Anda di halaman 1dari 17

THE

SUN SHINE
CELEBRITY NEWS AND GOSSIP WORLD EXCLUSIVES

HIDROPONIK
Anggota Kelompok: Dedi Kuswara Nur Iman Muztahidin Puti Annisa Sari Pina Ahdiani (4442090098) (4442090307) (4442090570) (4442100446)

Juniawan Ristanto
Endra Purnama

(4442100780)
(4442101230)

Agroekoteknologi 6A

THE DAILY NEWS


www.budidayanirtanah.com

UNIVERSITY OF TIRTAYASA AGRICULTURE NEWSPAPER

30 April 2013

PENANAMAN TANAMAN SAWI (Brassica sp.) SECARA HIDROPONIK


Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah (soiless). Hidroponik berasal dari dari kata Hydroponic, yang di dalam bahasa Yunani terbagi menjadi dua kata, yaitu hydro dan ponous. Hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Sesuai arti tersebut, maka bertanam secara hidroponik merupakan teknologi bercocok tanam yang menggunakan air, nutrisi, dan oksigen. . Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan sistem berkebun hidroponik. Di antaranya, produksi tanaman lebih tinggi, lebih terjamin dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada tanaman yang mati, bisa dengan mudah diganti dengan tanaman baru, dan tanaman memberikan hasil yang kontinu.

KEUNTUNGAN
Penanaman Secara Hidroponik
Ramah lingkungan Tidak merusak tanah Pemakaian air lebih efisien Pertumbuhan tanaman lebih cepat Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman Tidak perlu banyak tenaga kerja Lingkungan kerja lebih bersih Aman dari serangan hama dan penyakit Dapat ditanam kapanpun dan tidak mengenal musim

PERALATAN DAN BAHAN


Dalam upaya memproduksi tanaman atau makanan secara hidroponik, diperlukan beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara/nutrisi, sehingga dapat menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas. Antara lain : Tempat tumbuh tanaman Diusahakan dijaga kebersihannya secara berkala. Aerator Alat ini dipakai untuk tercukupinya oksigen untuk pertukaran udara dalam daerah perakaran. Larutan Nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi.

PERALATAN DAN BAHAN


Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu. Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30 40 cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman. Kertas tissu / koran basah untuk menjaga kelembaban Ayakan pasir untuk mengayak media semai Handsprayer untuk penyiraman Centong pengaduk media Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant Ember penyiram

YOUR TITLE HERE


YOUR CATCH PHRASE HERE
- Since 1802

PELAKSANAAN PENANAMAN
Media hidroponik Caisim yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 6.5. Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman Untuk pelaksanaan budidaya tanaman sawi dengan metode hidroponik dimulai dari, persiapan media semai, persemaian tanaman, perlakuan semai, pembibitan, transplanting / pindah tanam, dan penyiraman

Persiapan Media Semai


Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.

Persiapan Tanaman
Siapkan wadah semai dengan media setebal 5 7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3 5 mm). Permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan aman. Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tiap pagi selama 1 2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang. Setelah bibit mencapai tinggi 2 3 cm dipindahkan ke dalam pot / polybag pembibitan.

Perlakuan Semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.

Pembibitan
Setelah bibit berumur 15 17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari wadah semai ke pot / polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3 4 minggu setelah semai) secara hati hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot / polybag pembibitan

Transplanting (Pindah Tanam)


Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag. Media untuk tanaman dewasa, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian.

Transplanting (Pindah Tanam)


Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong / menggunting dasar polybag secara horisontal.

Penyiraman
Manual Menggunakan handsprayer, gembor / emprat atau gayung. Pada masa persemaian Dengan handsprayer 4 5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Pada masa pembibitan Dengan gembor dilakukan sebanyak 5 6 kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara. Pada masa pertumbuhan dan produksi Dengan memberikan 1.5 2.5 l larutan encer hara setiap harinya. Otomatis Menggunakan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari pompa.

Beberapa contoh teknik penanaman hidroponik lainnya

Beberapa contoh teknik penanaman hidroponik lainnya

Beberapa contoh teknik penanaman hidroponik lainnya

Date today 30/04/13

NEWS
WOW NEWS
Dari budidaya lahan hidroponik dan lahan konvesional, duaduanya mudah dilakukan apabila dari pembudidaya sudah ada pengalaman, ilmu yang cukup dan kemauan. Pengendalaian hama juga mudah dilakukan melalui penerapan pengendalian cara alami, hayati ( biologi ), fisik dan mekanik, serta jurus terakhir penggunaan pestisida selektif. Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik adalah jenis sayuran (baik daun dan buah, seperti: Bayam, Pakcoy, Sawi, Kangkung, Tomat, Cabai, Paprika, dll); jenis tanaman bunga; tanaman buah: Melon, Strawberry, dll; dan bahkan sampai dengan tanaman obat untuk keluarga, seperti: Binahong, Pegagan, Sendoksendokan, dll.

ARTICLE HEADLINE

ARTICLE HEADLINE

Terima Kasih

Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik. Pada pertanian hidroponik nutrisi sangat menentukan keberhasilan, karena tanaman mendapat unsur hara dari apa yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai