Metode
Pasang Surut (Ro Drip)”
Disusun oleh :
Zaki Aunur Rahman (35)
3 Atp 4
Pemerintah Kabupaten Temanggung Dinas Pendidikan SMK N 1 (STM
Pembangunan)Temanggung
Jl. Kadar Maron, kotak pos 104, Telp/Fak (0293)4901639 Temanggung
56221
2014/2015
Website:http/www.stembatema.sch.id
Penyusun
Daftar isi
Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... iv
I.Pendahuluan
1.Latar belakang ........................................................................................................ 1
2.Tujuan .................................................................................................................... 1
3.Potensi Dasar ......................................................................................................... 1
4.Sasaran ................................................................................................................... 1
5. Fasilitas .................................................................................................................. 1
II.Teknik Budidaya
a.Karakteristik Budidaya..................................................................................... 2
b.Syarat Tumbuh ....................................................................................................... 2
III.Taget Yang Akan Dicapai
a.Pendapatan Usaha Tani .......................................................................................... 3
b.Strategi Pelaksanaan ............................................................................................... 3
c.Teknik Produksi ..................................................................................................... 3
IV.Rencana Pelaksanaan
a.Waktu & Tempat .................................................................................................... 6
b.Alat & Bahan .......................................................................................................... 6
c.Jadwal Kegiatan Budidaya ...................................................................................... 7
d.Analisa Ekonomi ..................................................................................................... 8
V.Penutup
a.Kesimpulan ............................................................................................................ 9
b.Saran ...................................................................................................................... 9
c.Lampiran 1 ............................................................................................................. 10
d.Lampiran 2 ............................................................................................................. 12
e.Lampiran 3 ............................................................................................................. 13
I.PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sawi merupakan salah satu tanaman sayur-sayuran yang dibudidayakan di Indonesia.Sawi
mengandung Vitamin A,air dan mineral yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dalam
setiap harinya.Selain itu sawi juga mengandung vitamin C dan Vitamin K yang berfungsi untuk
prose.s pembekuan darah.
Saatinisawimenjadisalahsatukomoditassayuran yang banyakdibutuhkanmasyarakat,
baikmasyarakatlokalmaupuninternasional.Setiapharinyapermintaansawi
akan,semakinbertambahseiringdenganmeningkatnyajumlahpenduduk di berbagainegara.
Sehinggabudidayasayurinimenjadipeluangusaha yang masihsangatmenjanjikan,
bukanhanyauntukpasarlokalsajanamunjugaberpeluanguntukmemenuhipasarekspor.
II.Tinjauan Pustaka
Topografi
Permukaan wilayah Kabupaten Temanggung termasuk dataran tinggi. Pola topografi wilayah
secara umum mirip sebuah cekungan atau depresi raksasa yang terbuka dibagian Tenggara,
dibagian Selatan dan Barat dibatasi oleh 2 buah gunung yaitu Gunung Sumbing (3.260 m dpl) dan
Gunung Sindoro (3.151 m dpl). Di bagian Utara dibatasi oleh sebuah pegunungan kecil yang
membujur dari Timur Laut kearah Tenggara. Dengan topografi semacam itu, wilayah Kabupaten
Temanggung memililki permukaan yang sangat beragam ditinjau dari ketinggian dan luas
wilayah/kawasan. Sebagian wilayah Kabupaten berada pada ketinggian 500 m 1450 m (24,3 %),
luasan areal ini merupakan daerah lereng gunung Sindoro dan Sumbing yang terhampar dari sisi
selatan, Barat sampai dengan Utara wilayah.
Geologi
Secara geomorfologi, Temanggung termasuk kompleks, mulai dari dataran, perbukitan,
pegunungan, lembah dan gunung dengan sudut lereng antara 0%-70% (landai sampai dengan
sangat curam). Kabupaten Temanggung memiliki dua buah gunung, yaitu Gunung Sindoro dan
Gunung Sumbing, yaitu stadium erupisnya mulai muda sampai tua.
Demografi
Penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2008 (716.295 orang), 2009 (722.087 orang)
dan 2010 (721.679 orang), 2011 (727.184 orang), 2012 (733.418 orang yang terdiri dari 367.807
laki-laki dan 365.611 perempuan dengan kepadatan 842 orang per km2).
Teknik Budidaya
Hidroponik adalah suatu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat
menanam tanaman. Perbedaan bercocok tanam dengan tanah dan hidroponik yaitu, kalau dengan
tanah, zat-zat makanan diperoleh tanaman dari dalam tanah. Sedangkan hidroponik, makanan
diperoleh tanaman dari dalam air yang mengandung zat-zat anorganik. (Mikrajuddin,2007:161).
Para peneliti menggunakan budidaya hidroponik untuk menentukan unsur-unsur mineral mana
yang memang betul-betul nutrien esensial. (Campbell,2008:339)
Sistem hidroponik dapat memberikan suatu lingkungan pertumbuhan yang lebih terkontrol.
Dengan pengembangan teknologi , kombinasi sistem hidroponik dengan membran mampu
mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien ( minimalys sistem )
dibandingkan dengan kultur tanah , terutama untuk tanaman berumur pendek. Penggunaan sistem
hidroponik tidak mengenal musim dan tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan
kultur tanah untuk menghasilkan satuan produktivitas yang sama. (Lonardy dalam Mas’ud, 2009
:131)
Sistem hidroponik banyak digunakan untuk menanam tumbuhan holtikultura seperti tomat,
paprika dan melon. Pada awalnya, sistem hidroponik identik dengan penanaman tanpa media
tanah, akan tetapi sesuai dengan perkembangan teknologi, hidroponik digunakan untuk
penumbuhan tanaman dengan mengontrol nutrisi tanaman sesuai dengan kebutuhannya, salah satu
metode yang mulai banyak digunakan adalah nutrient film technique yang merupakan sistem
hidroponik tertutup , yang mana nutrisi akan mengalir secara terus menerus atau dalam jangka
waktu tertentu secara teratur. (Suprijadi, 2009:31)
Media Tumbuh
Media tumbuh mempunyai peranan penting dalam memenuhi berbagai perlakuan kebutuhan
hidup tanaman yaitu member dukungan mekanik dengan menjadi tempat berjangkarnya akar,
menyediakan ruang untuk pertumbuhan dan perkembangan akar,serta menyediakan unsure hara
untuk respirasi, air dan hara. Media tumbuh yang umum digunakan dalam pembibitan adalah tanah
lapisan atas (top soil). Top soil tersusun atas komposisi alamiah dengan kandungan mineral yang
sangat berguna bagi tanaman. Namun terdapat beberapa kelemahan dari penggunaan top soil
sebagai media sapih, diantaranya media sapih lekas menjadi padat, aerasi kurang baik karena
mengandung bahan organik sedikit dan ketersediaan unsur hara tertentu bagi tanaman yang
kurang. Selain itu kelemahan penggunaan tanah sebagai media bibit adalah banyaknya kandungan
pathogen, sehingga sering dihadapai masalah penyakit. Oleh karena itu diperlukan adanya media
tambahan atau media pengganti yang mempunyai sifat lebihbaik untuk pertumbuhan tanaman.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk sistem hidroponik adalah gel. Pengaturan
ukuran gel dalam media tanam sangat diperlukan, karena dapat mempercepat proses penyerapan
air dan penyimpanan air oleh media. Selain itu ukuran gel juga mempengaruhi penyediaan ruang
untuk pengakaran tanaman. Keuntungan lain penggunaan gel dapat menghindarkan adanya hewan
tanah, dapat diberi pewarna sehingga dapat mempercantik untuk tanaman hias.
(Hakim,2006)Selain gel masih ada media tanam lain yang dapat dimanfaatkan untuk hidroponik.
Misalnya arang sekam, Arang sekam merupakan hasil dari pembakaran kulit gabah.
Menurut Murniati (dalam Sari,2009) bahwa arang sekam memiliki sifat kasar sehingga sirkulasi
udara tinggi, ringan dengan berat jenis sekitar 0,2 gr/cm3 , kapasitas menahan air tinggi dan dapat
menghilangkan pengaruh penyakit karena telah melalui tahap sterilisasi, sehingga relatif bersih
dari hama , bakteri dan gulma.
Menurut Pramono ( dalam Rahmawaty,2009: ) menyatakan bahwa media dalam hidroponik
berfungsi sebagai penopang tanaman dan memiliki syarat seperti struktur yang stabil selama
pertumbuhan tanaman , bebas dari zat berbahaya bagi tanaman, bersifat inert, memiliki daya
pegang air yang baik, drainase dan aerase yang baik.
Prinsip dasar dari hidroponik adalah memberikan atau menyediakan nutrisi yang
dibutuhkan tanaman dalam bentuk larutan. Pemberiannya dilakukan dengan penyiramannya atau
meneteskannya pada tanaman. (Tim Penulis PS,2006:44)
Hal ini dapat dibuktikan bahwa, budidaya secara hidroponik dapat berhasil apabila
kebutuhan air, sirkulasi udara dan hara tanaman tercukupi. (Susanto, 2010:1)Apabila kekurangan
unsur tersebut maka akan ada kemungkinan tanaman tersebut akan mati ataupun layu .Perlu
adanya perawatan yang intensif agar tidak terjadi hal-hal tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan air, dapat digunakan irigasi untuk suatu tanaman. Teknik yang
dapat digunakan adalah irigasi tetes Ro Drip.Teknologi irigasi tetes Ro Drip sangat efisien dalam
penggunaan air sehingga sangat cocok untuk digunakan pada budidaya tanaman sayuran di dataran
rendah yang memiliki keterbatasan sumber air. (Kasiran,2009:29) Karena ini membantu untuk
ketersediaan air bagi suatu tanaman.
III.METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Budidaya sawi secara hidroponik ini dilaksanakan pada tanggal 1 September – 31 Oktober
2014 semester 1 tahun ajaran 2014/2015 di Green House 2 SMK N1 (STM Pembangunan)
Temanggung.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam budidaya sawi secara hidroponik ini adalah
gergaji,pisau,gunting,ember,pompa akuarium,lilin dan korek.Adapun bahan yang kami gunakan
adalah bibit sawi,spoon,paralon,lem,cup mineral dan bak penampung air.
3.3 Langkah Kerja
Berikut ini adalah uraian kegiatan budidaya sawi secara hidroponik:
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memotong paralon menjadi 4 bagian
3) Menyambung cup mineral yang sebelumnya 2 bagian menjadi 1bagian
4) Menyambung paralon menjadi bentuk persegi panjang
5) Melubangi paralon
6) Memasang cup mineral
7) Memasang selang akuarium
8) Membuat lubang tanam
9) Menanam bibit sawi
10) Memberikan nutrisi
11) Menyulam bibit sawi yang mati.
IV PEMBAHASAN
4.1 Aspek Teknis
4.1.1 Teknis Produksi
4.1.1.1 Penyiapan Media
Syarat media untuk hidroponik adalah mampu menyerap air dan menghantarkan
air,tidak mudah busuk dan steril.Media yang perlu disiapkan adalah spoon.Media yang telah
disiapkan kemudian dimasukan dalam cup mineral lalu di tata secara teratur diatas tempat yang
telah disiapkan.
4.1.1.2 Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit budidaya sawi secara hidroponik ini dilakukan dengan
penyemaian. Penyemaian dilakukan pada tanh yang diberi/dicampur pupuk kandang.Bibit yang
digunakan harus dalam kondisi yang memungkinkan artinya bibit ter sebut sehat dan tidak
terserang penyakit ataupun hama sangat disarankan bibit yang digunakan memiliki sifat sifat yang
hybrid.
4.1.1.3 Pemindahan Bibit
Ketika bibit sawi telah berkecambah maka sudah saatnya bibit tersebut dipindah
dalam media tanamnya yaitu spoon.Bibit sawi yang siap dipindah biasanya berumur 2 minggu
setelah semai.Pemindahan bibit dilakukan secara hati hati agar dapat mengurangi stres pada
tanaman sawi.Uahakan tempat persemaian dengan tempat pemindahan/media tanam berdekatan
agar mempercepat proses pemindahan.
4.1.1.4 Pengairan
Pada budidaya ini kami melakukan pengairan dengan sistem pasang surut yang
menggunakan alat radiator aquariumi.Dengan sistem pasang surut pengairan tidak dilakukan
setiap hari karena air sisa/air yang tidak dipakai oleh tanaman akan kembali mengalir ke bak
penamapungan.
4.1.1.5 Penyulaman
Bibit yang layu/mati perlu di ganti agar barisan tanaman tidak kosong. Penyulaman
dilakukan 5-7 hari setelah transplanting.
4.1.1.6 Pemupukan
Pada sisitem hidroponik, tanaman sedikit memerlukan pupuk yang lebih banyak. Sistem
pasang surut pemberian nutrisinya pada budidaya sawi caisin kali ini menggunakan NPK mutiara
dan Gandasil D,dengan cara melarutkan pada bak penampungan.Setaipmtanaman kebutuhan
pupuknya 1 gram yang dilakukan 2 kali pemupukan dalam 1 minggu.Sawi panen sekitar 7 – 8
minggu.jadi pupuk yang dibutukan 1.500 gram unsur N, 1.500 gram unsur P, 1.500 gram unsur
K.
4.1.1.7 Pengendalian OPT
Pengendalian OPT dapat dilakukan secara mekanik, kimia dan biologi. Secara kimiawi
menggunakan insektisida dan fungisida.Pengendalian ini dilakukan secara langsung/sewaktu
waktu bila tanaman terserang hama,
Beberapa jenis OPT pada tanaman sawi :
HAMA
a. Kumbang daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya gigitan pada permukaan daun sebelah bawah.Bila serangan berat dapat
merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang tulang daun saja.
Cara pengendalian : Kumpulkan dan musnahkan kumbang,atur waktu tanam.
< VC 310.000
Total Cost
FC + VC 480.000
2) Keuntungan
= Perkiraan hasil – biaya usaha
= Rp. 750.000 – Rp. 480.000 = Rp. 270.000
3) R/C Ratio
= Jumlah penerimaan
Jumlah pengeluaran
= 750.000 = 1,5625
480.000
R/C
Dalam budidaya sawi secara hidroponik yaitu 1,5625.Jadi apabila suatu budidaya yang
mempunyai R/C lebih dari 1 maka usaha tersebut layak dikembangkan/diteruskan menjadi lebih
besar prospek usahanya
4) BEP (Break Event Point)
BEP unit = Total biaya
Harga Jual-Variabel Cost
= 480.000
1500-250
= 384
Artinya dalam usaha budidaya sawi secara hidroponik modal kita akan kembali setelah kita
menjual 384 ikat sawi,maka sisanya adalah keuntungan kita yaitu sekita 116 ikat.
BEP rupiah = FC/ (1 – (VC/P))
=170.000
1-(250)
1500
=202.400
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan budidaya sawi secara hidroponik ini kegiatan yang kami lakukan mulai dari
persiapan media, penyiapan Bibi,pemindahan bibit ,pengairan ,penyulaman,pemupukan,
pengendalian OPT ,hingga panen dan pasca panen.Kelebiha dari teknik pasang surut yang kami
lakukan adalah kebutuhan air tercukupi,nutrisi tidak mengendap.higenis akan tetapi mengeluarkan
banyak biaya karena membutuhkan listrik dalam kegiatan pengairanya.Dalam kegiatan ini analisa
ekonomis yang kami peroleh cukup bagus,misalnya R/C adalah 1,5625 artinya usaha budidaya
yang kami lakukan layak untuk diteruskan/dikembangkan dan BEP yang kami peroleh 384 ikat
artinya dalam usaha budidaya sawi secara hidroponik modal kita akan kembali setelah kita menjual
384 ikat sawi,maka sisanya adalah keuntungan kita yaitu sekita 116 ikat.
5.2 Saran
Saran yang disampaikan kepada semua saja yang menbudidayakan sawi secara hidroponik
khususnya siswa SMK N 1 Temanggug supaya dapat melakukan budidaya tanaman sawi dengan
hati-hati sesuai prosedur yang ada sehingga akan memperoleh hasil yang lebih baik,selain itu
dalam hal pemupukan harus hati hati dan sesuai dosis karena bila pupuk tersebut mengenai bagian
tanaman,tanaman tersebut akan terbakar