Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

HIDROPONIK DARI BARANG BEKAS & PENGARUH


PENGGUNAAN ECO-ENZYME SEBAGAI PUPUK

Disusun oleh :
1400002 - Alfarel Abhipraya
X MIPA 4

MAN Insan Cendekia Serpong Tahun 2021/2022

PLH-Hidroponik | 1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini yang berjudul “Hidroponik dari barang bekas & pengaruh penggunaan Eco-
enzyme sebagai pupuk” dengan baik meskipun masih terdapat kekurangan didalamnya.
Tujuan dari penulisan laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
pendidikan lingkungan hidup.

Laporan praktikum ini membahas tentang pemanfaatan atau pengolahan sampah


anorganik yang ada dirumah, yaitu bahan-bahan plastik seperti botol, dirigen, dan
sejenisnya. Lalu bagaimana langkah-langkah atau prosedur dalam pembuatannya dan
juga pengaruh dari penggunaan Eco-enzyme sebagai pupuk. Penyusun berharap laporan
ini dapat berguna dan bermanfaat dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengolahan sampah anorganik dalam rangka menjaga
kelestarian lingkungan.

Pada kesempatan kali ini penyusun juga tidak lupa untuk mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Guru pelajaran Biologi/PKLH, Ibu Metig Dwi Wahyuni, S.Si


2. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun
yang membacanya. Sebelumnya penyusun juga meminta maaf apabila terdapat
kesalahan kalimat atau kata yang kurang berkenan. Mengingat di dalam laporan ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap
adanya saran dan usulan demi perbaikan laporan ini di waktu yang akan datang. Sekian
dan terima kasih.

Jakarta, 19 November 2021

Alfarel Abhipraya

PLH-Hidroponik | 2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER..............................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Tujuan....................................................................................................................4
BAB 2 METODE PRAKTEK..................................................................................................5
A. Alat & Bahan Praktek............................................................................................5
B. Langkah-Langkah...................................................................................................5
C. Pengambilan Data Pengamatan............................................................................6
BAB 3 DATA PENGAMATAN..............................................................................................6
A. Tabel Pengamatan.................................................................................................6
B. Deskripsi Data Pengamatan..................................................................................8
BAB 4 PEMBAHASAN.........................................................................................................9
A. Pembahasan Pengamatan.....................................................................................9
B. Kesimpulan..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................11
LAMPIRAN FOTO.............................................................................................................12

PLH-Hidroponik | 3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
-Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia
mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan
sampah plastik yang dibuang ke laut. Angka ini diperparah dengan penambahan
impor sampah plastik dari negara-negara lain yang pada tahun 2018 mencapai
320 ribu ton atau naik hingga 150% dari tahun sebelumnya

-Mengatasi masalah sampah yang ada di rumah tangga, terutama sampah


anorganik, contohnya seperti sampah-sampah plastik

-Sampah anorganik jika tidak ditangani dengan benar dapat marusak lingkungan,
dikarenakan sifat dari sampah anorganik yang sulit terurai, hal tersebut dapat
menyebabkan pencemaran tanah

-Menjadi salah satu solusi praktis dalam mendaur ulang dan memanfaatkan
sampah plastik yang ada di rumah tangga

-Mencoba melakukan salah satu percobaan, yaitu dengan memanfaatkan


sampah plastik seperti botol bekas untuk dijadikan sebagai alat penanaman
metode hidroponik

-Mengetahui dan mencoba pemanfaatan dari percobaan sebelumnya, yaitu


pemanfaatan Eco-enzyme yang dimana akan digunakan sebagai pupuk untuk
tanaman yang akan ditanam

B. Tujuan
-Mengurangi dan meminimalisir sampah plastik yang ada di lingkungan, serta
mencegah terjadinya penumpukan

-Memanfaatkan dan membuat sampah plastik seperti botol bekas menjadi


barang yang lebih bermanfaat dan lebih berguna

-Memanfaatkan lahan yang ada dirumah, walaupun tidak membutuhkan


lahan/area yang luas, hidroponik tetap dapat membuat suasana menjadi lebih
asri

-Menghindari penggunaan pestisida dan hama pada tanaman

-Memperoleh hasil tanaman yang berkualitas, tumbuh dengan cepat serta hasil
panen yang tinggi

PLH-Hidroponik | 4
BAB 2 METODE PRAKTEK

A. Alat & Bahan Praktek


Alat:
-Pisau, gunting, atau cutter
-Paku atau solder
-Spidol atau pulpen

Bahan:
-Bibit diambil dari sayur yang tersedia di rumah, yaitu sisa-sisa yang tidak
digunakan. Atau bisa juga menggunakan bibit atau benih dari jenis tanaman
yang diinginkan
-Wadah atau pot yang terbuat dari barang bekas, seperti botol, gelas, dirigen
atau sejenisnya.
-Kain flanel atau bahan lainnya yang dapat menyerap air dengan baik
-Media tanam, seperti sekam, rockwool dan lainnya
-Eco-enzyme
-Air sesuai takaran

B. Langkah-Langkah

1. Siapkan alat dan bahan, kemudian potong botol bagian atas sehingga
menjadi 2 bagian, lalu beri sedikit lubang di botol bagian atas yang
sudah di potong.

2. Kemudian selipkan kain flanel ke lubang tersebut untuk menjadi sumbu,


dan letakkan bagian atas botol dengan posisi terbalik di bagian botol
yang bawah.

3. Siapkan media tanam dan bibit tanaman yang ingin di tanam. Kemudian
masukkan media tanam kedalam bagian botol yang sudah lubangi, lalu
cipratkan sedikit air agar lembap. Lalu isi air ke dalam bagian botol yang
bawah hingga air menyentuh bagian botol atas yang sudah dilubagi
sebelumnya.

4. Kemudian masukkan bibit atau benih tanaman yang diinginkan di media


tanam yang sudah tersedia. Bisa melakukan metode dengan ditanam
langsung dalam atau bisa juga dengan melakukan penyemaian benih
terlebih dahulu.

5. Selanjutnya jika sudah tumbuh kecambah atau tunasnya, tambahkan


cairan Eco-enzyme ke dalam air bagian bawah dengan perbandingan
Eco-enzyme dan air 1:20. Lalu ganti air setiap 3 hari sekali. Selanjutnya
amati dan catat perkembangan tanaman selama masa penanaman.

PLH-Hidroponik | 5
C. Pengambilan Data Pengamatan
-Mencatat waktu mulai tumbuh kecambah/titik tumbuh : akar & batang
(2 hari hari setelah semai/tanam)
-Mencatat panjang kecambah batang atau tangkai
-Mencatat waktu mulai tumbuh daun

BAB 3 DATA PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan
Hari
Tanaman
2 4 6 8 10 12 14
Ada Daunnya Daunnya
Setelah di Tunas
Tinggi Tingginya beberapa semakin semakin
semai semakin
tunas atau semakin biji yang bertambah, subur,
Kangkung selama 2 tinggi lagi,
kecambah bertambah, baru tangkainya tangkainya
1 hari, bijinya
bertambah daun juga terlihat juga juga
muncul sudah
sedikit bertambah tumbuh meninggi menambah
tunas terangkat
tunasnya hijau tinggi sedikit
Tunas
Daunnya
semakin Tingginya
semakin
tinggi lagi, semakin Ada Daunnya
Sudah subur,
Tinggi bijinya bertambah beberapa semakin
muncul tangkainya
tunas atau sudah lebih tinggi biji yang bertambah,
Kangkung tunas juga
kecambah terangkat dari baru tangkainya
2 atau menambah
bertambah , dan ada kangkung terlihat juga
kecamba tinggi sedikit
sedikit yang 1, daun tumbuh meninggi
h kecil dan lebih
sudah juga tunasnya hijau
tinggi dari
tumbuh bertambah
kangkung 1
daun
Sampai hari
ke-14 tidak
Bayam 1 - - - - - -
ada
pertumbuhan
Sampai hari
ke-14 tidak
Bayam 2 - - - - - -
ada
pertumbuhan
Hari
Tanaman
16 18 22 24 26 28 30

PLH-Hidroponik | 6
Semuanya
Beberapa
tetap
Tetap biji yang
Daun Ada tumbuh
Tangkainya Tangkainya tumbuh tersisa
semakin beberapa subur,
Kangkung semakin semakin dengan sudah
banyak daun dan tetapi
1 bertambah bertambah baik mulai
dan tangkai yang masih ada
tinggi tinggi tangkai dan tumbuh
melebar layu yang
daunnya menjadi
terdapat
daun
biji
Semuanya
Beberapa
Ada tetap
biji yang
Daun beberapa tumbuh
Tangkainya Tangkainya Ada tangkai tersisa
semakin daun yang subur,
Kangkung semakin semakin yang sudah
banyak menguning, tetapi
2 bertambah bertambah membungkuk mulai
dan tetapi yang masih ada
tinggi tinggi dan menurun tumbuh
melebar lain tetap yang
menjadi
tumbuh terdapat
daun
biji
Selada 1 - - - - - - -
Selada 2 - - - - - - -

PLH-Hidroponik | 7
B. Deskripsi Data Pengamatan

Sesuai dengan yang di data, bahwa awalnya kangkung yangdisemai terlebih


dahulu lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan yang langsung di tanam pada
media tanam.

Tetapi setelah hari ke-6 terlihat bahwa tanaman kangkung yang ditanam
langsung pada media tanam tumbuh lebih banyak dan lebih tinggi daripada yang
di semai sebelumnya. Dan juga sudah mulai tumbuh daun.

Pada hari ke-4 sudah mulai tumbuh kecambah/tunasnya sekitar 1 cm,


kemudian air pada bagian bawah juga sudah diberikan Eco-enzyme, sehingga
pada hari ke-6 dan hari-hari berikutnya pertumbuhan menjadi lebih cepat dan
lebih banyak lagi. Batangnya juga semakin tinggi pada kedua tanaman kangkung.
Lalu daunnya juga menjadi lebih banyak serta di hari ke-14 kangkung 2 tetap
lebih tinggi dan banyak daripada kangkung 1.

Dan pada tanaman bayam dari awal hingga sekarang hari ke-14 tidak
muncul tanda-tanda pertumbuhan sama sekali. Kemungkinan penyebabnya
adalah dikarenakan media tanam yang digunakan terlalu lembab atau
kandungan air yang diberikan terlalu tinggi. Dan yang kedua seharusnya bayam
itu perlu disemai terlebih dahulu hingga tumbuh kecambah atau tunasnya,
selanjutnya baru dipindahkan ke media tanam yang sudah disediakan.

Kemudian, pada hari ke-15 ditanam bibit selada untuk menggantikan kedua
tanaman bayam yang gagal untuk tumbuh. Metode yang digunakan juga sama
seperti yang dilakukan pada tanaman kangkung dan bayam yang sebelumnya.

Dan hasilnya sampai sekitar hari ke-18, tanaman selada itu juga tidak
mengalami pertumbuhan sama halnya dengan bayam yang sebelumnya.
Sehingga, hanya tanaman kangkung saja yang mengalami pertumbuhan sampai
hari ke-30.

PLH-Hidroponik | 8
BAB 4 PEMBAHASAN

A. Pembahasan Pengamatan

Sesuai latar belakang tentang pemanfaatan sampah anorganik, maka dilakukanlah


percobaan ini yaitu memanfaatkan barang bekas seperti botol-botol plastik untuk
dijadikan sebagai media penanaman tanaman metode hidroponik. Dan juga pada
percobaan sebelumnya juga telah dilakukan pengolahan sampah organik dapur untuk
dijadikan Eco-Enzyme, yang dimana akan digunakan sebagai pupuk untuk pertumbuhan
tanaman pada percobaan kali ini. Dengan melakukan kedua percobaan tersebut, kita
jadi bisa mengolah sampah-sampah yang ada dirumah, terutama sampah organik dan
anorganik yang dapat dijadikan sebagai nilai ekonomis dan barang-barang yang
bermanfaat. Lalu dengan hal tersebut kita juga melakukan kontribusi untuk
pengurangan sampah yang ada di lingkungan, sehingga dapat menghidari terjadinya
penumpukan sampah.

Pada data percobaan, ditunjukkan bahwa terdapat 2 tanaman kangkung dan 2


tanaman bayam, tetapi hanya 2 tanaman kangkung yang tumbuh dengan subur,
sedangkan 2 tanaman bayam yang lainnya tidak mengalami pertumbuhan. Media tanam
yang digunakan pada percobaan kali ini adalah sekam (padi kering. Dan untuk
metodenya adalah dengan 2 tanaman disemai terlebih dahulu bibitnya dan 2 tanaman
yang lainnya langsung ditanam ke media tanam sekam. Dan hasilnya seperti yang tertera
pada deskripsi data pengataman pada bab sebelumnya.

Kemudian dilakukan lagi penanaman ulang pada hari ke-15, yaitu penanaman bibit
atau benih selada dengan media dan metode yang sama seperti keempat tanaman yang
sebelumnya. Dan hasilnya pada hari ke-18 penanaman, tanaman selada tersebut juga
tidak mengalami pertumbuhan seperti halnya tanaman bayam yang sebelumnya.

Oleh karena itu, untuk tanaman seperti bayam dan selada memang membutuhkan
perlakuan khusus. Salah satu contohnya seperti waktu untuk penyemaian bibit yang
lebih lama, karena tidak seperti kangkung yang memang tidak membutuhkan waktu
yang lama untuk tumbuh.

Hasil percobaan dari pertumbuhan tanaman ini juga sesuai dengan percobaan
sebelumnya yaitu Pembuatan Eco-enzyme (Agustus 2021). Untuk membantu proses
pertumbuhan pada tanaman, digunakanlah cairan Eco-enzyme dengan perbandingan
1:20 antara Eco-enzyme dan air. Dan hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan
tanaman menjadi lebih cepat dan subur setiap harinya. Tangkai pada tanaman semakin
tinggi, daunnya juga semakin melebar dan tumbuh subur. Eco-enzyme yang digunakan
pada percobaan kali ini adalah campuran dari sisa kulit buah mangga, melon, dan
pisang. Penggunaan Eco-enzyme tersebut diatur dari penggantian air pada botol tempat

PLH-Hidroponik | 9
media penanaman tanaman, yaitu diberikan 3 hari sekali setelah air yang ada didalam
botol telah diganti.

Kemudian, untuk rekomendasi penelitian yang selanjutnya adalah perlunya


memperhatikan metode, penggunaan media tanam, dan jenis tanaman apa yang akan
ditanam. Terkadang, walaupun metode dan media tanam yang digunakan sama tetapi
jenis tanaman yang berbeda, tentunya hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang
berbeda. Terlebih lagi jika memang salah satu dari jenis tanaman yang akan ditanam
juga memerlukan perlakuan-perlakuan khusus yang berbeda dari setiap jenis tanaman.

B. Kesimpulan

Memilah sampah-sampah anorganik kering, seperti botol-botol plastik dapat


memberikan manfaat bagi kita. Seperti contohnya kita menjadikannya sebagai tempat
untuk metode penanaman hidroponik yang dapat menghasilkan kualitas panen tanaman
yang tinggi. Dan juga dapat kita bisa menikmati hasilnya sendiri atau menjadikannya
sebagai nilai ekonomis. Pengeluaran untuk kebutuhan kita pun menjadi lebih hemat.

Media tanam yang digunakan pada penanaman metode hidroponik dapat


berpengaruh bagi proses pertumbuhan tanaman yang dipilih. Tidak semua jenis
tanaman bisa disamakan metode penanamannya pada media tanam yang sama. Ada
beberapa jenis tanaman yang memang bisa langsung cepat tumbuh jika ditanam pada
media tanam tersebut. Contohnya pada media tanam sekam (padi kering), tanaman
kangkung dapat tumbuh dengan mudah dan cepat, baik ditanam langsung maupun
disemai terlebih dahulu. Namun, pada tanaman bayam dan selada tidak bisa tumbuh
jika ditanam langsung pada media sekam, sehingga perlu adanya perlakuan khusus pada
kedua tanaman tersebut.

Lalu, penggunaan Eco-enzyme sebagai pupuk pada pertumbuhan tanaman dapat


dikatakan berpengaruh atau berguna untuk mempercepat proses pertumbuhan
tanaman, terutama pada metode penanaman hidroponik. Tanaman yang dihasilkan pun
terlihat lebih subur jika menggunakan Eco-enzyme.

PLH-Hidroponik | 10
DAFTAR PUSTAKA

Lukyani, Lulu. 2021. Menanam Hidroponik: Pengertian, Langkah, dan Faktor


Keberhasilan. (Online),

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/26/211500523/menanam-
hidroponik--pengertian-langkah-dan-faktor-keberhasilan?page=all

Aqua Indonesia. 2021. Meningkatnya Sampah Plastik di Indonesia, (Online),

https://bijakberplastik.aqua.co.id/publikasi/uncategorized/pentingnya-pengolahan-
sampah-plastik-di-indonesia/

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. 2019. PENGERTIAN DAN PENGELOLAAN


SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK, (Online),

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-
sampah-organik-dan-anorganik-13

Putri E, Yunia Permadani. 2020. 7 Manfaat Tanaman Hidroponik, Mudah Panen dan
Kurangi Hama, (Online),

https://portaljember.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-16713355/7-manfaat-
tanaman-hidroponik-mudah-panen-dan-kurangi-hama

PLH-Hidroponik | 11
LAMPIRAN FOTO

Kangkung 1 (hari ke-22) Kangkung 1 (hari ke-26) Kangkung 1(hari ke-30)

Kangkung 2 (hari ke-22) Kangkung 2 (hari ke-26) Kangkung 2 (hari ke-30)


Kangkung 2 (hari ke-22) Kangkung 2 (hari ke-26) Kangkung 2 (hari ke-30)

Bayam dan selada yang tidak mengalami pertumbuhan

Bayam dan selada yang tidak mengalami pertumbuhan

PLH-Hidroponik | 12

Anda mungkin juga menyukai