Alat:
Bahan:
Benih tanaman
Media tanam berupa pasir atau sekam atau rockwool
Larutan nutrisi berupa pupuk (biasanya menggunakan Abmix)
1. Siapkan botol bekas air mineral berukuran 1 liter, pisau, gunting, kain
flannel, dan larutan nutrisi.
2. Potong botol menjadi 2 bagian, kemudian lubangi tutupnya.
3. Gabungkan kedua potongan tersebut dengan cara membalik bagian atas
botol menghadap kebawah.
4. Pasang kain flanel pada lubang tutup botol, tujuannya agar dapat meyerap
air nutrisi.
5. Isi lapisan atas botol dengan media tanam seperti pasir, sekam atau
rockwool. Kemudian isi lapisan bawah dengan larutan nutrisi.
6. Tanam bibit tanaman pada lapisan atas botol.
Alat:
Styrofoam
Gunting
Bak atau wadah penampung
Pisau atau cutter
netpot.
Bahan:
Benih tanaman
Media tanam berupa rockwool atau spons
Larutan nutrisi berupa pupuk (biasanya menggunakan Abmix)
1. Penyiapan Nutrisi
Biasanya, pada hidroponik, nutrisi tersebut diperoleh melalui pupuk seperti AB mix.
Namun, terdapat berbagai macam nutrisi lainnya. Setiap jenis nutrisi yang terkandung
pada berbagai jenis pupuk juga memiliki komposisi hara yang berbeda-beda. Pada
pembuatan pupuk, pertama-tana melarutkan masing-masing pupuk A dan B dengan
air. Pupuk A dimasukkan ke dalam gelas ukur, kemudian ditambahkan dengan air
sampai 500 ml, kemudian diaduk sampai larut. Pupuk A dimasukkan ke dalam botol
berlabel A. Cara tersebut dilakukan untuk pupuk B pula. Kemudian, mencampurkan
kedua pupuk tersebut dan mengukurknya dengan ppm meter sesuai tanaman yang
ingin ditanam.
Hal yang perlu diperhatikan ketika memilih tanaman untuk hidroponik yaitu pemilihan
jenis tanaman sesuai dengan tujuan penanaman. Apabila kita merupakan seorang
pemula yang baru ingin mencoba hidroponik sistem wick dan floating yang sederhana,
sebaiknya mencari tanaman yang mudah dalam perawatan nya dan memiliki umur
panen yang singkat.
4. Pemeliharaan Tanaman
Pengukuran pH penting diketahui untuk mengatur serapan unsur hara tanaman agar
tidak terjadi defisiensi. Kadar nutrisi dalam larutan dapat diukur dengan TDS (Total
Dissolved Solids) atau PPM (Parts Per Millions). Hasil pengukuran menunjukkan nilai
EC larutan yang sangat menentukan kecepatan metabolisme tanaman yaitu jika nutrisi
yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.