Hidroponik merupakan solusi bagi anda yang ingin menanam di lahan sempit dengan hasil maksimal dan
perawatan yang mudah. Konsep berkebun tanpa tanah atau hidroponik telah ada sejak ribuan tahun lalu
dibuktikan dengan adanya Taman gantung di Babilonia dan Taman Terapung di China. Hidroponik mulai
dikembangkan tahun 1950 dan telah diaplikasikan di negara-negara maju, seperti Australia, Israel, Belanda, dan
Jerman untuk produksi tanaman pangan dan herb.
Hidroponik memiliki beberapa kelebihan dibanding berkebun dengan tanah. Tanaman hidroponik dapat tumbuh
30-50 persen lebih cepat dari pada tanaman tanah, hal ini disebabkan karena kandungan Oksigen ekstra di
media pertumbuhan membantu merangsang pertumbuhan akar serta membantu Tanaman untuk menyerap
nutrisi lebih cepat. Nutrisi yang mudah diserap dikirim langsung ke sistem akar sehingga energi untuk
menemukan dan memecah makanan dapat fokus digunakan untuk tumbuh lebih cepat dan menghasilkan buah
lebih banyak.
Selain itu, dengan menanam menggunakan metode hidroponik anda akan efisien dalam mengeluarkan biaya
perawatan karena metode ini bebas dari serangga hama, jamur, dan penyakit. Hidroponik juga memiliki
kelebihan dalam menghemat air hingga 95%,dengan menerapkan hidroponik maka akan lebih sedikit pestisida
yang akan digunakan pada tanaman.
Sistem hidroponik terdiri dari dua macam sistem yaitu sistem aktif dan pasif. Sistem hidroponik aktif dicirikan
dengan perpindahan larutan nutrisi, sistem hidroponik pasif bergantung pada daya serap kapilaritas medium
atau sumbu kemudian disebarkan ke akar. Sistem pasif dinillai tidak cukup memasok oksigen ke sistem akar
karena tidak adanya aerasi pada akar.
Salah satu metode yang dianjurkan untuk menanam selada hidroponik adalah sistem NFT. Sistem ini sering
digunakan karena tidak membutuhkan banyak perawatan maupun penyiraman memiliki kapasitas produksi
paling banyak dengan nilai investasi yang terjangkau. Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara menanam
selada dengan sistem hidroponik NFT.
Untuk mendapatkan benih selada, Anda bisa membeli di toko pertanian terdekat atau online shop pilihan
anda.
Dengan bibit yang berkualitas harapan untuk mendapatkan produksi selada yang sehat dan berkualitas
semakin tinggi.
Ada beragam jenis selada seperti tom thumb, lettuce bibb, dan romaine dengan beragam karakter yang
dapat anda sesuaikan dengan keinginan anda.
Selain itu anda juga dapat menumbuhkan cara menanam dan cara menanam selada di rumah dengan
menggunakan cara menanam selada hidroponik metode NFT.
2. Persiapan Media Tanam
Jika bibit selada sudah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah persiapan media tanam. Berikut ini
adalah syarat tumbuh dari selada yang perlu dipersiapkan untuk menanam selada agar dapat tumbuh
optimal :
Setelah memenuhi segala syarat tumbuh yang diperlukan tanaman, hal selanjutnya yang harus anda
lakukan adalah menentukan media tanam yang sesuai dengan kebutuhan anda, berikut ini referensi
untuk memilih media tanam yang sesuai dengan kebutuhan anda:
Rockwool merupakan salah satu pilihan media pertumbuhan yang paling digandrungi saat ini.
Rockwool dihasilkan dari batu vulkanik dan batu kapur yang dilelehkan pada suhu lebih dari 2500
derajat fahrenheit kemudian dituangkan ke atas silinder pemintal, seperti membuat permen kapas,
kemudian ditekan menjadi kubus yang sama besar. Rockwool memiliki 1kemampuan untuk
menyimpan air 10-14 kali lebih banyak daripada tanah dan dapat mempertahankan 20 persen udara
untuk tempat bernapasnya akar, sehingga dapat digunakan di hampir semua sistem hidroponik. Hal
yang perlu diperhatikan adalah Rockwool memiliki pH 7,8 sehingga dapat menaikkan pH larutan
nutrisi.
Media pertumbuhan lain yang umum digunakan adalah perlite, vermiculite dan pasir.
Ketiga media ini stabil dan jarang mempengaruhi pH larutan nutrisi. Akan tetapi cenderung menahan
terlalu banyak kelembaban dan harus digunakan dengan tanaman yang toleran terhadap kondisi ini.
Perlite, vermikulit dan pasir merupakan pilihan yang sangat murah, dan bekerja dengan baik dalam
sistem sumbu, meski bukan medium pertumbuhan yang paling efektif. Jadi, ada beberapa cara
menanam hidroponik tanaman lada. Kali ini, kami hanya akan membahas cara menanam selada
hidroponik NFT.
3. Siapkan wadah yang akan digunakan sebagai waduk nutrisi.
Gunakan wadah penyimpanan besar atau tangki untuk digunakan sebagai reservoir nutrisi untuk
selada Anda. Pilih wadah dengan luas permukaan yang besar, tapi pastikan juga paling tidak 20 cm
dalamnya agar akar tanaman bisa tumbuh ke bawah tanpa masalah. Jangan gunakan wadah logam
sebagai reservoir nutrisi Anda. Logam bisa menimbulkan korosi atau oksidasi, sehingga melepaskan
bahan kimia yang bisa mengganggu pasokan nutrisi ke tanaman Anda.
Siapkan pompa akuarium untuk memberikan aerasi yang diperlukan.Anda harus memiliki pompa
udara yang menciptakan gelembung udara sehingga air di waduk Anda dapat memberikan oksigen
pada akar tanaman sehingga tanaman dapat bernapas
Sediakan waduk dengan campuran nutrisi hidroponik dan air. Anda bisa membeli kombinasi nutrisi
di toko berkebun yang khusus untuk menanam tanaman hidroponik. Selada biasanya membutuhkan
kadar potassium, kalsium, dan magnesium yang tinggi.Ikuti petunjuk nutrisi untuk mencampur
nutrisi dengan air dan masukkan campuran ke dalam wadah Anda. Nutrisi ini bisa dibeli di toko
pertanian (AB-mix). Sebagian besar nutrisi sangat terkonsentrasi, dapat digunakan dengan
mencampur 2 sampai 4 sendok teh per galon air.
Seperti halnya budidaya pada tanah, sistem hidroponik dapat dilakukan dengan menggunakan nutrisi
organik atau kimia. Sistem hidroponik organik jauh lebih banyak pekerjaan yang harus dipelihara.
Senyawa organik memiliki kecenderungan untuk mengunci dan menyebabkan penyumbatan pada
pompa.
4. Pembibitan
Buat pembibitan agar bibit Anda bisa berkecambah.Sebelum menggunakan sistem hidroponik Anda,
Anda harus menggunakan media tanam rockwool atau cocopeat, untuk menciptakan lingkungan
awal yang stabil bagi tanaman Anda. Isi media tanam Anda dengan media pilihan Anda dengan biji
hidroponik di tempat penyemaian atau baki.
Benih selada biasanya tumbuh atau mulai berkecambah setelah berumur 3 sampai 4 hari. Tetaplah
siram benih yang disemai dengan teratur. Biarkan bibit tumbuh di persemaian hingga berumur 17
hari. Pada usia ini bibit biasanya sudah memiliki daun sebanyak 4 sampai 5 helai. Hal itu
menandakan bahwa bibit sudah siap untuk dipindahkan ke media atau lahan yang lebih permanen.
Awasi bibit Anda.Untuk mendapatkan selada yang sehat, airkan bibit Anda setiap hari dan simpan di
tempat yang terang dan sejuk dengan suhu antara 18-27 ° Celsius.Tunggu hingga setinggi 5 cm dan
memiliki sekitar 4 daun.
Transplantasi bibit Anda ke reservoir.Pindahkan dengan hati-hati benih selada pada net
pot.Sejajarkan masing-masing net pot dengan lubang yang Anda buat lalu letakkan di reservoir
Anda. Jagalah siklus hidup pompa dan perawatan listrik untuk menghindari kegagalan sistem,
dimana akar bisa mengering dengan cepat saat aliran berhenti.
Jaga suhu antara 13-24 ° Celsius.Selada adalah tanaman yang tumbuh lebih baik di lingkungan yang
lebih dingin.Untuk hasil terbaik, jaga suhu sekitar 13 ° Celcius pada malam hari dan sekitar 24 °
Celsius di siang hari.Jika selada berada pada suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan cepat
berbunga, yang menyebabkan rasa pahit di daun selada.
Jaga pH tetap antara 5,5 dan 6,5. Tingkat pH tanaman mengacu pada seberapa asam atau
mendasarnya, dan menentukan apakah nutrisi tersebut benar dapat menyerap nutrisi yang ada atau
tidak. Dapat menggunakan tes strip kertas yang murah dan pastikan warnanya sedikit asam hampir
netral untuk produksi terbaik.
Setelah mengetahui cara menanam selada hidroponik, inilah tips agar selada tumbuh segar:
1. Pastikan sirkulasi udara yang tepat untuk mencegah bakteri dan jamur
Kebun hidroponik harus berventilasi baik untuk membantu tanaman Anda mendapatkan CO2 yang
mereka butuhkan dan mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Biarkan pintu atau jendela terbuka di
dekat tanaman, atau pertimbangkan untuk memasang ventilasi dengan kipas angin jika Anda
menumbuhkan selada di ruang tertutup.
Tempatkan kebun hidroponik Anda di bawah kipas angin di langit-langit, atau pasang kipas lantai yang
berosilasi di dekatnya dan taruh di tempat yang rendah.
2. Hindari sinar matahari langsung untuk mencegah pertumbuhan alga dan lumut
Alga dan lumut cenderung berkembang dalam kondisi lembab dari kebun hidroponik. Namun, tidak bisa
tumbuh tanpa sinar matahari langsung. Jika selada Anda terkena sinar matahari langsung di siang hari,
beri warna hijau di atas tanaman untuk mematikan bibit alga.
3. Sterilkan peralatan Anda untuk mencegah penyakit yang terkandung dalam air
Jika Anda mengalami masalah dengan penyakit yang ditularkan melalui air, bersihkan peralatan Anda
dengan larutan pemutih 2% atau pembersih komersial lainnya. Sterilkan semua pot, waduk, reservoir,
dan peralatan lain yang mengandung atau memasok air yang akan bersentuhan dengan tanaman. Ganti
media tanam yang terkontaminasi.
Cara Menanam Selada Hijau & Merawatannya, Bisa Ditanam dalam
Polybag
Syarat Tumbuh Selada
Sebelum memelajari cara menanam selada, ada baiknya kamu pahami terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman
bini. Hal ini perlu dilakukan agar kamu tidak mengalami gagal panen dan selada dapat tumbuh dengan baik.
.
Langkah – langkahnya
Campurkan tanah, sekam padi, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 2:1:1.
Aduk rata campuran tersebut dengan menggunakan cetok atau alat sejenisnya.
Penuhi ¾ bagian pot atau polybag yang digunakan dengan campuran tanah, sekam padi, dan pupuk
kandang.
Buatlah lubang di bagian tengahnya sedalam 2 cm.
Letakkan dua benih atau biji selada di lubang yang telah dibuat pada masing-masing pot atau
polybag.
Timbun biji dengan campuran tanah dan pupuk.
Padatkan tanah dengan menepuk-nepuk secara perlahan.
Siram dengan air secukupnya, lakukanlah dengan lembut agar tidak melukai biji di dalam tanah.
Pastikan agar media semai tetap lembap dan letakkan di tempat teduh.
Benih selada biasanya mulai berkecambah setelah berumur 3-4 hari. Biarkan bibit tumbuh di persemaian
hingga berumur 17 hari. Pada usia ini, bibit biasanya sudah memiliki daun sebanyak 4-5 helai. Ini
menandakan bahwa bibit sudah siap untuk dipindahkan ke media atau lahan yang lebih permanen.
Namun jika kamu lebih senang merawatnya di dalam pot atau polybag, tetaplah lakukan perawatan
hingga tanaman berusia 40-60 hari.
Rawatlah tanaman dengan menyiram, menyiangi gulma, dan memastikan sistem drainasenya baik.
Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari. Jika sedang musim hujan, kamu
bisa mengurangi frekuensi penyiraman agar tanah tidak terlalu basah. Ingatlah untuk selalu melakukan
penyiangan atau pencabutan tanaman liar di sekitar selada. Sebab selada merupakan tanaman dengan
akar yang pendek, sehingga daya saingnya dalam menyerap nutrisi dalam tanah sangat rendah.