KULIAH FARMASETIKA 2
3. Parenteral
-Netralisasi
-Saturasi
Sirup -Effervescent
Eliksir
Guttae
LARUTAN
Topikal Parenteral
Epithema
Collyrium
Inhalasi
Lavement/ clysma/
enema
Injeksi Infus
gargarisma
Lavement / Enema / Clysma
Douche
Adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat
kedalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk
membersihkan. Karena larutan ini mengandung bahan obat atau
antiseptik. Contoh : Betadin Vagina Douche.
www.themegallery.com
Epithema / Obat kompres
Adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada
tempat-tempat yang sakit dan panas karena radang atau
berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose digunakan untuk
mngeringkan luka bernanah. Contoh : Rivanol.
Litus Oris
Oles bibir adalah cairan agak kental dan pemakaiannya secara
disapukan dalam mulut. Contoh: Larutan 10 % Borax dalam
gliserin.
www.themegallery.com
KRIM
Keuntungan Kerugian
1. Obat diabsorbsi segera 1. Stabilitas ZA: hidrolisis,
2. Dosis fleksibel oksidasi
3. Dapat untuk berbagai rute 2. Sulit menutupi rasa
administrasi 3. Kemasan besar & rentan
4. Tidak perlu mengocok pecah
kemasan 4. Perlu alat ukur/ takar
5. Mudah ditelan pengukuran dosis yang
akurat
5. Tdk cocok untuk ZA yang
sukar larut
Marriott, Wilson, Langley, & Belcher, 2010
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Komposisi
www.themegallery.com
CARA MEMILIH PELARUT
Penyaringan
Mengatur ph
Menaikan suhu
Memodifikasi struktur
Menggunakan campuran pelarut (kosolven)
Pengadukan
Memperkecil ukuran partikel
Membentuk senyawa kompleks
www.themegallery.com
MACAM-MACAM PELARUT
1. Air
2. Non Air
Syrup
Etanol
Glycerol
Propylen Glycol
Minyak Kacang
Aceton
Dll
www.themegallery.com
PROSES MELARUTKAN
www.themegallery.com
MELARUTKAN DENGAN
PEPANASAN
www.themegallery.com
Melarutkan Beberapa Senyawa
KIMIA Cara Khusus
Natrium hidrogen carbonat; cara gerus tuang.
S. U.E
www.themegallery.com
Garam Zn
Zn klorida; Zn SO4 selalu mengandung sedikit
garam basa (zn oksiklorida), mengatasinya
larutkan dalam air sebanyak-banyaknya, atau
asam (bila ada).
R/ Zn SO4 0,050
Asam borat 3
S. Colliria ophtalmic ad 300
www.themegallery.com
R/ Aluin 1
Zn Cl2 1
Acid Salisyl 0,3
Ol. Menthe pip gtt 2
Aq ad 300
s.gargarisma.
6. Kamfer
Kelarutan dalam air 1:650
Dilarutkan dalam spiritus fortior (96%) 2x berat kamfer dalam botol
kering, kocok-kocok kemudian tambahkan air panas sekaligus.
7. Tanin
Mudah larut dalam air dan dalam gliserin
Tetapi tanin selalu mengandung hasil oksidasi yang larut dalam
air,tetapi tidak larut dalam gliserin larutan dalam gliserin harus
disaring dengan kapas yang dibasahkan.
Jika ada air dan gliserin larutkan tanin dalam air, kocok, baru
tambahkan gliserin
Alkaloid basa
dilarutkan dalam asam; contoh codein + HCl/H2SO4,
papaferin + HCl dll.
Sari-sari kering
melarutkannya dengan cara menaburkan diatas air
dingin (aa), gerus kemudian encerkan dengan air
yang tersedia.
Gentian viovet
menaburkannya dalam wadah berisi air, biarkan ± 15
menit tanpa diaduk, setelah larut baru diaduk.
www.themegallery.com
Contoh Resep
Piperazin
dalam persediaan dalam bentuk hexahidrat (bereaksi alkalis),
perlu dinetralkan dengan asam sitrat sehingga membentuk
senyawa piperazin sitrat yang larut.
R/ Piperazin hexahydrat 10
Acid citric 8
Sir.simpleks 25
aq. Ad 100
pH 6,8
www.themegallery.com
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Komposisi:
Ol Anisi 4
Etanol 90% 76
Ammonia liq 20
Cara membuatnya:
Ol anisi dilarutkan dalam etanol 90% + Ammon Liq, aduk hingga
homogen. Harus hati2 karena campuran ini bersifat alkalis
terutama terhadap garam alkaloid yang akan mengendap.
Succus liq
Cara melarutkannya menggerus dengan air sama
banyak diaduk hingga homogen sambil ditambah air
sampai larut.
Contoh resepnya:
R/ NH4 Cl 5
Succ.liq aa
Syr siml 20
SASA 1
Aqua ad 200
m.f. pot
s.t.t. C 1
R/ luminal Na 0,5
OBH 100
Mf sol.
Luninal yg ditimbang 1
www.themegallery.com
Proses melarutkan
1. Zat mudah larut /zat membentuk senyawa
hidrat dilarutkan langsung dalam botol atau
dalam beker glas yang sesuai ukurannya
dan sudah berisi air, contoh: Borax, garam
bromida.
R/ Na Br
NH4 Br
K Br aaa 2
Sir. Simpleks 20
Ol menthe pib gtt 1
m.f. pot ad 200
S.h.s. C I
2. Zat yang agak sukar larut dapat dibantu
dengan pemanasan (zat tidak boleh
terurai).
Zat dimasukkan ke dalam air panas sambil
R/ coffein 2
Na Benzoat 3
Ext. Bellad 0,1
Sir. Simp 10
Aq ad 200
St dd C 1
Pro. Nita
Cara melarutkan: Coffein dan Na benzoat dalamjumlah yang sama
digerus, kemudian tambahkan air qs (5x 4 = 20 cc), kemudian
tambahkan sisa Na benzoat sambil diaduk sampai laru,
www.themegallery.com Company Logo
Cara melarutkan: Coffein dan Na benzoat dalam
jumlah yang sama digerus, kemudian tambahkan
air qs (5x 4 = 20 cc), kemudian tambahkan sisa
Na benzoat sambil diaduk sampai larut
Masukkan kedalam botol yang sudah ditara dan
berisi sirupus simleks sebanyak 10 cc, ext Bellad
dilarutkan dalam sejumlah air (10 cc), masukkan
ke dalam botol, Terakhir cukupkan jumlah cairan
sampai 200g.
www.themegallery.com Company Logo
2) Melarutkan Jod dengan KJ
R/Jod 1
KJ 2
Aq ad 50
Cara mengatasinya:
R/ Na Br
NH4 OH
K Br aaa 2
Sir. Simpleks 20
Ol menthepip. gtt 1
m.f. pot ad 200
S.h.s. C I
www.themegallery.com Company Logo
Zat yang agak sukar larut dapat dibantu :
dengan pemanasan (zat tidak boleh terurai).
Zat dimasukkan ke dalam air panas sambil
diaduk/dikocok. Contoh: nipagin, nipasol,
klorbutanol, rivanol.
R/ coffein 2
Na Benzoat 3
Ext. Bellad 0,1
Sir. Simp 10
Aq ad 200
St dd C 1
Pro. Nita
Cara melarutkan: Coffein dan Na benzoat dalamjumlah
yang sama digerus, kemudian tambahkan air qs (5x 4 = 20
cc), kemudian tambahkan sisa Na benzoat sambil diaduk
sampai laru,
Masukkan kedalam botol yang sudah ditara dan berisi
sirupus simleks sebanyak 10 cc, ext Bellad dilarutkan
dalam sejumlah air (10 cc), masukkan ke dalam botol,
Terakhir cukupkan jumlah cairan sampai 200g.
R/Jod 1
KJ 2
Aq ad 50
R/ Ol Anisi 4
Etanol 90% 76
Ammonia liq 20
Cara membuatnya
Ol anisi dilarutkan dal etanol 90% + Ammon Liq aduk ad
homogen. Harus hati2 campuran ini bersifat alkalis terutama
terhadap garam alkaloid yang akan mengendap.
www.themegallery.com Company Logo
Sol H2 O2, yang mengandung 30% H2O2.
Tetes telinga
Tetes hidung
Tetes mata
Tetes yang diminum (oral)
Obat tetes telinga umumnya punya konsistensi
yang kental agar mudah menempel pada dinding
telinga, pelarutnya yang umum digunakan :
gliserin, propilenglikol, minyak nabati dll, pH
tetes telinga 5,0-6,0.
Obat telinga dibuat untuk antiseptik/antibiotik/anti
inflamasi atau sebagai emolien kotoran telinga.
Contoh tetes telinga:
R/ Phenol 0,6
Gliserin 20
s.guttae auric.
R/ Klor amfenikol 1
Propilenglikol 10
m.f. gutt. Auric(misca fac gutae auricula=buatlah
sediaan gutae untuk teleinga)
s(signa).guttae auric.
Tetes hidung
Bahan pembawa boleh air, kapasitas buffer
mukosa hidung rendah (pH 5,5-7,5 sebaiknya
dibuat mendekati netral (6,8), sebaiknya
isotoni/hampir isotoni, hal itu dapat dicapai
dengan menggunakan NaCl.
Sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan
kekentalan dapat digunakan celulosa dan
derivatnya atau senyawa polimer lainnya yang
inert.
Zat pendapar yang digunakan harus disesuaikan
dengan kestabilan zat aktif.
Sebagai zat aktif obat tetes hidung :antibiotik,
antiinflamasi, dan decongestan.
Cairan pembawa biasanya digunakan gliserin,
propilenglikol /campuran keduanya/ masing-
masing dicampur dengan air.
Tidak boleh menggunakan minyak
nabati/minyak mineral sebagai pembawa
Tetes mata
Persyaratan tetes mata lebih tinggi dari kedua
tetes diatas. Tetes mata harus steril, isotoni dan
iso hidri(ph sama dengan ph mata).
Keterangan:
Suatu larutan dalam air dinyatakan isotonis dengan serum atau cairan mata,
jika membeku pada suhu – 0,52 0.
Untuk memperoleh larutan isotonis, dapat ditambahkan Natrium Klorida atau
zat lain yang cocok yang dapat dihitung dengan rumus :
B = 0,52 – b1C
b2
B = bobot dalam gram zat yang ditambahkan dalam 100 ml hasil akhir
b1 = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1% b/v zat berkhasiat
b2 = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1% b/v zat tambahan
C = kadar zat berkhasiat dalam % b/v atau kadar zat berkhasiat dalam gram
tiap 100 ml larutan atau 100 ml hasil akhir
0,52 = penurunan titik beku serum atau cairan mata
Untuk melihat berapa bagian asam atau basa yang diperlukan dapat
melihat tabel penjenuhan ( saturasi dan netralisasi ) dalam Farmakope
Belanda edisi V berikut ini :
Contoh Resep
R/ NH4Cl 5
R/ Aluin 1
Zn Cl2 1 Succ.liq aa
Syr simp 20
Acid Salisyl 0,3
SASA 1
Ol. Menthe pip gtt 2
Aqua ad 200
Aqua ad 300
m.f. pot
s.gargarisma.
s.t.t. C 1
R/ Piperazin hexahydrat 10
Acid citric 8
Sir.simpleks 25
Aqua ad 100
Gimana
bikinnya?
SUSPENSI
What? Hmmm…
When? What?
Suspensi…
Why?
How?
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
WHAT?
- Sistem dua fase
- Tdd:
- bahan padat tak larut
- terdispersi dalam cairan pembawa
- distabilkan dg zat pensuspensi
- Ukuran partikel > 0.5 μm
- Butuh pengocokan sebelum pemberian
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
WHY?
Keuntungan Kerugian
1. Untuk ZA yg tidak larut dalam 1. Perlu dikocok
cairan pembawa 2. Akurasi dosis
2. Menutupi rasa pahit (mis: 3. Kemasan rentan pecah
kloramfenikol) 4. Masalah stabilitas fisik dan
3. Meningkatkan stabilitas obat sedimentasi
(mis: prokain-penisilin)
4. Controlled/sustained drug
release (mis: Zn-insulin)
5. Absorbsi lebih baik dibanding
sediaan padat
6. Mudah ditelan
TIPE SUSPENSI
Flokulasi Deflokulasi
- Mengandung - Mengandung
partikel dengan partikel dengan
ukuran seragam ukuran beragam
- Lebih cepat - Mengendap
mengendap perlahan
- Endapan yang - Endapan yang
terbetuk tidak terbetuk
mengeras mengeras
mudah (caking) sulit
didispersikan didispersikan
kembali kembali
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Stabilitas Suspensi
V = kecepatan sedimentasi
3. Muatan Partikel Zeta
d = diameter partikel
Potential
ρ = densitas padatan
ρ0= densitas medium
g = gravitasi
η = viskositas medium
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Komposisi
HOW?
1. Penimbangan
2. Pengukuran kalibrasi
3. Mensuspensikan zat aktif
4. Pelarutan bahan-bahan larut air
5. Pencampuran
Cara menimbang zat cair
Contoh Resep
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Trus suspensi
kering itu apa?
EMULSI
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
WHAT?
Emulgator Pengadukan
• Santan
• Butter
• Mayonnaise
• Shampoo
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
WHAT?
WHY?
Keuntungan Kerugian
1. Untuk ZA berupa minyak, atau 1. Perlu dikocok
ZA yang larut dalam minyak 2. Akurasi dosis perlu alat ukur
2. Mengurangi rasa berminyak volume
3. Meningkatkan absorbs obat 3. Kemasan rentan pecah
4. Memungkinkan pencampuran 4. Rentan mikroba emulsi
dua bahan dengan kelarutan pecah
berbeda pada masing2 fasenya 5. Stabilitas fisik emulsi
5. Mudah ditelan
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
TIPE EMULSI
Komposisi
Emulgator
Emulsifying Agent
Type of film Example Proposed mechanism
Monomolecular SAA - Coherent monomolecular film
(K laurate, - Flexible film formed by SAA,
tween) - depend on lower the γo/w
Synthetic - can prepare o/w and w/o emulsion
SAA
Multimolecular Hydrophilic - Strong rigid film formed, mostly by the hydrocolloid,
colloid - which produce o/w emulsion,
(acacia, - γ is not reduced to any extent,
gelatin) - the stability due to strength of the formed interfacial
film
Solid particles Colloid -Film formed by solid particles that are small in size
clays compared to the droplet of the dispersed phase.
(bentonite, - Particles must be wetted by both phases in order to
Mg(OH)2) remain at the interface and form stable film,
- can form o/w and w/o
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Hydrophilic-
Lipophilic
Balance (HLB):
the ratio
between the
hydrophilic
portion of the
molecule to the
lipophilic
portion of the
molecule
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Calculation of HLB
Griffin equation:
HLB = 20 (1 – S / A)
S: saponification number of the ester
A: the acid number of the fatty acid
Davis equation:
HLB = hydrophilic group number – lipophilic group number + 7
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
a
HLB a
-
Required HLB
-
b +
HLB b
a+b
Weight of emulgator a = total weight of emulgator x a/(a+b)
Weight of emulgator b = total weight of emulgator x b/(a+b)
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
Iki piye?
Contoh:
R/ Coconut oil 20%
(Required HLB = 10)
Emulgator 5%
Water ad 100%
Metode Pembuatan
Ketidakstabilan Emulsi
Cracking