman M.Psi

Pengertian karakter merupakan bentuk dari aktualisasi diri serta

internalisasi nilai serta moral yang berasal dari luar menjadi satu ke dalam

bagian kepribadiannya.

12. Menurut Prof. Dr. H.M Quraish Shihab

Pengertian karakter merupakan himpunan pengalaman mengenai

pendidikan dan sejarah yang kemudian mendorong kemampuan yang ada

di dalam diri seseorang untuk bisa menjadi alat ukur ataupun sisi manusia

untuk mewujudkannya. Baik itu dalam bentuk pemikiran, perilaku, sikap,

serta karakter dan budi pekerti.

13. Menurut Kemedikbud

Pengertian karakter merupakan bentuk cara berpikir serta berperilaku

seseorang yang nantinya akan menjadi ciri khasnya.

14. Menurut KBBI

Pengertian karakter dapat diistilahkan sebagai sifat-sifat kejiwaan, budi

pekerti, akhlak yang dimiliki seseorang yang nantinya akan membedakan

seseorang tersebut dengan orang lainnya.


7

15. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2008)

Pengertian karakter merupakan bawaan dari hati, jiwa, budi pekerti,

kepribadian, sifat, tabiat, personalitas, temperamen, dan watak.

Berkarakter dapat pula diartikan sebagai kepribadian, bersifat, berperilaku,

berwatak, dan bertabiat.

 Beberapa nilai-nilai karakter

Individu yang berkarakter baik merupakan orang yang selalu berusaha

untuk melakukan berbagai hal yang terbaik terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, dirinya sendiri, lingkungannya, orang lain, bangsa dan negaranya.

Karakter yang baik berarti individu yang mengetahui tentang potensinya

sendiri dan memiliki nilai-nilai sebagai berikut ini:

a) Nilai hubungannya dengan Tuhan

Dalam hal ini yaitu nilai religius, merupakan tindakan seorang

individu yang selalu diupayakan berdasarkan dari nilai-nilai ketuhanan atau

ajaran agamanya.

b) Nilai hubungannya dengan sesama

1. Menghargai hak dan kewajiban orang lain merupakan sikap yang selalu

menghormati dan melaksanakan apa yang sudah menjadi hak orang lain

dan dirinya sendiri.

2. Selalu patuh terhadap peraturan sosial merupakan sikap taat terhadap

peraturan yang ada hubungannya dengan kepentingan umum atau

masyarakat.
8

3. Sopan dan santun merupakan sikap menghormati, ramah dan berprilaku

baik terhadap orang lain.

4. Menghargai karya dan prestasi orang lain merupakan sikap yang

mengakui dan menghormati apa yang sudah dicapai oleh orang lain.

5. Demokratis merupakan sikap dan perilaku seseorang yang dilandasi oleh

nilai-nilai demokrasi..

c) Nilai hubungannya dengan diri sendiri

1. Bersikap jujur merupakan perilaku untuk menjadikan diri sendiri sebagai

orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, orang lain

maupun terhadap dirinya sendiri.

2. Selalu bertanggung jawab merupakan sikap maupun prilaku untuk

melaksanakan kewajiban maupun tugas seperti yang seharusnya dilakukan

baik itu terhadap dirinya sendiri, lingkungan, negara dan lain-lain.

3. Selalu disiplin merupakan sikap dan prilaku patuh terhadap peraturan atau

norma-norma yang berlaku, dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

4. Selalu bekerja keras merupakan sikap tidak mudah menyerah dan

sungguh-sungguh baik itu dalam mencapai sesuatu, menyelesaikan

permasalahan dan lain-lain.

5. Berpola hidup sehat merupakan sikap untuk selalu berupaya menerapkan

pola hidup yang baik, supaya dapat menciptakan kehidupan yang sehat dan

juga selalu berupaya untuk menghindari pola hidup buruk.


9

6. Percaya diri merupakan sikap yang dimiliki oleh seorang individu yang

percaya atau yakin akan kemampuannya sendiri dalam mencapai sesuatu

atau keinginannya.

7. Mandiri merupakan sikap yang tidak selalu bergantung kepada orang lain

dalam menyelesaikan permasalahan yang menimpa dirinya.

8. Rasa Ingin tahu yang tinggi merupakan sikap rasa ingin tahu yang tinggi

atau selalau berupaya untuk mengetahui lebih luas dari apa yang sudah

dipelajari.

9. Cinta terhadap ilmu pengetahuan merupakan cara berfikir untuk

menunjukan kepedulian yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan yaitu

dengan cara mempelajari dan menambah ilmu pengetahuan.

10. Selalu berpikir logis, kritis & inovatif merupakan cara berfikir dalam

melakukan sesuatu sesuai dengan kenyataan dan logika untuk

menghasilkan hasil yang baru serta termutakir dari apa yang sudah

dimiliki.

d) Nilai hubungannya dengan lingkungan

1. Rasa peduli terhadap lingkungan merupakan sikap yang selalu mencegah

kerusakan terhadap lingkungan, dan selalu berupaya untuk

memperbaikinya jika terjadi kerusakan pada lingkungan serta selalu

menjaga kelestarian alam.

2. Peduli sosial merupakan sikap yang selalu memberi bantuan atau menolong

orang lain yang memang sedang membutuhkan bantuan.


10

3. Menghargai keberagaman atau perbedaan merupakan sikap yang

menghormati dan menghargai keragaman budaya, agama, adat dan lain-

lain.

4. Nilai kebangsaan merupakan sikap yang selalu mementingkan bangsa dan

negaranya diatas kepentingan pribadi.

G. Hipotesis

Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Karakter anak zaman

sekarang lebih banyak yang menyimpang dari hal-hal positif, hal ini dapat

dilihat dari keseharian mereka di lingkungan sekolah yang bisa dibilang sudah

jauh dari yang diharapkan. Kebanyakan siswa sudah cenderung tidak memiliki

nilai kesopanan dan rasa hormat terhadap sesama.”

H. Populasi dan Sampel penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Suharsini Arikunto,

1998.115), sedangkan menurut Sutrisno hadi (1991:220) populasi adalah

sejumlah penduduk yang dimaksudkan untuk diselediki dan dibatasi yang

paling sedikit dan dibatasi yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang

sama. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi

adalah semua individu yang akan dijadikan objek penelitian yang paling

sedikit mempunyai satu sifat yang sama.

Populasi dalam penelitian ini adalah warga SMA Negeri 1 Soppeng

Tahun pelajaran 2018/2019.


11

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang

akan diteliti (Suharsimi Arikunto, 1998:17), sedangkan menurut Sutrisno

Hadi (1991:221) Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya

kurang dari jumlah populasi. Dari kedua pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa sampel penelitian adalah sejumlah individu yang

diambil dengan cara tertentu sebagai wakil populasi objek yang akan

dijadikan penelitian.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas X dan XI

SMA NEGERI 1 SOPPENG Tahun Pelajaran 2018//2019.

I. Variabel Penelitian

Variabel merupakan segala sesuatu yang menjdi objek penelitian atau

titik perhatian penelitian. Variabel penelitian terdiri atas dua yaitu:

a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel

penyebab (Suharsimi Arikunto, 1998:101) variabel bebas dalam penelitian

ini adalah kebebasan remaja dalam menerima informasi yang terkadang

tidak layak untuk ditonton lebih banyak membuat kejiwaan anak mengalami

perubahan secara signifikan karena mereka cenderung meniru apa yaang

dilihatnya. Kenyataan inilah yang yang mendorong perubahan prilaku para

remaja dan pemuda disebabkan informasi yang disampaikan terkadang


12

keluar dari konteks dunia anak-anak dan remaja maupun pemuda tanggung

yang cenderung sedang mencari jati diri.

Meski masih banyak media-media yang membuat seorang remaja

kehilanga karakter akan tetapi pada hakekatnya semua kembali kepada

keluarga, sosial masyarakat dan media massa yang seharusnya dapat

memberikan batasan dan pencerahan tentang bagaimana menjaga agar

karakter positif pada anak tidak hancur karena lingkungan yang tidak

sejalan dengan kehidupan mereka.

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel akibat atau variabel yang

dipengaruhi atau variabel penyebab (Suharsimi Arikunto, 1998:101).

Varibel terikat dalam penelitian ini adalah hilangnya nilai-nilai tertentu,

dalam diri siswa seperti rasa hormat, tanggung jawab, rasa jujur, peduli,

adil, dan sopan santung. Akibat dari hilangnya nilai-nilai ini, prilaku siswa

menjadi menyimpang dari hal-hal yang positif.

J. Devinisi Operasional Variabel Penelitian

Agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam penelitian ini, maka akan

didefinisikan istilah-istilah yang terdapat dalam judul diatas antara lain sebagai

berikut:

1. Kata “mendeskripsikan”

Arti kata “mendeskripsikan” yaitu memaparkan atau

menggambarkan dengan kata kata secara jelas dan terperinci (KBBI).


13

Mendeskripsikan adalah menjelaskan tentang keadaan suatu objek dengan

bersifat rinci, detail dan tepat dengan kenyataannya kepada seseorang

dimana penjalasan yang kita berikan harus jelas, simpel dan tidak berbelit

agar orang dapat mengerti dengan jelas tentang objek yang dimaksud.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kata

“mendeskripsikan” dari judul proposal diatas dimaksudkan untuk

memaparkan atau menggambarkan keadaan karakter siswa dilingkungan

kesehariannya.

2. Zaman now

Zaman now merupakan istilah untuk zaman modern, dimana

keadaan sekarang ini penggunaan teknologi selalu berkembang. Tetapi di

negara ini masih sedikit yang memiliki kesadaran untuk menggunakan

teknologi sebaik mungkin. Selain teknologi, zaman modern juga

menggambarkan suatu keadaan atau situasi yang serba mudah, ini

menyebabkan informasi dari luar dapat diakses secara bebas tak terbatas.

Dari hal-hal inilah yang mengakibatkan siswa cenderung lebih mudah

mendapatkan pengaruh-pengaruh dari luar baik pengaruh yang positif

maupun pengaruh yang negatif yang dapat merusak karakter anak bangsa.

Selain itu pola pikir anak juga berubah sehingga mereka manganggap

segala sesuatu itu bisa dilakukan dengan mudah, sehingga siswa kehilangan

rasa keperjuangannya.
14

K. Metode penelitian

1. Lokasi penelitian

SMA NEGERI 1 SOPPENG yang berlokasi di Jalan Samudra No. 2

Kecamatan Lalabata, Kelurahan Botto, Kabupaten Soppeng.

2. Waktu penelitian

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret

2019

3. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

terencana dan sistematis uantuk mendapatkaan jawabaan pemecahan

masalah terhadap fenomena -fenomena tertentu. Maka jenis penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif.

4. Instrumen penelitian

Adapun instrument penelitian yang akan digunakan yaitu angket

dan wawancara. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang dirinya

atau hal-hal yang dirasakan dengan organisasi tersebut dengan cara

membagi langsung dengan responden yang bersangkutan, angket dapat

berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan

kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet

(Sugiono, 2008). Sedangkan wawancara merupakan percakapan antara dua


15

orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara.

Ada juga yang mengatakan bahwa definisi wawancara adalah suatu bentuk

komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau

lebih, baik secara langsung maupun jarak jauh. Tujuan dari wawancara

adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang

terpercaya. Wawancara dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah

pertanyaan dari pewawancara kepada narasunber.

L. Jadwal Penelitian

WAKTU
NO KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Rumusan Masalah √
2 Penyusunan Proposal √ √
Menyusun Karya Ilmiah
3.1 Tahap Perencanaan
3.1.1 Menyusun Instrumen √
3.1.2 Observasi Lapangan √
3 3.2 Tahap Pelaksanaan
3.2.1 Pengambilan Data √
3.2.2 Analisis Data √ √
3.3.3 Tahap Akhir √ √
( Penyelesaian KI)
4 Presentasi Hasil Penelitian √

Anda mungkin juga menyukai