Anda di halaman 1dari 7

PERILAKU KESEHATAN

Ns. Wati

Kelompok 1

1. Pada bagian teritori sempat disebutkan bahwa hecman membedakan teritori


menjadi 3 jenis, yaitu teritori primer, sekunder dan umum. Pertanyaannya, apa
perbedaan serta pengertian dari ketiga jenis teritori tersebut?
Jawab :
a. Teritori primer : merupakan kepemilikan yang bersifat eksklusif dengan
jangka waktu yang permanen dan berada dalam pengawasan yang bersifat
total. Pemilikan dimaksudkan untuk menghindari pemaksaan dari pihak luar,
contohnya rumah.
b. teritori sekunder : kepemilikannya tidak eksklusif terhadap hak milik, artinya
seseorang tidak memiliki kontrol penuh atas wilayah ini dikarenakan
kepemilikannya bersifat sementara, misalnya kursi kelas, jadi tidak diperlukan
aturan-aturan informal yang dipublikasikan.
c. Teritori umum: merupakan kepemilikan yang bersifat umum, misalnya taman,
restoran, pantai dan bioskop. Kepemilikan ini didasarkan atas siapa yang
datang duluan dan sifatnya hanya sementara sampai si pengguna kepemilikan
ini selesai dengan kepentinganya.

2. Jelaskan mengapa polusi udara dapat mempengaruhi perilaku manusia


Jawab :
Secara umum polusi udara yang buruk memiliki kecenderungan akan
merimbas pada peningkatan temperatur udara. Secara psikologis temperatur
tersebut akan berpengaruh negatif, jika berasa di atas ambang kenyamanan yang
bisa diterima oleh tubuh manusia.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bernapas di udara yang penuh
polusi memungkinkan kita untuk melakukan tindak kriminal dan berbohong.
Sekitar 40 juta penduduk Inggris tinggal di area berpolusi. Sementara itu, di
Amerika, angkanya lebih tinggi. Yakni, 142 juta. Para peneliti mengatakan,
pencemaran udara bisa meningkatkan jumlah kriminalitas di wilayah tersebut.
Studi ini menunjukkan bahwa pada kota-kota yang berpolusi, tingkat
kriminalitasnya akan tinggi.

3. Bagaimana cara merubah dan membentuk perilaku agar lebih sehat?


Jawab :
Menurut Transtheoretical Model yang diperkenalkan James Prochaska dan
Carlo DiClemente pada akhir tahun 1970, ada sejumlah tahapan yang terjadi
dalam perubahan perilaku menjadi lebih sehat.
a. Precontemplation
Precontemplation merupakan tahap saat seseorang belum mengakui ada
perilakunya yang bermasalah. Beberapa orang mungkin juga merasa pasrah
dengan keadaan yang ada dan percaya bahwa mereka tidak memiliki
kendali atas perilakunya. 
b. Contemplation
Pada tahap contemplation, seseorang akan semakin sadar soal manfaat
melakukan perubahan. Namun, adanya harga yang harus dibayar kemudian
memicu konflik dalam diri mereka untuk memutuskan apakah perubahan
perlu dilakukan atau tidak.
c. Preparation
Preparation adalah tahap saat seseorang mulai melakukan perubahan kecil
sebagai bentuk persiapan. Misal, saat ingin menurunkan berat badan, Anda
akan beralih ke makanan-makanan yang rendah lemak.
d. Action
Dalam tahap ini, seseorang akan mulai mengambil tindakan langsung untuk
meraih apa yang menjadi tujuannya. Contoh, jika ingin menurunkan berat
badan, Anda akan mulai menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga,
dan mengurangi konsumsi camilan.
e. Maintenance
Maintenance merupakan tahap saat Anda mencoba untuk mempertahankan
perilaku baru. Pada tahap ini, cobalah mencari cara untuk menghindari
godaan. Beri hadiah untuk diri sendiri ketika Anda berhasil menghindari
godaan yang ada dengan baik.
f. Relapse
Ketika melakukan perubahan perilaku, kekambuhan adalah hal yang biasa
terjadi. Saat perilaku lama kambuh, Anda mungkin akan mengalami
kekecewaan, frustasi, dan merasa gagal

Kelompok 2

1. Dalam teori bandura, apa saja yang mempengaruhi seorang melakukan modeling?
Jawab :
Faktor seseorang melakukan modelling
a. Karakteristik model sangat penting
Manusia lebih mungkin mengikuti seseorang dengan status tinggi, yang
kompeten, dan yang memiliki kekuatan.
b. Karakteristik dari yang melakukan observasi
Orang-orang yang tidak memiliki status, kemampuan atau kekuatan lebih
mungkin untuk melakukan modelling, anak-anak, amatir.
c. Konsekuensi dari perilaku yang akan ditiru
Contoh : melihat orang lain mendapat setruman yang kuat dari memegang
kabel listrik telah mengajarkan suatu pelajaran berharga

2. Bagaimana cara penerapan teori kognitif ini dalam perilaku sehari-hari?


Jawab :
Penerapan teori Bandura dalam proses pembelajaran pembentukan perilaku
dari tidak suka belajar menjadi suka belajar dapat dilakukan melalui banyak cara,
diantaranya adalah dengan modeling. Kalau siapapun yang ada di rumah atau di
lingkungan anak sudah terbiasa belajar sejak kecil maka hal ini akan diobservasi
oleh anak secara terus menerus dalam hidupnya. Kemudian anak ini difasilitasi
dengan banyak media baik yang alami maupun buatan untuk mendorong minat
belajarnya, misalnya berupa buku bacaan, buku tulis dan kelengkapannya, serta
media cetak atau audio visual yang ditata secara menarik di rumah atau kelompok
kelompok belajar yang ada. Orang tua atau guru atau pembimbing berperan
ganda, sebagai model sekaligus sebagai pamong belajar. Tanpa ada ancaman,
hukuman, ketegangan, ketakutan akan membuat anak nyaman, tenang, untuk
belajar dengan pamongnya.

3. Apa saja hambatan dalam penerapan model kognitif sosial khususnya pada lansia
dan bagaimana cara meminimalisir hambatan tersebut?
Jawab :
Salah satu gangguan mental pada lansia adalah gangguan fungsi kognitif.
Pada lansia perlu dilakukan pengkajian fungsi kognitif untuk mengidentifikasi
terjadinya penurunan fungsi kognitif. Dampak dari menurunnya fungsi kognitif
akan menyebabkan bergesernya peran lansia dalam berinteraksi sosial, sehingga
mengakibatkan lansia merasa terisolir dan merasa tidak berguna.

Kelompok 3

1. Apakah ada kaitan/hubungan konsistensi dan inkonsistensi dalam perilaku


kesehatan jika ada berikan contohnya!
Jawab :
Untuk hubungan/keterkaitan itu sudah pasti ada. Misalnya untuk contohnya
kita ambil seseorang yang ingin melakukan pola hidup sehat dalam kesehariannya
dan juga ingin menurunkan kadar gula darahnya maka orang tersebut juga harus
konsisten dalam menghindari makanan makanan tersebut juga rutin berolahraga.
Namun bila sebaliknya seorang tsb tidak konsistensi maka hal yang terjadi
sebaliknya seorang tersebut kurang bisa menerapkan pola hidup sehat dalam
kesehariannya

2. Sebagai perawat suatu saat pasti akan ada yang bekerja dirumah sakit, pertanyaan
saya apakah sikap konsistensi tersebut akan diimplementasikan dirumah sakit?
Jika iya, berikan contohnya!
Jawab :
Iya. Tentu harus menerapkan sikap konsistensi menjadi seorang perawat
nantinya contohnya ketika seorang perawat tidak konsistensi datang untuk
melaksanakan dinas tepat waktu maka itu akan berpengaruh/ber impact terhadap
pekerjaan si perawat nantinya. Karena perawat harus bersikap profesional jadi,
konsistensi.

Kelompok 4

1. Bagaimana caranya agar dapat memahami sikap orang lain terhadap kita?
Jawab :
cara untuk memahami orang yang ada di sekitar kita, antara lain :
a. Menggunakan empati dalam semua interaksi
Dalam berinteraksi dengan sesama manusia kita sebaiknya menggunakan
empati yang benar.
b. Aktif mendengarkan orang lain
Dengan mendengarkan sesorang berbicara kita bisa lebih memahami
mereka. Karena pada dasaranya manusia memiliki kecendurangan untuk
menceritakn tentang dirinya kepada orang lain.
c. Melihat kesan pertama
Kita harus melihat orang dari kesan pertama kita bertemu orang tersebut.
Kebanyakan orang melihat kesan pertama dan langsung menghakimi bahwa
orang tersebut baik atau tidak untuk diajak interaksi.
d. Memahami bahwa banyak orang yang sepemikiran atau tidak dengan kita
layaknya kita melihat diri kita sendri
Sebagian besar dari kita gagal memahami orang lain karena terlalu egois
dalam berfikir. Karena kita tidak pernah membandingkan dengan diri
e. Memperhatikan bahasa tubuh orang lain
Melihat bahasa tubuh orang lain juga sangat penting dalam memahami
orang lain. Kebanyakan orang bisa memberikan pertanda apa yang dia
rasakan melalui gerakan tubuh. Dengan begitu kita juga bisa memahami
orang lain tanpa harus menanyakan langsung. kita sendiri.

2. Mengapa perasaan senang atau tidak senang menjadi suatu komponen yang
penting dalam pembentukan sikap?
Jawab :
Apa sebenernya komponen sikap itu?
Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.Sikap itu merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif
tertentu.Dapat diartikan juga sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir,
berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai.Sikap
bukanlah perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara tertentu terhadap objek sikap.Sikaprelatif lebih menetap atau jarang
mengalami perubahan.
Komponen sikap :
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude) yaitu :
a. Kognitif (cognitive).
Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang
benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia
akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari
obyek tertentu.
b. Afektif (affective)
Menyangkut masalah emosional  subyektif seseorang terhadap suatu obyek
sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang
dimiliki obyek tertentu.
c. Konatif (conative)
Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap
menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan
yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi
(Notoatmodjo ,1997).

3. Tes proyektif dan non proyektif itu bagaimana?


Jawab :
a. Tes Proyektif adalah tes psikologi yang mengkategorikan kepribadian
individu berdasarkan stimuli ambigu. Stimulus bisa berupa kata, kalimat,
gambar, foto, bercak tinta yang ambigu dan tidak terstruktur.
b. Tes non Proyektif adalah Tes dimana disajikan stimulus yang cukup jelas.
Tes ini berawal dari lingkungan klinis dan tetap merupakan alat yang Oleh
karena tes proyektif menuntut kesimpulan yang luas atau kualitatif (tend to
subjective).

4. Apakah ada pengimplementasian dari pengukuran sikap dalam konteks


keperawatan? Dalam hal ini mengukur sikap pasien. Jika ada, bagaimana cara
mengukurnya?
Jawab :
Contohnya dengan cara mewawancarai, observasi dan mengisi kuesioner.

Anda mungkin juga menyukai