Dutch Bucket disusun seperti gambar diatas. Ember ditata sedemikian rupa di atas sebuah meja
setinggi 50 cm, kemudian di dalam ember diletakkan netpot ukuran diameter minimal 10 cm.
Didalam netpot berisi media tanam yang mampu memberikan kelembaban yang baik pada akar,
biasanya media tanam yang digunakan adalah hidroton. Jika anda tidak bisa mendapatkan
hidroton, Anda bisa menggunakan arang kayu atau arang batok kelapa sebagai media tanam yang
ditaruh didalam netpot.
Cara kerja dari sistem Dutch bucket ini nutrisi adalah sebagai berikut. Nutrisi yang diletakkan di
dalam Tandon dipompa ke atas melalui selang nutrisi, dialirkan menuju ember-ember tempat
media tanam dan tanaman tumbuh. Kita bisa lihat aliran nutrisi naik berwarna merah dialirkan
menuju ember-ember tanaman.
Kemudian dari selang nutrisi masuk ke media tanam hidroton tadi nutrisi diteteskan pelan-pelan
sehingga hidroton terbasahi dan lembab. Air nutrisi ada yang terserap oleh hidroton, dan ada juga
yang lewat dan tertumpah menuju pipa balik. Kita bisa lihat air yang tertumpah digambarkan oleh
panah warna kuning.
Air tumpahan dari ember-ember masuk ke dalam pipa balik dan dialirkan menuju ke tandon.
Nutrisi yang terserap media hidroton membuat hidroton lembab oleh air nutrisi. Kemudian akar-
akar tanaman Akan mencari nutrisi melalui celah-celah hidroton. Dengan hidroton, terdapat
rongga-rongga udara yang akan menyuplai oksigen ke serabut-serabut akar, sehingga agar sehat
dan mampu menyerap nutrisi dengan maksimal.
Nah! Demikian sobat hidroponik, penjelasan singkat tentang hidroponik sistem dutch bucket.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda.