Anda di halaman 1dari 38

AEROSOL

Created by : kelompok 6B
 Meliyana (P24840119044)
 Muhammad Irfan Budi D. (P24840119046)
 Muhammad Raihan (P24840119048)
 Muhammad Rizky (P24840119050)
MATERI

01 02
Aerosol Inhalasi

03
Nebulizer
DEFINISI AEROSOL
• Menurut FI ed III

Aerosol adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang
diberi tekanan, berisi propelan atau campuran propelan yang cukup untuk memancarkan isinya
hingga habis, dapat digunakan untuk obat luar atau obat dalam dengan menggunakan propelan
yang cocok.

• Menurut FI ed IV

Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas dibawah tekanan, mengandung zat aktif


terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan
untuk pemakaiaan topical pada kulit dan juga pemakaiaan local pada hidung (aerosol nasal),
mulut (aerosol lingual) atau paru-paru (aerosol inhalasi). ukuran partikel untuk aerosol inhalasi
harus lebih kecil dari 10 mm, sering disebut juga “ inhaler dosis turukur “. Aerosol Busa adalah
emulsi yang  mengandung satu atau lebih zat aktif, surfaktan, cairan mengandung air atau
tidak, dan propelan.
JENIS AEROSOL

01 02
Aerosol Topikal Aerosol Nasal
(disemprotkan pada kulit), (disemprotkan pada
contoh: Chlor Aethyl hidung), contoh: Afrin
Aerosol Nasal Spray

03
04
Aerosol Lingual Aerosol Inhalasi
(disemprotkan ke dalam
mulut), Contoh: Pengharum (pada penggunaan aerosol
mulut paru) contoh: Alupent
Aerosol
CONTOH

1 2 3 4
Kerugian penggunaan aerosol

 Butuh teknologi khusus dalam pembuatan


nyadisiplin ilmu lain
 Penggunaan propelan merusak lingkungan
 Harganya relatif mahal
Jenis atau system aerosol
1. System 2 fase (gas dan cair)

Terdiri atas larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap,
Sebagai Pelarut digunakan  etanol, propilenglikol, PEG untuk menambah kelarutan
zat aktif.
Fase gas dan fase cair atau fase gas dan fase padat untuk aerosol yang berbentuk
serbuk
Fase cair dapat terdiri dari komponen zat aktif / campuran zat aktif dan propelan cair /
komponen propelan yang dilarutkan di dalamnya. Yang termasuk system ini antara
lain yaitu :
a. aerosol ruang ( space sprays) : insektisida, deodorant
b. aerosol pelapis permukaan ( surface coating sprays ) : cat, hair sprays
aerosol system dua fase ini beroperasi pada tekanan 30 – 40 p.s.i.g ( pounds per
square in gauge ) pada suhu 21ºC.
2. System 3 fase (gas, cair, padat atau cair)

Terdiri dari suspense atau emulsi zat aktif, propelan cair


dan uap propelan. Suspense terdiri dari zat aktif yang
dapat di dispersikan dalam system propelan dengan zat
tambahan yang sesuai seperti zat pembasah atau
bahan pembawa padat seperti talk dan silica koloida.
Aerosol system 3 fase ini beroperasi pada tekanan 15
p.s.i.g ( pounds per square in gauge) pada suhu 21ºC.
Komponen aerosol
• Wadah
Berbagai bahan yang telah digunakan dalam pembuatan wadah aerosol,
termasuk (1) gelas, dilapisi atau tidak dilapisi plastik; (2) logam, termasuk
kaleng yang disepuh dengan baja, aluminium dan baja tidak berkarat (stainless
steel); dan (3) plastik. Pemilihan wadah untuk produk aerosol berdasarkan pada
kemampuan penyesuaiannya terhadap cara pembuatan, ketercampurannya
dengan komponen formula, kemampuannya untuk menahan tekanan yang
diharapkan produk, kepentingannya dalam model dan daya tarik estetik pada
bagian pembuatan pembiayaan.

• Propelan
Propelan berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan
bahan dari wadah dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah
bahan ke bentuk fisik yang diinginkan. Sebagai propelan digunakan gas yang
dicairkan atau gas yang dimampatkan misalnya hidrokarbon, khususnya
turunan fluoroklorometana, etana, butana dan pentana (gas yang dicairkan),
CO2, N2, dan Nitrosa (gas yang dimampatkan).Sistem propelan yang baik harus
mempunyai tekanan uap yang tepat sesuai dengan komponen aerosol lainnya.
• Konsentrasi zat aktif
Konsentrat zat aktif menggunakan pelarut pembantu untuk
memperbaiki kelarutan zat aktif/zat berkhasiat atau
formulasi dalam propelan, misalnya etanol, propilenglikol,
PEG.

• Katup
Fungsi katup terpasang adalah untuk memungkinkan
penglepasan isi wadah dari tabung dalam bentuk yang
diinginkan dengan kecepatan yang diinginkan dan dengan
adanya katup yang berukuran, dalam jumlah/dosis yang
tepat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan katup harus
disetujui oleh FDA. Di antara bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan berbagai katup ialah plastik, karet,
aluminium, dan baja tidak berkarat.
• Aktuator
Aktuator adalah kenop yang ditekan oleh pemakai untuk mengaktifkan katup terpasang untuk
pemancaran produk. Aktuator memungkinkan pembukaan dan penutupan katup dengan mudah.
Ini terjadi lewat lubang pada aktuator dimana produk dilepaskan.
• Tangkai
Tangkai membantu aktuator dan pengeluaran produk dalam bentuk yang tepat ke ruangan
aktuator.
• Pengikat
Pengikat ditempatkan dengan tepat (pas) terhadap tangkai, untuk mencegah kebocoran formula
bila katup pada posisi tertutup.
• Pegas
Pegas memegang pengikat pada tempatnya dan juga merupakan mekanisme yang menarik
kembali aktuator ketika tekanan dilepaskan, kemudian mengembalikan katup ke posisi semula
• Lengkungan bantalan
Lengkungan bantalan terikat pada tabung aerosol atau wadah, berperan dalam pemegangan
katup ditempatkannya. Karena bagian bawah lengkung bantalan ini terkena formula, maka ia
harus mendapat perhitungan atau pertimbangan yang sama dengan bagian dalam wadah, agar
kriteria ketercampuran dipenuhi. Bila diperlukan, harus dilapisi dengan bahan yagn inert (seperti
resin epoksi atau vinil) untuk mencegah interaksi yang tidak dikehendaki.
• Badan
Badan terletak langsung di bawah lengkung bantalan berperan dalam menghubungkan pipa
tercelup dengan tangkai dan aktuator. Bersama dengan tangkai, lubangnya membantu
menentukan kecepatan penglepasan bentuk produk yang dikeluarkan.
• Pipa tercelup
Pipa tercelup, memanjang dari badan menurun masuk ke dalam produk, berperan untuk
membawa formula dari wadah ke katup. Kekentalan produk dan kecepatan penglepasan yang
dituju ditentukan oleh besarnya pelebaran dimensi (ukuran) dalam pipa tercelup dan badan untuk
produk tertentu
SKETSA DARI KOMPONEN AEROSOL
Menurut FI 4 ada 2 cara pengisian :
• Proses pengisian dengan pendinginan

Konsentrat ( umumnya di dinginkan smpai suhu dibawah 0 ºC ) dan propelan dingin yang telah di
ukur, dimasukan dalam wadah terbuka ( biasanya wadah telah didinginkan ). Katup penyemprot
kemudian di pasang pada wadah hingga membentuk tutup kedap tekanan. Selama interval
antara penambahan propelan dan pemasangan katup terjadi penguapan propelan yang cukup
untuk mengeluarkan udara dari wadah.

• Proses pengisian dengan tekanan ( Panas )

Hilangkan udara dalam wadah dengan cara penghampaan atau dengan menambah sedikit
propelan, isikan konsentrat ke dalam wadah, tutup kedap wadah. Isikan propelan melalui lubang
katup dengan cara penekanan, atau propelan di biarkan mengalir dibawah tutup katup, kemudian
katup di tutup ( pengisian dilakukan di bawah tutup ).
Formulasi aerosol terdiri dari 2 komponen yang
esensial :
• Bahan obat yang terdiri dari zat aktif dan zat tambahan (pelarut, antioksidan, dan
surfaktan)
• Propelan (tunggal atau campuran)

Zat tambahan dan propelan tersebut sebelum di formulasikan harus diketahui betul-
betul sifat fisika dan kimianya dan efek yang ditimbulkan terhadap sediaan jadi.
Tergantung dari type aerosol yang di pakai, aerosol farmasi dapat dibuat sebagai embun
halus, pancaran basah, busa stabil.
Contoh formulasi
Cara penggunaan aerosol khususnya yang
digunakan peroral sesuai dengan PIO yang
dikeluarkan BPOM
1. Batuk dan  keluarkan dahak sebanyak mungkin.
2. Kocok aerosol sebelum digunakan.
3. Pegang aerosol sesuai petunjuk pada instruksi (biasanya dibalik).
4. Tangkupkan bibir pada mulut sediaan.
5. Condongkan kepala ke belakang sedikit.
6. Keluarkan nafas pelan-pelan, kosongkan udara sebanyak mungkin
dari paru-paru.
7. Tarik nafas dalam-dalam  dan semprotkan aerosol, jaga agar lidah
tetap dibawah.
8. Tahan nafas selama sepuluh sampai lima belas detik.
9. Keluarkan nafas melalui hidung.
10. Berkumur dengan air hangat.
Evaluasi Aerosol
 DERAJAT SEMPROT
Derajat semprot adalah angka yang menunjukkan jumlah bobot isi aerosol yang disemprotkan
dalam satu satuan waktu tertentu dinyatakan dalam gram tiap detik.
Caranya:
1. Pilih tidak kurang dari 4 wadah
2. Tekan actuator masing-masing wadah selama 2 sampai 3 detik
3. Timbang sesama masing-masing wadah, celupkan ke dalam penangas air pada suhu 250
C sampai tekanan tetap
4. Keluarkan wadah dari penangas air dan keringkan
5. Tekan actuator masing-masing wadah selama 5,0 detik, lalu timbang masing-masing
wadah
6. Masukkan kembali ke dalam penangas air bersuhu tetap dan ulangi percobaan tiga kali
untuk masing-masing wadah
Evaluasi Aerosol
 PENGUJIAN KEBOCORAN
Caranya:
• Pillih 12 wadah, catat tanggal dan waktu (pembulatan sampai ½ jam)
• Timbang wadah satu persatu (pembulatan sampai mg), catat bobot sebagai W1
• Biarkan wadah dalam posisi tegak selama tidak kurang dari 3 hari pada suhu kamar
• Timbang kembali wadah satu persatu, catat bobot sebagai W2
• Hitung waktu perobaan dan catatwaktu sebagai T (dalam jam)
• Hitung derajat kebocoran (Dkb) masing-masing wadah dalam tiap tahun dengan
rumus:

• Sediaan memenuhi syarat jika DKb rata-rata tiap tahun dari 12 wadah tidak lebih dari
3,5% dan jika tidak satupun bocor lebih dari 5% pertahun
• Jika satu wadah bocor lebih dari 5% pertahun, tetapkan DKb dengan menggunakan
24 wadah lainnya
• Sediaan memenuhi syarat jika dari 36 wadah, tidak lebih dari 2 wadah yang bocor
lebih dari 5% pertahun dan tidak satupun wadah lebih dari 7% pertahun, dari bobot
yang  tertera pada etiket.
Evaluasi Aerosol

 PENGUJIAN TEKANAN
Caranya:
1. Pilih tidak kurang dari 4 wadah
2. Lepaskan tutup, celupkan dalam penangas air pada suhu tetap 250 C
sampai tekanan tetap
3. Keluarkan wadah dari penangas, kocok baik-baik
4. Lepaskan akuator an keringkan
5. Ukur tekanan dengan memasang alat ukur tekanan pada tangkai katup
6. Baca tekanan dalam wadah pada alat pengukur tekanan.
Penandaan
Menurut FI edisi IV:
• Tanda Peringatan :Hindari penghirupan, jauhkan dari mata atau selaput lendir lain.
Pernyataan "Hindari Penghirupan” tidak diperlukan pada sediaan yang digunakan
untuk inhalasi. Pernyataan "atau selaput lendir lain" tidak diperlukan untuk sediaan
yang digunakan untuk selaput lendir.
• Tanda Peringatan : Isi bertekanan. Wadah jangan ditusuk atau dibakar. Hindari dari
panas atau simpan pada suhu di bawah 49o. Jauhkan dari jangkauan anak-anak

Jika aerosol dikemas dalam wadah aerosol yang mengandung propelan, yang
seluruhnya atau sebagian terdiri dari halokarbon atau hidrokarbon, maka
dicantumkan peringatan sebagai berikut :
• Tanda Peringatan : Tidak boleh langsung dihirup, penghirupan secara sengaja dapat
menyebabkan kematian atau ;
• Tanda Peringatan : Gunakan hanya sesuai petunjuk; penggunaan salah dengan
sengaja menghirup isi dapat berbahaya atau berakibat fatal
02

INHALASI
Definisi
• Inhalasi menurut Farmakope Indonesia Edisi
IV (FI IV) adalah sediaan obat atau larutan
atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan
obat yang diberikan melalui saluran nafas
hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal
atau sistemik

• Bentuk sediaan untuk saluran


pernafasan dibagi menjadi 3 tipe, Yaitu :
(MDI) Metered dose inhaler , Dry
powder inhaler dan Nebulizer
METERED DOSE INHALER (MDI)
MDI adalah alat terapi inhalasi dengan dosis
yang terukur yang disemprotkan dalam
bentuk gas ke dalam mulut dan dihirup.
MDIs adalah sistem yang paling umum
digunakan selama lebih dari 50 tahun.
Volume produk biasanya 25 – 100 µm, yang
dikemas dalam wadah kaleng kecil (canister).
Keuntungan

 Mudah dibawah (baik untuk penanganan


pada saat kondisi pernafasan akut misalnya
pada pasien atshma)
 Lebih murah
 Tersegel baik dan meminimalkan oksidasi
terhadap bahan terapeutik dan kontaminasi
mikroba.
 Efektif untuk penanganan gangguan
pernafasan.
Kerugian

• MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi


dan masalah yang sering timbul berkaitan dengan
stabilitas fisiknya.
• Seringnya obat menjadi kurang efektif.
• Efikasi klinik biasanya tergantung pada
kemampuan pasien menggunakan MDI dengan
baik dan benar.
Gambar MDI
Cara penggunaan Aerosol (MDI)

• Lepaskan penutup dari mouthpiece, kocok 3 – 4 kali


• Letakkan mouthpiece ke dalam mulut dan rapatkan bibir
• Mulailah bernafas dengan perlahan, tekan inhaler dan
tetap bernapas perlahan sampai satu tarikan penuh
• Keluarkan alat dari mulut, tahan napas selama 10 detik
sebelum membuang napas
• Bernapas seperti semula
DRY POWDER INHALERS (DPI)
Bentuk sediaan untuk saluran pernafasan
dimana serbuk yang mengandung bahan
terapeutik di hisap/hirup kedalam saluran
pernafasan. Aliran serbuk aktif saat dihirup
oleh pasien dan penggunaan propelan
tidak dibutuhkan. Alatnya ada beberapa
macam yaitu Turbohaler, Diskhaler dan
Accuhaler
Gambar Dry Powder Inhalers
UNTUK TURBOHALER, CARA
PENGGUNAAN SEBAGAI BERIKUT

 Buka tutupnya, pegang turbohaler dalam posisi berdiri


 Putar pegangan ke kanan hingga maksimum kemudian putar
balik sampai terdengar bunyi “klik”
 Masukkan alat ke dalam mulut, dan kunci diantara gigi , tutup
mulut rapat – rapat. Tarik napas dengan kuat dan dalam lewat
mulut
 Keluarkan alat dari mulut sebelum membuang napas
03

NEBULIZ
ER
 Nebulisasi meliputi
penggunaan energi
(gas atau ultrasonik
sistem) pada larutan
bahan terapeutik dan
menghasilkan
tetesan-tetesan
larutan, yang
kemudianakan
dihirup oleh pasien
Gambar Nebulizer
Nebula

Partikel-partikel kecil ikut bersama aliran

udara dan dihisap oleh pasien yang

menjalankan nebula dengan

memasukkan kedalam mulut,

menghirup sambil menekan bola karet.


Penyemprot
Larutan air/minyak dalam bentuk tetesan kasar/sebagai zat padat yang
terbagi-bagi halus.
Digunakan secara topical →faring / kulit untuk:
• mengobati sumbatan hidung dan peradangan (seny.AB)
• melawan keadaan terbakar matahari / panas (anestetik local,
antiseptik, pelindung kulit).
• spray kerongkongan (antiseptik, pengharum, pemberi rasa bau
nafas).
• pengobatan kaki krn kutu air, infeksi jamur
Ex. Lar.u/hidung Nafazolin HCl (semprot hidung Privina HCl)
Thanks!
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik and illustrations
by Stories.
DAFTAR PUSTAKA

ANSEL http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-
FARMAKOPE INDONESIA EDISI 3 penggunaan-obat-yang-benar/petunjuk-praktis-penggu
naan-obat
FARMAKOPE INDONESIA EDISI 4
https://www.academia.edu/9534832/MDI_and_DPI
https://alamipedia-com.cdn.ampproject.org/v/ala
mipedia.com/inhaler-dry-powder-spacer-nebulize
r-belajar-farmasi/amp/?usqp=mq331AQFKAGwA https://storiku-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/st
SA%3D&amp_js_v=0.1#aoh=15980830446117& oriku.wordpress.com/2010/04/19/inhaler/amp/?usqp=m
referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&a q331AQFKAGwASA%3D&amp_js_v=0.1#aoh=159808
mp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=http%3A 30446117&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.co
%2F%2Falamipedia.com%2Finhaler-dry-powder m&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A
-spacer-nebulizer-belajar-farmasi%2F %2F%2Fstoriku.wordpress.com%2F2010%2F04%2F19
%2Finhaler%2F

Anda mungkin juga menyukai