HUKUM STOKES: V = d 2 (ρ 1 - ρ 2 ) g
18 η
V: kecepatan sedimentasi
d: diameter partikel
ρ1: B.J. zat padat
ρ2: B.J. cair
η: viskositas
g: kecepatan gravitasi
ii. PERMUKAAN ZAT PADAT –
CAIR
Berdasarkan sifat permukaannya,
sifat zat padat tersuspensi dibagi
dua:
- 1. Hidrofil : mudah dibasahi
- 2. Hidrofob : sukar dibasahi
Hal yang berkaitan dengan sifat
permukaan zat padat (hidrofilik-lipofilik):
a. PEMBASAHAN (WETTING)
padat + cair affinitas kuat
padat + cair affinitas kecil
affinitas terhadap air: >> hidrofilik
<< hidrofobik
HIDROFILIK:
- Mudah dibasahi oleh air/polar
- Dapat memperbesar fasa air
- Dapat dicampur dalam suspensi air
- Tanpa ditambah wetting agent
HIDROFOBIK:
- Sukar dibasahi oleh air
- Dapat mudah basah oleh non polar
- Sukar dicampur dalam suspensi
“floating”
UNTUK MEMPERMUDAH PEMBASAHAN:
- Ditambah surfaktan: menurunkan γ
(HLB 7- 9), mis: tween
- Ditambah polimer hidrofilik: CMC
- Ditambah zat-zat hidrofil yang tak
larut dalam air: bentonit, Al/Mg silikat
- Ditambah alkohol, gliserol, propilen
glikol, sorbitol
- θ (SUDUT KONTAK):
< 90° terjadi pembasahan
0° zat pdt terbasahi sempurna
> 90 - 180° sulit dibasahi
GAMBAR
sudut kontak
Z. Cair
A A < 90º
ө
Z. padat
Z. cair
B
B < 180º
ө
Z. padat
iii. SUSPENSI FLOKULASI DAN DEFLOKULASI
Gaya van der waals: gaya tarik listrik yg terjadi antar partikel-partikel
yg memiliki muatan, tjd akibat adanya sifat kepolaran partikel (semakin
kecil kepolaranya mk gaya tarik-menarik semakin kecil)
EDL: Adanya susunan listrik yg menyelubungi partikel shg terjadi
tolak-menolak antara partikel sejenis.
Tarik menarik
Koalesensi / koagulasi
GAYA PADA PERMUKAAN
- Tolak menolak elektrostatis tergantung pada:
- konsentrasi elektrolit
- valensi elektrolit
Ad. 1. ELEKTROLIT
Penambahan elektrolit organik
- menurunkan potensial zeta.
Potensi zeta menunjukkan tingkatan tolak menolak antara partikel
yang bermuatan sama yang saling berdekatan. ketika nilai
potensial zeta rendah maka daya tarik menarik muatan antar
partikel dispersi melebihi daya tolak menolaknya hingga terjadi
flokulasi (tjd penggabungan koloid dr yg kecil mjd besar).
- pembentukan jembatan antar partikel yg berdekatan shg
partikel-partikel memnentuk flok yg longgar.
Contoh: AlCl3, Na. asetat, KH2PO4, sitrat
Tahapan pembentukan suspensi stabil
CONTOH:
1). Obat + elektrolit
(Bi. Subnitrat) (K. fosfat)
(+) (-)
Pada saat ζ = (+) FLOKULASI max
ζ = (-) deflokulasi
ζ=0
+ Al3+
ζ = (+) FLOKULASI
Ad. 2. SURFAKTAN
Surfaktan ionik dan non-ionik dapat digunakan untuk menghasilkan
suspensi terflokulasi. Konsentrasi optimum diperlukan karena senyawa
ini juga bertindak sebagai bahan pembasah. Konsentrasi optimum
surfaktan menurunkan energi bebas permukaan dengan mengurangi
tegangan permukaan antara cairan medium dan partikel padat.
- SURFAKTAN IONIK
flokulasi, karena menetralkan muatan antar partikel
TRAGACANT
- Sifat aliran : tiksotropik & pseudoplastis.
- Dipakai untuk oral / eksternal.
- Lambat mengalami hidrasi, untuk mempercepat hidrasi biasanya
dilakukan pemanasan. Viskositas dipngruhi oleh panas.
- Mucilago tragacath lebih kental dari mucilago dari gom arab.
- Baik sebagai stabilisator suspensi saja, tetapi bukan sebagai emulgator.
ALGINAT
- Merupakan senyawa organik yg mudah mengalami fermentasi
bakteri sehingga suspensi dalam algin memerlukan bahan pengawet.
- Kadar yg dipakai sebagai suspending agent umumnya 1 -2 %.
- Merupakan polimer dari d-asam manuronat
- Mucilago alginat tidak boleh dipanaskan
>60°C, terjadi depolimerisasi & η↓
•) SILIKAT
Bentonit, Mg Al silikat, Veegum
- Merupakan golongan clay
- Viskositas sangat ditentukan oleh teknik
pengembangan dalam air
- Adanya kotoran (bentuk minyak) dapat
mempengaruhi proses pengembangan
c. ZAT PEMANIS
- Merupakan komponen penunjang
- Untuk obat2 rasa pahit
- Untuk zat pengental yang mempunyai
rasa tidak enak
- Untuk menutupi rasa tidak enak tsb
- Untuk meningkatkan penerimaan pasien
terutama anak2 yang menggunakan
sediaan suspensi
d. DAPAR
Mengoptimalkan kinerja dr fisikokimia obat, kontrol pH
dimaksudkan untuk:
- Mempertahankan kelarutan bahan obat.
- Meningkatkan stabilitas produk dimana stabilitas kimia zat aktif
tergantung pH.
-Contoh dapar yang digunakan dlm sediaan farmasi:
■ asetat (asam asetat dan natrium asetat): sekitar 1-2%
■ sitrat (asam sitrat dan natrium sitrat): sekitar 1-5%
■ fosfat (natrium fosfat dan disodium fosfat): sekitar 0,8-2%.
III. STABILITAS
Yang harus diperhatikan utk stabilitas
dalam formula adalah:
1. KECEPATAN SEDIMENTASI
Dengan cara :
• TEORITIS (Hukum STOKES)
• NYATA ( mengubah gaya gravitasi)
Yaitu dengan centrifuge
Faktor2nya : jari2 (r) & kecepatan (rpm)
- Centrifuge: Alat yang sering dipergunakan
untuk memisahkan suatu larutan
berdasarkan berat jenis (BJ) masing-masing
bahan terlarut.
- Cara kerja: Memanfaatkan gaya centrifugal
yang ditimbulkan oleh adanya putaran rotor,
shg berat benda akan menjadi beberapa kali
lipat bahkan ribuan kali lipat tergantung dari
kecepatan putar dan jari-jari rotor.
- Dengan demikian bahan-bahan terlarut
yang memiliki BJ yang berbeda-beda
tersebut akan dengan cepat mengendap
dan berlapir sesuai dengan BJ masing-
masing bahan.
- Artinya jika dalam kondisi gravitasi normal
benda memiliki berat 1 Newton, maka jika
dimasukkan ke dalam centrifuge dengan
berat benda menjadi 100 N.
2. MUDAH TERDISPERSI KEMBALI
- Dalam waktu tertentu :
- viskositas konstan
- stabilitas tinggi
1. FISIK
- Organoleptik
- BJ
- sifat aliran / rheogram
- distribusi ukuran partikel
- volume sedimentasi
- redispersibilitas
- waktu rekonstitusi (untuk suspensi rekonstitusi)
2. KIMIA
- pH
- Bila terjadi hidrolisis → rasa pahit
- Kadar obat
3. MIKROBIOLOGI
- Cemaran (Bilangan mikroba ), untuk zat tambahan alami
- Potensi : untuk zat aktif antibiotika
CONTOH SUSPENSI ORAL
1. ANALGESIK: Acetaminophen
Propoxyphene Napsylate
2. ANTASIDA: Al & Mg trisilikat
Al, Mg & CaCO3
3. ANTELMINTIKA: Pirantel Pamoat
Tiabendazol
4. ANTIBAKTERIAL
• NON ANTIINFEKTIF: (Bakterisid)
: Methenamin mandelat
Nitrofurantoin
: sulfametoxazol
Trisulfapyrimidin
• ANTIBIOTIK : (Bakteriostatik)
Chlorampenicol Palmitat
Erythromycin estolat
Tetracyclin
Oxytetracyclin Ca
5. ANTICONVULSAN (mencegah atau mengurangi
kejang-kejang): Primidon
6. ANTIFLATULEN (menghilangkan kembung di perut):
Simethicon
7. ANTIFUNGI: Nystatin
Griseofulvin
8. ANTIMALARIA: Quinin sulfat
9. ANTIPSIKOTIK, SEDATIV, ANTIEMETIK :
Chlorprothixene
Trifluproniazin
Hydroxyzin Pamoat
10. DIURETIKA : Chlorothiazid
RECONSTITUTABLE ORAL
SUSPENSIONS
- Merupakan sediaan oral yang dibuat secara rekonstitusi.
- Dibuat oleh pabrik dalam bentuk campuran padat
homogen (serbuk/granul)
- Ditambahkan pembawa cair (aqueous vehicle) lalu
direkonstitusi apabila akan segera digunakan oleh pasien
- Pada pustaka SP: have a title designated ….”for oral
suspension”
- Bentuk ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan
kestabilan kimia didalam pembawa cair.
Mis: - reconstituted suspensions of penicillin : max self
life of 14 days
- Dry mixture : a self life of at least 2 years
RATIONALE CHARACTERISTICS OF
SUSPENSION FOR RECONSTITUTION
- To avoid the physical stability
- Possible increased drug solubility due to pH ranges from
chemical degradation
- Incompatibility of ingredients
- Viscosity changes
- Conversion of polymorphic form
- Crystal growth
- Caking
- Reduced the weight of the final product aqueous is
absent
REQUIRED CHARACTERISTICS of
suspension for reconstitution
1. Campuran serbuk harus seragam dan
memperlihatkan konsentrasi pd setiap bahan.
2. Selama proses rekonstitusi, campuran serbuk
harus dpt didispersikan dgn cepat pd cairan
pembawa.
3. Suspensi rekonstitusi harus dpt didispersikan
kembali dgn mudah agar ketika dituang dpt
memberikan dosis yg akurat dan seragam.
4. Produk akhir harus memiliki penampilan yg dpt
diterima bau serta rasanya.
ZAT AKTIF
- Golongan antibiotik
- Konsentrasi zat aktif sesuai untuk pediatric dose.
- Ampicillin dapat digunakan dalam bentuk anhidrat dan
trihidrat
- Eritromosin etil suksinat dikemas dlm botol tetes untuk
bayi pd dosis rendah
- Sod . dicloxacillin larut dalam air. Diformulasikan dalam
bentuk tidak larut untuk menutupi odor & taste
- Potas. penicillin V: larut dalam air
Menurut USP: zat aktif yang larut dalam air
diklasifikasikan sebagai sediaan oral solution
- Combination probenicid + ampicillin : is intented for
adult, is consumed as one dose
CONTOH ZAT AKTIF
DRUG CONC ENTRATION
after reconstitution
- Amoxicillin trihydrate 125, 250mg/ 5 mL
- Ampicillin 125, 250mg/ 5 mL
- Cephalexin 125, 250mg/ 5 mL
- Dicloxacillin sodium 62.5 mg/ 5 mL
- Erythromycin ethylsuccinate 100 mg/2.5 mL
200, 400 mg/ 5 mL
- Penicillin V potassium 125, 250 mg/ 5 mL
- Barium Sulfide
Barium Sulfite larut , beracun
REOLOGI
ISTILAH REOLOGI :
BHS YUNANI→ RHEOS : aliran, mengalir
LOGOS : ilmu BINGHAM
&
CRAWFORD
DEFINISI REOLOGI :
Ilmu yg mempelajari sifat aliran zat cair atau perubahan bentuk
(deformasi) zat padat dibawah tekanan. Rheologi mempelajari
hubungan antara tekanan gesek (shearing stress (F/A)) dengan
kecepatan geser (shearing rate (dv/dr)) pada cairan.
F dv A
dx
Ket :
• Kecepatan geser (rate of shear) → dv/dx :
Perbedaan kecepatan dv antara 2 lapisan
yg dipisahkan dgn jarak dx
• Tekanan geser (shearing stress)→F/A :
Gaya persatuan luas yg dibutuhkan utk
mengalirkan zat cair
bayangkan ada 2 buah
lempeng pelat yang
memiliki ukuran luas
permukaan yang sama
yaitu sebesar A dan
terpisah pada jarak yang
cukup dekat yaitu sebesar
y. Di antara kedua
lempeng pelat tersebut
terdapat suatu jenis fluida.
Lempang bagian bawah
dapat bergerak ke arah
sumbuh X, maka profil
kecepatan pada fluida
untuk t < 0, t = 0 dan t > 0
dapat digambar seperti
pada gambar berikut ini.
Pada saat terbentuk sempurna, terlihat profil kecepatan di
dalam lapisan fluida ternyata linier. Besar gradien kecepatan
akan proporsional dengan perbandingan F terhadap A atau
dapat ditulis :
dv/dx
F/A
dv/dx
f F/A
dv/dx
F/A
Mis: gom alam/sintetik, tragakan, Na. alginat,
CMC, dll
* Tidak butuh tekanan yg besar karena tdk ada yield value
(gaya) seperti pd aliran plastis.
c. ALIRAN DILATAN
viskositas cairan dilatan akan naik
dengan naiknya kecepatan geser
dv/dx
F/A
mengembang: mendilatasi
bergerak cepat
F/A
Mis: - suspensi parenteral procain
penicilin (dalam air) 40 – 70% b/v
jika ada geseran menjadi
encer
- perubahan aliran tiksotropik
salep bacitracin (Lilly)
konsistensi dan yield value berkurang
jika temperatur 20° 35°C
sifat alir berubah atau hilang
digunakan pada kulit
e. ALIRAN REOPEKSI
- Kurva menurun disebelah kanan kurva
menaik
- Pengocokan perlahan dan teratur
mempercepat pemadatan suatu sistem
dilatan
dv/dx
F/A
* Jika dikocok maka viskositas bertambah kental
f. ALIRAN VISKOELASTIK
- cairan diberikan tekanan diatas yield
value (tahanan) statik akan mengalir sebagai
cairan, bila tekanan dihilangkan sistem tidak kembali
dengan sempurna ke keadaan semula
dv/ dx
F/A
TERIMA
KASIH