Anda di halaman 1dari 7

1

AEROSOL
Aerosol (Farmakope Indonesia ed. III)
sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan,
berisi propelan atau campuran propelan yang cukup untuk memancarkan isinya hingga habis,
dapat digunakan untuk obat luar atau untuk obat dalam dengan menggunakan propelan yang
cocok.
Jika digunakan sebagai obat dalam atau secara inhalasi, aerosol diperlengkapi dengan pengatur dosis
dan untuk pemakaian secara inhalasi, ukuran partikel tidak boleh lebih besar dari 10 µm. Aerosol
farmasi sama dengan bentuk-bentuk sediaan lain, memerlukan pertimbangan yang sama mengenai:
- Formulasi
- Kestabilan produk
- Efektivitas pengobatan
Akan tetapi aerosol berbeda dari kebanyakan bentuk-bentuk pemberian lain dalam hal:
- Ketergantungannya pada fungsi wadah
- Pada katup yang dipasang dan
- Komponen tambahan propelan (pendorong)

AEROSOL | Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.


2

Istilah kemasan yang bertekanan umumnya digunakan bila dihubungkan dengan wadah aerosol atau
produk lengkap. Tekanan dipakai pada system aerosol lewat penggunaan satu atau lebih bahan
pendorong berbentuk cair dan gas. Pada pengaktifan katup yang dipasang pada aerosol, bahan
pendorong menimbulkan desakan tekanan yang mendorong isi wadah keluar lewat lubang katup.
Bentuk fisik dimana isi dipancarkan tergantung pada formulasi produk dan jenis katup yang digunakan.
Produk aerosol dapat dirancang untuk mendorong keluar isinya dalam bentuk kabut halus, kasar,
semprotan basah atau kering, aliran yang terus menerus atau busa stabil atau busa yang cepat pecah.
Pemilihan bentuk fisik untuk diberikan sebagai aerosol tergantung pada tujuan penggunaan produk
tersebut. Misalnya, aerosol untuk terapi inhalasi pada pengobatan asma atau emfisema, partikel harus
dalam bentuk kabut cairan halus atau seperti partikel-partikel padat yang terbagi-bagi halus agar
produk menjadi efektif. Bila diinginkan di trachea, dan broncheolus primer atau sekunder untuk
mendapatkan efek setempat, maka dibutuhkan partikel yang besarnya 20 – 60 µm.
Jika ditujukan untuk ditempatkan pada kulit (semprotan pada kulit), ukuran partikel lebih kasar dapat
berbentuk bubuk, semprotan basah, aliran cairan (biasanya local anestetik) atau produk mirip salep.
Aerosol farmasi lain termasuk busa vagina dan rectal. Aerosol yang digunakan untuk menghasilkan
kabut yang beterbangan atau semprotan ruang contoh desinfektan ruang, ukuran partikel di bawah
50 µ supaya partikel-partikel tetap melayang untuk periode waktu yang panjang. Satu detik pancaran
aerosol jenis semprotan ruang akan menghasilkan 120 juta partikel dan akan tetap tersuspensi di
udara untuk 1 jam.

Keuntungan-keuntungan bentuk sediaan aerosol dari bentuk sediaan


lain:
1. Sebagian obat dapat diambil dari wadah tanpa membuat sisanya menjadi tercemar
(terkontaminasi)
2. Sediaan yang dikemas dalam wadah aerosol yang kedap udara dapat terlindung dari pengaruh
oksigen dan kelembapan udara dan cahaya. Bila dikemas dalam kondisi steril, maka sterilitas
dapat dipertahankan selama masa pemakaian obat.
3. Pengobatan topical dapat diberi secara merata tanpa menyentuh daerah yang diobati.
Penggunaan cara ini mengurangi iritasi pada kulit karena tidak bersentuhan dengan ujung-
ujung jari. Penguapan yang cepat dari propelan memberi efek pendinginan dan penyegaran.
4. Dengan formula yang tepat dan pengontrolan katup, bentuk fisik dan ukuran partikel obat
dapat diukur sehingga mempunyai andil untuk efektivitas obat. Contoh : kabut halus yang
terkendali pada aerosol inhalasi. Lewat penggunaan katup pengukur, dosis dapat diatur.

AEROSOL | Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.


3

5. Penggunaan aerosol merupakan proses yang bersih, tidak memerlukan pencucian oleh
pemakainya.

Kemasan/wadah Aerosol (lihat gambar halaman 475 Ansel)


Keefektifan aerosol farmasi tergantung pada pencapaian kombinasi yang tepat dari formula, wadah
dan pemasangan katup. Bahan-bahan pada formulasi harus tidak berinteraksi dengan wadah atau
katup supaya formula tetap stabil dan wadah/katup harus mampu menahan tekanan yang diinginkan
pada produk.

Wadah :
Bahan wadah untuk aerosol dapat terbuat dari kaca yang dilapisi atau tidak dilapisi oleh plastik, harus
tahan terhadap tekanan 25 psig dan tidak lebih dari 50% propelan digunakan wadah kaca
diperhitungkan cukup aman. Kebaikan wadah kaca yaitu tidak berkarat dan ketidakcampurannya
dengan bahan obat kecil dibandingkan dengan wadah logal; selain itu wadah dari kaca dapat dibuat
dalam bentuk yang menarik.
Wadah dari plastik tidak selalu berhasil baik sebagai pengemas aerosol karena sifatnya dapat
ditembus oleh uap dari dalam wadah, dan juga interaksi obat tertentu dengna plastik dapat saja terjadi
sehingga efektivitas obat menjadi menurun. Kebaikannya harganya relatif murah dan tidak mudah
pecah.
Wadah dari logam, terdiri dari baja tahan karat (stainless steel) dan baja berlapis timah putih (tin plate)
atau dari aluminium. Kelebihan wadah seperti ini yaitu tahan terhadap tekanan yang tinggi tetapi
harganya cukup mahal.

Katup :
Fungsi utama dari katup adalah mengatur pengaliran keluar zat berkhasiat dan propelan. Katup dibuat
dari karet, plastik, aluminium, atau baja tahan karat yang harus inert. Jika perlu katup diperlengkapi
dengan pengatur dosis yang dapat memberikan dosis tertentu secara teliti. Sifat disperse dari aerosol
dipengaruhi oleh ukuran, jumlah, dan letak lubang katup. Bentuk katup dibuat sedemikian rupa
sehingga diperoleh jarak semprot atau luas semprotan yang baik.
Katup aerosol terpasang biasanya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
1. Actuator (penggerak) – adala kenop yang ditekan oleh pemakai untuk mengaktifkan katup
terpasang untuk pemancaran produk. Actuator berhubungan dengan tangkai katup. Jika
actuator ditekan, katup akan terbuka dan zat berkhasiat akan menyemprot keluar. Pada

AEROSOL | Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.


4

umumnya actuator akan menentukan arah semprotan dan membantu menghasilkan tipe
produk semprot yang diinginkan misalnya semprotan halus, alirat zat padat, busa dsbnya. Sifat
semprotan dipengaruhi oleh ukuran lubang, sifat propelan dan formulasi.
2. Tangkai (stem) – membantu actuator dan pengeluaran produk
3. Pengikat (gasket) – ditempatkan tepat (pas) terhadap tangkai untuk mencegah kebocoran
formula bila katup pada posisi tertutup.
4. Pegas (spring) – memegang pengikat pada tempatnya dan merupakan mekanisme yang
menarik kembali actuator ketika tekanan dilepaskan, kemudian mengembalikan katup ke
posisi semula.
5. Lengkung bantalan (mounting cup) – terikat pada tabung aerosol (wadah).
6. Badan (housing/body) – terletak di bawah lengkung bantalan, berperan menghubungkan pipa
tercelup dengan tangkap dan actuator.
7. Pipa tercelup (dip tube) – memanjang dari badan masuk ke dalam produk, berperan
membawa formula dari wadah ke katup.
Actuator, tangkai, badan dan pipa tercelup umumnya terbuat dari plastik. Lengkung bantalan dan
pegas dari logam. Pengikat dari karet atau plastik.

AEROSOL | Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.


5

Komponen Aerosol
Formulasi aerosol terdiri dari 2 bagian komponen yaitu:
1. Cairan pekat obat
2. Propelan
Cairan pekat obat adalah bahan aktif aerosol
dicampur dengan bahan-bahan pembantu
yang diperlukan seperti anti oksidan,
surfaktan, pelarut dan lain-lain. Propelan
merupakan pendorong dari sediaan dalam
wadah aerosol dan dimaksudkan untuk
menghasilkan tekanan. Propelan dalam
kombinasi dengan komponen lain dapat
merubah bahan menjadi suatu bentuk fisik
lain yang dikehendaki. Propelan atau
pendorong dari gas cair seringkali berperan
ganda yaitu sebagai pendorong dan pelarut
atau pembawa cairan pekat obat.
Propelan dapat dibagi atas 2 macam yaitu :
1. Propelan dari gas yang diberi
tekanan seperti gas CO2, N2O, dan Nitrogen.
Propelan dari gas yang diberi tekanan
merupakan gas yang tidak dicairkan tetapi
diberi tekanan untuk dapat mendorong
bahan obat keluar dari wadah aerosol.
Apabila sediaan sudah sebagian dipancarkan
keluar, maka tekanan dalam wadah aerosol menjadi berkurang bahkan bisa habis sedangkan
obat masih ada dalam wadah. Untuk mencegah hal ini perlu diberikan tekanan yang elbih
besar 30% dari tekanan yang biasa diisikan ke dalam wadah aerosol. Salah satu contoh gas
yang diberi tekanan yaitu Nitrogen yang mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
a. Tidak terpengaruh oleh perubahan temperatur misal temperatur rendah yang
memberikan efek pendinginan

AEROSOL | Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.


6

b. Oksidasi dan hidrolisa terhadap propelan tidak akan terjadi sehingga mutu sediaan
dapat terjadi (dapat melindungi obat dari pengaruh oksidasi)
c. Nitrogen adalah gas yang inert, tidak berbau, tidak berasa, sehingga tidak
mempengaruhi bau dan rasa dari obat.
d. Harga relatif murah.
2. Propelan dari gas yang dicairkan yaitu hidrokarbon derivat chloro dan fluoro dari metana dan
etana
Propelan dari gas yang dicairkan dapat memberikan tekanan dalam wadah tetap konstan
selama masih ada sejumlah kecil cairan proplen dalam wadah. Propelan ini terbanyak
digunakan dalam sediaan aerosol tetapi sejak tahun 1978 dibatasi penggunaannya karena
dapat mengurangi ozon di atas atmosphere yang mengakibatkan terganggunya kesehatan
mahkluk hidup (manusia). Hanya untuk aerosol inhalasi yang dibebaskan dari peraturan
tentang larangan pemakaian propelan hidrokarbon yang terfluorinasi karena belum ada
didapatkan pengganti yang sesuai.
Hidrokarbon terfluorinasi biasa juga disebut CFC (Chloro Fluoro Carbon) berbentuk gas pada
temperatur kamar dan mencair pada pendinginan di bawah titik didihnya atau pada
penekanan gas pada temperatur ruang. Sebagai contoh, CFC12 atua Freon12, yaitu gas
dichlorofluorometan dengan titik didih -21.60F, bila didinginkan pada -220F akan mencair atau
bila ditekan dengan tekanan 70 psig temperature 700F, dia akan mencair.
Beberapa contoh propelan CFC serta sifat-sifat fisiknya seperti tekanan uap pada 700F, titik
didih, dapat dilihat pada tabel di bawah :

Sifat-sifat fisik beberapa proplen hidrokarbon terfluorinasi :


Nomor Tekanan Uap Titik Didih
Nama Kimia Rumus Kimia
Penandaan (psia) 700F (1 Atm) 0F
Trikloromonofluorometan CCI3F 11 13.4 74.7
Diklorodifluorometan CCI2F2 12 84.9 -21.6
Dikolorotetrafluoroetan CCIF2CCIF2 114 27.6 38.4
Kloropentafluoroetan CCIF2CF3 115 117.5 -37.7
Monoklorodifluoroetan CH3CCIF2 142b 43.8 15.1
Difluoroetan CH3CHF2 152a 76.4 -11.2
Oktafluorosiklobutan CF2CF2CF2CF2 C318 40.1 21.1
(Physical properties of some Fluorinated Hydrocarbon / CFC Propellants)

AEROSOL | Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.


7

Propelan 11 kurang sempurna karena titik didihnya tinggi dan tekanan uapnya rendah, oleh sebab itu
dia sering dikombinasi dengan propelan 12. Namun toksisitasnya rendah dan stabil pada aerosol
dengan pelarut yang bukan air. Dengan alkohol dapat menjadi aldehid yang memberi bau, jika tidak
sesuai dengan parfum. Propelan 2 mempunyai toksisitas yang rendah dan sangat stabil. Propelan 114
dapat dipakai untuk seluruh system aerosol baik yang mengandung air atau yang tidak mengandung
air. Yang paling banyak dipakai yaitu kombinasi propelan 12 dengan propelan 11 atau dengan propelan
114.
Bila suatu pendorong (propelan) gas cair atau campuran propelan bersama dengan cairan pekat obat
ditutup dalam wadah aerosol, maka dengan cepat akan terbentuk keseimbangan propelan yang
berbentuk cair dan gas di bagian atas ruang wadah, pada katup terpasang dan pada permukaan fase
cair yang merupakan campuran propelan yang dicairkan dengan cairan pekat obat. Bila katup
diaktifkan maka akan terjadi tekanan fase gas kepada cairan pekat obat dan akan mendorong naik ke
dalam pipa tercelup dan keluar dari wadah. Ketika cairan obat bertemu dengan udara, propelan segera
menguap karena adanya penurunan tekanan lalu meninggalkan cairan obat yang menyebar dalam
bentuk tetesan halus berupa cairan atau partikel kering tergantung dari formulasinya. Ketika fase cair
keluar dari wadah, keseimbangan antara propelan yang berada dalam bentuk cair dengan propelan
yang berada dalam bentuk gas kembali terbentuk. Dengan demikian maka selama obat dikeluarkan
dari wadah aerosol, tekanan di dalam wadah tetap konstan sehingga obat dapat terus-menerus
dikeluarkan dari wadah aerosol dengan kecepatan yang sama dengan tenaga pendorong yang sama.

AEROSOL | Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt.

Anda mungkin juga menyukai