Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN SECARA HIDROPONIK


TANAMAN SELADA

Oleh :
Nur Aslinawati 08320190159
Nurul Humaerah 08320190176

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

‫س ِم‬
ْ ِ‫من هللاِ ب‬
ِ ‫يم ال َّر ْح‬
ِ ‫ال َّر ِح‬

          Syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

rahmatdan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Budidaya

Tanaman Hidroponik. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW

yang telah menjadi panutan untuk umat islam.

Dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan untuk menyelesaikan tugas

yang telah diberikan, penyusun berusaha untuk memberikan sajian materi. Dalam

penyusunan makalah ini, banyak pihak lain yang turut membantu, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam

penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka. Karena berkat

dukungan mereka jugalah sehingga laporan ini bisa terselesaikan.

Dalam laporan ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, bahkan sangat jauh

dari kesempurnaan. Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak untuk memperbaiki makalah-makalah berikutnya. Penyusun juga

berharap agar laporan ini dapat bermanfaat.

Pangkep, April 2021

penyusun
Selada hidroponik adalah salah satu budidaya yang cukup menarik untuk
dicoba. Pasalnya, menanam selada menggunakan metode hidroponik terbilang tidak
sulit. Adapun selada termasuk sayuran yang mudah ditanam bagi para pemula. Selada
menjadi salah satu jenis sayuran hijau yang cukup digemari untuk hidangan makanan.
Mulai dari makanan nusantara hingga makanan internasional. Seperti kebab, salad
sayur, burger, lalapan bersama sambal, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, jika dilihat dari segi bisnis, selada termasuk salah satu bisnis
yang menjanjikan. Apalagi jika nantinya Anda mampu menjalankan budidaya selada
dengan kualitas terbaik dan dalam jumlah yang banyak. Untuk memulai budidaya
selada hidroponik, Anda harus menyiapkan beberapa bahan. Alat dan bahan yang
digunakan, yaitu tandon, pot tanaman, sumbu, nutrisi selada hidroponik, benih, media
tanam, TDS atau EC Meter, dan air baku.

Berikut ini adalah tahap-tahap penanaman selada hidroponik mulai dari


persiapan hingga panen.

1. Pemilihan benih
Diantaranya Grand Rapids yaitu benih selada yang baik untuk ditanam pada
dataran rendah, menengah dan tinggi. Selain itu, masih ada benih selada iceberg
yang juga cocok ditanam di berbagai kondisi ketinggian. Jika Anda menginginkan
benih untuk dataran menengah dan rendah, maka pilih saja Kriebo.
Selain benih, peralatan lain yang dipersiapkan berupa peralatan untuk
hidroponik, mulai dari nutrisinya, netpot, paralon, dan sebagainya.
2. Penyemaian
Ambillah beberapa benih untuk disemai. Hal ini tergantung kapasitas produksi
Anda. Pada contoh kali ini kita akan menanam sekitar 30an benih. Oleh karena itu,
pada penyemaian dilebihkan sekitar 40an.
Alat dan bahan penyemaian selada hidroponik yang dibutuhkan, sebagai berikut:
a. Wadah/mangkuk berukuran sekitar 10 x 10 cm.
b. Nampan/baki/tray semai
c. Rockwool
d. Tusuk gigi
e. Pinset
f. Air
g. Benih selada
Tahapannya sebagai berikut:

a. Pertama, ambil wadah/mangkuk kecil.


b. Kedua, isi wadah/mangkuk tersebut dengan air biasa (air sumur, air tanah, atau
air AC) sebanyak 3/4.
c. Ketiga, masukkan benih-benih selada ke dalam wadah/mangkuk berisi air
tersebut.
d. Tunggu hingga 12-24 jam.
e. Setelah 12-24 jam benih akan pecah (sprout).
f. Keempat, ambil dan iris rockwool dengan ukuran sekitar 2,5 x 2,5 x 2,5 cm dan
lubangi sekitar 1cm menggunakan tusuk gigi (seperti gambar).
g. Kelima, letakkan rockwool pada baki. Lalu, masukkan benih-benih tersebut
pada rockwool.
h. Keenam, basahi rockwool dengan air biasa (air sumur, air tanah, atau air AC)
dalam kondisi lembab, tidak terlalu basah maupun kering.
i. Ketujuh, taruh di tempat yang terkena paparan sinar matahari.
j. Tunggu hingga benih tersebut berkembang dan memiliki daun lebih dari 3.
Biasanya tahapan ini berlangsung selama 10 hari.
1) Umur 3 HSS (hari setelah semai) daun akan mulai tampak.

2) Umur 7 HSS tunas sejati atau daun ke-3 mulai tumbuh.

3) Umur 10 HSS selada siap untuk dipindahtanamkan.

Hal yang perlu untuk diperhatikan pada proses penyemaian adalah keadaan
air pada baki dan kelembapan rockwool. Bila kurang lembab maka tambahkan air.
Setelah 10 hari, bagaimana bila dari benih-benih yang ada tidak tumbuh
sebagaimana benih yang lainnya?
Untuk kasus ini, Anda cukup memindahtanamkan selada-selada yang telah
memiliki daun lebih dari 2.
Bila ada yang kurang sebaiknya tidak dipindahtanamkan, eliminasi saja
(dibuang). Hal ini bisa saja benih tersebut tidak sebagus lainnya.
3. Persiapan Sistem Hidroponik

Selama 10 hari menjelang benih dipindahtanamkan, disamping


memperhatikan kelembapan rockwool, Anda bisa mulai membuat instalasi sistem
hidroponik.
Sistem hidroponik untuk selada yang biasanya digunakan oleh petani hidroponik
adalah NFT (Nutrient Film Technique).
Sistem NFT

Untuk pembuatan sistem NFT selengkapnya akan kami bahas pada konten
berikutnya.
Sistem Wick
Namun, untuk permulaan sistem ini lumayan banyak mengeluarkan modal.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa mencoba menanam hidroponik menggunakan
sistem wick.
Alat dan bahan untuk pembuatan sistem wick seperti gambar di atas, yakni:
a. Baki
b. Plastik impra
c. Netpot
d. Kain flanel sebagai sumbu (warna hijau)
e. Cutter
Untuk pembuatan sistem wick ini selengkapnya akan kami bahas pada konten
berikutnya. Saat ini di toko online juga telah banyak yang menjual sistem hidroponik
siap pakai dengan harga yang lumayan murah.
Sistem Wick yang Lebih Sederhana
Selain itu, Anda bisa pula membuat sistem wick hidroponik yang lebih sederhana
dengan modal botol mineral. Ini panduannya:
a. Potong botol air mineral menjadi 2 bagian.
b. Iris sisi botol untuk memasukkan sumbu (kain flanel) di kanan maupun kiri..
c. Setelah bagian atas botol diiris maka tumpuk kedua bagian botol tersebut dimana
tutupnya diarahkan ke bawah. Jadi, setelah ditumpuk nanti susunan botol
menyerupai corong yang dimasukan ke gelas.
d. Selesai.
4. Pemindahan ke Sistem Hidroponik

Setela mencapai usia 10 hari, saatnya pemindahan ke sistem hidorponik yang


sebelumnya telah kita buat (wick/NFT/DFT).
a. Pisahkan masing-masing rockwool.
b. Masukkan rockwool tersebut pada netpot atau gelas mineral bila menggunakan
sistem wick yang lebih sederhana.
c. Untuk sistem wick, pastikan bahwak rockwool menyentuh kain flanel.
d. Isi bak sistem hidroponik dengan air nutrisi 500 ppm. Jumlah ini setara dengan 2,5
liter nutrisi A dan B serta 1 liter air. Nilai ini dipertahankan hinga 12 HST (hari
setelah tanam atau pemindahan ke sistem hidroponik).
e. Setelah 12 HST naikkan kadar kepekatan menjadi 1000 ppm.
f. Setelah memasuki 20 HST naikkan kadar kepekatan menjadi 1200 ppm. Nilai ini
tetap hingga masa panen tiba.
5. Pembesaran dan Perawatan

Lakukanlah pengecekan setiap harinya atau 2 hari sekali. Pengecekan


biasanya meliputi, pengecekan kadar ppm air nutrisi, kebersihan bak nutrisi, dan
pertumbuhan dari akar. Anda cukup memperhatikan perkembangan fisik tanaman dan
memastikan nutrisinya tercukupi. Sebagai contoh, jika ada daun yang gugur atau
menguning, Anda bisa memotongnya.
Tujuannya adalah agar penyakit tersebut tidak menjalar ke bagian tanaman
lainnya.
6. Waktu Panen

Tiga puluh hingga 40 hari setelah tanam maka masa panen tiba. Waktu yang
Anda tunggu-tunggu untuk menikmati hasil kerja keras menanam selada.
Bagaimana bila proses panen melewati masa 30-40 HST?
Biasanya, ini akan menyebabkan rasa dari selada pahit.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Selada merupakan tanaman yang rentan terserang hama dan berbagai penyakit
lainnya. Apabila kondisi ini dibiarkan, maka dapat menyebabkan pertumbuhannya
terganggu bahkan bisa berakibat kematian. Cara termudah untuk mengendalikan
hama dan penyakit adalah melakukan penyemprotan menggunakan pestisida nabati.

Anda mungkin juga menyukai