Surfaktan :
• Anionik : Sodium lauryl sulphate (SLS), dioctyl sodium
sulphosuccinate (docusate sodium)
• Non ionik : Polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span)
• Penggunaan surfaktan sbg wetting agent sampai 0,1%
• Oral : polysorbate (Tween), sorbitan ester (Span)
• Topikal: sodium lauryl sulphate, dioctyl sodium sulphosuccinate
• Kerugian surfaktan : > foam, deflocculated system
• Foam bs dihilangkan dengan anti foam contoh Dimetikon (topikal)
2. Deflocculating atau dispersing agent
3. Protective colloid
• Meningkatkan kekuatan double layer melallui
ikatan hydrogen , mengurangi interaksi molekul
tujuan dalam dispersi
ZETA POTENTIAL
• Contoh:
• Trisodium phosphate
• Aluminum potassium sulfate (alum)
• Aluminum chloride
• Sodium chloride
Surfaktan
• Ionik dan nonionik surfaktan
• Efek flokulasi oleh surfaktan tergantung dari sifat fsikokimia dan
konsentrasinya
• Surfaktan teradsopsi pada EDL > netralisasi atau pembalikan
muatan > penurunan zeta potential
• Polimer
• Polimer berkerja sebagai flocculating agent : sebagian rantai
polimer (rantai hidrokarbon) teradsopsi pada solid-liquid interface,
dan bagian yang lain (gugus polar) berada dalam medium
• Fenomena adsorpsi polimer dipengaruhi, suhu, solvent dan
permukaan adsorben
Perhatian pada pemilihan surfaktan
1. Compatible
2.Harus digunakan minimum jumlah yang
diperlukan
3. Jumlah besar diijinkan untuk foaming,
solubilisasi, taste and odor yang berlebihan
Untuk mempercepat pemilihan surfaktan
(1940) >
• Hydrophile-lipophile-Balance (HLB) system
• Surfaktan dengan HLB rendah lebih larut dlm
minyak
• Surfaktan dengan HLB tinggi larut dlm air
• Surfaktan yg menurunkan tegangan pemukaan
air dibawah 30 dyne/cm2 > pembasahan
spontan
• Untuk wetting surfaktan yang sesuai dengan
HLB 7-9