Ns. Wati
Kelompok 1
Kelompok 2
1. Dalam teori bandura, apa saja yang mempengaruhi seorang melakukan modeling?
Jawab :
Faktor seseorang melakukan modelling
a. Karakteristik model sangat penting
Manusia lebih mungkin mengikuti seseorang dengan status tinggi, yang
kompeten, dan yang memiliki kekuatan.
b. Karakteristik dari yang melakukan observasi
Orang-orang yang tidak memiliki status, kemampuan atau kekuatan lebih
mungkin untuk melakukan modelling, anak-anak, amatir.
c. Konsekuensi dari perilaku yang akan ditiru
Contoh : melihat orang lain mendapat setruman yang kuat dari memegang
kabel listrik telah mengajarkan suatu pelajaran berharga
3. Apa saja hambatan dalam penerapan model kognitif sosial khususnya pada lansia
dan bagaimana cara meminimalisir hambatan tersebut?
Jawab :
Salah satu gangguan mental pada lansia adalah gangguan fungsi kognitif.
Pada lansia perlu dilakukan pengkajian fungsi kognitif untuk mengidentifikasi
terjadinya penurunan fungsi kognitif. Dampak dari menurunnya fungsi kognitif
akan menyebabkan bergesernya peran lansia dalam berinteraksi sosial, sehingga
mengakibatkan lansia merasa terisolir dan merasa tidak berguna.
Kelompok 3
2. Sebagai perawat suatu saat pasti akan ada yang bekerja dirumah sakit, pertanyaan
saya apakah sikap konsistensi tersebut akan diimplementasikan dirumah sakit?
Jika iya, berikan contohnya!
Jawab :
Iya. Tentu harus menerapkan sikap konsistensi menjadi seorang perawat
nantinya contohnya ketika seorang perawat tidak konsistensi datang untuk
melaksanakan dinas tepat waktu maka itu akan berpengaruh/ber impact terhadap
pekerjaan si perawat nantinya. Karena perawat harus bersikap profesional jadi,
konsistensi.
Kelompok 4
1. Bagaimana caranya agar dapat memahami sikap orang lain terhadap kita?
Jawab :
cara untuk memahami orang yang ada di sekitar kita, antara lain :
a. Menggunakan empati dalam semua interaksi
Dalam berinteraksi dengan sesama manusia kita sebaiknya menggunakan
empati yang benar.
b. Aktif mendengarkan orang lain
Dengan mendengarkan sesorang berbicara kita bisa lebih memahami
mereka. Karena pada dasaranya manusia memiliki kecendurangan untuk
menceritakn tentang dirinya kepada orang lain.
c. Melihat kesan pertama
Kita harus melihat orang dari kesan pertama kita bertemu orang tersebut.
Kebanyakan orang melihat kesan pertama dan langsung menghakimi bahwa
orang tersebut baik atau tidak untuk diajak interaksi.
d. Memahami bahwa banyak orang yang sepemikiran atau tidak dengan kita
layaknya kita melihat diri kita sendri
Sebagian besar dari kita gagal memahami orang lain karena terlalu egois
dalam berfikir. Karena kita tidak pernah membandingkan dengan diri
e. Memperhatikan bahasa tubuh orang lain
Melihat bahasa tubuh orang lain juga sangat penting dalam memahami
orang lain. Kebanyakan orang bisa memberikan pertanda apa yang dia
rasakan melalui gerakan tubuh. Dengan begitu kita juga bisa memahami
orang lain tanpa harus menanyakan langsung. kita sendiri.
2. Mengapa perasaan senang atau tidak senang menjadi suatu komponen yang
penting dalam pembentukan sikap?
Jawab :
Apa sebenernya komponen sikap itu?
Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.Sikap itu merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif
tertentu.Dapat diartikan juga sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir,
berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.Sikap
bukanlah perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara tertentu terhadap objek sikap.Sikaprelatif lebih menetap atau jarang
mengalami perubahan.
Komponen sikap :
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) yaitu :
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang
benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia
akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari
obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek
sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang
dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi
(Notoatmodjo ,1997).