(LIQUID)
Kuliah Teknologi Farmasi Sediaan semipadat dan cair
JENIS DISPERSI
- Dispersi molekuler = LARUTAN
- Dispersi halus = koloid
- Dispersi kasar = SUSPENSI /
EMULSI
Aspek Larutan Koloid Suspensi
Ukuran partikel < 10-7 cm 10-7 < sd < 10-5 > 10-5 cm
cm
Jumlah fasa 1 2 2
ad 1. KESTABILAN :
a. Ketidakstabilan terdeteksi secara visual:
- berubah bentuk (viskositas), warna,
bau, rasa
- terbentuk endapan
- terbentuk lapisan tertentu
- terbentuk gas
b. Ketidakstabilan TAK terdeteksi secara
visual :
- tak terlihat tanda2 di atas: terjadi
proses hidrolisis, oksidasi
- perubahan pH
- perubahan struktur senyawa
- perubahan efek terapi
SEDIAAN DISEBUT STABIL APABILA TAK
MENGALAMI PERUBAHAN BERARTI DALAM WAKTU
> 3 (TIGA) TAHUN
LARUTAN
1. a. DEFINISI LARUTAN
b. KELARUTAN
c. KECEP MELARUT
2. SIFAT LARUTAN
3. PERNYATAAN KONSENTRASI LARUTAN
4. KEUNGGULAN & KELEMAHAN LARUTAN
5. JENIS LARUTAN
6. FORMULASI LARUTAN
7. MANUFAKTUR LARUTAN
8. STABILITAS LARUTAN
9. SEDIAAN FARMASI BERBENTUK LARUTAN
1a. DEFINISI LARUTAN:
-Campuran 2 komponen/ lebih yang
membentuk fasa tunggal /homogen (ukuran
molekuler)
-Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih
BAHAN KIMIA TERLARUT, digunakan dalam
berbagai bentuk takaran untuk pemberian
internal/eksternal
NOYES – WHITNEY
dc
----- = K. S. (Cs – C)
dt
Keterangan:
dc
----- = kecepatan melarutnya obat
dt
K = Konstanta laju pelarutan
S = Luas permukaan zat yang dilarutkan
Cs = Konsentrasi obat pada lapisan difusi
C = Konsentrasi obat pada medium pelarut pada waktu t
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KECEPATAN MELARUT :
- Ukuran partikel
- Kelarutan
- Suhu
- Pengadukan / pengocokan
KOLIGATIF
Tergantung hanya pada Σ partikel solutnya bukan pada
sifat kimiawi solutnya dari suatu larutan non elektrolit.
seperti pada: - tekanan osmotik
- pe↓ tekanan uap
- penekanan titik beku
- pe↑ titik didih
→ Nilai sifat koligatif ± sama untuk kons yang sama dari
non elektrolit yang berbeda, tanpa memandang sifat
kimianya.
ADITIF
Tergantung kontribusi atom dalam mol. secara
menyeluruh / pada Σ sifat2 konstituen dalam suatu
larutan.
Contoh : BA → masa atom konstituen/ berat molekul
KONSTITUTIF
Tergantung susunan dalam beberapa hal pada Σ
& macam atom dalam suatu molekul. Sifat ini memberi
petunjuk trhdp aturan seny. Tunggal & kel. Molekul dlm
sistem.
Banyak sifat fisik yg sebagian aditif dan sebagian
konstitutif, pembiasan cahaya, sifat listrik, sifat antar
permukaan dan kelarutan obat.
•prosesnya → KO – SOLVENSI
•pelarut campuran → KO - SOLVEN
CONTOH KOSOLVEN :
etanol , sorbitol, gliserin, propilen glikol.
Pers. kelarutan - kosolven
Obat yang bersifat asam lemah akan berada dalam bentuk tak
terion total (bentuk utuh) pada pH sampai 2 tingkat dibawah
tetapan pKa –nya serta akan berada pada bentuk terion total
pada pH dgn 2 tingkat lebih besar dari pKa-nya. Senyawa jenis
ini akan terion 50% pada nilai pKa-nya.
PELARUT PELARUT KELARUTAN PARASETAMOL
DLM ELIXIR
BAGIAN mg / ml Sumber
gliserin
Cs = 24,7 mg / ml → target = 24 mg / ml
Contoh Soal Lainnya!
IV. KONSTANTA DIELEKTRIK = (KD) = D
Cara pendekatan untuk kelarutan → persyaratan
dielektrik solut → kelarutan max pada suatu
sistem pelarut tertentu dengan suatu sistem yang
mempunyai KD spesifik.
Senyawa berdasarkan KD
• tidak polar : ( D : 1 – 20 )
• semi polar : ( D : 20 – 50 )
• polar : ( D : 75 )
■KD pelarut → ada di pustaka
■KD campuran (2 atau lebih) pelarut → dapat
dihitung
■KD dari suatu sistem pelarut campur → merupakan
jumlah hasil perkalian fraksi pelarut dengan KD
masing2 pelarut dari sistem pelarut campur tsb.
Contoh : Menentukan KD zat aktif &
KD pelarut campur
= 65,9
V. SOLUBILISASI MISELAR
• DEFINISI (Mc. Bain)
Sebagai perubahan spontan yang terjadi pada molekul zat yang
sukar larut dalam air kedalam larutan air sabun / deterjen,
sehingga terbentuk suatu larutan yang secara termodinamika
stabil.
• Solubilisasi zat → bagaimana me↑ nya → di + surfaktan.
• Sehingga fenomena Mc.Bain : melibatkan sifat surfaktan yang
membentuk agregat koloidal → misel → “ solubilisasi miselar ”
Surfaktan adalah bahan aktif permukaan. Aktifitas surfaktan
diperoleh karena sifat ganda dari molekulnya.
a b
Ket gambar ( , )
a : HK non polar
b : mol. Polar (spt gula, gliserol)
c : mol. amfifatik disisipkan pada lapisan palisade (spt
oktanol, fenol)
d : mol. polar disisipkan antara rantai polioksitilen dari
surfaktan non ionik
MISEL DENGAN GUGUS NON POLAR (RANTAI HK)
DAN GUGUS POLAR
TIPE MISEL: SPHERICAL MICELLE, CYLINDRICAL MECELLE, LAMELLAR MICELLE,
REVERSE MICELLE
x
Koefisien stoikiometri dari interaksi
y
Contoh Soal!
VII. HYDROTROPHY
• Yaitu memperbesar kelarutan dengan penambahan
bukan surfaktan
• Keberadaan ∑ besar bahan penambah
(aditif 25 – 50% )
• Dugaan: bentuk lain solubilisasi → tidak
menunjukkan sifat koloidal jadi terlarut
didlm kelompok ( cluster ) zat hidrotopik.
• Contoh :
Coffein + Na. benzoat → mudah larut
As benzoat + Na benzoat
Teofilin + (Na asetat + Na glisinat)
Kendala:
- Aktivitas biologi
- Toksisitas akut & kronis
- Evaluasi farmasetika
- Pengujian klinik
ix. UKURAN PARTIKEL ZAT PADAT
Penurunan ukuran partikel →meningkatkan kelarutan obat
log S = 2 M
So 2.303 RTr
Keterangan:
S = kelarutan partikel halus dengan jari2 r
So = kelarutan normal partikel (uk. cukup besar)
= energi antar muka
M = bobot molekul partikel padat
= bobot jenis curahan padat
R = konstanta gas ( 8,314 x 10 7 erg/der.mol )
T = temperatur mutlak
i. KUALITAS BAHAN
Bahan baku → memenuhi syarat spesifikasi (FI)
identitas, kemurnian, bebas dari kontaminasi mikroba
Air → memenuhi syarat
ii. FORMULASI SEDIAAN: √
III. PROSES DAN PERALATAN
PROSES
Prosedur → harus dibuat untuk setiap bentuk sediaan
farmasi yang harus diikuti oleh operator
penyimpangan dari prosedur → harus dipertanggung
jawabkan oleh operator
PERALATAN
- Tangki pencampur dengan alat pengaduk
- Alat pengukur ( besar & kecil )
- Sistem penyaringan
Semua alat mudah dibuka , dibersihkan & disanitasi
IV. SDM
Operator → pakai penutup kepala selama operasi,
sarung tangan & penutup mulut untuk mencegah
kontaminasi / pencemaran mikroba
v. CPOB
Lihat buku CPOB untuk cair (DepKes) !!
Wadah → untuk sediaan cair tergantung dari
karakteristik cairan: η , tegangan
permukaan, sediaan → busa
Ada 3 prinsip pengisian cairan berwadah:
• penimbangan
• takaran vol
• tinggi permukaan tetap → kalibrasi
8. STABILITAS / EVALUASI SEDIAAN
CAIR / LARUTAN
• kimia • etiket
• fisika • wadah / sendok
• biologi • no. batch & leaflet
3. Flavorants
synthetic
naturally: volatile oil (orange oil), vanilin
untuk melarutkan volatile oil kadang-kadang
dibutuhkan sejumlah kecil alkohol
4. Colorants
berkorelasi dengan flavorant
Mis: green with mint
brown with chocolate
Biasanya bersifat:
- water soluble
- non reactive dengan komponen sirup
- stabil pada range pH
5. Special solvents
6. Solubilizing agents ditambahkan pada
7. Thickeners sirup komersial
8. Stabilizers
Pada sirup sering ditambahkan :
• poli-ol : sorbitol, gliserol, propilen
glikol
guna : menghambat penghabluran
(cap locking)
PEMBUATAN SIRUP
Berdasarkan sifat fisika kimia bahan
1. Pemanasan
untuk membantu kelarutan gula.
Mis: Acasia syrup
jika panas berlebih, sukrosa mengalami
hidrolisis:inversi → gula invert → terurai
(warna dan rasa berubah, rentan terhadap
fermentasi, pertumbuhan mikroba)
Bahan aktif:
- zat adrenergik untuk aktivitas pemampatan
mukosa hidung
Fenilefrin HCl: nasal adrenergik/dekongestan
Nafazolin HCl: nasal adrenergik/dekongestan
Tetes telinga
Adalah sediaan tetes bentuk larutan atau suspensi
diteteskan atau dimasukkan ke dalam saluran
telinga untuk melepaskan kotoran telinga atau
untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa
sakit