1 Mahasiswa Program Studi Bioteknologi dan Neurosains, Fakultas Ilmu Hayati, Universitas Surya
2 Dosen Pengampu Praktikum Teknik Analisa DNA, Universitas Surya
Abstrak
Hasil
Figur 1. Pohon filogenetik yang menunjukkan kekerabatan sampel bakteri dengan bakteri lainnya
berdasarkan analisis filogenetik molekuler menggunakan metode Maximum Likelihood.
telah diedit sebelumnya dibuka dengan aplikasi Dharmayanti, N.L.P. Indi. 2011. Filogenetika
MEGA. Data tersebut dianalisis filogenetiknya Molekuler: Metode Taksonomi Organisme
dengan mengklik tab Data kemudian Berdasarkan Sejarah Evolusi. Wartazoa 21
Phylogenetic Analysis. Pembuatan pohon (1): 1-10.
dilakukan pada jendela utama dengan mengklik Dowell, Karen. 2008. Molecular Phylogenetics: An
simbol Phylogeny kemudian memilih Introduction to Computational Methods and
Construct/Test Maximum Likelihood Tree. Tools for Analyzing Evolutionary
Maximum Likelihood merupakan metode Relationships. Orono: University of Maine.
statistik berbasis karakter yang membandingkan EMBL-EBI. 2016. Multiple Sequence Alignment.
seluruh sekuens dalam penyejajaran untuk [online]. Tersedia:
memperhitungkan nilai kemungkinan pada setiap http://www.ebi.ac.uk/Tools/msa/. Diakses
pohon (Yang dan Rannala, 2012). Metode ini 7 Desember 2016.
mempertimbangkan semua kemungkinan jumlah Emerson, David, Liane Agulto, Henry Liu, dan
perubahan/mutasi pada sekuens untuk setiap Liping Liu. 2008. Identifying and
pohon, oleh sebab itu cocok dalam Characterizing Bacteria in an Era of
mengkonstruksi filogeni dengan sekuens Genomics and Proteomics. BioScience
berjumlah kecil. Digunakan tes filogeni berupa 58 (10): 925-936.
metode bootstrap yang melakukan resampling GBIF Secretariat. 2016. GBIF Backbone
berulang kali untuk melihat tingkat validitas Taxonomy. [online].
susunan pohon, dengan jumlah replikasi Tersedia: http://www.gbif.org/species/560
sebanyak 500x agar mempersingkat waktu 7. Diakses 8 Desember 2016.
konstruksi (Dharmayanti, 2011). Informer Technologies, Inc., 2016. BioEdit 7.2:
Pohon filogenetik yang diperoleh Publishers Description. [online]. Tersedia:
menunjukkan dekatnya kekerabatan antar http://bioedit.software.informer.com/7.2/.
bakteri Pseudomonas. Azotobacter tropicalis Diakses 7 Desember 2016.
memiliki kekerabatan terjauh karena merupakan Kumar, S., M. Nei, J. Dudley, dan K. Tamura. 2008.
outgroup dalam filogeni. Terlihat pola yang MEGA: A Biologist-Centric Software for
sangat jelas di mana sampel bakteri Kelompok 1 Evolutionary Analysis of DNA and Protein
Pagi Biobrain14 membentuk grup monofiletik Sequences. Briefings in Bioinformatics 9
dengan Pseudomonas putida strain HR5,1. Nilai (4):299-306.
bootstrap menunjukkan angka sebesar 98%, Liu, Dongyu (ed.). 2011. Molecular Detection of
mengindikasikan reliabilitas kekerabatan yang Human Bacterial Pathogens. CRC Press.
sangat dekat antar kedua bakteri tersebut yang National Centre for Biotechnology Information
berasal dari nenek moyang yang sama. (NCBI). 2016. Basic Local Alignment Search
Tool. [online]. Tersedia:
Kesimpulan https://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi.
Berdasarkan hasil analisis filogenetik Diakses 7 Desember 2016.
molekuler menggunakan data sekuens Tamura, Koichiro, Daniel Peterson, Nicholas
nukleotida, sampel bakteri Kelompok 1 Pagi Peterson, Glen Stecher, Masatoshi Nei, dan
Biobrain14 memiliki hubungan kekerabatan Sudhir Kumar. 2011. MEGA: Molecular
terdekat terhadap Pseudomonas putida strain Evolutionary Genetics Analysis. [online].
HR5,1 dengan tingkat reliabilitas yang sangat Tersedia:
tinggi (nilai bootstrap: 98%). http://www.megasoftware.net/manual.pdf.
Diakses 6 Desember 2016.
Referensi
Yang, Ziheng dan Bruce Rannala. 2012.
Baum, David. 2008. Reading a Phylogenetic
Molecular Phylogenetics: Principles and
Tree: The Meaning of Monophyletic
Practice. Nature Reviews Genetics 13: 303-
Groups. Nature Education 1 (1): 190.
314.
Laporan Ujian Tengah Semester Praktikum Teknik Analisa DNA Desember 2016
Lampiran
Figur 1. Hasil penyejajaran (multiple sequence alignment) keseluruhan sekuens nukleotida bakteri
yang digunakan.