Anda di halaman 1dari 27

AEROSOL

Definisi

Bentuk sediaan yang diberikan tekanan


untuk mengeluarkan isinya, mengandung
satu atau lebih bahan aktif berupa butiran-
butiran cairan dan atau bahan-bahan padat
dalam media gas
Pendahuluan

 Tekanan pada sistem aerosol diperoleh dari bahan


pendorong yang berupa gas atau cairan (propelan)
 Saat katup diaktifkan propelan akan mendorong isi wadah
keluar lewat lubang katub
 Isi yang dikeluarkan bisa berbentuk kabut halus, kasar,
semprotan basah atau kering, aliran yang stabil, busa
stabil atau cepat hilang.
 Aerosol untuk pengunaan inhalasi pada pengobatan asma,,
berupa cairan halus atau partikel padat yang terbagi halus
utuk meningkatkan efektifitas pengobatan
 Aerosol yang digunakan untuk semprotan ruang (pembasmi
hama, pewangi) , dibuat ukuran partikel kurang dari 50µm
agar partikel dapat bertahan diudara selama 1 jam.
 Aerosol permukaan ( produk kosmetik)
Keuntungan aerosol

 Sebagian obat dapat diambil dengan mudah, dengan sisa obat tidak
tercemar
 Obat terlindung dari O2 dan kelembaban udara
 Untuk pengobatan topikal dapat merata, melapisi kulit tanpa
menyentuh daerah yang diobati. Penguapan zat pendorong yang
cepat memberikan efek yang menyegarkan
 Fleksibel dalam menentukan bentuk fisik dan ukuran produk
dengan mengatur formula dan pengontrolan katub
 Merupakan proses yang “bersih “(tidak diperlukan pencucian)
Komponen aerosol

Propelan
Wadah
Katub
Propelan

 Bertanggung jawab terhadap tekanan dalam wadah,


mendorong isi apabila katub dibuka, dan membantu
atomisasi atau produksi busa dari produk
 propelan hidrokarbon terfluorinasi , berbentuk gas pada
suhu kamar dan akan mencair pada pendinginan dibawah
titik didihnya atau pada penekanan pada suhu ruang.
 Contoh: diklorodifluorometan (freon 12) akan berbentuk
cair bila didinginkan pada -22oF atau bila ditekan 70 psig
pada 70oF
Prinsip aerosol

 Jika pendorong gas cair (tunggal atau campuran) + cairan pekat zat aktif
dalam wadah tertutup rapat aerosol, maka akan terjadi keseimbangan
dengan cepat antara pendorong yang berbentuk gas dan cairan.
 fase gas menimbulkan tekanan kesegala arah ,pada dinding wadah, pada
katub yang dipasang, dan permukaan fase cair (terdiri dari propelan cair
dan cairan pekat zat aktif)
 Pada saat katub aerosol diaktifkan tekan ini akan mendorong fase cair naik
ke lubang pipa dan keluar ke udara luar
 Saat bertemu dengan udara luar propelan akan menguap dan meninggalkan
zat aktif beterbangan dalam bentuk tetesan halus cairan atau padatan
 Ketika fase cair keluar dari wadah, keseimbangan antara propelan yang
berbentuk cair dan gas terbentuk kembali, sehingga tekanan tetap konstan
dan memungkinkan produk dikeluarkan dengan kecepatan yang sama dan
dengan kekuatan propelan yang sama.
Wadah

 Syaratnya : mampu menahan tekanan 140-180 psig pada


130oF dan tahan terhadap kerusakan
 Wadah berlapis timah
 Wadah alumunium; digunakan untuk aerosol pijat (tanpa
sambungan), dapat terkorosi oleh air dan etanol murni
 Wadah baja tahan karat; terbatas untuk ukuran yang kecil
terkait produksi dan biaya, sangat kuat dan tahan terhadap
banyak bahan
 Wadah kaca; korosi tidak ada sehingga banyak dipakai
Katub

 Berfungsi penglepasan isi wadah dari


tabung dalam bentuk , kecepatan dan
takaran yang diinginkan
 Bahan yang digunakan harus mendapatkan
persetujuan FDA
 Bahan yang dipakai: plastik, karet,
alumunium, dan baja tahan karat
Bagian-bagian katub

 Akuator (penggerak), knop yg digunakan untuk


mengaktifkan katub untuk mengeluarkan produk
 Tangkai, membantu aktuator dan pegeluaran pruduk
dalam bentuk yang sesuai
 Pengikat; ditempatkan pada tempat yang pas terhadap
tangkai untuk mencegah kebocoran bila katub dalan
posisi tertutup
 Pegas; memegang pengikat pada tempatnya dan
menarik aktuator kembali pada tempatnya saat tekanan
dilepas
Bagian-bagian katub

 Lengkungan bantalan,; menahan katub


tetap ditempatnya
 Badan; menggabungkan pipa tercelup
dengan tangkai dan aktuator
 Pipa tercelup,; berperan membawa formula
dari wadah ke katub.
Formulasi

Produk pekat
propelan
Formulasi

 Terdiri dari zat aktif atau campuran zat aktif dan zat
lain yang diperlukan ( pelarut, antioksidan, dan
surfaktan)
 Dapat tunggal atau campuran berbagai propelan
 Campuran propelan dimaksudkan untuk mendapatkan
tekanan uap, kelarutan dan ukuran partikel yang
diharapkan
 tergantung pada sistem tipe aerosol yang dibuat,
aerosol farmasi dapat diberikan dalam bentuk kabut
halus, semprotan basah, busa stabil, busa cepat hilang
semi padat dan padatan.
Formulasi

 tergantung pada sistem tipe aerosol yang dibuat,


aerosol farmasi dapat diberikan dalam bentuk
kabut halus, semprotan basah, busa stabil, busa
cepat hilang semi padat dan padatan.
 Penentuan tipe sistem tergantung pada, sifat fisika
kimia dan farmakologis dari zat aktif, dan tempat
yang akan diobati.
Tipe-tipe sistem aerosol

Sistem larutan
Sistem berbasis air
Sistem dispersi / suspensi
Sistem larutan

 Disebut sitem dua fase


 Terdiri dari fase uap dan fase cair
 Jika zat aktif larut dalam propelan maka tidak
diperlukan pelarut yang lain
 Propelan yang digunakan; propelan 12 atau A-70
atau campuran propelan 12 dengan propelan yang
lain.
 Propelan yang digunakan 5%-95%
Sistem berbasis air

 Air dapat digunakan untuk menggantikan semua


atau sebagian pelarut
 Dikeluarkan berupa semprotan atau busa
 Terbentuk aerosol tiga fase ( fase propelan, fase
air dan fase uap), karena air dan propelan tidak
ber campur
 Terbentuk sistem emulsi dengan propelan
sebagai fase luar agar dapat menghasilkan
semprotan
Sistem berbasis air

 Apa bila produk dikeluarkan propelan akan


menguap dan mendisperikan zat aktif menjadi
partikel-partikel kecil
 Diperlukan surfaktan dengan HLB rendah 0,5%-
2%
 Propelan 25%-60%
Sistem suspensi/dispersi

 Terjadi dispersi zat aktif dalam propelan atau


oral campuran propelan
 Dikembangkan terutama untuk aerosol inhalasi
oral
 Contoh inhlalasi efinefrin bitartrat
 Kestabilan fisik tergantung pada laju aglomerasi
dari zat pensuspensi
Pembuatan aerosol

 Ada dua tahap yakni pembuatan konsentrat


dan penambahan propelan
 Ada dua metode pengisian produk aerosol
-Metode pengisian dingin
-Metode pengisian tekanan
Metode pengisian dingin

 Membutuhkan pendinginan konsentrat dan


propelan sampai temperatur -30 atau -40oF
 Hanya untuk produk tidak berair, dan produk yang
tidak dipengaruhi oleh suhu rendah.
 Konsentrat produk didinginkan sampai -40oF,
kemudiaan dimasukkan dalam wadah yang juga
didinginkan, propelan dingin juga dimasukkan
Metode pengisian tekanan

 Konsentrat ditambahkan pada suhu ruang, dan katub


dikerut pada tempatnya
 Propelan ditambahkan melalui katub
 Produksi menjadi lama
 Untuk prouk yang tidak tahan tehadap udara yang ada
dalam wadah, udara dikosongkan terlebih dahulu sebelum
ditambah propelan
 Metode ini lebih disukai karena suspensi, emulsi, dan
sediaan yang tidak bisa didinginkan cocok menggunakan
metode ini
Evaluasi sediaan
 Kemampuan terbakar dan pembakaran ( titik nyala dan luas
nyala api)
 Karakteristik kimia-fisika (tekanan uap, kerapatan,
kandungan lembab, identifikasi propelan, perband
konsentrat dan propelan)
 Penampilan (laju penglepasan katub, pola semprotan,
takaran dengan katub berkuran, kandungan netto,kestabilan
busa, penentuan ukuran partikel, kebocoran)
 Karakteristik biologis
Seretide diskus

turbuhaler
inhaler

nebulizer

Anda mungkin juga menyukai