Anda di halaman 1dari 4

Standar SNI 8014-2014

VII. ANALISIS VEGETASI

A. Pengertian dan Manfaat Analisis Vegetasi


Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk
(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Manfaat analisis vegetasi antara lain:
1. Dapat mengetahui komposisi jenis gulma dan menetapkan jenis yang dominan. Biasanya
hal ini dilakukan untuk keperluan perencanaan, misalnya untuk memilih herbisida yang
sesuai.
2. Dapat mengetahui tingkat kesamaan atau perbedaan antara kedua vegetasi. Hal ini
penting misalnya untuk membandingkan apakah terjadi perubahan komposisi vegetasi
gulma sebelum dan setelah dilakukan pengendalian dengan cara tertentu.
3. Dapat mengetahui gulma-gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan
sarana tumbuh dan ruang hidup.

B. Tujuan Analisis Vegetasi

Tujuan analisis vegetasi antara lain:


1. Mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang ada disuatu kawasan yang luas,
2. Mengetahui jumlah individu setiap jenis tumbuhan yang ada,
3. Mengetahui jenis tumbuhan yang paling dominan diantara tumbuhan yang ada,
4. Mengetahui jenis tumbuhan mana yang berperan penting dalam kawasan itu,
5. Mengetahui prospek kedepan apakah hutan itu lestari atau tidak.

C. Jenis-jenis Pohon

Pohon adalah tumbuhan berkayu yang memiliki akar, batang, daun dan cabang.
Berdasarkan jenis akarnya pohon dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Tumbuhan dikotil (tumbuhan biji berkeping dua)
Ciri-ciri tumbuhan dikotil:
a. Memiliki akar tunggang
b. Bijinya berkeping dua
c. Bentuk tulang daunnya menyirip atau menjari
d. Batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh besar
e. Batangnya bercabang
2. Tumbuhan monokotil (tumbuhan biji berkeping satu)
Ciri-ciri tumbuhan monokotil:
a. Memiliki akar serabut
b. Bijinya berkeping satu
c. Bentung tulang daunnya sejajar
d. Batang tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh besar
e. Batangnya tidak bercabang

D. Teknik Analisis Vegetasi


1. Alat dan bahan yang diperlukan untuk analisis vegetasi:
a. Gunting
b. Pasak
c. Meteran
d. Tali raffia
2. Berikut adalah cara perhitungan analisis vegetasi:
a. Kerapatan (densitas) adalah banyaknya individu suatu spesies dalam sebuah
komunitas. Jumlah individu dari satu jenis pohon dan tumbuhan lain yang besarnya
dapat ditaksir atau dihitung secara kualitatif. Kualitatif menjadi jarang terdapat,
kadang-kadang terdapat, sering terdapat dan banyak sekali terdapat jumlah individu
yang dinyatakan dalam persatuan ruang. Kerapatan yang umumnya dinyatakan
sebagai jumlah individu atau biomasa populasi persatuan areal atau volume, missal
200 pohon per Ha.

Jumlah individu tiap jenis tumbuhan


a. Rumus kerapatan =
Jumlah kuadran
b. Kerapatan nisbi (kerapatan relative)

Kerapatan suatu jenis tumbuhan


Rumus =
X 100%

Total kerapatan semua jenis tumbuhan

c. Kekerapan (frekuensi)
Kekerapan adalah penyebaran individu suatu spesies didalam satu area. Kekerapan
memberikan gambaran bagaimana pola penyebaran suatu jenis, apakah menyebar
keseluruh kawasan atau kelompok. Hal ini menunjukkan daya penyebaran dan
adaptasinya terhadap lingkungan.

Rumus = Jumlah kuadran dimana spesies terdapat

Jumlah kuadran
d. Kekerapan nisbi (relative)
Rumus = Kekerapan suatu jenis tumbuhan
X 100%
Total kekerapan semua jenis tumbuhan

e. Dominasi adalah penguasaan lahan oleh suatu individu dalam satu komunitas (bisa
dalam hal ruang, cahaya dan lainnya), sehingga dominasi dapat dinyatakan dalam
besaran:
1. Banyaknya individu (abudance) dan kerapatan (density),
2. Peran penutupan (cover percentage) dan luas bidang dasar (LBD) atau basal
area (BA),
3. Volume,
4. Biomas,
5. Index nilai penting (importance value-IV).

Rumus dominansi = Total basal area suatu tumbuhan

Jumlah kuadran
f. Dominasi relative

Rumus = Total basal area untuk suatu spesies


X 100%
Total basal area untuk seluruh spesies

g. Importance value (IV)


Rumus = Dominansi relative + Frekuensi relative + Kerapatan relative

E. Interpretasi data
1. Jika tumbuhan memiliki kerapatan tinggi berarti lingkungan setempat sangat cocok bagi
spesies tersebut. Bila tumbuhan tersebut jumlahnya melampaui daya dukung pertumbuhan
terganggu menurunnya populasi/kematian.
2. Jika kekerapan tinggi artinya keberadaan tumbuhan tersebut akan merata pada permukaan
lahan tetapi bila kerapatan tinggi tetapi kekerapan rendah berarti tumbuhan tersebut
menggerombol di beberapa tempat.
3. Bila tumbuhan dominasinya tinggi berarti tumbuhan tersebut lingkar batangnya besar
yang berarti membutuhkan ruang yang banyak.
4. Bila tumbuhan memiliki nilai penting tinggi berarti pada komunitas itu tumbuhan sangat
penting perannya dan lahan itu sangat cocok bagi jenis tumbuhan itu.

Anda mungkin juga menyukai