Anda di halaman 1dari 5

Laporan Ujian Tengah Semester Praktikum Teknik Analisa DNA Desember 2016

Analisis Hubungan Kekerabatan Sampel Bakteri Berdasarkan Informasi


Sekuens Nukleotida dengan Pendekatan Filogenetik Molekuler
Dicky Kurniawan1, Maroloan Aruan2

1 Mahasiswa Program Studi Bioteknologi dan Neurosains, Fakultas Ilmu Hayati, Universitas Surya
2 Dosen Pengampu Praktikum Teknik Analisa DNA, Universitas Surya

Abstrak

Filogeni sangat fundamental dalam menunjukkan hubungan kekerabatan dan menggambarkan


garis evolusi antar organisme. Filogeni merupakan hasil analisis dari filogenetik, dalam hal ini
filogenetik molekuler yang menganalisis sekuens molekuler biologis dengan metode statistika.
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kekerabatan sampel bakteri yang belum
teridentifikasi, berdasarkan informasi sekuens genetiknya dengan pendekatan filogenetik
molekuler. Untuk mencapai hal itu, dilakukan proses penyejajaran lokal sekuens sampel terhadap
sekuens database menggunakan BLAST untuk mendapatkan sekuens referensi, penyejajaran
sekuens sampel dan referensi diikuti pengeditan hasil penyejajarannya dengan BioEdit, dan
konstruksi filogeni dengan metode statistik Maximum Likelihood menggunakan MEGA. Hasil yang
didapatkan menunjukkan sampel bakteri memiliki hubungan kekerabatan terdekat dengan
Pseudomonas putida strain HR5,1 dengan tingkat kepercayaan tinggi (nilai bootstrap: 98%).

Latar Belakang berupa pohon yang menunjukkan garis evolusi


dari spesies, organisme, atau gen berbeda dari
Filogenetik molekuler merupakan cabang
suatu nenek moyang bersama. Filogeni sangat
ilmu yang sedang sangat berkembang, digunakan
bermanfaat dalam mengetahui diversitas
pada hampir seluruh cabang ilmu biologi (Yang
biologis, menyusun klasifikasi, dan menjelaskan
dan Rannala, 2012). Filogenetik molekuler
fenomena yang terjadi selama proses evolusi
merupakan teknik yang mengkombinasikan
(Baum, 2008). Hubungan kekerabatan antar
metode molekuler dan statistik dalam
spesies atau gen dapat dijelaskan dengan filogeni
menentukan hubungan kekerabatan secara
yang merupakan hasil analisis filogenetik
evolusi antar organisme atau gen menggunakan
molekuler (Yang dan Rannala, 2012). Oleh karena
struktur dan fungsi molekul beserta informasi
itu, filogenetik molekuler digunakan sebagai
perubahannya terhadap waktu. Kemajuan
pendekatan untuk membandingkan susunan gen
teknologi dan algoritma-algoritma statistik yang
atau genom antar organisme, dalam percobaan
telah diciptakan membuat proses sekuensing
ini adalah bakteri yang belum teridentifikasi.
genom menjadi lebih cepat, murah, dan efektif.
Informasi yang tersedia merupakan sekuens
Dengan banyaknya data genom yang
nukleotida gen hasil sekuensing DNA dari suatu
dipublikasikan, hal ini membuat filogenetik
sampel bakteri.
molekuler terus berkembang dan memberikan
banyak aplikasi. Tujuan utama analisis filogenetik Pada percobaan ini, hubungan
molekuler adalah menganalisis adanya proses kekerabatan yang ditentukan merupakan bakteri
evolusi dan menyajikannya dalam bentuk pohon yang belum diketahui jenisnya, terhadap spesies
filogenetik yang secara grafis menunjukkan atau strain bakteri lainnya. Tujuan dari penulisan
kekerabatan antar spesies atau gen terhadap artikel ini adalah menganalisis hubungan
waktu (Dowell, 2008). kekerabatan sampel bakteri yang belum
teridentifikasi berdasarkan sekuens genetiknya,
Pohon filogenetik dikenal pula dengan
dengan menggunakan pendekatan filogenetik
istilah filogeni. Filogeni merupakan diagram
Laporan Ujian Tengah Semester Praktikum Teknik Analisa DNA Desember 2016

molekuler. Dengan demikian, identitas sampel Metodologi


bakteri tersebut dapat diketahui melalui
1. Pencarian Sekuens Referensi dengan BLAST
hubungan kekerabatannya. Identifikasi beserta
karakterisasi dan klasifikasi bakteri sangat Sampel yang digunakan adalah sekuens
fundamental terhadap banyak bidang, seperti genetik bakteri yang belum terindentifikasi,
kesehatan publik, diagnosis klinis, monitoring dengan nama Bakteri Kelompok 1 Pagi
lingkungan, keamanan pangan, identifikasi agen Biobrain14. Aplikasi BLAST nukelotida
biologis yang membahayakan, dan berbagai (nucleotide BLAST) dibuka melalui situs NCBI
pemanfaatan lainnya dalam bidang bioteknologi (https://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi).
(Emerson et al., 2008). Sekuens bakteri dimasukkan pada kolom fasta
dan dijalankan proses BLAST. Kemudian dipilih 10
Dalam mengidentifikasi dan mencari sekuens spesies atau strain bakteri pembanding
hubungan kekerabatan bakteri, dilakukan proses berbeda dengan persentase identity tertinggi dan
penyejajaran sekuens antar bakteri yang jenis gen yang sama dari hasil BLAST. Mengunduh
digunakan. Proses tersebut dikenal dengan keseluruhan sekuens dalam format fasta (aligned
multiple sequence alignment, yaitu penyejajaran sequences), diikuti pemilihan 1 sekuens
3 atau lebih sekuens biologis dengan panjang outgroup. Keseluruhan sekuens (1 sampel, 10
yang sama. Sekuens dapat berupa protein atau pembanding, 1 outgroup) dimasukkan dalam 1
asam nukleat (EMBL-EBI, 2016). Data sekuens notepad dan disimpan dalam bentuk fasta (.fas).
yang terkumpul diuji kesamaannya untuk melihat
kedekatannya satu sama lain. Hasil penyejajaran 2. Penyejajaran (Multiple Sequence Alignment)
sekuens menggunakan algoritma komputasional dan Pengeditan Sekuens dengan BioEdit.
dapat digunakan sebagai data untuk membentuk
Aplikasi yang digunakan berupa BioEdit
pohon filogenetik (Emerson et al., 2008).
7.2. Dokumen dalam bentuk fasta yang telah
Untuk mencapai seluruh rangkaian proses dibuat sebelumnya dibuka dengan aplikasi
yang dijabarkan, digunakan aplikasi-aplikasi BioEdit dan proses penyejajaran sekuens
berupa BLAST (Basic Local Alignment Search dijalankan (Accesorry Application > ClustalW
Tool), BioEdit, dan MEGA (Molecular Evolutionary Multiple alignment). Hasil penyejajaran sekuens
Genetics Analysis). BLAST merupakan program dipotong bagian depan dan belakang (blok dan
online yang menemukan daerah lokal yang sama klik backspace) dengan mengubah mode menjadi
antara sekuens biologis (dalam hal ini nukleotida) edit. Dokumen berisi hasil penyejajaran sekuens
dengan sekuens database untuk mengidentifikasi yang telah diedit, disimpan dalam bentuk fasta.
kelompok gen tertentu dan menunjukkan
3. Pembuatan Pohon Filogenetik dengan MEGA.
kekerabatan evolusi antar sekuens setelah
memperhitungkan signifikansi statistik (NCBI, Aplikasi yang digunakan berupa MEGA6.
2016). BioEdit merupakan aplikasi yang secara Dokumen yang telah diedit sebelumnya dibuka
mudah dapat digunakan untuk menganalisis dan dengan aplikasi MEGA (Align > Edit/Build
memanipulasi atau mengedit sekuens biologis Alignment > Retrieve sequences from a File) dan
yang disejajarkan (Informer Technologies, Inc., konfirmasi pembuatan pohon filogenetik
2016). Aplikasi terakhir, yaitu MEGA merupakan dilakukan (Data > Phylogenetic Analysis).
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk Konstruksi pohon filogenetik dilakukan dengan
menganalisis sekuens biologis secara komparatif, metode statistik Maximum Likelihood (Phylogeny
menjalankan proses penyejajaran, mengestimasi > Construct/Test Maximum Likelihood Tree).
laju dan pola evolusi molekuler, menguji Digunakan tes filogeni berupa metode bootstrap
hipotesis evolusioner, dan membuat pohon (jumlah replikasi sebanyak 500x) dan model
filogenetik (Kumar et al., 2008). substitusi Tamura-Nei. Pohon filogenetik
dievaluasi dan disimpan dalam format gambar.
Laporan Ujian Tengah Semester Praktikum Teknik Analisa DNA Desember 2016

Hasil

Figur 1. Pohon filogenetik yang menunjukkan kekerabatan sampel bakteri dengan bakteri lainnya
berdasarkan analisis filogenetik molekuler menggunakan metode Maximum Likelihood.

Pembahasan lainnya adalah Azotobacter (GBIF Secretariat,


Proses awal yang dilakukan adalah 2016). Sekuens gen 16S rRNA Azotobacter
memasukkan sekuens genetik bakteri Kelompok tropicalis strain KBS digunakan sebagai outgroup.
1 Pagi Biobrain14 ke kolom program BLAST Kesebelah sekuens diunduh dan dimasukkan
Nukleotida. BLAST Nukleotida digunakan untuk dalam 1 dokumen notepad yang sama dengan
melakukan penyejajaran lokal sekuens sekuens sampel. Dokumen disimpan dalam
nukleotida sampel terhadap database di NCBI format fasta agar dapat dibaca melalui BioEdit.
untuk mendapatkan sekuens referensi yang Proses selanjutnya adalah penyejajaran
dapat digunakan, berdasarkan similaritas antar keduabelas sekuens. Dokumen fasta sebelumnya
sekuens (NCBI, 2016). Proses tersebut dibuka pada BioEdit. Proses penyejajaran
memberikan hasil berupa banyak jenis sekuens dilakukan dengan mengklik Accesorry Application
gen atau genom bakteri dengan genus kemudian ClustalW Multiple alignment. ClustalW
Pseudomonas. Dengan demikian, diperoleh merupakan sistem yang digunakan secara luas
informasi awal bahwa sampel dalam percobaan dalam meyejajarkan sekuens nukleotida dengan
merupakan bakteri bergenus Pseudomonas. metode progresif. Sekuens homolog dengan nilai
Teknik dalam mengidentifikasi bakteri terbaik disejajarkan terlebih dahulu, diikuti
berbasis sekuens, umumnya menggunakan sekuens yang berjarak kemiripan lebih jauh
informasi berupa gen pengkode spesifik hingga penyejajaran global diperoleh (Tamura et
(Emerson et al., 2008). Untuk itu, dipilih 10 al., 2011). Hasilnya menunjukkan tidak terlalu
sekuens gen pengkode 16S rRNA bakteri berbeda banyak perbedaan antara 10 sekuens bakteri
dengan nilai identitas tertinggi, yaitu 99% (9 Pseudomonas dan sampel. Perbedaan lebih
bakteri) dan 100% (1 bakteri). Dalam analisis mencolok terlihat pada sekuens Azotobacter
filogenetik bakteri, gen 16S rRNA paling sering tropicalis. Sekuens yang telah disejajarkan,
digunakan karena secara universal ditemukan dipotong bagian depan dan belakang agar
pada setiap bakteri, fungsi biologisnya yang memiliki panjang yang sama untuk kemudian
diketahui, dan memiliki laju evolusi lambat (Liu, dapat dikonstruksi filogeninya, setelah
2011). Satu buah outgroup digunakan sebagai mengubah mode menjadi edit. Hasil akhir
pembanding, dengan ketentuan berbeda genus pengeditan sekuens disimpan untuk proses
dalam 1 famili. Famili dari Pseudomonas adalah selanjutnya.
pseudomonadaceae, dengan salah satu genus Proses terakhir yang dilakukan adalah
konstruksi pohon filogenetik. Dokumen yang
Laporan Ujian Tengah Semester Praktikum Teknik Analisa DNA Desember 2016

telah diedit sebelumnya dibuka dengan aplikasi Dharmayanti, N.L.P. Indi. 2011. Filogenetika
MEGA. Data tersebut dianalisis filogenetiknya Molekuler: Metode Taksonomi Organisme
dengan mengklik tab Data kemudian Berdasarkan Sejarah Evolusi. Wartazoa 21
Phylogenetic Analysis. Pembuatan pohon (1): 1-10.
dilakukan pada jendela utama dengan mengklik Dowell, Karen. 2008. Molecular Phylogenetics: An
simbol Phylogeny kemudian memilih Introduction to Computational Methods and
Construct/Test Maximum Likelihood Tree. Tools for Analyzing Evolutionary
Maximum Likelihood merupakan metode Relationships. Orono: University of Maine.
statistik berbasis karakter yang membandingkan EMBL-EBI. 2016. Multiple Sequence Alignment.
seluruh sekuens dalam penyejajaran untuk [online]. Tersedia:
memperhitungkan nilai kemungkinan pada setiap http://www.ebi.ac.uk/Tools/msa/. Diakses
pohon (Yang dan Rannala, 2012). Metode ini 7 Desember 2016.
mempertimbangkan semua kemungkinan jumlah Emerson, David, Liane Agulto, Henry Liu, dan
perubahan/mutasi pada sekuens untuk setiap Liping Liu. 2008. Identifying and
pohon, oleh sebab itu cocok dalam Characterizing Bacteria in an Era of
mengkonstruksi filogeni dengan sekuens Genomics and Proteomics. BioScience
berjumlah kecil. Digunakan tes filogeni berupa 58 (10): 925-936.
metode bootstrap yang melakukan resampling GBIF Secretariat. 2016. GBIF Backbone
berulang kali untuk melihat tingkat validitas Taxonomy. [online].
susunan pohon, dengan jumlah replikasi Tersedia: http://www.gbif.org/species/560
sebanyak 500x agar mempersingkat waktu 7. Diakses 8 Desember 2016.
konstruksi (Dharmayanti, 2011). Informer Technologies, Inc., 2016. BioEdit 7.2:
Pohon filogenetik yang diperoleh Publishers Description. [online]. Tersedia:
menunjukkan dekatnya kekerabatan antar http://bioedit.software.informer.com/7.2/.
bakteri Pseudomonas. Azotobacter tropicalis Diakses 7 Desember 2016.
memiliki kekerabatan terjauh karena merupakan Kumar, S., M. Nei, J. Dudley, dan K. Tamura. 2008.
outgroup dalam filogeni. Terlihat pola yang MEGA: A Biologist-Centric Software for
sangat jelas di mana sampel bakteri Kelompok 1 Evolutionary Analysis of DNA and Protein
Pagi Biobrain14 membentuk grup monofiletik Sequences. Briefings in Bioinformatics 9
dengan Pseudomonas putida strain HR5,1. Nilai (4):299-306.
bootstrap menunjukkan angka sebesar 98%, Liu, Dongyu (ed.). 2011. Molecular Detection of
mengindikasikan reliabilitas kekerabatan yang Human Bacterial Pathogens. CRC Press.
sangat dekat antar kedua bakteri tersebut yang National Centre for Biotechnology Information
berasal dari nenek moyang yang sama. (NCBI). 2016. Basic Local Alignment Search
Tool. [online]. Tersedia:
Kesimpulan https://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi.
Berdasarkan hasil analisis filogenetik Diakses 7 Desember 2016.
molekuler menggunakan data sekuens Tamura, Koichiro, Daniel Peterson, Nicholas
nukleotida, sampel bakteri Kelompok 1 Pagi Peterson, Glen Stecher, Masatoshi Nei, dan
Biobrain14 memiliki hubungan kekerabatan Sudhir Kumar. 2011. MEGA: Molecular
terdekat terhadap Pseudomonas putida strain Evolutionary Genetics Analysis. [online].
HR5,1 dengan tingkat reliabilitas yang sangat Tersedia:
tinggi (nilai bootstrap: 98%). http://www.megasoftware.net/manual.pdf.
Diakses 6 Desember 2016.
Referensi
Yang, Ziheng dan Bruce Rannala. 2012.
Baum, David. 2008. Reading a Phylogenetic
Molecular Phylogenetics: Principles and
Tree: The Meaning of Monophyletic
Practice. Nature Reviews Genetics 13: 303-
Groups. Nature Education 1 (1): 190.
314.
Laporan Ujian Tengah Semester Praktikum Teknik Analisa DNA Desember 2016

Lampiran

Figur 1. Hasil penyejajaran (multiple sequence alignment) keseluruhan sekuens nukleotida bakteri
yang digunakan.

Figur 2. Pohon konsensus yang terbentuk dengan analisis filogenetik molekuler.

Anda mungkin juga menyukai