Anda di halaman 1dari 11

Nama : Ummi Taslimah

Nim 220701086
Psikologi sore

1. Personality : merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang mengarahkannya


untuk berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu yang khas dalam berhubungan
dengan lingkungannya. Kepribadian berasal dari kata persona, yang berarti ‘topeng’.
Namun bukan berarti bahwa kepribadian merupakan cara seseorang menutupi identitas
dirinya. Kata persona dalam Bahasa Yunani lebih merujuk pada simbol yang
merepresentasikan identitas seseorang; ‘alat’ yang digunakan oleh seseorang untuk
memperkenalkan dirinya pada dunia. Lickerman mengatakan bahwa kepribadian lebih
bersifat menetap dan dipengaruhi oleh faktor keturunan, sedangkan karakter lebih
terbentuk karena pembelajaran terhadap nilai dan kepercayaan
Contohnya : ketika ada seseorang seorang siswa di sekolah yang harus menyelesai kan
perselisihan yang terjadi antara dua orang temannya. Keinginannya untuk menyelesaikan
perselisihan merupakan kepribadiannya. Adapun tindakan untuk upaya penyelesaian
konflik tersebut merupakan bagian daripada perilakunya. Dengan contoh inilah setidaknya
kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat seseorang yang khas dan berkembang
apabila berhubungan dengan orang lain.
2. Watak : Tanda yang menjadi khas yang dimiliki atau melekat pada seseorang berdasarkan
penilaian secara menyeluruh. Istilah watak dapat digunakan untuk memberikan gambaran
baik atau buruk. ini dapat dikatakan sebagai sebuah nilai. Penilaian baik atau buruk ini
biasanya identik dengan hal-hal normatif. Didapatkan ketika berada di lingkungan
masyarakat. Bermaksud menilai ke-khas-an baik atau buruk hal-hal yang melekat pada
orang tersebut, yang membedakan dirinya dengan orang lain. Dengan demikian,seseorang
tidak dapat membuat kesimpulan tentang watak seseorang dalam waktu yang singkat,
misalkan bertemu hanya dalam hitungan kurang dari 24jam,terlebih jika baru saja
berkenalan. Namun jangan khawatir,watak seseorang tetap dapat diketahui melalui
beberapa aspek secara menyeluruh.
Contohnya :
a. Phlegmatis memiliki kekuatan yakni damai, tenang, diplomatis, praktis, dapat
diandalkan, dan humoris. Sedangkan kelemahannya adalah suka menunda-nunda, tidak
tegas, dan penakut.
b. Melankolis, kekuatannya sendiri adalah sempurna, analitis, tekun, disiplin, rapi, dan
berbakat. Di sisi lain, kelemahan dari watak ini adalah pemurung, kurang
bermasyarakat, pendendam, teoritis, dan perasa.
c. Koleris. Koleris mempunyai kekuatan diantaranya pemimpin, berkemauan keras, tegas,
produktif, independen, dan memiliki visi. Disamping kekuatan-kekuatannya yang
istimewa, terdapat pula kelemahan seperti terburu-buru, dingin, pemarah, sarkastis, dan
sulit mengampun.
d. Sanguinis. Kekuatan dari watak ini adalah ramah, hangat, antusias, bersahabat,
responsif, dan senang mengobrol. Tetapi memiliki kelemahan seperti ceroboh, labil,
membesarkan masalah, tidak rapi, dan egosentris, ujar perempuan berusia 24 tahun ini.
3. Karakter : Merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang menjadikannya
unik, berdasarkan apa yang ia sudah miliki sejak lahir (genetik) maupun apa yang ia
pelajari dalam hidupnya (lingkungan). Jadi, karakter dapat juga disebut sebagai learned
behavior.
Contohnya : jujur tidaknya seseorang untuk mengungkapkan sesuatu. Selain itu,
kepribadian tersebut sebagai tolak ukur menentukan perilaku baik buruknya seseorang.
Faktor-faktor pembentukan karakter
a. Faktor intern
1. Insting atau naluri Insting adalah suatu sifat yang dapat menumbuhkan perbuatan
yang menyampaikan pada tujuan dengan berpikir lebih dahulu ke arah tujuan Itu
dan tidak didahului latihan perbuatan itu. Sedangkan naluri merupakan tabiat yang
dibawa sejak lahir yang merupakan suatu pembawaan yang asli. Maka perbuatan
seseorang dapar bersumber dari latihan-latihan ataupun pembawaan.
2. Adat atau kebiasaan Yang dimaksud dengan kebiasaan adalah perbuatan yang
selalu dilulang-ulang sehingga mudah untuk dikerjakan.
3. Kehendak/kemuan adalah kemauan untuk melangsungkn segala ide dan segala
yang dimaksud, walau disertai berbagai rintangan dan kesukaran-kesukaran, namun
sekali-sekali tidak mau tunduk kepada rintangan tersebut.
4. Suara batin atau suara hati Suara hati berfungsi memperingatkan bahaya berbuat
buruk dan berusaha mencegahnya, disamping dorongan untuk melakukan hal baik.
5. Keturunan Keturunan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perbuatan
manusia. Dalam keturunan terdapat dua jenis hal yang dapat diturunkan orang tua
kepada kedua anaknya, yaitu sifat jasmaniyah yaitu kekuatan dan kelemahan otot-
otot dan urat saraf orang tua yang dapat diwariskan kepada anaknya.
b. Faktor ekstern
1. Pendidikan Pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
pembentukan karakter. Pendidikan untuk mematangkan kepribadian manusia
sehingga tingkah lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterima oleh orang
baik pendidikan formal, informal maupun nonformal.
2. Lingkungan Lingkungan adalah suatu yang melingkungi suatu tubuh yang hidup,
seperti tumbuh-tumbuhan, keadaan tanah, udara, dan pergaulan hidup manusia
yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya atau juga dengan alam sekitar.
Kemudian lingkungan dibagi menjadi dua bagian. Pertama, lingkungan yang
bersifat kebendaan. Alam yang melingkungi manusia merupakan faktor yang
mempengaruhi dan menentukan tingkah laku manusia. misalnya lingkungan fisik
sekitar seperti lingkungan alam yaitu unsur abiotik dan biotik, yang kecuali
manusia. Kedua, lingkungan pergaulan yang bersifat kerohanian. Seseorang yang
hidup dalam lingkungan yang baik secara langsung atau tidak langsung dapat
membentuk kepribadiannya menajdi baik. Jadi dapat dipahami bahwa dengan
menentukan secara benar tempat atau lingkungan hidup dapat menentukan
kepribadian atau karakter yang akan dimunculkan.
4. Temperamen :
a. Menurut Galenus, temperamen adalah sifat-sifat kejiwaan yang ditentukan oleh
campuran cairan-cairan di dalam tubuh.
b. Menurut Ernst Kretschmer, temperamen adalah bagian daripada kejiwaan yang
mengalir melalui darah secara kimiawi dan mempunyai korelasi dengan aspek
jasmaniah.
c. Menurut Kohnstamm, temperamen adalah sifat rohani yang berhubungan dengan
jasmani dan sudah dibawa sejak lahir.
d. Menurut Santrock 2011: 297-298 bahwa ada beberapa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi temperamen seseorang.
1. Pengaruh Biologis Karakter fisiologis yang beragam dianggap memiliki
keterkaitan dengan temperamen tertentu. Lebih khususnya, temperamen yang
terhambat diasosiasikan dengan pola fisiologis yang unik yaitu denyut jantung
yang tinggi dan stabil, tingginya hormon kortisol, dan aktivitas yang tinggi pada
otak depan bagian kanan. Temperamen yang terhambat atau afektif negatif
dapat dikaitkan dengan rendahnya tingkat neurotransmiter serotonin, yang
dapat membuat individu rentan terhadap rasa takut dan frustasi. Kebanyakan
anak dengan temperamen sulit pada usia 3 sampai 5 tahun tidak memiliki
penyesuaian diri yang baik ketika dewasa. Faktor biologis dan keturunan
merupakan hal yang sangat mungkin mempengaruhi adanya kontinuitas.
Keterkaitan antara temperamen pada masa kanak-kanak dan kepribadian pada
masa dewasa berbeda-beda tergantung dari konteks intervensi pada pengalaman
individu
2. Gender dan Budaya Gender mungkin juga merupakan faktor penting dalam
pembentukan konteks yang mempengaruhi temperamen. Dalam sebuah
penelitian seorang ibu akan lebih responsif terhadap tangisan bayi perempuan
yang merasa terganggu, ketimbang tangisan bayi laki-laki. Berkaitan dengan
hal tersebut, reaksi terhadap temperamen bayi juga bergantung pada budaya.
Sebagai contoh, temperamen yang aktif mungkin lebih dihargai pada
kebudayaan tertentu seperti Amerika Serikat tetapi tidak pada kebudayaan lain
seperti Cina. Perbedaan budaya pada temperamen terkait dengan perilaku dan
sikap orangtua. Bahkan temperamen anak sangat berbeda-beda antar
kebudayaan
3. Goodness of fit dan Pola Pengasuhan Goodness of fit adalah kesesuaian antara
temperamen anak dan tuntutan lingkungan yang harus dihadapai anak.
Sebagai contoh, anak yang aktif diharuskan duduk diam dalam jangka waktu
yang lama, sedangkan anak yang lambat selalu dihadapkan dengan situasi yang
baru. Ketidaksesuaian antara temperamen dengan tuntutan lingkungan dapat
menimbulkan masalah penyesuaian diri pada anak. Beberapa karakteristik
temperamen menimbulkan tantangan yang lebih besar bagi orangtua
dibandingkan dengan karakteristik yang lain. Ketika seorang anak yang rentan
terhadap stres, dan menunjukkan gejala rewel atau sering menangis, orangtua
mereka mungkin merespons dengan mengabaikan anak atau memaksa anak
untuk berperilaku sopan. Seharusnya orangtua lebih meningkatkan interaksinya
kepada anak, sehingga bisa meningkatkan kesesuaian antara temperamen anak
dan lingkungannya
5. Sifat : adalah satu karakteristik spesifik dalam diri seseorang dan ketika dikombinasikan
antara yang satu dengan lainnya, membuat seseorang menjadi pribadi yang unik dan
membentuk identitas orang tersebut sifat adalah ciri ciri dari tingkah laku atau perbuatan
yang bisa dipengaruhi karena banyak alasan dari dalam diri sendiri seperti minat,
pembawaan, konstitusi tubuh dan juga bersifat tetap atau stabil.
Contohnya :
a. Penolong [Helper]
Seseorang dengan sifat penolong atau helper selalu peduli dengan sesama, memiliki
hati yang lembut, tulus, ikhlas dan juga selalu berempati dengan orang lain. Bahkan
seseorang dengan sifat penolong ini tidak hanya bisa memberikan waktu namun
juga harta yang dimiliki hanya untuk membantu orang lain.
b. Perfeksionis [Reformer]
Seseorang dengan sifat perfeksionis biasanya sangat rasional dan idealis. Ia sangat
suka dengan keteraturan dan lebih taat pada aturan.
Orang perfeksionis mempunyai jiwa yang sangat kuat dalam menentukan mana
yang baik dan mana yang salah dan selalu berusaha untuk merubah sekaligus
memperbaiki pola salah yang dimiliki orang lain dan mengerti akan cara
membangun sifat kritis. Terkadang, orang dengan sifat perfeksionis juga terlalu
kritis dan umumnya akan bekerja dalam bidang pemerintahan atau pendidikan.
c. Motivator [Achiever]
Seseorang dengan sifat motivator, achiever atau performance selalu akan
berorientasi pada prestasi. Umumnya mereka adalah orang yang energik, selalu
bersemangat, memiliki rasa percaya diri tinggi, mempunyai ambisi untuk terus
maju dan hanya memikirkan orang lain yang juga memikirkan tentang dirinya.
d. Roamntic, Individualist atau Artist
Seseorang dengan sifat romantic sangat sensitif, kreatif, selalu bisa
mengekspresikan dirinya sendiri, lebih penyendiri dan mempunyai jiwa seni yang
tinggi. Terkadang, seseorang dengan sifat ini juga selalu tertutup dengan orang lain
dan merasa kurang nyaman jika harus bertemu dengan orang lain sehingga sangat
tepat jika memilih pekerjaan dalam bidang seni.
6. Type- attribute : Type attribute (ciri), mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli
yang lebih terbatas.
Ciri adalah tanda khas yang membedakan sesuatu dari yang lain. Dengan kata lain, ciri
manusia adalah tanda khas atau pembeda antara manusia dengan makhluk-makhluk
lainnya.
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi,
ciri-ciri manusia yang membedakan dengan makhluk lain adalah kepekaan sosial,
kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap individu adalah
unik. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Kepekaan social. Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan
perilakunya sesuai harapan dan pandangan orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja
sama dengan orang lain. Perilaku manusia adalah situasional, artinya perilaku
manusia akan berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh:
i. Perilaku manusia pada saat membesuk orang yang sedang sakit di rumah
sakit, berbeda dengan saat menghadiri resepsi
ii. Perilaku manusia pada saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku saat
mengikuti pesta.
iii. Perilaku manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang
marah, sedang bersenang-senang, sedang tertimpa musibah, sedang belajar,
mengikuti seminar, dan sebagainya.
b. Kelangsungan perilaku. Artinya antara perilaku satu ada kaitannya dengan perilaku
yang lain, perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan
seterusnya. Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi secara
berkesinambungan bukan secara serta merta.
Contoh : Seorang mahasiswa yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus dan
memiliki kepandaian serta keterampilan di bidangny, kemudian mendapat
pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan,
mendapatkan cucu, dan seterusnya.
c. Orientasi pada tugas. Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki
orientasi pada suatu tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut
ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan tertentu.
Demikian juga individu yang bekerja, berorientasi untuk menghasilkan sesuatu.
Contoh:
i. Seorang mahasiswa yang sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi
ujian semester, pada malam harinya perlu tidur agar besok paginya badan
terasa segar dan mampu mengerjakan soal dengan baik.
ii. Seorang pegawai/pekerja yang seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu
berekreasi. Perilaku itu sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus
dipenuhi agar ia dapat menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga
dapat bekerja dengan semangat.
d. Usaha dan Perjuangan. Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan
ditentukan sendiri, serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak
ingin diperjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia memiliki cita-cita (aspiration) yang
ingin diperjuangkannya, sedangkan hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu
yang sudah tersedia di alam.
Contoh : Seorang mahasiswa yang akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon
penumpang pada saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang harus
berusaha dengan susah payah untuk dapat naik bus. Walaupun banyak bus yang
tersedia, mahasiswa tersebut hanya akan berusaha naik bus ke jurusan kampus
tempat ia kuliah, sedangkan bus-bus ke jurusan yang lainnya akan dibiarkan saja,
walaupun bus tersebut penumpangnya tidak sepenuh bus yang akan ditumpangi.
e. Tiap-tiap individu manusia adalah unik. Unik disini mengandung arti bahwa
manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia
yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia
memiliki cirri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri yang
membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan
perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula.
7. Habit (kebiasaan). Merupakan respon yang sama dan cenderung berulang untuk stimulus
yang sama pula.
James Clear, dalam bukunya Atomic Habit bilang kalau “habit” adalah rutinitas atau
kebiasaan yang dilakukan secara reguler (dan biasanya otomatis).
contohnya, habit untuk melakukan push up sebanyak 10 kali setiap hari. Atau habit untuk
menggambar. Atau habit untuk membaca. Atau habit main gitar, misalnya. Meskipun
terasa remeh dan sederhana, tapi karena habit ini dilakukan terus menerus, dalam satu
tahun, orang yang push up itu sudah melakukan push up sebanyak 3650 kali. Otot
tangannya telah berbeda dibanding sebelum melakukan habit, staminanya menjadi lebih
baik, dan fisik semakin bugar. Bahkan, bukan nggak mungkin si orang ini malah merasa
kalau push up 10 kali jadi terlalu enteng Biasanya, orang-orang yang udah ngejalanin habit
akan merasa “ada yang kurang” kalau nggak ngelakuin itu. Karena hal itu sudah tertanam
dan jadi semacam muscle memory. Badan dan pikiran kamu udah secara otomatis aja
ngelakuin si habit ini
8. Berikut adalah ciri ciri kepribadian yang tidak sehat :
a. Mudah marah (tersinggung)
b. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
c. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
d. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau
terhadap binatang
e. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah
diperingati atau dihukum
f. Kebiasaan berbohong
g. Hiperaktif
h. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
i. Senang mengkritik/ mencemooh orang lain
j. Sulit tidur
k. Kurang memiliki rasa tanggung jawab
l. Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang
bersifat organis)
Contoh dalam kehidupan sehari hari:
1. Suasana hati yang berubah- ubah : Gangguan mood atau suasana hati ditandai oleh
perubahan serius dalam suasana hati yang menyebabkan gangguan pada aktivitas
sehari-hari. Meskipun banyak subtipe berbeda yang dikenali, ada tiga kondisi
utama gangguan mood seperti depresi, manik, dan bipolar Masih tidak diketahui
secara pasti apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan mood, namun
telah diketahui bahwa terdapat dua faktor yang berperan yaitu faktor biologis dan
faktor lingkungan.
Jika riwayat keluarga termasuk orang-orang yang telah didiagnosis dengan
gangguan mood, kemungkinan Anda juga beresiko untuk mengalami gangguan
tersebut, walaupun secara keseluruhan masih rendah. Kejadian kehidupan traumatis
juga dianggap sebagai penyebab timbulnya gangguan mood atau suasana hati.
Gangguan suasana hati dapat berdampak negatif pada kehidupan kerja dan
kehidupan sekolah serta mengganggu hubungan pribadi Anda. Dalam beberapa
kasus, obat-obatan dan penyalahgunaan zat dapat menjadi penyebab di balik
gangguan tersebut
2. Hiperaktivitas adalah kondisi seseorang menjadi lebih aktif dari biasanya.
Gangguan ini ditandai dengan adanya peningkatan gerakan, perilaku agresif,
perilaku impulsif, dan mudah terusik. Orang dengan hiperaktivitas juga dapat
mengalami masalah lain akibat kesulitannya untuk berkonsentrasi dan duduk
tenang.
Misalnya, kesulitan fokus dalam belajar, bekerja, ataupun memengaruhi hubungan
dengan keluarga dan teman. Meski demikian, hiperaktif sebenarnya bukanlah
sebuah penyakit tersendiri. Ini adalah salah satu tanda dari kondisi kesehatan
tertentu.
Oleh sebab itu, penting untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut guna menentukan
adanya kondisi kesehatan yang mendasari terjadinya hiperaktivitas.
2. Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah
perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala
ini disebut narsisis (narcissist).
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison
berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan
membuat seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam
hubungannya dengan orang lain. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat
dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan
prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia. Namun apabila jumlahnya
berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.
Kelainan kepribadian atau bisa disebut juga penyimpangan kepribadian merupakan
istilah umum untuk jenis penyakit mental seseorang, dimana pada kondisi tersebut
cara berpikir, cara memahami situasi dan kemampuan berhubungan dengan orang
lain tidak berfungsi normal
3. Gangguan kepribadian. Kondisi ini menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan
perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah. Penderita gangguan kepribadian juga
mengalami kesulitan untuk memahami situasi dan orang lain.
Umumnya, gangguan kepribadian muncul pada usia remaja atau awal dewasa.
Gangguan kepribadian sering kali tidak disadari oleh penderitanya, tetapi sangat
dirasakan oleh orang-orang di sekitar penderita. Hal ini dapat menyebabkan
masalah pada lingkungan sosial, baik di rumah, sekolah, bisnis, atau pekerjaan.
Dua faktor utama yang dinilai sangat berperan besar dalam terbentuknya gangguan
kepribadian adalah gen yang diwariskan oleh orang tua (temperamen) dan
lingkungan.

Daftar pustaka

Alwisol. 2005. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Feist, J., Feist, G. 2009. Theories of Personality, 7th edition. New York: McGraw-Hill

Teori – teori kepribadian , E. Koswara, Eresco; Bandung

Psikologi kepribadian, Drs Sumadisuryabrata, UGM-Raja Grafindo Persada; Jakarta

Howard S. Friedman dan Miriam W. Schustack. 2006. Personality Classic Theories and
Modern Research terjemahan. Benedictine Widyasinta, Kepribadian Teori Klasik
dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai