Anda di halaman 1dari 19

Metode Sampling Biotik Tumbuhan

Yaherwandi-Proteksi Tanaman
Metode Plot
Metode Plot metode yg umum digunakan utk
sampling berbagai tipe organisme
Plot dpt berbentuk persegi panjang, bujur sangkar
atau lingkaran
Metode plot dpt untuk smpling tumbuhan dan
hewan sesile
Untuk sampling tumbuhan ada dua cara penerapan
metode plot:
Metode petak tunggal
Metode petak ganda
Metode Petak Tunggal
Pada metode petak tunggal yg dipelajarai hanya
satu petak sampling mewakili satu area tertentu
Ukuran minimum petak ditentukan berdasarkan
kurva spesies area
Biasanya lus minimum ini ditetapkan dgn dasar
penambahan luas petak tidak menyebabkan
kenaikan jlh spesies lebih dr 5% atau 10%
Gambar 1. Kurva spesies area
Metode Petak Ganda
Untuk metode petak ganda pengambilan contoh
dilakukan dgn menggunakan banyak petak contoh yg
letaknya tersebar merata
Banyak petak contoh dapat juga ditentukan dgn kurva
spesies area
Ukuran petak berbeda-beda menurut kelompok
tumbuhan yg akan dianalisis
Perbandingan pjg dan lbr petak 1:2
Utk rumput atau semai ukuran petak 0,7 x 1,4 m
Utk semak belukar (pohon yg tinggi 3-4 m) ukuran
petak 2,24 x 4,47 m
 utk pohon yg tinggi > 4 m ukuran petak 7,07 x 14,14 m
Gambar 2. Teknik penempatan plot
dilapangan (A) Acak) dan (B) Sistematis
Metode Transek
Khusus utk padang rumput penggunaan
metode plot kurang praktis dan butuh waktu
lama. Utk itu, dapat digunakan metode
transek yg lebih praktis
Ada tiga jenis metode transek
Line intercept (line transect)
Belt transek
Strip sensus
Metode Line Intercept
Biasanya digunakan utk studi komunitas padang rumput
Metode ini dilakukan dgn cara menentukan dua titik sbg
pusat grs transek
Panjang garis transek bervariasi biasanya 10, 25, 10 atau
100 m
Pada garis transek tersebut ditentukan titik sampel yang
jaraknya tiap titik sampel bervariasi juga spt; 1, 5, dan 10 m
Pengamatan komunitas tumbuhan dilakukan pada tiap titik
sampel yg terdapat pd garis transek tersebut
Cara menghitung penutupan dilakukan dengan
memproyeksikan tegak lurus bagian basal atau aerial
coverage yg terpotong grs transek ke tanah
Gambar 3. Cara mengukur luas penutupan
dengan metode garis transek
Metode Strip Sensus
Metode strip sensus hampir sama dgn
metode line transek, hanya saja
penerapannya utk hewan teresterial
Metode strip sensus meliputi berjalan
sepanjang transek yg telah dibuat, kemudian
semua spesies yg ditemukan dicatat
Umumnya data yg dicatat adalah indeks
populasi (indeks kepadatan)
Analisis data
Analisis data utk metode plot dan transek adalah sama sbb:
Kepadatan (D): Di = ni/A
Di (Kepadatan sp ke i), ni (jmlh total individu sp ke i) dan
A (luas total habitat yg disampling)

Kepadatan relatif (RD); RDi = ni/∑n atau Di/TD = Di/∑D


Rdi (Kerapatan relatif sp i), ∑n (jumlah individu semua
sp), TD (kepadatan semua sp) dan ∑D (jmlh total
kepadatan semua spesies)
Analisis data utk metode plot
Frekuensi (F): Fi = Ji/K
Fi (frekuensi sp ke i), Ji (Jmlh sampel sp i didapat) dan K
( jmlh total sampel yg digunakan)
Frekuensi Relatif (FR): RFi = Fi/∑F
Rfi (Frekuensi retatif sp i) dan ∑F (Jmlh frekuensi utk semua
sp)
Luas Penutupan (C); Ci = Ai/A
Ci (luas penutupan sp i), Ai (Luas penutupan total sp i) dan
A (luas habitat yg disampling)
Luas penutupan relatif (RC): RCi = Ci/TC = Ci / ∑C
Rci (luas penutupan relatif sp i), TC (Total luas penutupan
semua sp) dan ∑C (jmlh luas penutupan dr semua sp)
Analisis data utk metode plot
Nilai Penting (Inportance Value):
IV = RDi + RFi + RCi
Nilai IV berkisar antara 0 – 3 (atau 300%)
Nilai penting ini dapat digunakan utk
mengetahui Dominansi suatu spesies dalam
komunitas
Metode Kuadran
Metode sangat baik untuk studi komunitas pohon pada
suatu hutan tertentu
Metode ini lebih mudah dan lebih cepat digunakan
untuk mengetahui komposisi, dominasi pohon dan
menaksir volumenya
Syarat penerapan metode kuadran adalah distribusi
pohon yg akan dipelajari harus acak
Pada metode kuadran terlebih dahulu ditentukan titik
sampel disepanjang grs transek, jarak antara titik
sampel ditentukan secara acak atau sistematis
Pada tiap titik sampel di anggap sbg pusat kuadran
Metode Kuadran
Pada tiap titik sampel terdapat 4 buah kuadran
Pada tiap kuadran inilah dilakukan pengukuran luas
penutupan satu pohon yg terdekat dgn titik pusat
kuadran
 Selain itu juga diukur jarak antara pohon terdekat dgn
titik pusat kuadran
Proses pengukuran dilakukan pada semua titik sampel
di sepanjang garis transek
Gambar 4. Metode Sampling Kuadran
Analisis data
Jarak pohon rata-rata (d): d = (d1 + d2+ ..... + dn)/∑n
d1 ... dn (jarak tiap pohon ke titik pusat kuadran) dan
∑n (jumlah seluruh pohon)

Kepadatan seluruh jenis (TD): TD = u/d2


U (luas habitat yang akan disampel biasanya dlm Ha)
dan d2 (kuadrat jarak pohon rata-rata)

Kepadatan Relatif (RDi) = Rdi = ni/ ∑n


 ni (jumlah pohon jenis i) dan ∑n (jmlh pohon semua
jenis)
Analisis data
Kepadatan mutlak suatu jenis (Di); Di = RDi x TD
 Luas penutupan suatu jenis (Ci); Ci = Ai x Di / ni
 Ai (luas penutupan jenis i), Di (Kepadatan mutak jenis
i) dan ni (jmlh pohon jenis i)

Luas penuptan relatif suatu jenis i (RCi); RCi = Ci /


∑C
 Ci (Luas penutupan jenis i) dan ∑C (Luas penutupan
seluruh jenis)
Analisis data
Frekuensi suatu jenis (Fi): Fi = Ji / K
 Ji ( Jmlh kuadran ditemukan jenis i) dan K (jmlh
seluruh kuadran)

Frekuensi relatif suatu jenis (RFi): RFi = Fi / ∑F


 Fi (frekuensi jenis i) dan ∑F (frekuensi seluruh jenis)

Indek nilai pentik suatu jenis (IVi); IVi = RDi + RFi +


RCi

Anda mungkin juga menyukai