OLEH :
Octavia Yesie Andeni
C1011191050
Seledri merupakan salah satu sayuran daun yang memiliki banyak manfaat, antara lain
dapat digunakan sebagai pelengkap masakan dan memiliki khasiat sebagai obat. Tanaman
seledri juga banyak mengandung vitamin A, vitamin C, dan zat besi, serta zat gizi lainnya
yang cukup tinggi. Dalam 100 g bahan mentah seledri mengandung 130 IU vitamin A, 0,03
mg vitamin B, 0,9 g protein, 0,1 g lemak, 4 g karbohidrat, 0,9 g serat, 50 mg kalsium, 1 mg
besi, 0,005 mg riboflavin, 0,003 mg tiamin, 0,4 mg nikotinamid, 15 mg asam askorbat, dan
95 ml air. Dalam budidaya hidroponik bagi pemula, sistem hidroponik yang disarankan
adalah sistem apung (wick system) karena merupakan sistem hidroponik paling sederhana
dan hemat biaya yang memanfaatkan fungsi kapilaritas dari sumbu diujung pot hidroponik.
Berikut adalah teknik budidaya seledri hidroponik dengan sistem sumbu (wick sistem) :
1. Tahap Persiapan
Sebelum mulai melakukan teknik budidaya dengan sistem sumbu (wick system)
ini maka harus dilakukan persiapan alat dan bahan yang akan digunakan, seperti :
Bibit tanaman seledri (bisa diperoleh di toko-toko pertanian terdekat)
Nutrisi AB Mix
Tray semai
Netpot
Rockwool
Paralon
Kain flannel
2. Tahap Penyemaian
Setelah semua bahan siap, maka tahap selanjutnya adalah penyemaian bibit
seledri:
Potong rockwool dengan ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm. Namun, tidak sampai
putus.
Lubangi rockwool dengan tusuk gigi/lidi sekitar 1 cm.
Lubang ini berfungsi sebagai tempat bibit ditaruh.
Taruhlah 2-3 bibit untuk tiap lubanganya.
Setelah seluruh lubang rockwool diisi oleh bibit maka basahi rockwool dengan
air (air hujan, air AC, atau air tanah).
Tempatkan rockwool di daerah yang ada cahaya matahari yang cukup.
Lakukan pengecekan kelembapan rockwool setiap harinya. Rockwool harus
dipertahankan supaya tetap lembab.
Perhatikan juga jumlah tunas yang muncul. Bila tunas sejati (daun ke-3/ke-4)
telah muncul maka seledri siap dipindahkan pada sistem hidroponik.
Umumnya, tunas sejati tersebut tumbuh pada hari ke-20an.
Tahapan pembuatan :
5. Perawatan
Tahap perawatan dilakukan setiap hari dengan mengecek nilai nutrisi yang ada
pada wadah/bak nutrisi. Bila terdapat lumut yang cukup banyak, diharuskan untuk
menguras air lalu membersihkan lumut tersebut. Lalu, bila air berkurang maka
tambah dan hitung kembali nilai dari ppmnya. Berikut adalah tahapan perawatan dan
pemberian nutrisi seledri hidroponik :
Tambahkan nutrisi siap pakai yang disesuaikan dengan umur tanaman seledri.
Umumnya, seledri yang berumur 1-14 HST berikan 1200 ppm.
Sementara, jika umurnya 15-28 HST berikan 1500 ppm.
Apabila tanaman seledri hidroponik sudah berumur 29 hari dan hampir
memasuki masa panen, berikanlah nutrisi sebanyak 1680 ppm. BIla mendekati
1700 ppm tidak masalah.
Larutan nutrisi jangan sampai menyentuh netpot. Berilah jarak sekitar 1 cm
dibawah netpot.
Lakukan sirkulasi nutrisi tersebut dengan menggunakan pompa air agar hasil
nya lebih efektif.
Pemantauan harus dilakukan setiap harinya, misal pada pagi atau sore hari.
Agar memperoleh tanaman seledri yang sehat dan bebas residu bahan kimia,
kendalikan hama penyakit secara teknis. Yaitu dengan cara memungut langsung hama
yang menyerang dan meniadakan tanaman yang berpenyakit. Atau Anda dapat
menggunakan pestisida nabati yang disemprotkan pada seledri.
6. Pemanenan
Tanaman seledri hidroponik dapat dipanen setelah memasuki masa tanam 1-
1,5 bulan. Proses pemanenan bisa dilakukan secara berulang setiap 5-6 hari sekali.
Langkah memanen seledri relatif mudah, caranya dengan mencabut tanaman seledri
dari netpot. Selanjutnya, cuci bersih netpot dan pipa peralon agar dapat digunakan
untuk budidaya lagi. Anakan seledri yang ada bisa di tanam kembali dengan metode
yang sama.
Pertama, keluarkan seledri dari netpot.
Pisahkan tunas-tunas seledri dengan akarnya.
Jepitkan tunas tersebut pada rockwool.
Masukkan rockwool pada sistem hidroponik.
Langkah berikutnya tinggal mengikuti dari tahapan ke-4 (Tahap Pemindahan
Benih) di atas.
Selesai.
DAFTAR PUSTAKA