Anda di halaman 1dari 12

METODE DAN ANALISIS VEGETASI

FAJRIATI NUR
FLORENSIA PURNAWATI SETIA
CLAUDIA DESNIA RITI
IRMINA TUTU
ASRANTI SILA
Pengertian analisis vegetasi

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh- tumbuhan , biasanya terdiri dari beberapa jenis yang
hidup bersama pada suatu komunitas. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat
ineraksi yang erat baik diantara individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme
lainnya yang hidup bersama-sama dalam suatu tempat.

Analisa vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan komposisi vegetasi secara struktur.
Untuk keperluan analisis vegetasi, diperlukaan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk
mementukan indeks nilai penting dari penyususn komunitas hutan tersebut. Dengan analisis
vegetasi dapat dipeoleh infomasi kuantitatif tentang struktur dan kompoosisi suatu komunitas
tumbuhan.
(1) pendugaan komposisi vegetasi dalam
suatu areal dengan batas-batas jenis dan
membandingkan dengan areal lain atau areal
yang sama namun waktu pengamatan
berbeda;

Berdasarkan tujuan pendugaan


kuantitatif komunitas vegetasi
dikelompokkan kedalam 3 kategori (2) menduga tentang keragaman jenis dalam
yaitu suatu areal;

(3) melakukan korelasi antara perbedaan


vegetasi dengan faktor lingkungan tertentu
atau beberapa faktor lingkungan (Greig-
Smith, 1983).
Komponen tumbuh-tumbuhan penyusun suatu vegetasi umumnya terdiri dari :

1. Belukar (Shrub): Tumbuhan yang memiliki kayu yang cukup besar, dan memiliki tangkai
yang terbagi menjadi banyak sub tangkai.
2. Epifit (Epiphyte): Tumbuhan yang hidup dipermukaan tumbuhan lain (biasanya pohon dan
palma). Epifit mungkin hidup sebagai parasit atau hemi-parasit. Tumbuhan epifit adalah
tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya.
3. Paku-pakuan (Fern): Tumbuhan tanpa bunga atau tangkai, biasanya memiliki rhizoma seperti
akar dan berkayu, dimana pada rhizoma tersebut keluar tangkai daun.
4. Palma (Palm): Tumbuhan yang tangkainya menyerupai kayu, lurus dan biasanya tinggi, tidak
bercabang sampai daun pertama. Daun lebih panjang dari 1 meter dan biasanya terbagi dalam
banyak anak daun.
5. Pemanjat (Climber): Tumbuhan seperti kayu atau berumput yang tidak berdiri sendiri namun
merambat atau memanjat untuk penyokongnya seperti kayu atau belukar. Tumbuhan pemanjat
ini disebut juga dengan Liana.
6. Terna (Herb): Tumbuhan yang merambat ditanah, namun tidak menyerupai rumput. Daunnya
tidak panjang dan lurus, biasanya memiliki bunga yang menyolok, tingginya tidak lebih dari 2
meter dan memiliki tangkai lembut yang kadang-kadang keras.Terna adalah tumbuhan yang
batangnya lunak karena tidak membentuk kayu.

7. Pohon (Tree) : Tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu batang atau
tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm .
Metode Analisis Vegetasi

1.Metode Destruktif (Pengukuran yang bersifat


2.Metode non Destruktif (Pengukuran yang
merusak)
bersifat tidak merusak)
Metode ini biasanya dilakukan untuk memahami
Metode ini dapat dilakukan dengan dua cara
jumlah materi organik yang dapat dihasilkan oleh
pendekatan, yaitu berdasarkan penelaahan
suatu komunitas tumbuhan. Variable yang dipakai
organisme hidup/tumbuhan (tidak didasarkan pada
bisa diproduktivitas primer, maupun biomasa.
taksonominya), dan pendekatan lainnya adalah
Dengan demikian dalam pendekatan selalu harus
didasarkan pada penelaahan organisme tumbuhan
dilakukan penuain atau berarti melakukan
secara taksonomi atau pendekatan floristika.
perusakan terhadap vegetasi tersebut.
a. Metode non-destruktif, non-floristika
Metode non-floristika telah dikembangkan oleh
banyak pakar vegetasi. Seperti Du Rietz (1931),
Raunkiaer (1934), dan Dansereau (1951), yang
b. Metode non destruktif floristika
kemudian diekspresikan oleh Eiten (1968) dan
Metode ini dapat menentukan kekayaan
Unesco (1973) dan serta membagi dunia
floristika atau keanekaragaman dari berbagai
tumbuhan berdasarkan berbagai hal, yaitu bentuk
bentuk vegetasi. Penelaahan dilakukan
hidup, ukuran, fungsi daun, bentuk dan ukuran
terhadap semua populasi spesies pembantuk
daun, tekstur daun, dan penutupan. Untuk setiap
masyarakat tumbuhan tersebut, jadi dalam hal
karakteristiknya di bagi-bagi lagi dalam sifat yang
ini pemahaman dari setiap jenis tumbuhan
kebih rinci, yang pengungkapannya dinyatakan
secara taksonomi adalah mutlak diperlukan.
dalam bentuk simbol huruf dan gambar.
Dalam pelaksanaanya ditunjang dengan
Bentuk Hidup Metode ini, klasifikasi bentuk
variabel-variabel yang diperlukan untuk
vegetasi, biasanya dipergunakan dalam
menggambarkan baik struktur maupun
pembuatan peta vegetasi dengan skala kecil
komposisi vegetasi.
sampai sedang, dengan tujuan untuk
menggambarkan penyebaran vegetasi berdasarkan
penutupannya, dan juga masukan bagi disiplin
ilmu yang lainnya.
Langkah Kerja Analisis Vegetasi

Secara umum langkah kerja Analisis Vegetasi untuk menguraikan komunitas tumbuhan dibagi atas 2 tahap,
yaitu:
1) Kekerapan (frekuensi), berkenaan dengan
keseragaman/keteraturan sebaran dari suatu
1.Analisis Karakter (Analytical tumpukan dalam suatu komunitas. Kekerapan
Characters) digambarkan dengan persentase kehadiran jenis
Analisis karakter terdiri atas: tersebut dalam petak-petak contoh (plot).
a. Analisis kuantitatif, memberikan
data komunitas yang berkenaan dengan
jumlah dan ukuran komunitas. Pada
analisis kuantitatif ada 3 parameter
penting yang diukir dari satu komunitas: Frekuensi = Jumlah petak contoh yang ditempati suatu jenis

Jumlah semua petak yang dibuat

FR = Jumlah petak contoh yang ditempati suatu jenis X 100% Total


frekuensi seluruh jenis
2) Kerapatan (densitas), merupakan
jumlah individu suatu jenis yang
 Densitas = Jumlah individu suatu jenis
terdapat dalam suatu area contoh.
Luas area sampel

 Densitas Relatif = Jumlah individu suatu jenis X 100%


Total densitas seluruh jenis

a. Cover (kelindungan atau tutupan tajuk)

Dominansi = luas cover suatu jenis


3) Dominansi, merupakan luas
Luas area sampel
tutupan atau penguasaan suatu jenis
tumbuhan terhadap bidang dasar pada  
suatu komunitas. Dominansi dapat b. Basal area, luas area dekat permukaan tanah
diukur dengan: yang dikuasai suatu jenis tumbuhan.

Dominansi = luas basal area suatu jenis X 100%


Total dominansi seluruh jenis
2. Sintesis Karakter
Sintesis karakter dipakai untuk membedakan antara
bebagai komunitas. Namun diantara parameter itu bila
dikombinasikan menampilkan corak yang lebih
berguna untuk perumpunan.
Parameter Dalam Analisis Vegetasi

a. Parameter Kuantitatif dalam Analisis Vegetasi b. Parameter Kualitatif dalam Analisis Komunitas
Tumbuhan

1. Kerapatan (Density) 1. Fisiognomi


2. Dominasi (Tutupan) 2. Fenologi
3. Frekuensi (kekerapan) 3. Periodisitas
4. Indek Nilai Penting (importance value 4. Stratifikasi
Indeks) 5. Kelimpahan
6. Penyebaran
7. Daya hidup atau vitalitas
8. Bentuk pertumbuhan
THANKS FOR THE
ATENTION

Anda mungkin juga menyukai