No Dokumen :
No Revisi :
KAK Tanggal Terbit :
PUSKESMAS
KABUPATEN Halaman : MUARA LAKITAN
MUSI RAWAS
Ditetapkan Oleh: Tanda Tangan :
dr. Arinanda Kurniawan
Kepala Puskesmas
NIP.19890122 201212121
Muara Lakitan
..................................
LAKITAN
a. Latar Belakang
Kesehatan dan Gizi merupakan factor penting yng secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga
dapat menjadi modal utama dalan peningkatan pembangunan kesehatan.
Program perbaikan gizi merupakan bagian integral dari program
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat
kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, program perbaikan gizi harus dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya
terus-menerus muali dari upaya perumusan masalah, penetapan tujuan
yang jelas, penetuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi
yang tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan
di berbagai tingkat administrasi.
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini
ditandai dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu
sebesar 28% (Susesnas, 2005). Di beberapa Negara 15-20% dari jumlah
bayi secara keseluruhan merupakan BBLR, sedangkan di Indonesia
diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes, 2007). Bayi dengan BBLR akan
berpotensi mengalami gizi buruk. Setiap anak dengan status gizi buruk
mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13 point. Potensi kehilangan IQ
sebesar 50 point per orang juga terdapat pada penduduk yang tinggal di
daerah rawan gangguan akibat kurang yodium (GAKY). Berdasarkan
Survey Nasional tahun 2003 angka Total Goiter Rate (TGR) pada anak
sekolah dasar sebesar 11, 1% dan persentase konsumsi garam dengan
kandungan yodium cukup ditingkat rumah tangga hanya sebesar 72,
81%. Masalah kurang vitamin A perlu diwaspadai , 50% balita
menunjukkan kadar vitamin dalam < 20 mcg/dL. Masalah kurang vitamin
A selain berdampak pada resiko kebutaan juga berdampak pada resiko
kematian karena infeksi (Gizi Dalam Angka, 2006).
b. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang
dan isi piringku di wilayah kerja Puskesmas Muara Lakitan.
2. Tujuan khusus
Mencegah terjadinya stunting pada balita
Mengurangi jumlah balita stunting
2. Lintas Sektor
- Kepala desa : memfasilitasi kegiatan yang diadakan di desa
- Kepala Sekolah : memfasilitasi kegiatan yang diadakan di sekolah
- Kader Kesehtatan : membantu pelaksana UKM dalam melaksanakan
kegiatan di desa dan melaporkan jika ada penemuan kasus di desa
f. Sasaran
Masyarakat, ibu hamil
Anak pra sekolah di PAUD sampai anak sekolah dasar.
Mengetahui,
Penanggungjawab UKM Pelaksana UKM Lansia