Oleh :
Nur Aslinawati 08320190159
Nurul Humaerah 08320190176
س ِم
ْ ِمن هللاِ ب
ِ يم ال َّر ْح
ِ ال َّر ِح
Syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
Tanaman Hidroponik. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah diberikan, penyusun berusaha untuk memberikan sajian materi. Dalam
penyusunan makalah ini, banyak pihak lain yang turut membantu, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam
Dalam laporan ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, bahkan sangat jauh
dari kesempurnaan. Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
penyusun
Selada hidroponik adalah salah satu budidaya yang cukup menarik untuk
dicoba. Pasalnya, menanam selada menggunakan metode hidroponik terbilang tidak
sulit. Adapun selada termasuk sayuran yang mudah ditanam bagi para pemula. Selada
menjadi salah satu jenis sayuran hijau yang cukup digemari untuk hidangan makanan.
Mulai dari makanan nusantara hingga makanan internasional. Seperti kebab, salad
sayur, burger, lalapan bersama sambal, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, jika dilihat dari segi bisnis, selada termasuk salah satu bisnis
yang menjanjikan. Apalagi jika nantinya Anda mampu menjalankan budidaya selada
dengan kualitas terbaik dan dalam jumlah yang banyak. Untuk memulai budidaya
selada hidroponik, Anda harus menyiapkan beberapa bahan. Alat dan bahan yang
digunakan, yaitu tandon, pot tanaman, sumbu, nutrisi selada hidroponik, benih, media
tanam, TDS atau EC Meter, dan air baku.
1. Pemilihan benih
Diantaranya Grand Rapids yaitu benih selada yang baik untuk ditanam pada
dataran rendah, menengah dan tinggi. Selain itu, masih ada benih selada iceberg
yang juga cocok ditanam di berbagai kondisi ketinggian. Jika Anda menginginkan
benih untuk dataran menengah dan rendah, maka pilih saja Kriebo.
Selain benih, peralatan lain yang dipersiapkan berupa peralatan untuk
hidroponik, mulai dari nutrisinya, netpot, paralon, dan sebagainya.
2. Penyemaian
Ambillah beberapa benih untuk disemai. Hal ini tergantung kapasitas produksi
Anda. Pada contoh kali ini kita akan menanam sekitar 30an benih. Oleh karena itu,
pada penyemaian dilebihkan sekitar 40an.
Alat dan bahan penyemaian selada hidroponik yang dibutuhkan, sebagai berikut:
a. Wadah/mangkuk berukuran sekitar 10 x 10 cm.
b. Nampan/baki/tray semai
c. Rockwool
d. Tusuk gigi
e. Pinset
f. Air
g. Benih selada
Tahapannya sebagai berikut:
Hal yang perlu untuk diperhatikan pada proses penyemaian adalah keadaan
air pada baki dan kelembapan rockwool. Bila kurang lembab maka tambahkan air.
Setelah 10 hari, bagaimana bila dari benih-benih yang ada tidak tumbuh
sebagaimana benih yang lainnya?
Untuk kasus ini, Anda cukup memindahtanamkan selada-selada yang telah
memiliki daun lebih dari 2.
Bila ada yang kurang sebaiknya tidak dipindahtanamkan, eliminasi saja
(dibuang). Hal ini bisa saja benih tersebut tidak sebagus lainnya.
3. Persiapan Sistem Hidroponik
Untuk pembuatan sistem NFT selengkapnya akan kami bahas pada konten
berikutnya.
Sistem Wick
Namun, untuk permulaan sistem ini lumayan banyak mengeluarkan modal.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa mencoba menanam hidroponik menggunakan
sistem wick.
Alat dan bahan untuk pembuatan sistem wick seperti gambar di atas, yakni:
a. Baki
b. Plastik impra
c. Netpot
d. Kain flanel sebagai sumbu (warna hijau)
e. Cutter
Untuk pembuatan sistem wick ini selengkapnya akan kami bahas pada konten
berikutnya. Saat ini di toko online juga telah banyak yang menjual sistem hidroponik
siap pakai dengan harga yang lumayan murah.
Sistem Wick yang Lebih Sederhana
Selain itu, Anda bisa pula membuat sistem wick hidroponik yang lebih sederhana
dengan modal botol mineral. Ini panduannya:
a. Potong botol air mineral menjadi 2 bagian.
b. Iris sisi botol untuk memasukkan sumbu (kain flanel) di kanan maupun kiri..
c. Setelah bagian atas botol diiris maka tumpuk kedua bagian botol tersebut dimana
tutupnya diarahkan ke bawah. Jadi, setelah ditumpuk nanti susunan botol
menyerupai corong yang dimasukan ke gelas.
d. Selesai.
4. Pemindahan ke Sistem Hidroponik
Tiga puluh hingga 40 hari setelah tanam maka masa panen tiba. Waktu yang
Anda tunggu-tunggu untuk menikmati hasil kerja keras menanam selada.
Bagaimana bila proses panen melewati masa 30-40 HST?
Biasanya, ini akan menyebabkan rasa dari selada pahit.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Selada merupakan tanaman yang rentan terserang hama dan berbagai penyakit
lainnya. Apabila kondisi ini dibiarkan, maka dapat menyebabkan pertumbuhannya
terganggu bahkan bisa berakibat kematian. Cara termudah untuk mengendalikan
hama dan penyakit adalah melakukan penyemprotan menggunakan pestisida nabati.