ANALISIS VEGETASI
A. PENDAHULUAN
Analisis vegetasi merupakan hal yang harus dilakukan oleh para peneliti ekologi
agar dapat mendeskripsikan dan menggali informasi secara tepat mengenai komunitas
tumbuhan yang dikaji, misalnya bagaimana pengaruh interaksi dengan faktor lingkungan
terhadap perkembangan komunitas tumbuhan dan bagaimana proses suksesi suatu
komunitas. Tujuan analisis vegetasi umumnya berkaitan dengan informasi struktur
floristik (yaitu komposisi spesies) atau struktur tegakan (stand).
Untuk dapat mendeskripsikan suatu komunitas tumbuhan, seringkali diperlukan
data masing-masing individu spesies yang hidup dalam komunitas tersebut. Pengukuruan
dan perhitungan langsung (sensus) jarang memungkinkan untuk dilaksanakan,
mengingat dalam penelitian selalu ada keterbatasan waktu dan sumberdaya (misalnya
tenaga kerja, peralatan dan biaya). Oleh karena itu seorang peneliti biasanya hanya
meneliti kurang lebih 1 persen dari keseluruhan komunitas yang dikaji. Inilah yang
disebut dengan sampling.
Pemilihan sampel yang baik akan mampu mencerminkan karakter populasi (dalam
statistik) yang diteliti (bersifat representatif), sehingga data parameter sampel tersebut
dapat digunakan untuk mengestimasi parameter populasinya dengan akurat (ekstrapolasi
data). Oleh karena itu, dalam menganalisis vegetasi seorang peneliti harus memahami
teknik-teknik dan strategi sampling. Pemilihan teknik sampling yang tepat sangat vital
dalam analisis vegetasi, karena kesesuaian teknik sampling dengan metode serta tujuan
penelitian akan menentukan keakuratan hasil penelitian.
2. Desain Sampling
Setelah suatu lokasi penelitian ditentukan, maka sampel siap dicuplik di lokasi
tersebut. Peneliti harus memahami metode pengambilan sampel secara tepat, sehingga
dapat memenuhi asumsi kebenaran statistik. Inilah yang disebut desain sampling,
yaitu cara penempatan sampel dan jumlah sampel yang harus diambil. Asumsi dasar
statistik adalah sampel harus diambil secara secara random (acak), yaitu semua bagian
populasi harus mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel.
Berikut ini adalah sejumlah cara sampling yang sering diterapkan dalam ekologi,
yaitu:
a. sampling acak sederhana (simple random sampling);
b. sampling acak berstrata (stratified random sampling);
c. sampling sistematik (systematic sampling);
d. sampling acak blok (block random sampling);
e. sampling dua-tingkat (two-stage sampling); dan
f. sampling dua-fase (two-phase sampling).
Namun pada akhirnya, pemilihan desain sampling akan bergantung pada tujuan
penelitian, kondisi aktual area penelitian, serta keterbatasan anggaran dan waktu.
Kerapatan spesies A
Densitas relatif (DR) =
Kerapatan spesies total x 100 %
Frekuensi spesies A
Frekuensi relatif (FR) =
Frekuensi total spesies x 100 %
Dominansi spesies A
Dominansi relatif (DoR) =
Dominansi total spesies x 100 %
D = 1 – ∑𝑠𝑖𝑖= H’ = ∑𝑠(pi)(log2
𝑖𝑖=1
pi)
(pi)2 1
Keterangan:
D = indeks keanekaragaman Simpson
H’ = indeks keanekaragaman Shanon-Wiener S =
jumlah spesies
pi = ni/N = proporsi individu spesies i dalam komunitas ni =
total cacah individu spesies i
N = jumlah seluruh individu dalam total n
2W
ISSørensen = x 100 %
Keterangan: A +B
IS = indeks similaritas
W = besarnya nilai kuantitatif terkecil dari suatu spesies yang sama pada dua
lokasi yang diperbandingkan
A = total nilai kuantitatif pada lokasi pertama
B = total nilai kuantitatif pada lokasi kedua
D. LANGKAH KERJA
Dalam praktikum ekologi tumbuhan ini, praktikan akan menerapkan metode
kuadrat untuk mempelajari komunitas tumbuhan (vegetasi) pada suatu area pengamatan.
Tahapan kerja dalam praktikum adalah sebagai berikut.
1. Tahap Koleksi Data Lapangan
a. Tentukan area pengamatan dan ukur luasan area tersebut.
b. Tulis deskripsi lokasinya (misalnya: topografi, spesies dominan secara visual,
growthform yang ada, kondisi cuaca, dan sebagainya). Jika perlu buat gambaran
kasar area tersebut.
c. Buat dan letakan plot ukur sebagai unit sampling di area pengamatan. Kebutuhan
jumlah dan ukuran plot tersebut akan ditentukan secara
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2. Daftar Spesies Penyusun Lokasi Pengamatan
Nama
No. Nama Ilmiah Famili
Spesies
(kalau nga tahu tulis
saja Tumbuhan x)
Tabel 4. Nilai Penting dari Setiap Spesies Vegetasi Penyusun Lokasi Pengamatan
Densitas Frekuensi Dominansi
Nilai
No. Nama Spesies Absolut Relatif Absolut Relatif Absolut Relatif
Penting
(D) (DR) (D) (DR) (D) (DR)
dst