Anda di halaman 1dari 13

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Konsep Diri

Konsep diri adalah semua ide , pikiran, kepercayaan dan pendirian

yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sundeen, 1991). Termasuk persepsi

individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan

lingkungan, nilai - nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan obyek, tujuan

serta keinginannya (Beck William dan Rawlin, 1986, halaman 293). Lebih

menjelaskan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara

utuh, fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.

Konsep diri (self- concept) merupakan evaluasi terhadap domain

yang spesifik dari diri. Remaja dapat membuat evaluasi diri terhadap berbagai

domain dalam hidupnya, penampilan fisik, dan sebagainya. Dapat disimpulkan

bahwa rasa percaya diri mcrupakan evaluasi yang spesifik. (John W.

Santrock.Terjemahan oleh Shinto B.Adeler dan Sherly Sarasih, 2003).

Konsep ini terdiri dari 5 komponen yaitu : gambaran diri (Body

image), ideal diri, harga diri, peran, dan identitas diri.

1. Definisi Gambaran Diri (Body image)

Gambaran diri (Body image) adalah sikap seseorang terhadap

tubuhnya secara sadar dan tidak sadar (Stuart dan Sundeen, 1991). Sikap

ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi,
6

penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.

Gambaran diri itu sendiri terdiri - dari dua kategori yaitu

gambaran diri positif dan gambaran diri negatif. Gambaran diri positif

yaitu pandangan yang realistik terhadap diri, menerima dan menyukai

bagian tubuhnya dan mereka tidak ada gangguan dalam berhubungan.

Sedangkan gambaran diri negatif yaitu pandangan yang tidak realistik

tahadap diri, tidak menerima dan tidak menyukai bagian tubuhnya, ada

gangguan dalam berhubungan (Caplan, 1998).

2. Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi gambaran diri (body image)

seseorang, seperti munculnya stresor yang dapat mengganggu integrasi

gambaran diri. Stresor - stresor tersebut dapat berupa:

a. Operasi

b. Kegagalan fungsi tubuh

c. Waham yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi

d. Tergantung pada mesin

e. Perubahan tubuh berkaitan

Hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang dimana seseorang

akan merasakan perubahan pada dirinya seiring dengan bertambahnya

usia. Tidak jarang seseorang menanggapinya dengan respon negatif

dan positif.
7

f. Umpan balik interpersonal yang negatif

Umpan balik ini adanya tanggapan yang tidak baik berupa

celaan, makian sehingga dapat membuat seseorang menarik diri.

g. Standart sosial budaya

Hal ini berkaitan dengan kultur sosial budaya yang berbeda -

beda, pada setiap orang dan keterlibatanya serta keterbelakangan dari

budaya tersebut yang dapat menyebabkan pengaruh pada gambaran

diri individu, seperti adanya perasaan minder.

3. Tanda Dan Gejala Gangguan Gambaran Diri

a. Menolak melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah

b. Tidak menerima perubahan tubuh yang telah terjadi atau akan terjadi

c. Menolak penjelasan perubahan tubuh

d. Persepsi negatif pada tubuh

e. Preakupasi dengan bagian tubuh yang hilang

f. Mengungkapkan keputusasaan

g. Mengungkapkan ketakutan

h. Mengurangi kontak sosial sehinga terjadi menarik diri

(Perry&Potter, 2005)

4. Faktor Risiko Gangguan Citra Tubuh (body image)

a. Hilangnya bagian tubuh

b. Perubahan perkembangan

c. Kecacatan
8

B. Definisi Remaja (Usia l5 - 18)

Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak - kanak menuju ke

kedewasaan yang meliputi perkembangan biologis, kognitif dan sosial emosional

(Annefrank, Diary of a young Girl, 1974).

Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih

bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria yaitu

biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Maka secara lengkap definisi tersebut

berbunyi sebagai berikut.

Remaja adalah suatu masa ketika:

1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda - tanda

seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

2. lndividu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari

kanak - kanak menjadi dewasa.

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial - ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman, 1980; 9).

C. Batasan Usia Remaja Menurut WHO

WHO membagi usia remaja dalam dua bagian yaitu masa remaja

awal usia 10 - 14 tahun dan masa remaja akhir usia 15 - 20 tahun.

1. Ciri – ciri khusus pada remaja antara lain :

a. Pertumbuhan fisik yang sangat cepat

b. Emosinya tidak stabil

c. Perkembangan seksual sangat menonjol


9

d. Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)

e. Terikat erat dengan kelompoknya

2. Tahap Perkembangan remaja dalam proses penyesuaian diri menuju

kedewasaan

a. Remaja awal (early adolescence)

b. Remaja madya (middle adolescence)

c. Remaja akhir (late adolescence)

Tahap ini adalah masa kondisi menuju periode dewasa dan

ditandai dengan pencapaian lima hal di bawah ini :

1) Minat yang makin mantap terhadap fungsi -

fungsi intelektual

2) Egonya mencari kesempatan untuk bersatu

dengan orang - orang lain dan dalam pengalaman baru.

3) Terbentuk identitas sexual yang tidak akan

berubah lagi.

4) Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian

pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan

diri sendiri dengan orang lain.

5) Tumbuh "dinding " yang memisahkan diri

pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the publik).

D. Acne Vulgaris

1. Definisi

Acne Vulgaris (jerawat) adalah peradangan kronik folikel pilo


10

sebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan

kista pada daerah predileksi, seperti muka, bahu, bagian atas dari

ekstremitas superior, dada, dan punggung (Marwali Harahap, 2000).

Acne Vulgaris mulai timbul pada masa pubertas (remaja). Pada

wanita insidens terbanyak terdapat pada usia 14 - 17 tahun, sedangkan

pada laki - laki 16 - 19 tahun.

2. Penyebab (Etiologi)

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi banyak faktor yang

berpengaruh antara lain:

a. Sebum

Merupakan faktor utama penyebab timbulnya acne. Acne

yang keras selalu disertai pengeluaran seboroe yang banyak.

b. Bakteria

Mikroba yang terlihat pada terbentuknya acne adalah coryne

bacterium acnes, stapphyloccocus epidermidis, dan pityrosporum

ovale.

c. Herediter

Herediter sangat berpengaruh pada besar dan aktivitas

kelenjar palit (glanula sebasea). Apabila kedua orang tua

mempunyai parut bekas acne, kemungkinan besar anaknya akan

menderita acne.

d. Hormon

Hormon androgen, estrogen, progesteron dan hormon -


11

hormon dari kelenjar hipofisis.

e. Diit

Pada penderita yang makan banyak mengandung karbohidrat

dan zat lemak, tak dapat dipastikan akan terjadi perubahan pada

pengeluaran sebum atau komposisinya karena kelenjar lemak bukan

alat pengeluaran untuk lemak yang kita makan.

f. Iklim

Menurut Cunlifte, pada musim panas didapatkan 60%

perbaikan acne, 20% tidak ada perubahan, dan 20% bertambah

hebat.Bertambah hebatnya acne pada musim panas bukan

disebabkan oleh sinar ultra violet, melainkan oleh banyaknya

keringat pada keadaan yang sangat lembab dan panas tersebut.

g. Psikis

Stres dan gangguan emosi dapat menyebabkan eksaserbasi

acne, mekanis yang pasti mengenai hal ini belum diketahui.

Kecemasan menyebabkan penderita memanipulasi acnenya. secara

mekanis, sehingga terjadi kerusakan pada dinding folikel dan timbul

lesi beradang yang baru.

h. Kosmetika

Pemakaian bahan - bahan kosmetik tertentu, secara terus-

menerus dalam waktu lama dapat menyebabkan suatu bentuk acne

ringan yang pertama terdiri dari komedo tertutup dengan beberapa


12

lesi papulopustular pada pipi dan dagu. Bahan yang sering

menyebabkan acne lesi terdapat pada berbagai krem muka seperti

bedak dasar (foundation), pelembab (moisturizer), krem penahan

sinar matahari (sunscream) dan krem malam (night cream) yang

mengandung bahan - bahan kimia murni (butyl strearat, lausil

alkohol, bahan - bahan pewarna merah D dan C dan asam oleic).

i. Bahan - Bahan Kimia

Beberapa macam bahan kimia dapat menyebabkan erupsi

yang mirip dengan acne (acneiform - eruption), seperti yodida,

kortikosteroid, obat anti konvulsan (difenilhidantrin, fenobarbital

dan trimetandion), tetrasiklin, dan vitamin B12.

j. Reaktivitas

Disamping faktor - faktor di atas masih ada faktor "X" pada

kulit yang merupakan faktor penting yang menentukan hebatnya

acne.

3. Manifestasi klinis

Bentuk lesi acne vulgaris (jerawat) adalah polimorf lesi yang

khas ialah komedo. Bila terjadi peradangan akan terbentuk papula,

pustula, nodul, dan kista. Bila sembuh, lesi dapat meninggalkan

eritema dan hiperpigmentasi pasca inflamasi, bahkan dapat terbentuk

sikatrik seperti cetekan es yang atrofik ( ice pick lilac atrophic scar)

dan keloid lesi pertama timbul di daerah yang banyak mempunyai

kelenjar palit, seperti muka, punggung, dan dada.


13

4. Klasifikasi acne vulgaris secara klinik dapat berdasarkan:

a. Tingkat kerusakan (over all grading)

Ada beberapa metode, tetapi yang sering digunakan adalah

metode pillsburg, shely dan kligman. Pillsburg dan kawan - kawan

membagi berat ringanya acne berdasarkan ada atau tidaknya

peradangan.

b. Penghitungan lesi

Untuk penafsiran acne, baik secara kualitatif maupun

kuantitatif, Plewig dan Kligman membagi acne (di muka) menjadi

tiga tipe:

1) Acne tipe komedo

2) Acne tipe papulopustular

3) Acne konglobata

Acne tipe komedo dan papulopustular dibagi menjadi 4

tingkat. Sedangkan acne konglobata selalu merupakan suatu acne

yang berat. Klasifikasi menurut American Academy of Dermatologi

Concencus Conference on Acne Clasiffikation pada tahun 1990 di

Washington DC.

Tabel 2.1 Klasifikasi acne vulgaris menurut American Academy of Dermatologi.

Ukuran Komedo Papula / pustula Nodul


14

Ringan Beberapa banyak 25 Beberapa < 10 -

Sedang Banyak / luas 25 Beberapa banyak 10 - 30 Beberapa > 10

Berat Tidak bisa dianggap berat Banyak luas 30 Banyak > 10

c. Fotografi

Cook dkk membagi tingkat berat - ringannya acne secara

garis besar (over all severing grade) berdasarkaan fotografi yang

diperkirakan lebih obyektif dan teliti. Dibuat foto pada tiap tingkat

kekerasan acne untuk dokumentasi dan keadaan masing - masing

penderita.

5. Komplikasi

Jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang parah. Rasa

percaya diri dapat terganggu.

6. Penatalaksanaan

a. Topikal

b. Benzoil peroksida

c. Retinsid dan obat seperti retinoid:

1) Sulfur dan astringen

2) Anti septik, topikal antibiotik, dan preparat kombinasinya

d. Sistemik

e. Antibiotik

f. Siproteron asetat

g. 13-cis-asam retinuat (isotresioin)


15

h. Steroid

i. Tindakan bedah

E. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah konsep yang dipakai dengan landasan

berfikir dalam kegiatan ilmu (Nursalam,2003).

Faktor - faktor yang


mempengaruhi konsep diri (body Acne vulgaris pada wajah
image):

1. Tingkat perkembangan dan Remaja usia 15 - 18 tahun


kematangan

2. Budaya
3. Sumber eksternal dan internal Konsep diri:
4. Pengalaman sukses dan gagal 1.Gambaran diri Positif
5. Usia, keadaan sakit, dan
2. 1deal diri
trauma Negatif
3. Harga diri
4. Peran diri
5. Identitas diri

Faktor penyebab acne vulgaris:


- Genetik (Herediter)
- Peningkatan androgen
- Hygiene yang kurang
- Gizi buruk
- Stres (Psikis)
- Kosmetik
- Iklim Gambar 2.1 Kerangka konsep
- Sebum gambaran diri remaja
- Hormon dengan acne vulgaris
- Diit
- Bakteri
- Bahan kimia
16

Keterangan:

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

KISI - KISI JAWABAN PERNYATAAN

Jawaban selang seling positif - negatif

1. Negatif

6. Positif

2. Positif

7. Negatif

3. Negatif

8. Positif

4. Positif

9. Negatif

5. Negatif

10. Positif

1. Pernyataan negatif dengan skor:

1. SS =1

2. S =2

3. RR =3

4. TS =4

5. STS =5
17

2. Pernyataan positif dengan skor :

1. SS =5

2. S =4

3. RR =3

4. TS =2

5. STS =1

Anda mungkin juga menyukai