Anda di halaman 1dari 48

FORMULASI PESTISIDA

V Setelah mengikuti kuliah ini Formulasi 1. Tujuan formulasi 100’


mahasiswa: Pestisida 2. Bentuk-bentuk
1. Dapat menjelaskan formulasi pestisida
tentang bentuk-bentuk 3. Pengenalan label
formulasi yang beredar pestisida
di pasaran 4. Pembuatan formulasi
2. Mampu menjelaskan dan sederhana
membuat formulasi 5. Sifat fisikokimia
sederhana formulasi
3. Mengetahui dan mampu
menjelaskan sifat fisiko
kimia formulasi
Tujuan Formulasi

1. Memudahkan distribusi
2. Memudahkan aplikasi
3. Meningkatkan kinerja bahan aktif
4. Memudahkan penyimpanan
5. Keamanan
Penyusun Formsi

Bahan
pengemulsi
Bahan Bahan
Sinergis Perata
Bahan
Aktif
Bahan Bahan
pembasah Perekat
Bahan
Pembawa
Bahan Bahan
Pelindung Pelarut
Bahan tambahan :
1. Perekat (sticker) : yang bertujuan untuk mencegah terjadinya aliran
permukaan cairan semprot dan juga mencegah terbentuknya cairan
semprot yang sangat kecil
2. Pembasah (wetting agent)
3. Penstabil (stabilizer) : agar tidak terjadi deaktivasi bahan aktif setelah
diaplikasikan
4. Pengemulsi (emulsifier): untuk menghasilkan suatu emulsi yang merata
5. Anti busa (defoamer): untuk mencegah terbentuknya busa pada saat
pencampuran pestisida
6. Minyak (oil): untuk meningkatkan aktivitas biologi, membantu penetrasi,
menghambat pencucian dan menghambat kehilangan akibat evaporasi
7. Pewarna (colouring agent):
8. Pelarut (solvent)
9. Pengasam
10.Aktivator
11. Penetrator
12. Larutan penyangga (yg bisa mempertahankan pH)

• Bahan pelarut,alkohol,minyak tanah,xylene dan air


• Bahan pembawa,kaolin,tanah liat,talk,tepung gaplek
• Bahan sinergis, sesamin,piperonil butoksida
• Bahan pembasah,dari deterjen yg kering
Komposisi Umum Formulasi
Powder Liquid Liquid Fowable
WP SL EC SC
______________________________________________
a.i a.i a.i a.i
Carrier Water solvent water
moistable emulsifiable moistable
Dispergent thickener
______________________________________________

Additionals - sticker - anti-freeze


- colourant - stabilizer
- anti-foam - transmitter
- anti drift - odourant
- anti-caking
Formulasi yang diaplikasi menggunakan air

Formulasi Kode Hasil akhir

powder WPsuspension
Solid granulate WG suspension
Soluble powder SP solution

in water SL solution
Liquid solvent EC emulsifiable flowable
SC suspension
Formulasi yang diaplikasi tanpa air

Formulasi Kode

granulate GR
Bait RB
Solid powder DP
smoke cartridge FU

Fumigant FU
Liquid Hotfogger HN
aerosol AE
seed disinfection LS

Gas GA
Aplikasi Kimia
Spraying ( droplets )
Liquid Injecting
Wick
Evaporation

Dusting ( powder )
Solid Broadcasting
Smoking
Evaporation
BENTUK FORMULASI
FORMULASI INSEKTISIDA
• Emulsifiable concentrate (EC)
• Wettable Powder (WP)
• Water Soluble Powder (WSP)
• Oil Solution
• Flowable Powders
• Aerosol
• Granul
• Fumigan
• Ultra-Low Volume Concentrate (ULV)
• Fogging Concentrate
• Debu (dust)
• Umpan beracun
• Insektisida pelepasan perlahan
FORMULASI PESTISIDA
1. Pekatan yang dilarutkan dengan air :
- DC : Dispersible concentrate
- EC : Emulsifiable concentrate
- SC : Suspension concentrate
- CS : Capsule suspension
-SL : Soluble concentrate
-SP : Soluble powder
- SG : Soluble granule
-WP : Wettable powder
-WG : Water granule
-AS : Aqueous solution
2. Pekatan yang dilarutkan dengan pelarut organik
- OL : Oil miscible liquid
- OF : Oil miscible flowable concentrate
-OP : Oil dispersible powder
3. Kelompok yang tidak perlu pengenceran
- GR : Granule (G)
- DP : Dustable powder (D)
-UL : Ultra low volume (ULV)
-ED : Electrochargeable liquid
4. Kelompok lainnya
-RB : Bait (siap digunakan)
- GE: Gas generating product
-AE : Aerosol dispenser
1. EC (Emulsifiable concentrate) :
- Merupakan campuran bahan aktif dengan bahan pengemulsi yang memungkinkan
pestisida akan membentuk emulsi jika ditambahkan pelarut air
- Sangat umum digunakan
2. SC (Suspension concentrate)
- F (flowable/flowable concentrate/flowable suspension)
- Akan membentuk suspensi jika dilarutkan dalam air
3. WP (wettable powder)
- Merupakan tepung terbasahkan, mengandung bahan pembasah untuk memfasilitasi
pencampuran tepung dengan air
- Tanpa adanya bahan pembasah akan menyebabkan tepung terapung di air dan akan
sulit tercampur
4. SL (Soluble concentrate)
- Jika dilarutkan dengan air akan membentuk larutan sejati
- S (Solution/larutan), WSC (Water soluble concentrate/pekatan terlarut dalam air, AS
(Aqueous solution/larut dalam air), AC (Aqueous concentrate/pekatan larut dalam
air), L (Liquid/cairan)
5. SP (Soluble-water powder/tepung terlautkan dalam air)
- Dengan penambahan air akan menghasilkan bentuk larutan
sejati
6. Aerosol
- Mengandung bahan aktif dalam konsentrasi rendah yang
biasanya diaplikasikan untuk droplet yang halus
- Bahan aktif dilarutkan dalam pelarut organik yang mudah
menguap
7. D (Dust)
Bahan aktif dicampur dengan bahan-bahan padat berukuran 50-
100 mikron sehingga didapatkan campuran yang homogen
8.G (granule)
• Merupakan pelet kecil berbentuk bundar (0.3-
1.3 mm) dengan bahan pembawa tanah liat
• Dapat digunakan untuk keperluan pelepasan
cepat/lambat
9.B (bait)
• menggunakan bahan tambahan berupa makanan
yang biasa dimakan opt sasaran
Formulasi cair
a. Emulsifiable Concentrate (EC)
sediaan berbentuk pekat,bila dicampur air akan
membentuk emulsi. Digunakan dg cara
disemprotkan. Merupakan bentuk formulasi yg
banyak digunakan saat ini
b. Soluble Concentrate in Water (SCW) atau Water
Soluble Concentrate (WSC)
mirip EC tapi bila dicampur dg air membentuk
larutan homogen
Formulasi cair lanjutan....
c. Aquaeous Solution (AS) atau Aquaeous
Concentrate (AC)
larutan pekat jika ditambah air akan
membentuk larutan homogen
d. Soluble Liquid (SL)
larutan pekat bila ditambah air membentuk
larutan homogen, digunakan dg
disemprotkan
Formulasi cair lanjutan....
e.Flowable (F), Flowable in Water (FW)
konsentrat cair yg sangat pekat (mirip
pasta,tapi masih dpt dituangkan) bila
dicampur air membentuk emulsi
f. Ultra Low Volume (ULV)
sediaan khusus utk penyemprotan dg volume
ultra rendah, sudah siap pakai tanpa dicampur
lagi dg air.
Formulasi cair lanjutan....
g.Aerosol
digunakan dirumah tangga
insektisida dilarutkan dlm larutan yg mudah
menguap,kemudian larutan diberi tekanan
dlm kaleng dg gas karbondioksida, apabila
disemprotkan larutan akan mjd partikel yg
kecil dan cepat menguap cth. Baygon
Sediaan Padat
a.Wettable Powder (WP)
bentuk tepung bila dicampur air membentuk
suspensi, penggunaan dg penyemprotan
b.Soluble Powder (SP)
bentuk tepung bila dicampur air membentuk
larutan sejati
Sediaan Padat
c.Butiran (granule/G)
bentuk sediaan siap pakai dg konsentrasi
rendah,digunakan dg cara ditaburkan baik dg
tangan maupun mesin penabur
d.Water Dispersible Granule (WG atau WDG)
mirip G tapi penggunaannya diencerkan dg
air dan disemprotkan
Sediaan Padat
e. Seed Dressing (SD) atau Seed Treatment
(ST)
Bentuk tepung untuk perawatan benih
f. Dust (D) atau tepung hembus
sediaan siap pakai yg digunakan dg cara
dihembuskan
g. Umpan (B/bait) atau Ready Mix bait (RMB)
untuk rodentisida dan dicampurkan dg
makanan
Sediaan Padat
h. Slow Release Formulation (SR)
insektisida diselimuti oleh kapsul yg punya
lubang mikroskopis shg insektisida keluar
dr kapsul secara perlahan-lahan
petani tdk perlu sering menyemprot dan
mengurangi bahaya bagi pekerja.
Perbandingan karakter formulasi

Formulasi Resiko wkt Fitotoksik Pengadukan Residu yg Kompatibel


mencampur tampak dg formulasi
lain
WP Berdebu Aman Perlu Ada Bagus
WDG Aman Aman Perlu Ada Baik
SP Berdebu Aman Tidak Kadang ada Cukup
EC Percikan Kadang ada Tdk Tidak Cukup
F Percikan Kadang ada Tidak Ada Cukup
S Percikan Aman Perlu Tidak Cukup
D Sangat Aman Ada -
berdebu tidak
G aman aman Tidak -
FISIKOKIMIA PESTISIDA :
1. Sifat Fisik : padat, kristal, liquid, berwarna, tidak berwarna
2. Sifat kimia : berkaitan dengan ketahanan atau kestabilan di
alam. Ada tiga faktor yang dapat menguraikan senyawa
bahan aktif yaitu : sinar UV, mikroorganisme dan suhu
3. Sifat biologi : terkait dengan daya toksisitasnya pada
sasaran, sangat tergantung dengan dosis dan konsentrasi
- kisaran sasaran : luas dan terbatas
Dosis :
Jumlah pestisida yg diaplikasikan utk mengendalikan
OPT pd setiap luas bidang sasaran
Liter/ha, kg/ha, l/m3, gr/m3, gr/pohon
Kisaran 1 - 1,5 l/ha
Cth. MIPC 0,5 kg/ha, jika kita menggunakan Mipcin
50 WP yg mengandung 50 % bahan aktif MIPC, maka
Mipcin yg harus digunakan adalah: 100/50 x 0,5 = 1
kg
Konsentrasi
• Perbandingan (persentase) antara bahan
aktif dg bahan pengencer/pelarut
• Jumlah pestisida yg dicampurkan dlm satu
liter air (atau bahan pengencer lainnya) utk
mengendalikan OPT tertentu
• Cth. ml/l, cc/l, gr/l
• Kisaran 1,5 – 2 cc/l
Volume aplikasi/vol.semprot
• Jumlah larutan semprot (air+pestisida)
perluas areal.
• Kisaran tergantung kpd tanaman yg akan
disemprot
• l/ha, l/pohon
• ph air harus netral
• Gunakan air yg bersih,tdk berlumpur
Interval aplikasi
• Adalah selang waktu antara penyemprotan
• Dicantumkan pd label pestisida
Dosis = Konsentrasi x Volume Semprot

Konsentrasi = Dosis/Volume semprot

Volume Semprot = Dosis/Konsentrasi


Label Pestisida
• SK Mentan No/429/Kpts/Um/9/1973
• Label ditempelkan pd wadah dg kuat
• Bahasa Indonesia
• Tanda peringatan dicetak dg jelas,mudah
dilihat,tdk dapat di hapus
Pada Label wajib dicantumkan
• a. Nama dagang formula
• b. Jenis pestisida
• c. Nama dan kadar bahan aktif
• d. Isi atau berat bersih dalam kemasan
• e. Peringatan keamanan
• f. Klasifikasi dan simbol bahaya
lanjutan
• g. Petunjuk keamanan
• h. Gejala keracunan
• i. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
• j. Perawatan medis
• k. Petunjuk penyimpanan
• l. Petunjuk penggunaan
• m. Piktogram
• n. Nomor Pendaftaran
• o. Nama dan alamat serta nomor tlp
pemegang merek, nomor pendaftaran
• p. Nomor produksi,bulan dan tahun produksi
(batch number) serta bulan dan tahun
kadaluwarsa
• q. Petunjuk pemusnahan
• Pada setiap label wajib dicantumkan:
“Bacalah Label Sebelum Menggunakan
Pestisida Ini”
• untuk wadah berukuran kecil keterangan label
dicantumkan secara terpisah dan ditulis dg
jelas
“Bacalah petunjuk yang lengkap pada lembaran
terpisah yang menyertai wadah ini”
Kalimat lain yg pertu di tuliskan:
bahan oksidasi,bahan korosif,bahan iritasi,bahan
mudah terbakar
Selain kalimat peringatan keamanan, wajib dicantumkan
kalimat yang ditulis dengan huruf kapital dan tebal
“SIMPAN DI TEMPAT YANG AMAN DAN JAUH
DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK”. Beberapa
kalimat lain misalnya “Jangan makan, minum atau
merokok selama bekerja dengan pestisida ini”, “Pestisida
ini berbahaya, beracun apabila tertelan, mengenai
kulit dan atau terhirup”, “Pestisida ini menyebabkan
iritasi pada mata, kulit dan atau sistem pernafasan”
Pembungkus pestisida tercantum kalimat-
kalimat
• Pembungkus ini hanya utk membungkus
pestisida
• Jangan digunakan utk
menyimpan/membungkus makanan,bahan
makanan atau bahan lainnya atau utk
keperluan apapun
• Setelah digunakan utk pestisida musnahkan
pembungkus ini dengan aman
Tingkat bahaya pestisida dpt diketahui dari
warna dasar label
• Ia.Coklat tua=sangat bernahaya/sangat
beracun
• Ib.Merah tua=berbahaya sekali/beracun
• II.Kuning tua=berbahaya
• III.Biru muda=cukup berbahaya
• IV.Hijau=tidak berbahaya pada penggunaan
normal
“KALIMAT PETUNJUK KEAMANAN UNTUK PEKERJA DAN PENGGUNA”

Pada waktu menggunakan pestisida ini jangan makan, minum atau


merokok.
Selama bekerja dengan pestisida ini hindarkan debu, asap, uap, kabut
semprotan, gas, kontak dengan mulut, kulit dan mata.
Pakaialah sarung tangan karet, apron, pakaian kerja/overall, baju berlengan
panjang dan celana panjang, sepatu boot karet, kacamata debu, pelindung
wajah, penutup kepala, topeng debu dan respirator/pengisap.
Jika terjadi kontaminasi tanggalkan segera pakaian yang terkontaminasi
pestisida, kemudian cucilah seluruh bagian yang terkena dengan air yang
banyak.
Setelah bekerja dengan pestisida cucilah:

tangan dan kulit yang terkena pestisida sampai bersih sebelum


makan, minum atau merokok;
pakaian kerja, sepatu boot, topi dan pakaian pelindung lain
secara menyeluruh sampai bersih terutama bagian dalam sarung tangan.

Alat aplikasi benda-benda/tanah/lantai permukaan yang terkena pestisida


harus dicuci sampai bersih atau dengan cara lain yang dianjurkan.
Berilah fentilasi yang cukup daerah/bangunan yang telah diaplikasi
pestisida sebelum diisi/dihuni kembali.
KALIMAT PETUNJUK KEAMANAN UNTUK
KONSUMEN

Jangan menggunakan pestisida ini pada


semua tanaman atau bahan lain yang dapat
dimakan.
Hanya boleh digunakan pada tanaman/bahan
makanan .....
Jangan digunakan pada makanan/bahan
makanan ..... dengan dosis lebih dari .........
(formulasi/satuan luas/aplikasi).
Jangan digunakan lebih dari ........ kali dalam
satu musim pada tanaman/bahan makanan.
Jangan digunakan setelah (sebutkan stadium
pertumbuhannya)
Jangka waktu antara aplikasi terakhir dan
pemungutan hasil panen.
KALIMAT PETUNJUK KEAMANAN UNTUK LINGKUNGAN

Berbahaya bagi binatang peliharaan, ternak, ikan, lebah dan


satwa liar.
Hindarkan ternak dari daerah yang telah diberi perlakuan
pestisida.
Jauhkan ternak dari perairan yang telah diberi perlakuan
pestisida selama paling sedikit (sebutkan jangka waktunya).
Jangan mencemari kolam, danau, sungai, saluran air dan
perairan lainnya dengan limbah pestisida atau bekas
wadahnya.
Buanglah air cucian wadah dan atau aplikasi pestisida jauh
dari kolam, danau, sungai, saluran air dan perairan lainnya.
(Sebutkan pestisidanya) adalah persisten dan
penggunaannya berkali-kali dapat menyebabkan tercemarnya
lingkungan mungkin dengan akibat yang merugikan.

Anda mungkin juga menyukai