"metode") adalah ilmu untuk menentukan dan memberi nama kelompok organisme berdasarkan
karakteristik dasar yang sama. Organisme dikelompokkan menjadi taksa (tunggal: takson) dan kelompok-
kelompok ini diberi tingkatan taksonomi; kelompok-kelompok yang diberi tingkat tertentu dapat
digabungkan untuk membentuk kelompok super dengan tingkatan lebih tinggi, sehingga menciptakan
hirarki taksonomi. Bagian utama dalam penggunaan taksonomi modern adalah domain, kerajaan, filum
(divisi kadang-kadang digunakan dalam botani untuk menyebut filum), kelas, ordo, keluarga (familia),
genus dan spesies. Ahli botani Swedia Carl Linnaeus dianggap sebagai bapak taksonomi, karena ia
mengembangkan sebuah sistem yang dikenal sebagai taksonomi Linnaea untuk kategorisasi organisme
dan binomial nomenclature untuk menamai organisme.
Dengan munculnya bidang studi seperti filogenetik, kladistik, dan sistematika, sistem Linnaean telah
berkembang menjadi sistem klasifikasi biologis modern berdasarkan hubungan evolusi antar organisme,
baik organisme hidup maupun yang sudah punahDefinisi taksonomi yang tepat bervariasi dari satu
sumber dengan sumber yang lain, namun inti dari disiplin ini tetap, yaitu: konsepsi, penamaan, dan
klasifikasi kelompok organisme.[1] Sebagai rujukan, definisi taksonomi terkini disajikan sebagai berikut:
Teori dan praktik mengelompokkan individu menjadi spesies, menyusun spesies menjadi kelompok yang
lebih besar, dan memberi nama kelompok tersebut, sehingga menghasilkan klasifikasi[2]
Bidang sains (dan komponen utama sistematika) yang mencakup deskripsi, identifikasi, nomenklatur, dan
klasifikasi[3]
Ilmu klasifikasi, dalam biologi berupa penataan organisme dalam suatu klasifikasi[4]
"Ilmu klasifikasi yang diterapkan pada organisme hidup, termasuk studi tentang cara pembentukan
spesies, dll."[5]
"Sistematika yang mempelajari filogeni untuk memberikan suatu pola yang dapat diterjemahkan ke
dalam klasifikasi dan nama-nama bidang taksonomi yang lebih inklusif." (dicantumkan sebagai definisi
yang mungkin diperlukan, tetapi jarang dipakai)[7]
Definisi taksonomi bervariasi, baik menempatkan taksonomi sebagai sub-bidang sistematika (definisi 2),
membalikkan hubungan itu (definisi 6), atau tampaknya mempertimbangkan dua istilah yang sama. Ada
beberapa ketidaksepakatan mengenai apakah nomenklatur biologi dianggap sebagai bagian taksonomi
(definisi 1 dan 2), atau sebagian sistematika diluar taksonomi.[8] Misalnya, definisi 6 dipasangkan dengan
definisi sistematika berikut yang menempatkan tata nama di luar taksonomi:[6]
Sistematika: "Studi tentang identifikasi, taksonomi, dan nomenklatur organisme, termasuk klasifikasi
makhluk hidup berkaitan dengan hubungan alami dan studi variasi dan evolusi taksa.".
Seluruh rangkaian istilah termasuk taksonomi, biologi sistematik, sistematika, biosistematik, klasifikasi
ilmiah, klasifikasi biologis, dan filogenetika terkadang memiliki makna yang tumpang tindih - terkadang
sama, kadang sedikit berbeda, tapi selalu berhubungan dan berpotongan.[1][9] Arti luas "taksonomi"
digunakan disini. Istilah itu sendiri diperkenalkan pada tahun 1813 oleh de Candolle, di dalam bukunya
Théorie élémentaire de la botanique.[10]
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang
berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih
rendah bersifat lebih spesifik.Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang
mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan
dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang
diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.
Ia memperkenalkan tujuh hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Keenam hierarki
(yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik)
adalah :
Kingdom/Kerajaan
Classis/Kelas,
Ordo/Bangsa,
Familia/Keluarga/Suku,
Genus/Marga, dan
Species/Jenis.
Dalam tatanama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama marga (selalu diawali
dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu diawali dengan huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak
tegak jika naskah utama dicetak miring) atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak
akan membingungkan karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih
tinggi.
Perkembangan pengetahuan lebih lanjut memaksa dibuatnya takson baru di antara keenam takson yang
sudah ada (memakai awalan 'super-' dan 'sub-'). Dibuat pula satu takson di atas Phylum, yaitu Regnum
(secara harafiah berarti Kingdom atau Kerajaan) untuk membedakan Prokariota (terdiri dari Regnum
Archaea dan Bacteria) dan Eukariota (terdiri dari Regnum Fungi atau Jamur, Plantae atau Tumbuhan, dan
Animalia atau Hewan
Dalam cabang ilmu tanah (pedologi), taksonomi tanah dibuat berdasarkan sejumlah variabel yang
mencirikan keadaan suatu jenis tanah. Karena klasifikasi awal tidak sistematis, pada tahun 1975 tim dari
'Soil Survey Staff' dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menerbitkan suatu kesepakatan
dalam taksonomi tanah. Sejak saat itu, setiap jenis tanah paling sedikit memiliki dua nama. Meskipun
nama baru sudah diberikan, nama lama seringkali masih dipakai karena aturan dari Soil Survey Staff
dianggap terlalu rinci.
Pengertian Taksonomi
Ilmu Biologi mengenal istilah taksonomi yang diambil dari kata bahasa Yunani, yang bertulis “tassein”
artinya “mengelompokkan” dan “nomos” artinya “aturan”. Maka jika digabungkan istilah dari keduanya,
akan menghasilkan suatu definisi sebagai suatu pengelompokan yang berdasarkan pada tingkatan
(hierarki) tertentu. Yang mana pada taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum/global dan yang
lebih rendah bersifat lebih spesifik/khusus.
Pada klasifikasi makhluk hidup, Tingkatan taksonomi adalah strata rata-rata dari sebuah kelompok
organisme (takson) pada suatu tingkatan taksonomi. Carolus Linnaeus menggunakan skala peringkat
terbatas pada :
kingdom
class
order
genus
species
phylum/division
class
order
family
genus
species
Untuk tambahan, domain yang diusulkan oleh Carl Woese sudah banyak digunakan sebagai salah satu
peringkat dalam tingkatan taksonomi utama, meskipun tidak disebutkan dalam kode nomenklatur.
Dalam sebuah peringkat yang diberikan untuk memasukkan kategori yang lebih sempit kedalamnya,
yakni deskripsi dalam bentuk kehidupan yang lebih spesifik/khusus. Contohnya, pada setiap tingkat
mengklasifikasikan kategori makhluk hidup atau kelompok makhluk hidup, melalui pewarisan sifat
(common ancestor). Adapun tingkat dari spesies dan deskripsi genusnya adalah dasar. Maksudnya adalah
untuk mengidentifikasi organisme tertentu, pada umumnya tidak perlu menyebutkan tingkat dibawah
genus dan spesies.
tingkatan-taksonomi
Spesies rubah (Vulpes vulpes). Genus Vulpes terdiri dari semua “rubah sejati”. Kerabat terdekat mereka
berada di peringkat yang setingkat lebih tinggi, family Canidae terdiri dari anjing, serigala, semua rubah,
dan semua karnivora. Tingkat selanjutnya yang lebih tinggi order carnivora, termasuk singa, macan dan
semua yang sudah disebutkan, ditambah mamalia pemakan daging yang lain. Selanjutnya lagi class
Mammalia yang terdiri dari semua hewan yang menyusui dan pada semua hewan yang mempunyai
tulang belakang tergabung dalam phylum Chordata merupakan kingdom Animalia. Terakhir, semua yang
berada di atas akan menemukan kerabat dari mereka yang paling awal mula di suatu tempat yaitu di
tingkat domain Eukarya.
Baca Juga : Otot Jantung
Urutan Taksonomi
Merupakan tingkatan takson yang tertinggi dengan anggota takson terbesar. Organisme yang berada
pada bumi dapat dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, antara lain :
Filum (phylum) digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi (divisio) digunakan untuk takson
tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, seperti filum Chordata (memiliki
notokorda saat embrio), filum Echinodermata( hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing
pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran -phyta.
Contohnya kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antaera lain Bryophyta (tumbuhan lumut),
Pteridophyta(tumbuhan paku) dan Spermatophyta(tumbuhan berbiji).
Classis (kelas)
Anggota takson yang terdapat pada setiap filum atau divisi dapat diklasifikasikan berdasarkan persamaan
dengan ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran yang berbeda, antara lain :
Kelas Monocotyledoneae
Kelas Dicotyledoneae
Anthoceratopsida(lumut tanduk)
Xanthophyceae
Chrysophyceae
Bacillariopyceae.
Ordo (bangsa)
Ordo mengelompokkan anggota takson pada setiap kelas berdasarkan dengan persamaan ciri yang lebih
spesifik. Pada takson tumbuhan biasanya nama ordo menggunakan akhiran kata ales. Contoh kelas
Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo :
ordo Solanales
Cucurbitales
Rosales
Malvales
Asterales
Poales.
Familia
Lalu anggota takson setiap ordo dapat diklasifikasikan lagi menjadi bebrapa famili berdasarkan dengan
persamaan ciri tertentu. Kata Famili berasal dari bahasa Latin yaitu familia. Adapun nama famili pada
tumbuhan biasanya menggunakan kata akhiran aceae , Contoh Compositae (nama lain dari Asteraceae)
dan Graminae (nama lain dari Poaceae). Nama famili pada hewan biasanya menggunakan akhiran kata
idae, Contoh Homonidae (artinya manusia), Felidae (artinya kucing), dan Canidae (artinya anjing).
Genus (Marga)
Pada anggota takson setiap famili dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus dari berdasarkan
persamaan ciri tertentu yang lebih spesifik. Kaidah dari penulisan nama genus, yaitu huruf kapital pada
kata pertama dan dicetak miring atau diberi garis bawah. Misalnya, famili Poaceae yang tediri dari genus
Zea (artinya jagung), Saccarum (artinya tebu), Triricum (artinya gandum), dan Oryza (artinya padi).
Spesies/Species
Adapun species merupakan tingkatan takson yang paling dasar. Pada anggota takson spesies ini
mempunyai paling banyak persamaan ciri dan apabila melakukan suatu perkawinan secara ilmiah akan
menghasilkan keturunan yang disebut fertil (yaitu subur). Makna penamaan species terdiri dari 2 kata.
Kata pertama memberi tahu nama spesifiknya. Contohnya, pada kata genus Rosa terdapat spesies Rosa
multiflora, Rosa canina, dan Rosa alba.
Yaitu populasi dari tanaman dalam satu spesies memiliki perbedaan ciri yang jelas. Dalam Penamaannya
sudah ditentukan ICBN (International Code of Botanical Nomenclature). Aturan penulisan dari varietas
didahului dengan kata var, dan nama varietas dicetak miring (italic) atau digarisbawahi (underline).
Contoh: Oryza sativa var indica (artinya padi) dan Zea mays L. var tunicata(artinya jagung).
Sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri
tersebut dapat dipertahankan bila dikembangbiakkan secara vegetatif(aseksual) maupun secara
generatif(seksual).
Domain EukaryaEukarya
Demikianlah penjelasan mengenai taksonomi dan tingkatanya pada kali ini, semoga artikel ini dapat
bermanfaat serta dapat menambah pengetahuan bagi kita semua.
Makhluk hidup yang ada dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang
tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara
hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang atau
Protophyta), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama,
zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu
Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan
Trichomonas), Cilliata/ Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/ Sarcodina (kaki semu,
contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium). Ganggang
dikelompokkan berdasarkan pigmen / jenis chlorophyl, yaitu Chrolophyta (warn; hijau), Euglenoid,
Chrysophyta (warna; keemasan/kuning), Rhodophyta (warna; merah), Phaeophyta (warna; coklat), dan
Phyropyta (warna; api).
b. kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mucedo)dan
spesies jamur lainnya
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang berdiferensiasi membentuk
jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autotrof).
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk
jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini
terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan
bertulang belakang (vertebrata).
Tumbuhan Kingdom Plantae merupakan nama lain dari tumbuhan. Tumbuhan merupakan salah satu
organisme atau makhluk hidup yang memiliki ciri ciri makhluk hidup masing-masing di muka bumi.
Terdapat 400.000 jenis anggota kingdom ini. Secara sederhana,pengertian tumbuhan menurut
Aristoteles (322 SM-384 SM) adalah organisme yang tidak bergerak . Seorang ahli bernama Linnaeus
membagi dua dari seluruh organisme menjadi kingdom vegetabilia yang sekarang dikenal plantae dan
animalia.
Eukariotik
Terdiri atas banyak sel (multiseluler)
Memiliki klorofil
Dapat membuat makanan sendiri (autotrof) dan menyimpan makanan dalam bentuk pati (amilum)
Mengalami pergiliran keturunan,bereproduksi secara seksual (putik dan benang sari) dan secara aseksual
Pengelompokan Tumbuhan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan
berpembuluh (Campbell,1998:550).
Tumbuhan jenis ini merupakan tumbuhan yang belum memiliki jaringan pembuluh untuk mengangkut
air,mineral,dan zat makanan karena belum adanya jaringan pembuluh,pengangkutan air berlangsung
lambat dengan cara difusi dan aliran sitoplasma. Dalam siklus hidupnya,tumbuhan tidak berpembuluh ini
mengalami pergiliran keturunan antara gametofit (haploid) dan sporofit (diploid).
Divisi Bryophita (Lumut Daun) – Lumut ini mempunyai struktur tubuh yaitu akar (rizoid)dan bagian lain
menyerupai struktur seperti daun (filoid). Contoh jenis lumut daun ini adalah polytrichum dan
sphagnum.
Divisi Hepatophyta (Lumut Hati) – Lumut hati berbentuk seperti hati manusia atau hati hewan. Siklus
hidupnya sama dengan lumut daun dan dapat juga berkembang biak secara aseksual yaitu individu baru
muncul dari sekelompok sel yang disebut gemma cups (cawan gema). Contoh lumut hati adalah
Marchantia dan polymorpha.
Divisi Anthocerophyta (Lumut Tanduk) – Lumut tanduk bentuknya seperti lumut hati,tetapi ukuran kapsul
memanjang seperti tanduk. Lumut hati memiliki sel fotosintesis yang hanya memiliki satu kloroplas yang
berukuran besar. Contoh jenis lumut ini adalah Anthoceros sp.
2. Tumbuhan Berpembuluh
Dikatakan tumbuhan berpembuluh karena sudah memiliki jaringan pengangkut. Nama lain jenis
tumbuhan ini adalah tracheophyta yang artinya tumbuhan berikatan pembuluh.
Tumbuhan jenis meliputi semua jenis jenis tanaman paku. Tumbuhan paku memiliki akar,batang dan
daun. Batangnya yang umumnya pendek menyimpan makanan cadangan selama batang tersebut hidup.
Tumbuhan paku hidup berkelompok di hutan,tumbuh terus menerus dan membentuk akar dan
batang.sewaktu masih muda,daunnya menggulung. Di siklus hidupnya tumbuhan ini terdapat generasi
gametofit dan generasi sporofit juga mengalami pergiliran keturunan antara fase aseksual dan fase
seksual atau metagenesis tumbuhan paku.
Divisi Psilophyta – Akar dan daunnya belum terbentuk sesungguhnya serta sporangiumnya ada di ketiak
daun. Tumbuhan divisi ini memiliki genus yaitu Psilotum.
Divisi Lycophyta (paku kawat) – Tumbuhan memiliki 2 genus yang dominan yaitu Lycopodium dan
Selaginella. Lycopodium memiliki 100 spesies yang dikenal dengan nama paku homospora. Paku
homospora ini menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang sama. Adapun jenis Lycopodium dapat
ditemukan di hutan-hutan karena tumbuhan hidup dengan menempel pada pohon. Sedangkan
Selaginella mempunyai spesies sebanyak 500 spesies yang dikenal dengan paku rane atau lumut.
Tumbuhan Selaginella memiliki ukuran spora yang besar dan kecil. Spora yang besar bersifat betina
sedangkan yang kecil bersifat jantan.
Divisi Sphenophyta atau Equisetophyta – Anggota divisi ini adalah paku ekor kuda yang biasa hidup di
tempat lembab atau tempat yang dekat dengan air seperti di tepi sungai. Tumbuhan ini menghasilkan
spora yang bersifat homospora (satu tipe spora) dan hanya memiliki satu genus yakni Equisetum.
Equisetum memiliki ciri dengan akar yang berada di bawah tanah ,batang yang tegak ke atas dan batang
tersebut berwarna hijau tua. Cabang tadi memiliki fungsi untuk berfotosintesis karena daunnya tidak
berklorofil.
Divisi Pterophyta – Golongan tumbuhan di divisi Pterophyta ini terdiri dari 600 spesies. Tumbuhan ini
sering disebut paku modern karena memiliki daun dengan urat daun yang jelas dan kompleks juga
tampak seperti tumbuhan penghasil biji. Umumnya,daun tumbuhan ini pada saat muda
menggulung.Contohnya: Azolla pinata
Jenis tumbuhan ini memiliki ciri khas,yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Tumbuhan berbiji terdiri
dari dua kelompok yaitu:
Secara bahasa,Gymnospermae berasal dari kata “gymno” yang artinya telanjang dan kata “sperma” yang
artinya biji. Jadi tumbuhan gymnospermae adalah kelompok tumbuhan biji yang bijinya tidak berada
dalam bakal buah,namun melekat pada daun buah dan bisa terlihat langsung karena tidak dilindungi
oleh daun buah. Hal inilah penyebab dinamakan tumbuhan biji terbuka atau gymnospermae.
Umumnya, ciri Gymnospermae berupa pohon besar,berakar tunggang dan daunnya berupa sisik dan
berbentuk jarum. Bentuk batang pada tumbuhan ini banyak yang bercabang-cabang dan ada juga yang
batangnya lurus dan cabangnya yang sedikit. Kemudian memiliki pembuluh kayu yang mengandung
trakheid.
Divisi Cycadophyta – Ciri-ciri tumbuhan cycadophyta yaitu memiliki cabang yang sedikit dan ada pula
yang bahkan tidak memiliki cabang sama sekali. Contohnya,pakis haji (Cycas rumphii).
Divisi Ginkgophyta – Tumbuhan divisi ini hanya memiliki satu spesies yaitu Ginkgo biloba yang struktur
daunnya menyerupai suplir. Ginkgo biloba dapat dimanfaatkan sebagai obat asma dan bronkhitis.
Divisi Gnetophyta – Ciri tumbuhan ini bisa kita lihat dari organnya. Gnetophyta umumnya berdaun
tunggal dan memiliki letak daun yang berhadapan. Adapun bunganya bersifat majemuk serta bijinya
diselaputi sebuah mantel. Contohnya,melinjo (Gnetum gnemon).
Divisi Pinophyta (Coniferophyta) – Ciri khas tumbuhan ini adalah memiliki daun yang menyerupai jarum
serta ada yang berumah satu dan berumah dua. Contohnya,pohon pinus (Pinus merkusii) dan damar
(Agathis alba).
Pemanfaatan tumbuhan biji terbuka
Banyak dari tumbuhan biji terbuka dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat rumah,bahan industri
karena batangnya besar dan kuat serta ada juga yang dimanfaatkan getahnya untuk membuat campuran
cat.
Tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan yang memiliki bakal biji yang berada dalam bakal buah, ia tidak
dapat dilihat langsung karena terlindungi oleh daun buah. Tumbuhan jenis ini berkembang biak dengan
organ bagian bagian bunga dan memiliki 235.000 spesies. Banyaknya spesies karena akar dari jenis
tumbuhan angiospermae karena mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Tumbuhan biji terbuka
sangat berperan penting bagi organisme lain karena hampir semua bahan makanan berasal dari
tumbuhan ini. Bentuk batang tumbuhan angiospermae bervariasi dan terdapat banyak kandungan zat
lignin (kayu) dan ada juga yang berupa rerumputan (herba). Lalu daun-daunnya pada umumnya lebar-
lebar. Tumbuhan Angiospermae bereproduksi dengan organ bunga sehingga tumbuhan ini biasa disebut
divisi Antophyta.
Adapun kelas Angiospermae menurut jumlah keping biji yaitu yang memiliki bagian bagian akar
monokotil dan dikotil :
Kelas Magnoliopsida (Dikotil) – Kelas tumbuhan ini berciri adanya dua daun buah (kotiledon) pada
embrionya lalu tulang daunnya menyirip atau menjari dan memiliki akar tunggang. Contoh tumbuhan
masuk di kelas ini adalah : beringin dan karet (tumbuhan famili moraceae),kaktus (tumbuhan famili
cactaceae),kacang-kacangan,kentang,tomat,buah-buahan(pir,apel,stroberi),tumbuhan petai,putri
malu,buah rambutan dan leci.
Secara rinci,tumbuhan dikotil atau tumbuhan kelas Magnoliopsida terdiri atas beberapa suku:
Rutaceae (jeruk)
Kelas Liliopsida (Monokotil) – Ciri utama kelas ini hanya memiliki satu kotiledon atau monokotil,tulang
daunnya sejajar dan akarnya berupa akar serabut.
Adapun perbedaan kelas dikotil dan kelas monokotil berdasarkan cirinya secara rinci yaitu
Tumbuhan dikotil memiliki batang yang berkambium dan bercabang-cabang sedangkan monokotil tidak
berkambium
Bentuk daun tumbuhan dikotil adalah umumnya lebar-lebar dengan bentuk beraneka ragam,tulang
daunnya menyirip dan menjari sedangkan tumbuhan monokotil daunnya berbentuk pita dan panjang
serta memiliki tulang daun yang sejajar dan melengkung
Umumnya bagian bunga tumbuhan dikotil 2,4, dan 5 atau kelipatannya sedangkan tumbuhan monokotil
bagian-bagian bunga berjumlah 3 atau kelipatannya
Pada tumbuhan dikotil letak pembuluh kayu dan pembuluh tapisnya teratur,pembuluh kayu berada di
sebelah dalam pembuluh tapis sedangkan tumbuhan monokotil pembuluh kayu dan pembuluh tapisnya
terletak di batang secara menyebar.
Ada juga yang membagi kingdom plantae dengan sederhana yakni kingdom plantae atau dunia
tumbuhan dapat meliputi:
Bryophyta (tumbuhan lumut)
Organ pada Bryophyta seperti batang,daun,atau akar merupakan bukanlah organ sejati. Akarnya saja
sangat kecil namun dengan itu tumbuhan Bryophyta dapat menempel di tanah atau tempat lembab
tertentu seperti batu yang terus menerus basah atau lembab. Tumbuhan ini bisa dijumpai di hutan
hujan.
Tumbuhan paku ini sudah memiliki organ sejati juga jaringan pengangkut. Dalam siklus
hidupnyanya,tumbuhan ini berkembang biak dengan aseksual dan spora dan banyak ditemukan di hutan
hujan tropis namun ada juga yang hidup di air dengan cara mengapung.
Disebut tumbuhan berbiji karena tumbuhan ini bila telah melakukan pembuahan antara benang sari dan
putik maka cikal bakal individu barunya berupa biji. Karena bentuk bijinya biasa berbeda-beda setelah
pembuahan,maka tumbuhan ini terbagi dua yakni tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) . (baca : fungsi benang sari pad fungsi benang sari pada
tumbuhan
Kingdom plantae memberi peranan yang banyak dan sangat penting bagi kehidupan. diantaranya yaitu:
Kingdom plantae sangat berperan sebagai penyedia oksigen di bumi. Oksigen merupakan kebutuhan
makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya
Salah satu tumbuhan yakni lumut berperan mengurangi evaporasi serta melindungi permukaan tanah
dari curahan hujan karena lumut tumbuh menutupi tanah. Lumut juga berfungsi sebagai pupuk karena
terdiri atas zat organik dan mineral
Tumbuhan paku bermanfaat bagi kehidupan sebagai tanaman hias (contoh,nya tumbuhan
suplier/Adiantum sp,paku sarang burung/Asplenium sp,dan paku tanduk rusa//Platycerium
bifurcatum),bahan obat-obatan (contohnya, Lycopodium clavatum,Dryopteris filix mas),bahan makanan
(contohnya, semanggi/Marsilea crenata sebagai bahan sayuran) dan bahan pupuk.
Kayu dari tumbuhan dapat dijadikan sebagai bahan bangunan,furnitur, membuat kertas dan bahan
kerajinan. Contohnya seperti pohon pisang,pohon kelapa dan pohon jati
Tumbuhan adalah salah satu sumber makanan yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya terutama bagi
manusia. Bahan pokok makanan manusia berupa padi,jagung,umbi-umbian,sagu semua berasal dari
tumbuhan begitu juga dengan jenis sayuran dan buah-buahan juga sebagian besar berasal dari
tumbuhan. Adapun minuman kebanyakan berasal dari tumbuhan seperti kopi,teh,jahe untuk membuat
wedang jahe dan masih banyak lagi.
Tumbuhan
4 years ago
Related Post
DOSEN TALKS
Home Tentang Kami Hubungi Kami Adchoices Cookies Term Of Use Disclaimer Kebijakan Privasi
Ketentuan Layanan
DosenBiologi.com
© DosenBiologi.com - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang Undang | View Desktop Version
| View Desktop Version