2
Solubilisasi mrpkan suatu teknik yang
semakin sering digunakan terutama
dalam bidang farmasi dan kosmetika.
5
• Konsentrasi dimana miselisasi menjadi
bermakna ditentukan oleh keseimbangan
faktor-faktor diatas.
• Konsentrasi misel kritis yang rendah
menunjukkan bahwa hilangnya daerah lipofilik
zat aktif permukaan dan kontak dengan air
adalah faktor dominan,
• sedangkan konsentrasi misel kritis tinggi
menunjukkan bahwa gaya yang melawan
agregasi adalah bermakna.
6
• Karena pada cmc terjadi penggumpalan dari
molekul surfaktan, maka cara penentuan cmc
dapat menggunakan cara-cara penentuan
besaran fisik yang menunjukkan perubahan
dari keadaan ideal menjadi tak ideal.
• Di bawah cmc larutan menjadi bersifat ideal.
Sedangkan diatasnya cmc larutan bersifat tak
ideal.
• Besaran fisik yang dapat digunakan ialah
tekanan osmosa, titik beku larutan, hantaran
jenis atau hantaran ekivalen, kelarutan
solubilisasi, indeks bias, hamburan cahaya,
tegangan permukaan, dan tegangan
antarmuka.
9
Bentuk dan ukuran misel merupakan
ketidakpastian, dan bentuk ini bervariasi sesuai
dengan konsentrasi zat aktif permukaan.
• Suatu konsensus yang dicapai sedikit demi
sedikit adalah bahwa misel berbentuk bulat (a)
terjadi pada konsentrasi dalam daerah
konsentrasi misel kritis. Garis tengah bulatan
kira-kira 2X panjang zat aktif permukaan.
• Bila konsentrasi zat aktif permukaan ternyata
melebihi konsentrasi misel kritis, misel yang
berbentuk bulat berubah menjadi misel yang
berbentuk lamellar (b)
10
11
12
• Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
nilai cmc, untuk deret homolog surfaktan
rantai hidrokarbon,
1.Nilai cmc bertambah 2x dengan
berkurangnya satu atom C dalam rantai.
2.Gugus aromatik dalam rantai hidrokarbon
akan memperbesar nilai cmc dan juga
memperbesar kelarutan.
3.Adanya garam menurunkan nilai cmc
surfaktan ion. Penurunan cmc hanya
bergantung pada konsentrasi ion lawan,
yaitu makin besar konsentrasinya makin
turun nilai cmc-nya.
13
• Surfaktan (surface active agents),
zat yang dapat mengaktifkan
permukaan, karena cenderung untuk
terkonsentrasi pada permukaan atau
antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga
cenderung pada rantai lurus.
14
Molekul surfaktan mempunyai dua
ujung yang terpisah, yaitu ujung
polar (hidrofilik) dan ujung non polar
(hidrofobik) . Sabun merupakan salah
satu contoh dari surfaktan.
15
1. Surfaktan yang larut dalam minyak
Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu
senyawa polar berantai panjang, senyawa
fluorokarbon, dan senyawa silikon.
2. Surfaktan yang larut dalam pelarut air
Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai
zat pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat
anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi,
dan lain-lain. Ada empat yang termasuk dalam
golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan
negatif, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan
nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan
surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan
positif bergantung pada pH-nya.
16
• Kerja Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air dengan
mematahkan ikatan-ikatan hidrogen
pada permukaan. Hal ini dilakukan
dengan menaruh kepala-kepala
hidrofiliknya pada permukaan air
dengan ekor-ekor hidrofobiknya
terentang menjauhi permukaan air.
17
• Larutan surfaktan dalam air menunjukkan
perubahan sifat fisik yang mendadak
pada daerah konsentrasi yang tertentu.
Perubahan yang mendadak ini
disebabkan oleh pembentukan agregat
atau penggumpalan dari beberapa
molekul surfaktan menjadi satu, yaitu
pada konsentrasi kritik misel (CMC) .
18
• Pada konsentrasi kritik misel terjadi
penggumpalan atau agregasi dari molekul-
molekul surfaktan membentuk misel. Misel
biasanya terdiri dari 50 sampai 100 molekul
asam lemak dari sabun
19
UPAYA MENINGKATKAN
KELARUTAN ZAT AKTIF
• 1. PROSES SOLUBILISASI HANYA AKAN
TERJADI BILA KONSENTRASI SURFAK-
TAN DALAM LARUTAN BERADA
DALAM CMC, ATAU LEBIH BESAR DARI
CMC NYA
• 2. PENINGKATAN KELARUTAN SOLUBILISAT
TERJADI KARENA PARTISI ANTARA FASA AIR
DAN RANTAI HIDROKARBON PADA BAGIAN
DALAM MISEL ATAU TERJADINYA ADSORPSI
PADA PERMUKAAN MISEL
PROSEDUR UMUM
• 1.Tentukan nilai CMC surfaktan yang dipakai
• 2. Larutan surfaktan dibuat pada konsentrasi
yang diminta
• 3. Zat berkhasiat ditimbang dan larutkan
dalam sufaktan pada temperatur tertentu
• 4. Zat warna, pemanis, dan pemberi aroma
serta zat tambahan lainnya ditambahkan
dalam keadaan terlarut pada larutan zat
berkhasiat
• PARASETAMOL
• TEOFILLIN
• KOFEIN