Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI ISI PIRINGKU

No Dokumen :

No Revisi :
KAK Tanggal Terbit :
PUSKESMAS
KABUPATEN Halaman : MUARA LAKITAN
MUSI RAWAS
Ditetapkan Oleh: Tanda Tangan :
dr. Arinanda Kurniawan
Kepala Puskesmas
NIP.19890122 201212121
Muara Lakitan
..................................

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SOSIALISASI ISI PIRINGKU


a. Pendahuluan
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja dan mempunyai fungsi sebagai 1) Penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, 2) Pusat pemberdayaan
masyarakat dan 3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayana kesehatan perorangan dan pelayana kesehatan
masyarakat. Dalam rangka mencapai visi yaitu Kecamatan Sehat,
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan wajib yaitu upaya
promosi kesehatan, kesehtana lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta
KB, upaya perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular serta upaya pengobatan. Selain itu sesuai masalah
daerah setempat dapat dilaksanakan upaya kesehatan pengembangan.
Kesehatan Indera Penglihatan termasuk upaya kesehatan pengembangan
Puskesmas yang dapat diintegrasikan dengan upaya kesehatan lainnya.
Puskesmas Muara Lakitan merupakan salah satu Puskesmas yang
berada di Kabupaten Musi Rawas tepatnya di Kelurahan Muara lakitan
Kecamatan Muara Lakitan dengan jarak tempuh lebih kurang 100 km ke
Kota Lubuk Linggau. Wilayah kerja Puskesmas Muara Lakitan mencakup
15 desa dan 1 kelurahan.

Demi terselenggaranya pelayana kesehatan kepada masyarakat


secara paripurna, maka Puskesmas Muara Lakitan mempunyai visi, misi,
moto, dan tata nilai, yaitu sebagai berikut :

Visi Puskesmas Muara lakitan :

Menjadi Puskesmas dengan pelayanan bermutu dan mandiri


menuju masyarakat Kecamatan Muara Lakitan sehat.

Misi Puskesmas Muara Lakitan :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional,


merata, dan terjangkau oleh masyarakat secara efisien dan
efektif

2. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal


3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat
dalam upaya kesehatan secara komprehensif

Moto Puskesmas Muara Lakitan :

Melayani dengan hati, kesehatan anda kepuasan kami

Tata nilai Puskesmas Muara Lakitan :

LAKITAN

LAyanan prima : memberikan pelayanan yang terjangkau serta


holistik

Koordinasi : mengutamakan kerjasama lintas program dan


sektoral

Inovatif : berupaya melakukan evaluasi peningkatan


pelayanan dan kinerja

Transparan : sistem pelayan dan keuangan yang terbuka

ANtisipatif : mengutamakan promosi kesehatan dalam upaya


mencegah penyakit serta kemungkinan komplikasi masyarakat yang
terlanjur sakit

Agar tercapai tujuan pembangunan kesehatan yang sesuai dengan


Sustainable Development Goals (SDGs), maka paradigma pembangunan
kesehatan di era desentralisasi ini lebih mengarahkan kepada upaya promotif
dan preventif dan mengupayakan pemberdayaan masyarakat.

a. Latar Belakang
Kesehatan dan Gizi merupakan factor penting yng secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga
dapat menjadi modal utama dalan peningkatan pembangunan kesehatan.
Program perbaikan gizi merupakan bagian integral dari program
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat
kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, program perbaikan gizi harus dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya
terus-menerus muali dari upaya perumusan masalah, penetapan tujuan
yang jelas, penetuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi
yang tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan
di berbagai tingkat administrasi.
Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini
ditandai dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu
sebesar 28% (Susesnas, 2005). Di beberapa Negara 15-20% dari jumlah
bayi secara keseluruhan merupakan BBLR, sedangkan di Indonesia
diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes, 2007). Bayi dengan BBLR akan
berpotensi mengalami gizi buruk. Setiap anak dengan status gizi buruk
mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13 point. Potensi kehilangan IQ
sebesar 50 point per orang juga terdapat pada penduduk yang tinggal di
daerah rawan gangguan akibat kurang yodium (GAKY). Berdasarkan
Survey Nasional tahun 2003 angka Total Goiter Rate (TGR) pada anak
sekolah dasar sebesar 11, 1% dan persentase konsumsi garam dengan
kandungan yodium cukup ditingkat rumah tangga hanya sebesar 72,
81%. Masalah kurang vitamin A perlu diwaspadai , 50% balita
menunjukkan kadar vitamin dalam < 20 mcg/dL. Masalah kurang vitamin
A selain berdampak pada resiko kebutaan juga berdampak pada resiko
kematian karena infeksi (Gizi Dalam Angka, 2006).

b. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang
dan isi piringku di wilayah kerja Puskesmas Muara Lakitan.

2. Tujuan khusus
 Mencegah terjadinya stunting pada balita
 Mengurangi jumlah balita stunting

c. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


Dalam melaksanakan kegiatannya, Pelaksana UKM Gizi bekerjasama
dengan lintas program dan lintas sector
1. Lintas program
- Dokter Puskesmas : melaksanakan rujukan balita-balita yang
teridebtifikasi mengalami stunting atau gangguan tumbuh kembang
- Perkesmas : melakukan pelacakan kepada balita yang teridentifikasi
gizi buruk atau gizi kurang adan stunting
- Pimpinan Pustu/Polindes : melakukan persiapan sarana dan
prasarana di lokasi kegiatan

2. Lintas Sektor
- Kepala desa : memfasilitasi kegiatan yang diadakan di desa
- Kepala Sekolah : memfasilitasi kegiatan yang diadakan di sekolah
- Kader Kesehtatan : membantu pelaksana UKM dalam melaksanakan
kegiatan di desa dan melaporkan jika ada penemuan kasus di desa

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN SUMBER


BIAYA

1 Sosialisasi dan edukasi serta Memberikan informasi kepada BOK


konseling pemberian masyarakat tentang
makanan bayi dan anak dan pentingnya gizi seimbang
gizi seimbang (isi piringku) pada anak dan balita.

e. Cara Pelaksanaan Kegiatan


 Koordinasi lintas program dan lintas sektor
 Mempersiapkan sarana dan prasarana
 Kunjungan ke sasaran
 Pencatatan dan pelaporan

f. Sasaran
 Masyarakat, ibu hamil
 Anak pra sekolah di PAUD sampai anak sekolah dasar.

g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


BULAN
NO KEGIATAN POKOK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi dan
edukasi serta
konseling
pemberian makanan
bayi dan anak dan
gizi seimbang (isi
piringku)

h. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi ketepatan jadwal pelaksanaan dilakukan setiap bulan dalam
setahun dan dilakukan oleh Penanggungjawab UKM dan Pelaksana UKM.
Evaluasi dilakukan dengan tindakan korektif jika terjadi ketidaktepatan
jadwal pelaksanaan dan mencantumkan rencana tindak lanjut terhadap
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi pelaksaan kegiatan dilakukakn setiap bulan untuk kemudian
dilaporkan melalui laporan bulanan program upaya kesehatan ibu dan
anak yang diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi rawas.

i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Seluruh kegiatan upaya pelayanan gizi ini dalam pelaksanaannya
dilakukan pencatatan-pencatatan untuk mendukung data yang
diperlukan untuk keperluan pelaporan dan evaluasi. Oleh karena itu,
pencatatan harus dilakukan setiap selesai pelaksanaan kegiatan, dan
akan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Muara Lakitan untuk
dievaluasi setiap bulan pada saat mini lokakarya bulanan Puskesmas
Muara Lakitan.

Mengetahui,
Penanggungjawab UKM Pelaksana UKM Lansia

dr. Monalisa Putri E. B Hellen Amelia, AMD. Gz


NIP. 19860311 201409 2 001

Anda mungkin juga menyukai