Anda di halaman 1dari 60

AEROSOL

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SEMIPADAT DAN CAIR


▪ MATERI
I. PENDAHULUAN
II. FORMULA
III. SISTEM AEROSOL
IV. PENGOLONGAN AEROSOL
V. PEMBUATAN/PENGERJAAN
Aerosol Farmasi
Bentuk sediaan yg diberi tek., mengandung 1 atau
lebih bahan aktif yg bila diaktifkan memancarkan
butiran2 cairan dan/atau bahan2 padat dlm media gas.
Inhalasi
Obat atau larutan obat yg diberikan lewat nasal atau
lewat alat pernapasan mulut. Obat harus diberikan
untuk kerja setempat pd cabang2 bronkus atau untuk
efek sistemik lewat absorbsi paru2.
Obat Semprot
Larutan air atau minyak dlm bntk tetesan kasar atau
sebagai zat padat yg terbagi-bagi halus. Untuk
digunakan scr topikal, biasany untuk saluran hidung
faring atau kulit.
Aerosol adalah
sediaan yang mengandung satu atau lebih zat
berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan
berlebih (bila diaktifkan memancarkan butiran-
butiran cairan dan/atau bahan-bahan padat dalam
media gas), berisi propelan,(pendorong berbentuk
cair atau gas) campuran propelan atau gas yang
dimampatkan yang cukup untuk memancarkan
isinya hingga habis, digunakan untuk obat luar
atau obat dalam dengan menggunakan propelan yg
cocok.
- Untuk obat dalam/inhalasi dilengkapi dengan
pengatur dosis
- boleh dan dapat mengandung bahan
pensuspensi
pengemulsi
pelarut pembantu (kosolven).
a. Bahan berkhasiat terlindung dari lembab dan oksidasi
sinar.
b. Untuk topikal: dapat mencapai daerah yang dituju tanpa
melalui sentuhan.
- penguapan propelan → memberi rasa, bau yang sejuk.
c. Dengan menggunakan katup (value):
- Dosis dapat diatur
- Ukuran partikel dapat diaturd.
d Merupakan bentuk sediaan bersih
a. Teknologinya khusus (teknologi harus
diperhatikan) → disiplin ilmu.
b. Penggunaan propelan merusak lingkungan
(menipisnya lapisan ozon)
mis: fluorohidrokarbon dilarang atau dibatasi
dibanyak negara
1. Zat berkhasiat
2. Zat tambahan
3. Wadah

Ad 1. Zat berkhasiat
Cth: Betametason dipropionat
Deksametason Na-fosfat
Povidon-Iodin
Epinephrin bitartrat dan Teofilin
a. Propelan
b. Surfaktan-pelarut
c. Pelarut pembantu (kosolven)
d. Antioksidan

Dipakai surfaktan campuran dengan harga HLB sesuai


dengan ketentuan sistem emulsi yang akan dibuat.
- Merupakan gas yang dicairkan atau
dimampatkan sehingga tekanan uapnya >>
dari tekanan udara luar
- Tujuan untuk menghasilkan tekanan dalam
sistem aerosol sehingga dapat mendorong
bahan aktif keluar dari wadah dan dalam
kombinasi dengan komponen lain dapat
merubah bahan aktif menjadi bentuk fisik lain
yang diinginkan
- Untuk memperoleh tekanan yang diinginkan,
digunakan campuran propelan
1. Tekanan uapnya = 15-100 psig pada suhu 700F
2. Toksisitasnya rendah
3. Inert
4. Tidak mudah terbakar, tidak explosive
5. Tidak berasa, bau, warna
6. Mempunyai daya melarutkan yang baik
7. Tidak mengiritasi kulit, saluran pernapasan
1. Fluorokarbon
Metan → trikloro monofloro metan 11
dikloro difloro metan 12
Etan → dikloro tetrafloro etan
trikloro trifloro etan
2. Hidrokarbon
- Propan
- Isobutan
- N-butan
3. Compress gas :
- N2, CO2,
- Untuk memperbaiki kelarutan zat aktif
- Untuk mendapatkan sistem cairan satu fase
- Pelarut pembantu harus larut dalam propelan
Contoh kosolven :
- Etanol
- PEG
- Propilenglikol
- Isopropil alkohol
harus dapat bercampur dengan propelan
- Menentukan masalah dosis → - katup
- aktuator
- Dapat dibuat dari:
•Kaca/gelas, dilapisi atau tdk dilapisi plastik: tahan
tekanan
•Plastik: utk melapisi wadah dari kaca → aman
utk melapisi wadah dari logam → tidak karat
•Logam: - baja tahan karat
- aluminium
- baja berlapis timah
Pemilihan wadah:
1. Kemampuan penyesuaianya terhadap cara pembuatan.
2. Ketercampuranya dgn komponen formula.
3. Kemampuan menahan tekanan.
KATUP
Fungsi utama mengatur aliran keluar zat berkhasiat dan
:
propelan
- Harus inert
- Dapat dilengkapi dengan pengatur dosis → dapat
memberikan dosis secara teliti
- Letak lubang katup mempengaruhi sifat dispersi
- Bentuk katup dibuat untuk mendapatkan jarak
penyemprotan atau luas daerah penyemprotan yang
baik
- Membantu mencapai kesetimbangan tekanan yang
dikehendaki.
- Dibuat dari: karet, plastik, alumunium, baja tahan
karat.
Katup aerosol terpasang terdiri dari: Aktuator
(penggerak), Tangkai, Pengikat, Pegas dan Lengkungan
bantalan, badan dan pipa tercelup.
AKTUATOR
- Bagian yang berhubungan dengan tangkai katup
- Jika ditekan/digunakan → katup terbuka & zat berkhasiat/
formulasi akan menyemprot kedaerah yang dikehendaki.

Fungsi :
- mengatur jumlah semprotan z. berkhasiat
- mengatur arah semprotan z. berkhasiat
- melindungi tangan/jari dari efek propelan yang mendinginkan

Aplikasi:
untuk mengarahkan kebagian2 yang dituju spt : mulut, hidung,
telinga, anus, vagina
◆ Tangkai, Mmbantu aktuator dan pengeluaran produk
dlm bntk yg tepat ke ruang aktuator.
◆ Pengikat, Ditmptkn dgn tepat pd tangkai, untuk
mencegah kebocoran formula bila katup pada posisi
tertutup.
◆ Pegas, Memegang pengikat pd tempatnya dan
mekanisme yg menarik kembali aktuator ketika tek.
Dilepaskan, kemudian mengembalikan katup ke posisi
semula.
◆ Lengkungan Bantalan, Terikat pd tabung aerosol
atau wadah, berperan dlm pemegangan katup di
tempatnya.
◆ Badan, Menghubungkan pipa tercelup dgn tangkai dan
aktuator.
◆ Pipa Tercelup, Memanjang dr badan dan masuk ke
dlm produk, membawa formula dari wdah ke katup.
Bila aktuator dibuka → tek. gas menyebar kesegala arah
Tekanan gas menentukan :- jumlah yang keluar
- arah
- Wadah
- Propelan atau gas yang dimampatkan
- Konsentrat yang mengandung zat berkhasiat
- Katup atas
- Aktuator
DAPAT DIHASILKAN SEMPROTAN DENGAN SIFAT-
SIFAT A.L:
- Ukuran partikel (<6 mikron mencapai bronkus, 20-60
mikron untuk efek setempat).
- Fase dispersi serba sama.
- Derajat kebasahan dan kekeringan
- Keseagaman hasil semprotan
- Besar tekanan
- Bentuk dispersi
- Suhu
- Luas daerah dan derajat semprotan
- Dosis obat yang disemprotkan
III. SISTEM AEROSOL
Gas
2 Fase Cair (bentuk larutan) :propelan cair dan cairan pekat produk

Gas
3 Fase Cair Cair A
Emulsa
Cair B

dispersi
2 Fasa
Gas
Cair Padat
Cair Suspensi
Mengapa ada 2 fase dan / 3 fase?

Karena adanya kelarutan dari zat berkhasiat dan propelan

 2 Fase (gas-cairan):
- Bila zat berkhasiat langsung dapat larut
dalam propelan
- Atau bila zat berkhasiat dapat larut didalam
pelarut yang bercampur dengan propelan
- Fase 1: bagian atas bentuk gas dari uap propelan
- Fase 2: bagian bawah bentuk cair dari zat
berkhasiat terlarut cairan pekat obat an propelan cair)
- (gas – cairan – padat) atau (gas – cairan – cairan)
- Bila zat berkhasiat tidak dapat larut dalam
propelan
- Atau bila zat berkhasiat tidak dapat larut
didalam pelarut yang bercampur dengan propelan
(→ tersuspensi/teremulsi)
- Bentuk gas (uap propelan) →bagian atas, fase 1
- Bentuk cair:
jenis I jenis II
fase 2 bagian atas : z. berkhasiat propelan cair
fase 3 bagian bawah: propelan cair z. berkhasiat.
TIPE SISTEM AEROSOL
1. SISTEM LARUTAN
- Merupakan sistem 2 fase
- Digunakan propelan 12 (tek.nya besar) →
menghasilkan partikel sangat halus
- Tek. Dapat diturunkan:
- Dengan penambahan pelarut: etanol, etil
asetat, gliserin dll
- Digunakan kombinasi propelan: 12/11
(50: 50; 30:70); 12/114 (55:5;45:55)
- Formula
2. Sistem pembawa air (water based)

- Digunakan air pengganti pelarut non air


- Formulasi yang digunakan: busa, spray
- Bentuk spray: zat aktif dibuat sistem emulsi
dengan propelan sebagai fasa luar
- Saat digunakan propelan menguap, zat aktif
terdispersi menjadi partikel halus
- Bahan tambahan: etanol (sebagai kosolven
pelarut propelan dalam air)
3. SUSPENSI / SISTEM DISPERSI
- Dipilih bila tidak ada kosolven yang cocok
- Untuk mencegah pengendapan zat aktif,
ditambah surfaktan/suspending agents
- Stabilitas fisik dispersi dapat ditingkatkan dgn:
a. Kontrol kelembaban
b. Gunakan derivat zat aktif dengan kelarutan
minimum dlm propelan.
c. Ukuran pertikel zat terdispersi: < 5 mikron
d. Ratio Bj zat tersuspensi : propelan → sama
e. Ditambah dispersing agent
- Partikel dapat membentuk aglomerat disebabkan
kelarutan, pertumbuhan kristal →
terbentuk endapan yang akan mengeras
- Aglomerat dapat menyebabkan:

a. Penyumbatan katup
b. Dosis tidak tepat
c. Kerusakan wadah
- Untuk mengurangi tejadinya aglomerat,
ditambah surfaktan nonionik, sorbitan
monolaurat/monooleat 0,01 – 1 %
4. SISTEM FOAM (BUSA)
- Emulsi aerosol dibuat dalam bentuk busa
- Sangat baik untuk zat aktif penyebab iritasi dan
untuk penggunaan daerah kecil
- Beberapa bentuk busa:
a. Busa stabil
b. Busa non air: pembawa propilen glikol
c. Busa mudah pecah (quick breaking foam):
propelan fasa luar, saat penyemprotan busa
segera pecah dan berubah menjadi air
d. Busa termal (thermal foam):
-Panas memperbesar pengeluaran dari katup
-Panas dihasilkan dari reaksi eksoterm pada
reaksi redoks
-Contoh: bentuk sediaan untuk cukur
Berdasarkan
1. Bentuk/jenis partikel yang dikeluarkan
2. Penggunaan

Ad 1.Berdasarkan bentuk/jenis
partikel
a. SPACE-SPRAY
Partikel bentuk spray
Prinsip :
- bahan berada diudara sesaat
- 30-40 p s I g / 70°F
- propelan 85%
- Untuk desinfektan ruangan, deodoran
b. SURFACE-COATING
- 15 – 55 psig/70°F
- Bahan dibungkus
- 20 -70% propelan
- Hair spray, obat topikal

c. AERATED – FOAM
- 35 – 55 psig
- 6 – 10% propelan
- Busa
- Produk2 topikal/kosmetik
- Produk vaginal
Ad 2. BERDASARKAN PENGGUNAAN

a. Internal
b. External
c. Environmental product
misal: - pewangi ruangan
- pembasmi serangga dll
berbusa: kadar propelan kecil
spray : kadar propelan besar

.
1. Pressure filling (Pengisian Tekanan)
V. Pembuatan
2. Cold vFilling (Pengisian Dingin)atau pengerjaan
3. Compressed gas – filling (Pengisian Gas Bertekanan)

Ad 1. Pressure filling
- Tek. Cairan pekat diisikan scr kuantitatif ke dlm wadah
aerosol.
- Katup tepasang disisipkan dan dilengkungkan ke tmptny.
- Gas yg dicairkan dgn tek diukur dimasukkan ke dlm
tangkai katup dr buret bertekanan.
- Propelan dlm jumlah yg diinginkan dimasukkan ke dlm
wadah dibawah tek.uapnya. Bila tek. Di dlm wadah sm
dgn tek di dlm buret, propelan akan berhenti mengalir.
- Penambahan propelan dpt dilakukandgn meningkatkan
tek. Di dlm alat pengisi lewat pompa udara atau gas
Ad 2. Cold Filling
- Suhu direndahkan, cairan produk dan propelan didinginkan
smp suhu -30o smp -40oF (propelan dibuat cair dalam suhu
rendah).
- Sist. Pendinginan dpt berupa campuran es kering dan
aseton atau sist. Pendingin lain.
- Propelan tidak dapat untuk zat-zat dalam pelarut air,
karena sulit dalam pengisianny, bila digunakan pelarut air →
airnya dalam temperatur rendah (es).
- Sesudah didinginkan, cairan pekat produk yg telah diukur
scr kuantitatif dimasukkan ke dlm wadah aerosol yg sm
dinginya. Gas yg dicairkan kemudian ditambhkn.
- Uap berat dr propelan cair dingin diletakan di udara yg
ada di dlm wadah.
Ad 3. Compressed gas filling

- Gas dipindahkan dr silinder baja yg besar ke dlm wadah aerosol,


sebelum pengisian, cairan pekat produk ditempatkan scr kuantitatif
ke dlm wadah.
-Katup terpasang disisipkan ke tempatnya dan udara dkeluarkan dr
wadah dgn pompa vakum.
- Gas bertekanan dimasukkan ke dlm wadah lewat katup pengurang
tek yg ditempelkan ke tabung gas.
- Bila tek di dlm wadah aerosol sm dgn tek yg telah ditentukan
sblmny, gas akan berhenti mengalir dan katup aerosol ditutup.
- Untuk gas-gas seperti CO2, NO, yg sedikit larut dlm cairan pekat
produk, wadah dikocok, selama pengisian untuk mencapai tek yg
dibutuhkan.
Pengisian dgn tekanan (Compressed Gas filling)
digunakan untuk hampir semua aerosol farmasi

Keuntungan :
- Relatif mudah (teknologi, perhitungan, wadah)
- Merupakan sistem 2 fase
- Wadahnya tahan teknologi tinggi
- Tidak ada propelan cair (semua dlm btk gas)
Gasnya bertekanan tinggi → sehingga makin
disemprot maka tekanan gas berkurang
Kerugian:
- Karena propelan gas → dapat lebih dulu habis,
tetapi zat berkhasiat masih ada.
VI. Evaluasi
1. Test tekanan
- tekanan dalam wadah diukur dengan alat
pengukur tekanan.
- suhu 700F
2. Pengujian kebocoran
- derajat kebocoran masing-masing wadah dapat
diukur dalam mg tiap tahun, dengan rumus :

▪ (W1- W2) x 365 x 24


▪ T

▪ W1= bobot awal setiap wadah


▪ W2= bobot wadah setelah penyimpanan 3 hari
▪ T = waktu (dlm jam)
▪ 3. Derajat semprotan
adalah:jumlah bobot isi aerosol yang
▪ disemprotkan dalam satuan waktu tertentu,
▪ dinyatakan dalam gram tiap detik
HUKUM ROULT
Dalam larutan ideal → tekanan uap partial dari tiap-tiap
konstituen yang mudah menguap adalah = tekanan uap
dari konstituen murni dikalikan dengan molekul larutan
tersebut.
Rumus :
▪ Pa = PA0 x N A P = Pa + Pb
▪ Pb = PB0 x N B

Pa = na x PA0
na + nb
Pb = nb x PB0
nb + na
Keterangan :
Pa, Pb : tek. Uap parsial (propelan A, B)
PA0, PB0 : tek. Uap murni (propelan A, B)
na, nb : mol. (propelan A, B)
NA, NB : [ ]A, [ ]B dalam mol (fraksi mol
komponen A, B)
P : tek. Uap total dari sistem campuran
psi : pounds per square inch
psig : pounds per square inch gauge
terhadap tek. 0, bukan terhadap tek atm
psia : pounds per square inch absolute

▪ psi = atm x 14,7
▪ psi g = psi – 14,7
▪ atm = 760 mmHg
Contoh soal
Diketahui :
1. Tek. Uap propelan 11 pada 210C = 13,4 psi (BM = 137,4)
Tek. Uap propelan 12 pada 26ºC = 84,9 psi (BM = 120,9)
2. P11, P12 masing-masing = 50 g (…mol)
Ditanyakan:
a. Berapa tek. partial P11 dan P12 ?
b. Berapa tek. total campuran ini ?
Jawab : Mencari dalam mol = g / BM
n11 = 50 grl / L = 0,364 M
137,4
n12 = 50 grl / L = 0,414 M
120,9
a. Tek. partial P11, P12
P11 = n11 x pº11 = …. psi
n11 +n12
P11 = 0,364 x 13,4 = 6,27 psi
0,364 +0,414

P12 = n12 x pº12 = …. psi


n12 +n11
P12 = 0,414 x 84,9 = 45,18 psi
0,414 + 0,364
b. Tekanan Uap total
P11 + P12 = …. psi
6,27 +45,18 = 51,5 psi
• Psig = psi - 14,7
= 51,5 - 14,7
= 36,8 psig
Kesimpulan:
a. Tekanan partial P11 = 6,27 psi
tekanan partial P12 = 45,18 psi
b. Tekanan uap total = 51,5 psi
= 36,8 psig
Berapa tekanan uap benzen & etilen klorida dalam larutan pada
“mole fraction” benzen = 0,6 ; etilen klorida = 0,4 ?
Diket: p0 benzen = 268 mmHg
p0 etilen klorida = 236 mmHg
Jawab:
P Benzen = p0 benzen x N benzen
= 268 x 0,6
= 160,8 mm
P etilen klorida = p0 et.klorida x N et.klorida
= 236 x 0,4
= 94,4 mm
Tek.total = P benzen + P. etilen klorida
= 160,8 + 94,4
= 255,2 mm
Kesimpulan
Tekanan partial benzen = 168,8 mm
Tekanan partial et. klorida = 94,4 mm
Tekanan total = 255,2 mm

Catatan :
Bila masing-masing tekanan masih dalam bentuk
gram → dicari mol.
Mol = gram/BM (tek.uap partial)
With spacer
Nebulizer

Dapat mengubah obat yg berbentuk larutan mjd aerosol


secara terus-menerus, dgn tenaga yg berasal dr udara
Dry powder inhaler

Anda mungkin juga menyukai