Anda di halaman 1dari 105

LOGO

KULIAH FARMASETIKA 2

Prof. Dr. Effionora Anwar, MS


SOLUTIONES/LARUTAN
Adalah : sediaan cair yang mengandung satu
atau lebih zat kimia yang terlarut.

Zat aktif terdisper secara molekuler atau ion


dalam pelarut tunggal/campuran pelarut yang
membentuk satu fase (larut dalam pelarut).

Penggolongan berdasarkan penggunaan:


1. Oral
2. Topikal (obat kompres, tetes mata, tetes telinga, tetes
hidung)
www.themegallery.com

3. Parenteral
-Netralisasi
-Saturasi
Sirup -Effervescent

Eliksir
Guttae

- Guttae oris/ Litus oris


Oral/ solutio/miktura
- Guttae opthalmic
- Gutta nasal
- Guttae auricularis

LARUTAN

Topikal Parenteral
Epithema
Collyrium
Inhalasi
Lavement/ clysma/
enema
Injeksi Infus
gargarisma
Lavement / Enema / Clysma

Cairan yang pemakaiannya per rectum / colon yang gunanya


untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat
atau sistemik. Enema yang digunakan untuk membersihkan atau
penolong pada sembelit atau pembersih feces sebelum operasi,
tidak boleh mengandung zat lendir. Selain untuk membersihkan
enema juga berfungsi sebagai karminativa, emolient, diagnostic,
sedativa, anthelmintic dan lain-lain.

Douche
Adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat
kedalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk
membersihkan. Karena larutan ini mengandung bahan obat atau
antiseptik. Contoh : Betadin Vagina Douche.

www.themegallery.com
Epithema / Obat kompres
Adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada
tempat-tempat yang sakit dan panas karena radang atau
berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose digunakan untuk
mngeringkan luka bernanah. Contoh : Rivanol.

Litus Oris
Oles bibir adalah cairan agak kental dan pemakaiannya secara
disapukan dalam mulut. Contoh: Larutan 10 % Borax dalam
gliserin.

www.themegallery.com
KRIM

Keuntungan Kerugian
1. Obat diabsorbsi segera 1. Stabilitas ZA: hidrolisis,
2. Dosis fleksibel oksidasi
3. Dapat untuk berbagai rute 2. Sulit menutupi rasa
administrasi 3. Kemasan besar & rentan
4. Tidak perlu mengocok pecah
kemasan 4. Perlu alat ukur/ takar 
5. Mudah ditelan pengukuran dosis yang
akurat
5. Tdk cocok untuk ZA yang
sukar larut
Marriott, Wilson, Langley, & Belcher, 2010
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Komposisi

1. Zat aktif  larut air


2. Pelarut : melarutkan ZA n slrh bhn dlm formula, jernih,
tdk toksik, inert, tidak berbau, tidak berwarna, harga
terjangkau.
Cth: air, non-air (etanol, gliserol, propilenglikol, minyak)
3. Perasa
4. Pengaroma
5. Pewarna
6. Antioksidan
7. Pengatur pH
8. Pengawet
PERSYARATAN ZAT AKTIF

1. Stabil dalam larutan


2. Dapat larut dalam cairan lelarut
3. Rasa dapat diterima

www.themegallery.com
CARA MEMILIH PELARUT

Zat Mudah Larut Didalamnya


Jernih
Tidak Toksik
Dapat Bercampur Dengan Seluruh Bahan
Dalam Formula
Inert
Diterima Selera
Tidak Berbau
Tidak Berwarna
Murah (Harga Terjangkau) www.themegallery.com
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Penyaringan

 Solutio harus jernih


 Bahan penyaring: kapas, kertas saring, penyaring asbes/gelas
wol (cth: PK)
 Larutan yang sangat encer jangan disaring.
 Hasil saringan pertama harus dibuang  volume perlu
dilebihkan.
 Cairan yang mengandung minyak atsiri, sebaiknya cairan
disaring dulu baru kemudian ditambahkan myk atsiri, asalkan
komponen dalam minyak atsiri harus terlarut dalam cairan.
 Cairan yang ditambahkan setelah penyaringan: Tincturae,
Spiritus aromatici, aquae aromaticae, SASA, sari-sari cair dll.
DAYA LARUT

Istilah kelarutan Jumlah yang terlarut

Sangat mudah larut  kurang dari satu


Mudah larut 1-10
Larut 10-30
Agak sukar larut 10-100
Sukar larut 100-1000
Sangat sukar larut 1000-10000
Praktis tidak larut Lebih dari 10000
www.themegallery.com
CARA MENINGKATKAN KELARUTAN

 Mengatur ph
 Menaikan suhu
 Memodifikasi struktur
 Menggunakan campuran pelarut (kosolven)
 Pengadukan
 Memperkecil ukuran partikel
 Membentuk senyawa kompleks

www.themegallery.com
MACAM-MACAM PELARUT

1. Air
2. Non Air
 Syrup
 Etanol
 Glycerol
 Propylen Glycol
 Minyak Kacang
 Aceton
Dll
www.themegallery.com
PROSES MELARUTKAN

Untuk Bahan Yang Mudah Larut

 Bahan padat ditimbang


 Pelarut (air) yang digunakan disiapkan
 Menambahkan bahan padat sedikit-sedikit
kedalam pelarut sambil diaduk sampai larut

www.themegallery.com
MELARUTKAN DENGAN
PEPANASAN

 Bahan padat ditambahkan ke dalam air yang


sudah dipanaskan (mencegah terjadinya
penggumpalan) sambil diaduk (asam salisilat,
asam borat, asam benzoat, glukosa dll)

 Bahan padat yang mudah menguap (kamper,


timol, mentol,guayakol) dilarutkan dalam bejana
yang tertutup rapat sambil dikocok)

www.themegallery.com
Melarutkan Beberapa Senyawa
KIMIA Cara Khusus
Natrium hidrogen carbonat; cara gerus tuang.

Kalium permanganat; dilarutkan dengan


pemanasan, didinginkan tanpa pengocokan
(karena pada saat pelarutan terjadi sedikit
peruraian).
Larutan bersifat oksidator jangan disaring
dengan kertas saring dan kapas. Saring
dengan asbes, wol/gelas.
www.themegallery.com
R/ PK 0,05

Aq. Dest ad 100

S. U.E

www.themegallery.com
Garam Zn
Zn klorida; Zn SO4 selalu mengandung sedikit
garam basa (zn oksiklorida), mengatasinya
larutkan dalam air sebanyak-banyaknya, atau
asam (bila ada).

R/ Zn SO4 0,050
Asam borat 3
S. Colliria ophtalmic ad 300

www.themegallery.com
R/ Aluin 1
Zn Cl2 1
Acid Salisyl 0,3
Ol. Menthe pip gtt 2
Aq ad 300
s.gargarisma.

Buat larutan asam terlebih dahulu,


kemudian tambahkan Zn CL kedalamnya,
aduk sampai larut.
www.themegallery.com
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Bahan dengan pengerjaan khusus

6. Kamfer
 Kelarutan dalam air 1:650
 Dilarutkan dalam spiritus fortior (96%) 2x berat kamfer dalam botol
kering, kocok-kocok kemudian tambahkan air panas sekaligus.

7. Tanin
 Mudah larut dalam air dan dalam gliserin
 Tetapi tanin selalu mengandung hasil oksidasi yang larut dalam
air,tetapi tidak larut dalam gliserin  larutan dalam gliserin harus
disaring dengan kapas yang dibasahkan.
 Jika ada air dan gliserin larutkan tanin dalam air, kocok, baru
tambahkan gliserin
Alkaloid basa
dilarutkan dalam asam; contoh codein + HCl/H2SO4,
papaferin + HCl dll.
Sari-sari kering
melarutkannya dengan cara menaburkan diatas air
dingin (aa), gerus kemudian encerkan dengan air
yang tersedia.
Gentian viovet
menaburkannya dalam wadah berisi air, biarkan ± 15
menit tanpa diaduk, setelah larut baru diaduk.

www.themegallery.com
Contoh Resep

Piperazin
dalam persediaan dalam bentuk hexahidrat (bereaksi alkalis),
perlu dinetralkan dengan asam sitrat sehingga membentuk
senyawa piperazin sitrat yang larut.

R/ Piperazin hexahydrat 10
Acid citric 8
Sir.simpleks 25
aq. Ad 100

pH 6,8

www.themegallery.com
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Bahan dengan pengerjaan khusus

20. Solutio Ammoniae Spirituosa Anisata


 Jika tdpt sirup  SASA dicampur dengan sirup dalam botol
 Jika tidak terdapat sirup  SASA ditambahkan terakhir

Komposisi:
Ol Anisi 4
Etanol 90% 76
Ammonia liq 20

Cara membuatnya:
Ol anisi dilarutkan dalam etanol 90% + Ammon Liq, aduk hingga
homogen. Harus hati2 karena campuran ini bersifat alkalis
terutama terhadap garam alkaloid yang akan mengendap.
Succus liq
Cara melarutkannya menggerus dengan air sama
banyak diaduk hingga homogen sambil ditambah air
sampai larut.
Contoh resepnya:

R/ NH4 Cl 5
Succ.liq aa
Syr siml 20
SASA 1
Aqua ad 200
m.f. pot
s.t.t. C 1

Pro. Sari www.themegallery.com


LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Bahan dengan pengerjaan khusus

23. Beberapa zat yang tidak stabil dalam larutan:


 Luminal natrium  terurai menjadi fenil etil ureum
 Veronal natrium  terurai menjadi dietil ureum
 Aminofilin  terurai menjadi teofilin dan etilendiamin
 Solusi:
 Mengganti dengan senyawa base nya
(berdasarkan BM)
 Jika senyawa base nya sukar larut dalam pelarut
yang digunakan maka dibuat suspense, ATAU
puyer dengan dosis yang dikehendaki.
ASUMSI BM LUMINAL Na 200, luminal 180.

R/ luminal Na 0,5

OBH 100

Mf sol.

Luninal yg ditimbang 1

www.themegallery.com
Proses melarutkan
1. Zat mudah larut /zat membentuk senyawa
hidrat dilarutkan langsung dalam botol atau
dalam beker glas yang sesuai ukurannya
dan sudah berisi air, contoh: Borax, garam
bromida.
R/ Na Br
NH4 Br
K Br aaa 2
Sir. Simpleks 20
Ol menthe pib gtt 1
m.f. pot ad 200
S.h.s. C I
2. Zat yang agak sukar larut dapat dibantu
dengan pemanasan (zat tidak boleh
terurai).
Zat dimasukkan ke dalam air panas sambil

diaduk/dikocok. Contoh: nipagin, nipasol,


klorbutanol, rivanol.

3. Melarutkan dengan menggunakan dua


macam pelarut (kosolven).

Contoh campuran air dengan


propilenglikol/airdengan alkohol/air dengan
Not: Air hangat : Suhu 60-70 ºC
Air panas : Suhu 85-95 ºC

Konsentrasi dalam larutan:


b/b :bobot/bobot ( 1 g zat dalam 100 g
larutan)
b/v:bobot/vol (1 g zat dalam 100 ml
larutan)
v/v: vol/vol (1 ml zat dalam 100 ml
larutan)
v/b: vol/bobot (1 ml zat dalam 100 g
larutan)
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Bahan dengan pengerjaan khusus

24. Sol H2O2 mengandung 30% H2O2


R/ Sol. H2O2 3% 300
Ol. Menth. Pip. gtt 2
S. Garg.

Sol H2O2 yang diambil 300x3 = V2x30


900 = 30 V2
V2 = 30
Timbang Sol H2O2 dalam persediaan (30%) sebanyak 30 gram.
Air = 300-30 = 270 gram.
Ol. Menthae Pip terakhir 2 gtt.
Meningkatkan kelarutan dengan membentuk senyawa kompleks:
1. Coffein dengan Na Benzoat

R/ coffein 2
Na Benzoat 3
Ext. Bellad 0,1
Sir. Simp 10
Aq ad 200
St dd C 1
Pro. Nita
Cara melarutkan: Coffein dan Na benzoat dalamjumlah yang sama
digerus, kemudian tambahkan air qs (5x 4 = 20 cc), kemudian
tambahkan sisa Na benzoat sambil diaduk sampai laru,
www.themegallery.com Company Logo
Cara melarutkan: Coffein dan Na benzoat dalam
jumlah yang sama digerus, kemudian tambahkan
air qs (5x 4 = 20 cc), kemudian tambahkan sisa
Na benzoat sambil diaduk sampai larut
Masukkan kedalam botol yang sudah ditara dan
berisi sirupus simleks sebanyak 10 cc, ext Bellad
dilarutkan dalam sejumlah air (10 cc), masukkan
ke dalam botol, Terakhir cukupkan jumlah cairan
sampai 200g.
www.themegallery.com Company Logo
2) Melarutkan Jod dengan KJ

R/Jod 1
KJ 2
Aq ad 50

Larutkan KJ dalam larutan pekat (2cc),


kedalamnya tambahkan sedikit-sedikit Jod
sambil diaduk sampai larut, tambahkan air sisa
sampai memenuhi jumlah yang diminta.
www.themegallery.com Company Logo
Cara menimbang zat cair

Langsung ke dalam botol


Kedalam gelas piala (beaker glass)

Wadah lain seperti cawan penguap

Wadah tersebut harus ditara terlebih dahulu

Menggunakan butir-butir peluru yang dimasukkan


kedalam pot plastik, dan diletakkan pada timbangan
sebelah kiri.
www.themegallery.com Company Logo
Beberapa zat yang tidak stabil dalam larutan

1. Luminal natrium dalam larutan terurai


menjadi fenil etil asetil ureum yang
beracun.
2.Veronal natrium, terurai menjadi dietil
ureum.
3. Aminophillin terurai menjadi teophillin
dan dietilendiamin.

Cara mengatasinya:

1. Menggantinya menjadi senyawa basanya


(Berdasarkan BM) dan dibuat dalam bentuk
suspensi.
2. Dibuat dalam bentuk puyer sesuai
dengan dosis yang dikehendaki.
www.themegallery.com Company Logo
Proses melarutkan
Zat mudah larut dilarutkan langsung dalam
botol atau dalam beker glas yang sesuai
ukurannya dan sudah berisi air, contoh: Borax,
garam bromida.

R/ Na Br
NH4 OH
K Br aaa 2
Sir. Simpleks 20
Ol menthepip. gtt 1
m.f. pot ad 200
S.h.s. C I
www.themegallery.com Company Logo
Zat yang agak sukar larut dapat dibantu :
dengan pemanasan (zat tidak boleh terurai).
Zat dimasukkan ke dalam air panas sambil
diaduk/dikocok. Contoh: nipagin, nipasol,
klorbutanol, rivanol.

Menggunakan dua macam pelarut (kosolven).


Contoh :
campuran air dengan propilenglikol/air dengan
alkohol/air dengan gliserol dsbnya.

www.themegallery.com Company Logo


Not: Air hangat : Suhu 60-70 ºC
Air panas : Suhu 85-95 ºC

Konsentrasi dalam larutan:


b/b :bobot/bobot ( 1 g zat dalam 100 g
larutan)
b/v:bobot/vol (1 g zat dalam 100 ml
larutan)
v/v: vol/vol (1 ml zat dalam 100 ml
larutan)
v/b: vol/bobot (1 ml zat dalam 100 g
larutan)
www.themegallery.com Company Logo
Untuk cairan ukuran seperti dibawah ini,
botol/wadah yang akan digunakan dikalibrasi
dengan air sebanyak yang diminta. Bahan yang
terdapat dalam resep dapat dilarutkan dalam
gelas piala yang sesuai.

R/ Codein HCl 0,1


OBH(isinya apa?) ad 300 cc
m.f pot
S3 dd C1 (tugas)
www.themegallery.com Company Logo
Meningkatkan kelarutan dengan membentuk senyawa
kompleks:
1. Coffein dengan Na Benzoat

R/ coffein 2
Na Benzoat 3
Ext. Bellad 0,1
Sir. Simp 10
Aq ad 200
St dd C 1
Pro. Nita
Cara melarutkan: Coffein dan Na benzoat dalamjumlah
yang sama digerus, kemudian tambahkan air qs (5x 4 = 20
cc), kemudian tambahkan sisa Na benzoat sambil diaduk
sampai laru,
Masukkan kedalam botol yang sudah ditara dan berisi
sirupus simleks sebanyak 10 cc, ext Bellad dilarutkan
dalam sejumlah air (10 cc), masukkan ke dalam botol,
Terakhir cukupkan jumlah cairan sampai 200g.

2) Melarutkan Jod dengan KJ

R/Jod 1
KJ 2
Aq ad 50

Larutkan KJ dalam larutan pekat (2cc), kedalamnya


tambahkan sedikit-sedikit Jod sambil diaduk sampai
larut, tambahkan air sisa sampai memenuhi jumlah yang
diminta.
MENYARING LARUTAN
Solutio harus jehnih
Menyaring dengan sedikit kapas yang dicuci
dalam corong yang akan digunakan untuk
menghilangkan serat-serat yang lepas.
Obat mata, endapan disaring dengan kertas
saring.
Larutan senyawa yang mengoksid tidak boleh
disaring dengan kapas/kertas saring, gunakan
penyaring asbes, bulu kaca atau penyaring G3.
Larutan yang sangat encer jangan disaring.
www.themegallery.com Company Logo
Pada proses penyaringan, saringan pertama
harus dibuang, oleh sebab itu perlu dilebihkan,
khusus obat mata 10%, untuk tetes mata 20%.
(semakin besar jumlahnya semakin kecil jumlah
yang dilebihkan).

Cairan yang mengandung minyak atsiri,


sebaiknya cairan disaring dulu baru kemudian
ditambahkan m.atsiri, dengan syarat komponen
dalam minyak atsiri harus terlarut dalam
cairan.
www.themegallery.com Company Logo
Minyak atsiri dalam sediaan cair
1)Meneteskannya terakhir,
2)Menggantinya dengan aqua memthepiperita
(cara buat?)

1 tetes ol memthe pip setara dengan 19 ml aq


menthe pip, berat 1 tetes nya = 19 mg, dalam tiap
gram aq memthe pip ada 1 mg minyak.
www.themegallery.com Company Logo
Contoh larutan yang tersedia di apotek

 Sol. Ammoniae Anisi Spirituosa/Sol. Ammoniae Spirituosa


Anisata (SASA)
 Komposisinya

R/ Ol Anisi 4
Etanol 90% 76
Ammonia liq 20

Cara membuatnya
Ol anisi dilarutkan dal etanol 90% + Ammon Liq aduk ad
homogen. Harus hati2 campuran ini bersifat alkalis terutama
terhadap garam alkaloid yang akan mengendap.
www.themegallery.com Company Logo
Sol H2 O2, yang mengandung 30% H2O2.

R/ Sol. H2O2 3% 300


Ol. Menth. Pip gtt 2
S. Garg(gargarisma=obat kumur)
Sol. H2O2 yang diambil 300 (3) = V2 (30)
900 = 30V2
V2 = 30
Timbang Sol H2O2 dalam persediaan (30%)
sebanyak 30 g, air 300 g-30 g = 270 g.
Ol memth pip terakhir 2 Gtt.
www.themegallery.com Company Logo
LOGO SATURASI DAN NETRALISASI

•Saturasi adalah larutan yang


mengandung CO2 jenuh.
Biasanya diperoleh juga dari
reaksi antara asam dan
garam carbonat.
www.themegallery.com
Netralisasi adalah larutan netral yang dibuat
dengan mereaksikan asam dan basa.

Bila basanya adalah garam carbonat


(Na2CO3/NaHCO3) yang direaksikan dengan
suatu asam, menghasilkan gas CO2.

Semua gas CO2 yang terbentuk tsb harus


dihilangkan semuanya.
R/ Asam citrat 5
NaHCO3 q.s
Codein HCl 0,05
m.f saturasi 150
S bis dd(2x sehari) diminum habis
5 gram asam sitrat eq 6 gr Na Bic

70 % air yang tersedia digunakan untuk


melarutkan garam karbonat.
30% untuk melarutkan asam dan garam lain yang
bersifat netral/asam.Larutan bahan yang bersifat
netral seperti sirup, garam netral ditambahkan ke
dalam larutan asam.
Bila jumlah garam netral yang akan ditambahkan
besar maka garam tersebut dibagi dua, sebagian
di masukkan ke dalam asam dan sebagian lagi ke
dalam basa.
Bahan yang mudah menguap tetap ditambahkan
terakhir.
PERBEDAAN SATURASI DAN NETRALISASI
Kedalam netralisasi dapat ditambahkan bahan
yang tidak larut, kemudian dibuat suspensi,
sedangkan kedalam saturasi tidk boleh ada
komponen yang tidak larut, karena saturasi tidak
boleh dikocok.
saturasi tidak terbagi-bagi (dosis tunggal),
sedangkan netralisasi boleh dosis jamak.
Perbandingan jumlah asam dan basa baik untuk
saturasi atau netralisasi terdapat dalam
Farmakope Belanda Ed V.
Sebagai asam sering digunakan asam sitrat/asam
tartrat.
Sebagai basa untuk saturasi selalu garam
carbonat, sedangkan basa untuk netralisasi dapat
garam carbonat/ammonia.
PENAMBAHAN BAHAN
KEDALAM SATURASI
Sirup:
Bila sirup mengandung lendir, penambahannya
harus hati-hati mencegah terbentuknya busa,
umumnya sirup dari dibuat menggunakan
tanaman.

Garam yang sukar larut atau yang larut dalam


basa seperti asam benzoat dimasukkan kedalam
basa.

Asam benzoat dapat berfungsi sebagai pengawet


R/ Nat hyd carb 2
As sitrat qs
Tinc(tinctura) Opii(opium) 2
Aminophyllin 0,5
sir simpl 15
m.f pot 200
s2 dd diminum habis

Asam sitrat 10 bag eq 12 bag Na H CO3.


R/ Asam citrat 5
Nat Carb qs
Etr Bellad 0,2
Sir simlpeks 10
mf. Saturasi 150
Sekali minum habis

10 bag asam sitrat eq 20,4 bag Na carbonat


OBAT TETES
Obat tetes berdasarkan kegunaannya

 Tetes telinga
 Tetes hidung
 Tetes mata
 Tetes yang diminum (oral)
Obat tetes telinga umumnya punya konsistensi
yang kental agar mudah menempel pada dinding
telinga, pelarutnya yang umum digunakan :
gliserin, propilenglikol, minyak nabati dll, pH
tetes telinga 5,0-6,0.
Obat telinga dibuat untuk antiseptik/antibiotik/anti
inflamasi atau sebagai emolien kotoran telinga.
Contoh tetes telinga:

R/ Phenol 0,6
Gliserin 20
s.guttae auric.

R/ Klor amfenikol 1
Propilenglikol 10
m.f. gutt. Auric(misca fac gutae auricula=buatlah
sediaan gutae untuk teleinga)
s(signa).guttae auric.
Tetes hidung
Bahan pembawa boleh air, kapasitas buffer
mukosa hidung rendah (pH 5,5-7,5 sebaiknya
dibuat mendekati netral (6,8), sebaiknya
isotoni/hampir isotoni, hal itu dapat dicapai
dengan menggunakan NaCl.
Sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan
kekentalan dapat digunakan celulosa dan
derivatnya atau senyawa polimer lainnya yang
inert.
Zat pendapar yang digunakan harus disesuaikan
dengan kestabilan zat aktif.
Sebagai zat aktif obat tetes hidung :antibiotik,
antiinflamasi, dan decongestan.
Cairan pembawa biasanya digunakan gliserin,
propilenglikol /campuran keduanya/ masing-
masing dicampur dengan air.
Tidak boleh menggunakan minyak
nabati/minyak mineral sebagai pembawa
Tetes mata
Persyaratan tetes mata lebih tinggi dari kedua
tetes diatas. Tetes mata harus steril, isotoni dan
iso hidri(ph sama dengan ph mata).

Tetes yang digunakan dimulut biasanya untuk


anak-anak (vitamin, berkhasiat obat seperti obat
penurun panas dsb), untuk dewasa biasanya
untuk mencuci mulut dsb
Definisi :

Mempunyai tekanan osmosis yang sama


dengan darah dan cairan tubuh yang lain.
Tekanan osmosis cairan-cairan tubuh
seperti darah, air mata, cairan lumbal
sama dengan tekanan osmosis larutan
NaCl 0,9 %.
Obat dibuat isotonis, untuk menghindari rasa
sakit saat disuntik, ataupun rangsangan negatif
lainnya pada bagian tertentu.
Ada beberapa zat tambahan yang dapat
dipergunakan untuk membuat larutan obat
suntik, sediaan lain seperti obat mata menjadi
isotonis, antara lain Natrium Klorida, Natrium
Sitrat, Glukosa, Kalium Nitrat, dll.
Isotonisitas suatu larutan dapat dihitung dengan
cara-cara berikut :

 Dengan mempergunakan ekivalen dari NaCl.

 Dengan mempergunakan penurunan titik beku


( FI, edisi III ).

 Dengan mempergunakan faktor disosiasi


( Ned. Ph. Ed. VI )
Perhitungan dengan mempergunakan cara ekivalen dari NaCl

V = [(W × E)] 111,1

Keterangan:

V = volume larutan isotonis


E = ekuivalen Na Cl
W = Banyaknya zat dalam % b/b atau b/v
111,1 = tetapan yang diambil dari volume (ml) larutan
isotonis yang dibuat dengan melarutkan 1 gram
Na Cl dalam air.
Perhitungan dengan mempergunakan titik beku larutan

Suatu larutan dalam air dinyatakan isotonis dengan serum atau cairan mata,
jika membeku pada suhu – 0,52 0.
Untuk memperoleh larutan isotonis, dapat ditambahkan Natrium Klorida atau
zat lain yang cocok yang dapat dihitung dengan rumus :

B = 0,52 – b1C
b2

B = bobot dalam gram zat yang ditambahkan dalam 100 ml hasil akhir
b1 = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1% b/v zat berkhasiat

b2 = penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1% b/v zat tambahan
C = kadar zat berkhasiat dalam % b/v atau kadar zat berkhasiat dalam gram
tiap 100 ml larutan atau 100 ml hasil akhir
0,52 = penurunan titik beku serum atau cairan mata

Harga b1 dan b2 terdapat dalam daftar lampiran halaman 912, FI III.


LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Bahan dengan pengerjaan khusus

 Untuk melihat berapa bagian asam atau basa yang diperlukan dapat
melihat tabel penjenuhan ( saturasi dan netralisasi ) dalam Farmakope
Belanda edisi V berikut ini :

Untuk 10 bagian Asam Asam Asetat Asam Asam Asam


Amygdalat Encer Sitrat Salisilat Tartrat
Ammonia 8,9 58,8 4,1 8,1 4,41
Kalium Karbonat - 144,7 10,1 20,0 10,9
Natrium Karbonat - 69,9 4,9 9,7 5,2
Natrium Bikarbonat 18,1 119,0 8,3 16,4 8,9
Ammonia Kalium Natrium Natrium
Karbonat karbonat Bikarbonat
Asam Amygdalat 11,2 - - 5,5
Asam Asetat (e) 1,7 0,7 1,43 0,84
Asam Sitrat 24,0 9,9 20,4 12,0
Asam Salisilat 12,3 5,0 10,4 6,1
Asam Tartrat 22,7 9,2 19,1 11,2
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Contoh Resep

R/ NH4Cl 5
R/ Aluin 1
Zn Cl2 1 Succ.liq aa
Syr simp 20
Acid Salisyl 0,3
SASA 1
Ol. Menthe pip gtt 2
Aqua ad 200
Aqua ad 300
m.f. pot
s.gargarisma.
s.t.t. C 1

R/ Piperazin hexahydrat 10
Acid citric 8
Sir.simpleks 25
Aqua ad 100
Gimana
bikinnya?
SUSPENSI
What? Hmmm…
When? What?
Suspensi…

Why?

How?
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

WHAT?
- Sistem dua fase
- Tdd:
- bahan padat tak larut
- terdispersi dalam cairan pembawa
- distabilkan dg zat pensuspensi
- Ukuran partikel > 0.5 μm
- Butuh pengocokan sebelum pemberian
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

WHY?

Keuntungan Kerugian
1. Untuk ZA yg tidak larut dalam 1. Perlu dikocok
cairan pembawa 2. Akurasi dosis
2. Menutupi rasa pahit (mis: 3. Kemasan rentan pecah
kloramfenikol) 4. Masalah stabilitas fisik dan
3. Meningkatkan stabilitas obat sedimentasi
(mis: prokain-penisilin)
4. Controlled/sustained drug
release (mis: Zn-insulin)
5. Absorbsi lebih baik dibanding
sediaan padat
6. Mudah ditelan

Marriott, Wilson, Langley, & Belcher, 2010


LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Kriteria Suspensi yang Baik

 Partikel yang terdispesi tidak cepat mengendap. Jika


mengendap, edapan harus mudah disuspensikan kembali
dg pengocokan ringan
 Mudah dituang
 Memiliki warna, rasa dan bau yang enak
 Stabil secara fisik, kimia dan mikrobiologi
 Untuk sed. parenteral  partikel hrs dpt melalui syringe
dan dapat disterilkan
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

TIPE SUSPENSI

Flokulasi Deflokulasi
- Mengandung - Mengandung
partikel dengan partikel dengan
ukuran seragam ukuran beragam
- Lebih cepat - Mengendap
mengendap perlahan
- Endapan yang - Endapan yang
terbetuk tidak terbetuk
mengeras  mengeras
mudah (caking)  sulit
didispersikan didispersikan
kembali kembali
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Stabilitas Suspensi

1. Stoke’s Law 2. Brownian Movement


- Jika uk. partikel 2 – 5 µm
- Jika densitas partikel
dan viskositas medium
seimbang

 V = kecepatan sedimentasi
3. Muatan Partikel  Zeta
 d = diameter partikel
Potential
 ρ = densitas padatan
 ρ0= densitas medium
 g = gravitasi
 η = viskositas medium
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Ukuran Partikel Zeta Potensial

 Ukuran partikel  faktor


kritis terhadap stabilitas
suspensi  tidak boleh
terlalu besar/ kecil
 Partikel besar:
 Terlalu cepat mengendap
 Partikel > 5 um  iritasi
jika disuntikkan atau
diteteskan ke mata
 Partikel > 25 um 
mennyumbat jarum
 Partikel terlalu kecil 
membetuk endapan keras
Zeta Potentials
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Komposisi

1. Zat aktif  tidak larut air


2. Cairan pembawa: air
3. Zat pensuspensi (suspending agent)  polimer
- polimer alam
- polimer semisintetik
- clay
4. Surfaktan
5. Elektrolit
6. Perasa
7. Pengaroma
8. Pewarna
9. Antioksidan
10. Pengatur pH
11. Pengawet
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Suspending Agent % Concentration to give 800 cps


Acacia 35%a
Tragacanth 2.8
Methylcellulose 100 3.5
Methylcellulose 400 2.4
Methylcellulose 1500 1.7
Carboxymethylcellulose
Low viscosity 4.1
Medium viscosity 1.9
High viscosity 0.7
Bentonite 6.3
Veegum 6.0
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

HOW?

1. Penimbangan
2. Pengukuran  kalibrasi
3. Mensuspensikan zat aktif
4. Pelarutan bahan-bahan larut air
5. Pencampuran
Cara menimbang zat cair

1. Langsung ke dalam botol


2. Kedalam gelas piala (beaker glass)
botol /wadah,harus ditara terlebih dahulu
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Contoh Resep
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Trus suspensi
kering itu apa?
EMULSI
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

WHAT?

“Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair


atau larutan obat terdispersi dalam cairan pembawa
distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok.”(Farmakope Indonesia ed.III)

“Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya


terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan-
tetesan kecil.”(Farmakope Indonesia ed.IV)
SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Minyak Air Additional component:


 Corrigen saporis, Corrigen
odoris, Corrigen coloris
EMULSI  Preservatives
 Antioxidant

Emulgator Pengadukan

• Santan
• Butter
• Mayonnaise
• Shampoo
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

WHAT?

“Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair


atau larutan obat terdispersi dalam cairan pembawa
distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang
cocok.”(Farmakope Indonesia ed.III)

“Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya


terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan-
tetesan kecil.”(Farmakope Indonesia ed.IV)
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

WHY?

Keuntungan Kerugian
1. Untuk ZA berupa minyak, atau 1. Perlu dikocok
ZA yang larut dalam minyak 2. Akurasi dosis  perlu alat ukur
2. Mengurangi rasa berminyak volume
3. Meningkatkan absorbs obat 3. Kemasan rentan pecah
4. Memungkinkan pencampuran 4. Rentan mikroba  emulsi
dua bahan dengan kelarutan pecah
berbeda pada masing2 fasenya 5. Stabilitas fisik emulsi
5. Mudah ditelan
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

- Mudah dibilas air - Sulit dibilas air


- “cooling effect” - Hny untuk eksternal
- Untuk internal/oral - Menjaga kelembaban kulit
- Cth: vanishing cream - Cth: cold cream
O/W W/O

TIPE EMULSI

W/O/W atau O/W/O


microemulsi
- Jernih (10-200 nm)
- Surfaktan + ko-surfaktan
- Stabil scr termodinamika
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Dilution test Dye Solubility Test

Identify Emulsion Type

Coductivity test Fluorescense Test


LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Komposisi

1. Fase minyak  zat aktif yang larut minyak


2. Fase air
3. Zat penngemulsi (emulgator)
- surfaktan
- polimer: alam, semisintetik
- solid particle : clay
4. Perasa
5. Pengaroma
6. Pewarna
7. Antioksidan
8. Pengatur pH
9. Pengawet
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Emulgator

Surfaktan Partikel solid


Polimer
Anionik: - Alam: acacia, - Bentonite
Alcali soap, Soap of tragacanth, pectin, - Mg(OH)2
di/trivalent metal, selulosa, gelatin,
Amine, Sulfated kolesterol, wool fat
and sulfonated - Semisitetik: derivat
compound selulosa
- Kationik:
cetrimide,
benzalkonium Cl
- Amfoter: lesitin
- Non-ionik: tween,
span
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Mekanisme Kerja Emulgator


LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Emulsifying Agent
Type of film Example Proposed mechanism
Monomolecular SAA - Coherent monomolecular film
(K laurate, - Flexible film formed by SAA,
tween) - depend on lower the γo/w
Synthetic - can prepare o/w and w/o emulsion
SAA
Multimolecular Hydrophilic - Strong rigid film formed, mostly by the hydrocolloid,
colloid - which produce o/w emulsion,
(acacia, - γ is not reduced to any extent,
gelatin) - the stability due to strength of the formed interfacial
film
Solid particles Colloid -Film formed by solid particles that are small in size
clays compared to the droplet of the dispersed phase.
(bentonite, - Particles must be wetted by both phases in order to
Mg(OH)2) remain at the interface and form stable film,
- can form o/w and w/o
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Hydrophilic-Lipophilic Balance of Surfactant

 Hydrophilic-
Lipophilic
Balance (HLB):
the ratio
between the
hydrophilic
portion of the
molecule to the
lipophilic
portion of the
molecule
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Calculation of HLB

 Griffin equation:
HLB = 20 (1 – S / A)
 S: saponification number of the ester
 A: the acid number of the fatty acid
 Davis equation:
HLB = hydrophilic group number – lipophilic group number + 7
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

How to calculate the amount of emulgator required in


preparing emulsion

a
HLB a
-

Required HLB

-
b +
HLB b
a+b
Weight of emulgator a = total weight of emulgator x a/(a+b)
Weight of emulgator b = total weight of emulgator x b/(a+b)
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Iki piye?

Contoh:
R/ Coconut oil 20%
(Required HLB = 10)
Emulgator 5%
Water ad 100%

Emulgator yang digunakan:


Tween 80 (HLB = 15)
Span 80 (HLB = 4,3)
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Metode Pembuatan

Dry gum method Wet gum method Bottle method


(continental) (English)

1. Emulgator + minyak 1. Emulgator + air  1. Emulgator + minyak


2. + air mucilago  kocok cepat
3. Aduk cepat ad 2. + minyak (sdkt2) 2. + air (sama volume
corpus emulsi 3. Aduk cepat ad dg minyak) 
4. + sisa air sedikit2 corpus emulsi kocok cepat ad
4. + sisa air sedikit2 corpus emulsi
3. + sisa air sedikit2
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Methods of emulsion preparation

 Skala kecil  Skala besar • Skala industri

Lumpang & alu Homogenizer Homogenizer


LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Ketidakstabilan Emulsi

Flokulasi & Koalesens & Instabilitas kimia &


Creaming Breaking
Inversi Fase biologis

Diminimalkan dengan: Dicegah dengan:


-Penggunaan -Penambahan pengawet
emulgator dg -Penambaha antioksidan
konsentrasi yg cukup
-Kons. Fase terdipersi
30 - 40%
-Penyimpanan di suhu
yang tepat
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

What is creaming and


breaking? How to avoid creaming?
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Cracking

 Terjadi pada proses pembuatan emulsi


 Penyebab:
 Penambahan emulgator yg inkompatibel, mis:. monovalent soap +
divalent soap, anionic + cationic emulsifying agent
 Degradasi emulgator scr kimia atau mikrobiologis
mis: sabun alkali terdekomposisi oleh asam; sabun monovalen
menngalami salting-out karena elektrolit st NaCl; surfaktan non-
ionik inkompatibel dg fenol; alkohol menggumpalkan gom &
gelatin
 Penurunan & kenaikan suhu tiba2/ ekstrim
 Penambahan solven yang dapat melarutkan kedua fase, misal:
alkohol
LARUTAN SUSPENSI EMULSI GEL KRIM SEDIAAN LAIN

Gom Arab sebagai Emulgator


 Sangat baik untuk emulgator tipe O/W
 Kestabilan emulsi terjadi karena faktor:
 Kerja gom sebagai koloid pelindung
 Terbentuk cairan yang lebih kental sehingga laju pengendapan lambat
 Bila tidak dinyatakan lain maka emulsi dengan gom arab menggunakan gom
arab sebanyak ½ dari jumlah minyak
 Untuk membuat corpus emulsi diperlukan air 1,5x berat gom
• Lemak padat : PGA sama banyak dengan lemak
Cara: Lemak padat dilelehkan lalu ditambah gom, buat corpus emulsi denga air panas
1,5 kali berat gom
• Minyak atsiri : PGA sama banyak dengan minyak
• Minyak lemak : PGA ½ kali berat minyak, kecuali oleum ricini cukup 1/3 berat
minyak
• Balsam-balsam : PGA sama banyak dengan balsam
• Oleum Iecoris Aseli: PGA 30% berat minyak

Anda mungkin juga menyukai