Anda di halaman 1dari 35

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Magang/praktek kerja merupakan salah satu program perkuliahan Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin yang menitikberatkan pada pengenalan dunia kerja. Melalui magang, mahasiswa dapat

mengaplikasikan materi perkuliahan yang diperoleh dibangku kuliah didunia kerja nyata. Selain itu, diharapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa bisa berkembang sehingga dapat menjadi modal untuk memasuki dunia kerja. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang memiliki tugas pokok untuk melaksanakan dan mengembangkan teknik pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian. BBPP selalu melakukan berbagai pengembangan pertanian guna dapat mengingkatkan hasil produksi seperti penggunaan berbagai jenis sistem irigasi dan drainase , budidaya berbagai jenis tanaman khususnya tanaman holtikultura dengan menggunakan bibit unggul, penanganan pra dan pasca panen dengan menggunakan teknologi modern, serta pemanfaatan limbah hasil pertanian. Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah yang siap tanam sehingga tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan pengolahan diawali

dengan proses pembajakan dimana tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan

terbenam.Setelah

pembajakan

dilakukan

proses

penggaruan

dimana

bongkahan tanah hasil pembajakan yang besar diahancurkan menjadi lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan. Traktor 4 roda adalah kendaraan traksi tinggi yang didesain khusus untuk mengolah lahan dengan tujuan mempercepat pengolahan lahan.Traktor ini dilengkapi dengan alat bajak atau implement yang digandengkan dibelakang traktor. Selain untuk mengolah lahan, traktor juga sering digandengkan dengan trailer untuk mengangkut barang seperti pupuk, sampah organic, hasil panen dan lain-lain. Pekerjaan pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat besar, sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja dan biaya yang cukup mahal. Penggunaan traktor untuk pengolahan memang sudah lama digunakan, akan tetapi jika kita menelaah kembali apa yang sebenarnya terjadi dilapangan tentunya sangat berbeda, banyak para petani menggudangkan bantuan traktor di KUD setempat dan lebih memilih peralatan tradisional lantaran tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan alsintan tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan praktik umum/magang di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dengan uji kinerja traktor 4 roda sebagai kegiatan utama.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Umum di Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku adalah untuk mengenal dunia kerja nyata sesuai dengan bidang keprofesian, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dibidang pertanian serta untuk mengetahui cara pengujian kinerja traktor roda 4 dan mengetahui keuntungan penggunaan traktor roda 4. Adapun kegunaan dari kegiatan praktik umum ini adalah sebagai modal untuk memasuki dunia kerja nyata, memberikan informasi kepada mahasiswa dan petani/masyarakat tentang cara pengujian kinerja dan

keuntungan menggunakan trakor 4 roda. 1.3 Waktu dan Tempat Praktek umum ini dilaksanakan pada bulan Juli- Agusus 2011

Praktik Umum (Magang) ini bertempat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 1.4 Metode Praktik Umum Pelaksanaan Praktik Umum (Magang) ini dilakukan dengan metode magang yakni dengan tahapan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menerima materi tentang traktor 4 roda Melakukan tanya jawab/diskusi antara pembimbing dan mahasiswa Melakukan survey lahan yang akan diolah Mengambil dokumentasi kegiatan

1.5 Pelaporan Segala sesuatu yang diperoleh dari hasil praktik umum (magang) yang berhasil diperoleh dalam bentuk data, informasi, dan keterangan yang berhubungan dengan praktik umum (magang) selanjutnya dievaluasi dan disusun dalam bentuk laporan tertulis.

II. IDENTIFIKASI LOKASI MAGANG

2.1

Keadaan Umum Lokasi Magang

Kantor Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku terletak 15 km dari Kota Makassar atau kurang lebih 3 km dari Kota Sungguminasa Kabupaten Gowa, arah Jl. Poros Malino. Lokasi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku berhadapan dengan PDAM. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) yang lahir sebagai hasil reposisi dari Balai Besar Diklat Mekanisasi Pertanian dikukuhkan dengan peraturan Menteri (BBDMP) telah No.

Pertanian

20/Permentan/OT.140/II/2007 tanggal 19 Februari 2007. Salah satu misi utama lembaga pelatihan ini adalah menyiapkan SDM terdidik yang professional, kreatif, inovatif baik bagi aparatur maupun non aparatur melalui kegiatan pelatihan teknis keahlian dan keterampilan berbasis kompetensi (Competence Base Training). 2.2 Tugas Pokok BBPP Tugas pokok Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku adalah melaksanakan dan mengembangkan teknik pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahan di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.

2.3 Fungsi BBPP Fungsi Tugas pokok Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku adalah: 1. Penyusunan rencana program dan pelaksanaan kerjasama 2. Pelaksanaan pemantauan evaluasi dan pelaporan 3. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur 4. Pelatihan fungsional bidang pertanian bagi aparatur pertanian 5. Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan bidang pertanian bagi non aparatur pertanian 6. Pelaksanaan pengembangan teknik pelatihan pertanian bidang mekanisasi pertanian 7. Pelaksanaan pengembangan teknik pelatihan pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian 8. Penyusunan standar kompetensi kerja (SKK) pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan bidang pertanian 9. Pelaksanaan penyusunan, paket pembelajaran dan media pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian 10. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar Pelatihan Pertanian

2.4 Visi dan Misi BBPP Visi Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku adalah Menjadi Lembaga Pelatihan Terpercaya dan Berdaya Saing untuk Menghasilkan SDM Pertanian yang Kreatif, Inovatif dan Profesional Demi tercapainya Visi tersebut, ditetapkan misi Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku yang menggambarkan hal-hal yang dilaksanakan yaitu: 1. Meningkatkan Kualitas Rencana Program, Pemantauan, Evaluasi, Pelaporan, dan Pengendalian 2. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Kerjasama, Jejaring Kerja, dan Sistem Informasi Pertanian. 3. Meningkatkan Pendayagunaan Fasilitas Kelembagaan Pelatihan 4. Meningkatkan Kompetensi Ketenagaan Pelatihan 5. Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Sistim, Prosedur dan Norma Penyelenggaraan Pelatihan serta Pengembangan Teknik Pelatihan Teknis, Fungsional, Mekanisasi dan Kewirausahaan 6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Konsultasi Agribisnis dan

Pengengembangan Pola/Model Pelatihan Teknis dan Kewirausahaan Pertanian 7. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Administrasi dan Manajemen BBPP Berdasarkan visi dan misi tersebut maka dari Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku memiliki tugas pokok yang telah ditetapkan

sebagai berikut Melaksanakan dan mengembangkan teknik pelatihan teknis, fungsional, dan kewirausahan dibidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian. 2.5 Tugas dari Seksi Pelatihan Non Aparatur Seksi pelatihan non aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan pelaksanaan dan pengembangan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian. Rincian tugas pekerjaan tersebut adalah: a. Melakukan penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran seksi. b. Melakukan pemberian pelayanan pelaksanaan pelatihan teknis dan fungsional bagi aparatur di bidang pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1. Menyusun rencana kebutuhan penggunaan saran dan prasarana pelatihan. 2. Menyusun jadwal kegiatan pelatihan aparatur. 3. Memfasilitasi penyiapan bahan penyusunan kurikulum materi dan silabus pelatihan. 4. Menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan serta fasilitasi manajemen kelas. 5. Menyusun kebutuhan tenaga kediklatan dan narasumber. 6. menyiapkan panduan pelatihan. 7. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk penyelenggaraan pelatihan. 8. Menyiapkan dan mengarsipkan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP).

c. Melakukan pemberian pelayanan pelaksanaan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1. Menyusun rencana kebutuhan penggunaan saran dan prasarana pelatihan. 2. Memfasilitasi penyiapan bahan penyusunan kurikulum materi dan silabus pelatihan. 3. Menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan serta fasilitasi manajemen kelas. 4. Menyiapkan tenaga kediklatan dan narasumber. 5. Menyiapkan panduan pelatihan. 6. Menyiapkan sertifikat pelatihan. 7. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk penyelenggaraan pelatihan. d. Melakukan pelayanan pengembangan pelaksanaan teknik pelatihan teknis dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur pertanian, yang kegiatannya meliputi: 1. Mengidentifikasi dan menginventarisasi kebutuhan bahan

pengembangan teknik pelatihan. 2. Mengidentifikasi dan menginventarisasi objek pembelajaran untuk pelatihan dan permagangan petani. 3. Memfasilitasi kegiatan pengembangan teknik pelatihan.

e. Melakukan pemberian pelayanan administrasi kepesertaan dan alumni pelatihan non aparatur, yang kegiatannya meliputi: 1. Menyiapkan data dan informasi kepesertaan pelatihan. 2. Memanggil calon peserta pelatihan. 3. Menyiapkan daftar hadir dan biodata peserta pelatihan. 4. Menerima dan menempatkan peserta pelatihan. 5. Menyiapkan dan memberi pelayanan kesehatan peserta pelatihan. 6. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan data peserta dan alumni pelatihan. f. Melakukan penyusunan laporan penyelenggaraan pelatihan dan kegiatan seksi, yang kegiatannya meliputi: 1. Menyiapkan bahan penyusunan laporan bersama pelaksana kegiatan. 2. Membuat, menggadakan dan mendistribusikan laporan pelaksanaan kegiatan. 2.6 Prasarana BBPP Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pendukung seperti: 1. Aula. Dua aula full AC yang dilengkapi sound system dengan kapasitas masing-masing 150 dan 100 orang 2. Ruang kelas. Enam ruang kelas ber AC berkapasitas antara 35-40 irang dilrngkapi d3ngan audio visual

10

3. Asrama. Empat unit asrama terdiri dari : 2 Asrama ber AC dan 2 Asrama menggunakan fan/kipas angin berkapasitas 150 orang 4. Wisma. Tiga unit wisma full AC dengan 11 kamar untuk menampung tamu, narasumber dan pelatih 5. Ruang makan. Untuk kenyamanan pengguna tersedia 1 unit ruang makan dengan kapasitas 110 orang 6. Perpustakaan . Memiliki koleksi 2000 judul buku komoditas pertanian, mekanisasi, pascapanen an pengolahan hasil, community development, administrasi dan pengetahuan umum lainnya 7. Laboratorium. Tersedia laboratorium untuk praktek aneka macam mesin pasca panen dan bengkel produksi 8. Rumah Kaca dan Pengolahan Limbah Pertanian . Dua unit rumah kaca dan percobaan/kajiwidya komoditas komersial tertentu. Dua unit bangunan pengolahan limbah pertanian 9. Fasilitas Lain . BBPP Batangkaluku memiliki website dan fasilitas internet yang bisa diakses 24 jam baik di Aula, kelas, wisma maupun di asrama.

11

III. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG (PRAKTIK UMUM) DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BATANG KALUKU KABUPATEN GOWA

Praktik Umum (magang) ini dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku pada bulan Juli sampai Agustus 2011. Selain uji kinerja traktor 4 roda, berbagai kegiatan lain yang dilakukan selama magang antara lain,, pengolahan lahan dengan menggunkan traktor roda dua atau traktor tangan, serta pembuatan pupuk kompos. 3.1 Pengolahan Lahan dengan menggunakan traktor 4 roda Traktor 4 roda adalah suatu kendaraan bertenaga besar yang didesain khusus untuk mengolah lahan pertanian. BBPP Batang Kaluku memiliki traktor 4 roda ukuran mini atau biasa disebut traktor kebun yang digunakan untuk membuka atau mengolah lahan pertanian. Sebelum dioperasikan untuk mengolah, terlebih dahulu dilakukan pengecekan untuk mengetahui kesiapan traktor.

Gambar 1. Traktor Roda 4 Di BBPP Batang Kaluku

12

Meskipun untuk tujuan pengolahan, traktor lebih sering digunakan menarik trailer. Trailer adalah alat yang digunakan untuk mengangkut barang atau limbah hasil pertanian.

Gambar 2. Pemanfaatan traktor untuk menarik trailer Sama halnya dengan kendaraan umum, untuk mempermudah jalannya operasional, traktor roda empat juga memiliki berbagai tuas kendali dengan fungsi yang berbea-beda . Beberapa pengendali yang ada pada traktor roda empat, yaitu: tuas persneleng utama, tuas gas, tuas hidraulik, tuas perneleng cepat lambat, tuas perneleng PTO, pedal rem, pedal kopling, dan pedal gas.

13

6 7 8 9 10

1 2 3 4 5

11 12

15

13 14

Gambar 3. Bagian-bagian traktor 4 roda Di BBPP Batang Kaluku Keterangan: 1. Roda Kemudi 2. Tuas Gas 3. Tuas Pemindah kecepatan hi-Lo 4. Pedal rem Kiri 5. Pedal Rem Kanan 6. Tempat Duduk 7. Tuas Perseneling 8. Tuas Hidraulic

9. Roda Ban Belakang 10. Pedal Gas 11. Tuas Perseneling PTO 12. Pedal Kopling 13. Knalpot 14. Roda Ban Depan 15 Titik Ganengan Implemen

14

a. Tuas pengatur gas Kecepatan (gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila disorong ke depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga jenis traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor penggerak. Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap, pada saat dioperasikan. b. Tuas hidrolik. Tuas hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implement akan naik (terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada posisi tertentu. c. Tuas persneleng utama. Biasanya tuas perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu kecepatan mundur. d. Tuas persneleng cepat lambat. Tuas persneleng cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di ahan (pada saat mengolah tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas persneleng cepat lambat, kombinasi kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur. e. Tuas persneleng PTO. Berfungsi untuk mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan. Setiap jenis trator berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua atau tiga macam kecepatan.

15

g. Pedal kopling. Gunanya untuk menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor penggerak dengan transmisi. Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan transmisi terputus. h. Pedal rem (kiri dan kanan). Pedal rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan terpisahnya pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada saat traktor berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya. Pengolahan lahan dengan traktor 4 roda dilaksanakan selama dua kali yaitu pada tanggal 19 dan 28 Juli 2011. Ada dua tahapan pengolahan lahan yang dilakukan: 1. Pengolahan lahan dengan menggunakan implement bajak singkal (19 Juli 2011) Bajak singkal adalah alat pengolahan tanah pertama yang digunakan untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Bajak singkal diperlengkapi dengan pisau pemotong. Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak.

16

Gambar 4. Bajak Singkal Di BBPP Batang Kaluku 2. Pengolahan lahan dengan menggunakan garu paku ( 28 Juli 2011) Setelah pengolahan pertama, lahan kemudian diolah dengan menggunakan garu paku yang bertujuan untuk: a. Untuk memperbaiki pertanian dengan penggemburan tanah yang lebih baik. b. Untuk memotong-motong sisa tanaman atau reresah tanaman yang tertinggal dan mencampurnya dengan tanah lapis atas. c. Untuk memecah bongkahan tanah dan sedikit memantapkan lapisan tanah atas, sehingga menempatkan tanah dalam kondisi yang lebih baik untuk penyebaran perkecambahan biji. 1 2 3 4 Gambar 5. Implement Garu Paku DI BBPP Batang Kaluku Keterangan: 1. Tangkai Gandengan Garu Paku 2. Tuas Pengatur kemiringan paku garu

3. Stand paku 4. Paku garu

17

3.2 Pengolahan Lahan dengan menggunakan traktor roda 2 atau traktor tangan Traktor tangan adalah alat yang sering digunakan oleh pengelolah BBPP Batang Kaluku dalam mengolah lahan pertanian. Selain karena mudah dioperasikan juga karena lahan yang akan diolah tidak terlalu luas sehingga penggunaan traktor tangan lebih efektif. Pengolahan dengan menggunakan traktor tangan dilaksanakan pada tanggal 25-26 juli 2011 dibawah bimbingan bapak Sabri dan bapak Andi Baso Kresna STP. Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti trailer dan lain-lain.

6 1 2 3
5

10 4

5Gambar 6 Bagian-bagian Traktor Tangan Di BBPP Batang Kaluku Ket: 1.Tuas Kopling 2. Handle Utama 3. Gantungan Pisau Rotari 4. Pengaman 5. Rotari 6.Tuas Kopling Utama 7.Perseneling Kecepatan Jalan 8.Perseneling Cepat Lambat 9.Mesin Diesel 10.Roda

18

3.3 Teknologi Pembuatan Pupuk Kompos Limbah merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam bidang pertanian. Apabila tidak diolah dengan baik, maka dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia atau lingkungan. Balai Besar Pelatihan Pertanian memiliki bangunan tersendiri yang digunakan sebagai tempat pengolahan limbah pertanian seperti limbah batang jagung, jerami, dan lainlain) yang kemudian diolah menjadi pupuk kompos. Tempat ini telah dilengkapi dengan mesin pencacah untuk mempercepat proses pembuatan pupuk kompos.

Gambar 7. Bangunan untuk pengolahan limbah pertanian menjadi pupuk di BBPP Batang Kaluku Pupuk kompos adalah pupuk buatan yang diolah dari limbah sampah organic, kotoran ternak, molasses, serta EM4 sebagai bioaktifator yang membantu mempercepat pembusukan sampah. Pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa pertanian dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Memotong sampah organik dengan menggunakan mesin pencacah sehingga berukuran lebih kecil 2. Mencampur kotoran ternak dengan tumpukan sampah

19

3. Sirami lantai yang akan ditempati untuk fermentasi sampah dengan air campuran EM-4 dan Molases(1 ml EM4 : 1 ml molasses : 1 lt air) 4. Diatas siraman tadi, ditaburi dedak 5. Setelah itu, membuat tumpukan sampah hasil cacahan setebal 15 cm diatasnya 6. Menyiram tumpukan dengan air yang telah dicampur dengan EM4 dan molases 7. Ulangi perlakuan 4- 6 sampai pada lapisan ke-3 atau lebih. 8. Setelah itu, tumpukan ditutupi dengan terpal selam kurang lebih 2 minggu 9. Agar diperoleh hasil yang lebik baik, sampah yang telah dikomposkan dicacah kembali.

Gambar 8. Mesin pencacah Di BBPP Batang Kaluku Kab. Gowa Sulawesi Selatan

20

IV. PENGUJIAN TRAKTOR 4 RODA DI BBPP BATANG KALUKU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN 4.1 Alat, Mesin dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian kinerja traktor 4 roda di BBPP Batang Kaluku adalah sebagai berikut: 1. Traktor roda 4 2. Garu Paku 3. Bajak Singkal 4. Meteran 5. Stopwatch, 6. Gelas ukur 7. Sound level meter. 8. Mistar atau Kayu 9. Lahan 10. Bahan Bakar Solar

4.2 Proses Pengujian Proses Pengujian kinerja traktor roda 4 dilaksanakan untuk mengetahui kapasitas lapang, tingkat kebisingan, dan konsumsi bahan bakar dengan langkah-langkah sebagai berikut: A. Uji Kapasitas Lapang a. Kapasitas Lapang Efektif 1. Mengambil data kondisi lahan dan lingkungan, antara lain, Topografi, kadar air, bebatuan, vegetasi, dan suhu. 2. Memeriksa kesiapan traktor roda 4 3. Mengukur Luas Lahan 4. Menggandengkan implement garu paku ketraktor

21

5. Mengoperasikan traktor kemudian memulai penglahan (Pola bolak balik rapat) 6. Mencatat waktu yang dibutuhkan dalam mengolah lahan b. Uji Kapasitas Lapang Teoritis 1. Mengukur Panjang Lahan yang akan diolah 2. Mengukur lebar implemen garu paku 3. mengoperasikan traktor dan memulai pengolahan 4. Mengukur waktu yang dibutuhkan dalam mengolah lahan c. Uji Kebisingan Traktor 1. Melakukan Pengisian Bahan Bakar 2. Menghidupkan traktor roda 4 3. Mengukur tingkat kebisingan traktor roda 4 dengan meletakan sound level meter diatas mesin traktor (traktor dalam posisi stasioner)

22

d. Mengukur konsumsi bahan bakar. 1. Mengukur jumlah bahan bakar sebelum traktor dioperasikan (mengukur ketinggian bahan bakar dalam mesin dengan menggunakan mistar atau kayu), dan traktor tidak dalam keadaan miring saat mengukur. 2. Mengoperasikan traktor selama 30 menit 3. Ukur jumlah bahan bakar setelah beroperasi. 4. Masukan bahan bakar kedalam mesin agar jumlahnya sama saat sebelum raktor dioperasikan. 5. Catat berapa jumlah bahan bakar yang dimasukan dengan menggunakan gelas ukur (Jumlah bahan bakar yang dimasukan sama dengan jumlah bahan bakar yang digunakan selama 30 menit)

23

4.3 Hasil Pengujian dan Pembahasan 4.3.1 Hasil Tabel 1.Data Kondisi Lahan dan Lingkungan Uraian Keterangan Topografi Lahan Datar Kadar Air Lahan Kering Bebatuan Jarang Vegetasi Rerumputan Kering Suhu 28,9o C Sumber: Data primer, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku Kab. Gowa Sulawesi Selatan. 2011

Tabel 2. Hasil Uji Bahan Bakar dan Tingkat Kebisingan Traktor Uji Bahan Bakar Tingkat Kebisingan Jumlah waktu Konsumsi (DB) bahan bakar (Menit) bahan yang bakar(lt/jam) digunakan (ml) 740 30 1,48 86,3

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, Balai Besar Pelatihan Peranian (BBPP) Batang Kaluku Kab. Gowa Sulawesi Selatan. 2011

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kapasitas Lapang Efektif Luas Waktu olah (menit) KLE lahan (ha/jam) (m2) 280 7,718 0,218

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku Kab. Gowa Sulawesi Selatan. 2011

24

Tabel 3. Hasil Pengukuran Kapasitas Lapang Teoritis Panjang lahan (m) 35 Waktu (menit) 0,786 Lebar implement (m) 1,1 Kecepatan traktor (m/jam) 2692,3077 KLT (ha/jam) 0,29

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku Kab. Gowa Sulawesi Selatan. 2011 Tabel.4 Efisiensi Lapang KLT (ha/jam) 0,29

KLE (ha/jam) 0,2188

Efisiensi Lapang(%) 75,45

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku Kab. Gowa Sulawesi Selatan. 2011

4.3.2 Pembahasan Dari hasil uji kinerja traktor 4 roda diperoleh hasil pengukuran antara lain, kapasitas lapang traktor roda 4 dengan implement garu, konsumsi bahan bakar per jam, dan tingkat kebisingan. Pada pengukuran kapasitas lahan, diperoleh 0,218 ha/Jam. Hasil ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia untuk kapasitas lapang traktor mini yaitu minimal sebesar 0,110 ha/jam untuk traktor roa 4 mini.. Dari data pengukuran diatas, nilai terdapat perbedaan nilai KLE an KLT yaitu nilai KLE sebesar 0,218 ha/jam sementara nilai KLT diperoleh sebesar 0,29 ha/jam. Hal ini disebabkan karena ada kondisi dimana roda traktor mengalami slip saat beroperasi dan keterampilan penguji untuk mengendarai traktor roda 4 yang sangat kurang.

25

Pada Pengujian konsumsi bahan bakar diperoleh nilai sebesar 1,48 lt/jam. Sedangkan pada uji kebisingan diperoleh nilai sebesar 86,3 dB. Hal ini sesuai dengan standar nasional yaitu maksimum 3 liter/jam untuk konsumsi bahan bakar dan untuk uji kebisingan maksimim 90 dB.

26

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil magang di BBPP Batang Kaluku Kab. Gowa Sulawesi Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Menggunakan traktor 4 roda untuk mengolah lahan sangat menguntungkan jika dibanding dengan pengolahan secara tradisional baik dari segi tenaga maupun ekonomi. 2. Menggunakan traktor tangan pada lahan sempit lebih efektif jika dibandingkan dengan menggunakan traktor roda 4. 5.2 Saran Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilakukan (pengujian kinerja traktor 4 roda), penulis menganggap perlu adanya pengujian lebih lanjut

mengenai kinerja traktor 4 roda dengan menggunakan berbagai jenis pola pengolahan agar dapat diketahui pola pengolahan lahan yang tepat dan efisien digunakan di BBPP Batang Kaluku.

27

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Alat dan Mesin Pengolah Tanah. http:/arubapaecemaker. blogspot.com/. Diakses pada tanggal 3 September 2011 Anonim I, 2011. Menyiapkan Lahan Dengan Traktor Roda 4. http: // belajar. internetsehat. org/pustaka/pendidikan/materi kejuruan /pertanian /budidaya-tanaman /menyiapkan _ lahan _ dengan _traktor_ roda _ 4.pdf. Diakses pada tanggal 13 Desember 2011 Anonim II, 2011. Mengoperasikan Traktor Roda 4. http: // mantambakberas. com/ files/view.Php?file=modul-materi /pertanian /tanaman/ mengoperasikan_ traktor_roda_2 . pdf. Diakses pada tanggal 13 Desember 2011. Anonim III. 2011.Traktor Pertanian Empat Roda, Unjuk Kerja dan Cara Uji http://pphp.deptan.go.id/download/layanan_informasi/mutu_dan_standari sasi /sni-sni_tanaman_pangan / traktor_pertanian_roda_empat unjuk_ kerja _dan_cara_uji_sni_7416-2010.pdf. Diakses pada tanggal 3 Sepember 2011. Daywin Frans Jusuf, Moeljarno Djojomartono dan R.G. Sitompul. 1991. Motor Bakar Internal dan Tenaga di Bidang Pertanian. JICA-DGHE/IPB PROJECT/ADAET; JTA-9a (132). Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi , IPB 1990/1991. Mulyoto Hardjosentono,.dkk., 2002. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta Yunus,Y.2004. Tanah dan Pengolahannya, Alfabeta, Bandung

28

LAMPIRAN

Lampiran 1. Spesifikasi Traktor Nama Merek Negara Asal Daya Bahan Bakar Jenis Mesin : Traktor Roda 4 Mini : Kubota Li 85 DT :Japan :17 H(12,7kW/2800 rpm) :Solar :Diesel

29

Lampiran 2. Perhitungan Kapasitas Lapang dan Konsumsi Bahan Bakar A. Kapasitas Lapang Efektif (KLE) KLE = A/t Ket: KLE : Kapasitas Lapang Efektif A tt Diketahui : P = 35 m l= 8m : Luas Lahan Yang diolah : Waktu total untuk operasi

tt = 7,718 menit = 0,128 jam KLE = A/toperasi A = p x l = 35 x 8 = 280 m2 = 0,028 ha tt = 0,128 jam Jadi KLE = 0,028 / 0,128 = 0, 2188 ha/jam B. Kapasitas Lapang Teoritis (KLT) KLT = v x l V=p/t Ket : v = kecepatan traktor p = jarak t = waktu p = 35 m = 35 t = 0,7823 menit = 0,013 jam

30

V = 35 m / 0,013 jam V = 2692,3077 m/jam Jadi KLT = 2692,3077 x 1,1 = 2961,5385 m2/jam = 0,29 ha/jam C. Efisiensi Lapang (Ef) Ef = (KLE/KLT) x 100% Ef = (0, 2188/ 0,29) x 100% = 75,45 % D. Konsumsi Bahan Bakar (Fc) Fc = (Fv / t) Ket : Fc : Konsumsi Bahan Bakar (lt/Jam) Fv : Jumlah bahan bakar yang digunakan selama operasi (lt) Tp : Total waktu yang digunakan selama operasi (jam) Diketahui : Fv =740 ml = 0,74 lt Tp = 30 menit = 0,5 Jam

Fc = (0,74 / 0,5) = 1,48 lt/ja

31

Lampiran 3. Jurnal Kegiatan Selama Berlangsungnya Praktik Umum (Magang) Di BBPP Batang Kaluku Kab. Gowa

32

Lampiran 4. Gambar Uji Kinerja Traktor Roda 4

Pengukuran Luas Lahan

Pengolahan dengan Bajak Singkal

Pengolahan dengan Garu Paku

Pengukuran Waktu

Uji Bahan Bakar

Uji Kebisingan

33

Lampiran 5. Gambar Alat, mesin dan bahan yang digunakan dalam Uji kinerja traktor roda 4

Traktor

Bajak Singkal Dengan Pisau Pemotang Putar

Implemen Garu Paku

Bahan Bakar dan Gelas Ukur

Stopwatch

Sound Level Meter

34

Lampiran 6. Gambar Kegiatan Selama Praktik Umum(Magang) Di BBTP Batang Kaluku Kab. Gowa

Uji Kinerja Traktor 4 Roda

Pengolahan Lahan Dengan raktor 2 Roda

Pembuatan Pupuk Kompos

35

Anda mungkin juga menyukai