Anda di halaman 1dari 13

PENYUSUNAN

LAPORAN

- Hasil dari menanam bibit kangkung


selama 30 hari
SMK IBG 3

(INFORMATIKA BINA GENERASI)

Kelompok 2
NAMA ANGGOTA : Anggita Cahyani
Syeila alya
Herlangga
Asep
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah


Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Praktikum Enzim Katalase” ini tepat pada
waktunya.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima


kasih kepada Bapak Levi sebagai , selaku guru
Dosen Fisika dasar yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas


yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................... i
Daftar isi............................................................ ii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang................................. 1
1.2 Tujuan praktikum............................ 1
1.3 Tinjauan pustaka....................... 2&3

Bab II Pembahasan
2.1 Metodologi praktikum.................... 4
2.2 Pengumpulan data..................... 5&6
2.3 Hasil presentasi praktikum..........7&8

Bab III Kesimpulan & saran


3.1 Kesimpulan........................................9
3.2 Saran...................................................9

ii
Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Latar belakang, Pada bagian ini, kamu
menuliskan mengenai informasi maupun
keterkaitan terhadap topik penelitian yang
ingin diangkat. Terutama apa yang
menarik dan perlu untuk diulik lebih
dalam dari topik tersebut.

1.2 Tujuan praktikum


Tujuan praktikum merupakan bagian
yang penting karena bermanfaat
memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk melakukan kegiatan sehingga
kemampuan peserta didik yang diharapkan
dalam proses pembelajaran meningkat.

1
1.3 TINJAUAN PUSTAKA
kangkung adalah salah satu jenis tanaman sayuran daun yang
mampu hidup di darat maupun di air. Tanaman kangkung
merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu bulan.
Batang kangkung berbentuk bulat panjang, berbuku-buku,
banyak mengandung air (herbaceous), dan berlubang.

Tanaman Kangkung Kangkung berasal dari India yang


kemudian menyebar ke Malaysia,
Burma, Indonesia, China Selatan, Australia dan bagian negara
Afrika.
Kangkung termasuk ke dalam famili convolvulaceae atau
kangkung-kangkungan. Kangkung merupakan sumber vitamin
A, vitamin C dan mineral seperti zat besi, kalsium,
kalium, dan fosfor (Nazaruddin, 2003). Kangkung dapat
berfungsi sebagai obat tidur karena dapat menenangkan saraf.
Akarnya digunakan untuk mengobati penyakit wasir sedangkan
zat besi yang terkandung didalamnya berguna untuk
pertumbuhan tubuh. Bagian tanaman kangkung yang paling
penting adalah batang muda dan pucuk-pucuknya sebagai
bahan sayur-mayur.

Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat dan


memberikan hasil
dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Biasa ditemukan di
dataran rendah hingga 1.000 m di atas permukaan laut.
Tanaman kangkung terdiri dari dua varietas, yakni kangkung
darat yang disebut kangkung cina dan kangkung air yang
tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit (Rukmana,
1994).
2
Batang tanaman berbentuk bulat panjang, berbuku-buku, banyak
mengandung air (herbaceous), dan berlubang-lubang. Perakaran
tanamankangkung berpola perakaran tunggang dan cabang akarnya menyebar
kesemua
arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 – 100 cm.
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di
ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan
baru.
Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.
Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota
bunga berwarna putih atau merah lembayung. Sedangkan buah kangkung
berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah
kangkung seperti melekat dengan bijinya.
Warna buah hitam jika sudah tua dan
hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur
buah
kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat.
Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada
jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman
secara generatif

Soilless Culture
Soilless culture atau budidaya tanpa tanah dapat didefinisikan sebagai
metode yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan
tanah sebagai media perakaran, dimana nutrisi yang diserap oleh akar dipasok
melalui air. Pupuk yang mengandung nutrisi dipasok ke tanaman dengan
dilarutkan dalam konsentrasi yang tepat dalam air dan larutan yang dihasilkan
disebut sebagai
larutan nutrisi. Soilless culture diklasifikasikan menurut tipe pendukung
tanaman sebagai media substrat (media buatan, mineral atau media
pertumbuhan organik, atau campuran keduanya) dan media air atau
hidroponik, dimana akar sebagian
atau seluruhnya dicelupkan ke dalam larutan nutrisi.

3
Bab II
Pembahasan
2.1 METODOLOGI
Bahan & alat
1.Bahan : bibit kangkunng

2.Alat : wadah , besek , plastik & tisu

Produsen eksperimen
1. Siapkan wadah dan besek
2. Besek diberi tisu
3. Lalu besek dimasukkan ke dalam wadah
4. Tambahkan tambahkan air dalam wadah sampai tisu
setengah kerendam
5. Lalu masukkan bibit kangkung pada besek yang sudah
dikasih tisu dan air
6. Lalu wadah yang sudah dibeli bibit kangkung masukkan
dalam plastik hitam
7. Lalu diamkan selama sehari bibit akan memecahkan
dirinya untuk mengeluarkan sebuah akar
8. Esok harinya jemur di pagi hari
9. Selama 3 hari air selalu diganti
10. Daun sudah terlihat selama 15 hari
11. Kangkung diberi nutrisi AB persatu tutup botol
12. Kangkung di jemur setiap pagi daun sudah mulai tinggi
13. Selama 25 hari kangkung lupa di jemur daun mulai
menguning
14. Selama 30 hari kangkung lepas dari wadah nya gatau
karna apa
4
2.2 Pengumpulan data
Hari ke 1

Hari ke 5

Hari ke 10

Hari ke 15

5
Hari ke 20

Hari ke 30

6
2.3 Hasil presentasi

biji di masukan ke
Hari -1 dalam besek yg berisi
air & tisu

besek di masukan
Hari -1 ke dalam plastik
hitam selama 2 hari

biji sudah tumbuh

Hari -3 seperti toge selama


3 hari

biji sudah
Hari -6 tumbuh daun
selama 6 hari

daun sudah
Hari -8 mulai meninggi

Hari -10 daun sudah


tumbuh lebat

7
daun kangkung
semakin lebat setiap 3
Hari ke-12 hari sekali di ganti air
nya

kangkung di
Hari ke-14 jemur setiap hari

Tanaman di beri
Hari ke-15 nutrisi AB

Daun di tambahkan
Hari ke-17 air karena
keruh/kotor

Daun semakin
Hari ke-20 berserat

Daun sudah
Hari ke-23 tumbuh besar

Tanaman Daun ga sempat di


Hari ke-25 jemur ,lalu daun
lupa di foto menguning

Daun mati karna ke


Hari ke-30 pisah dari sebek
tersebut

8
Bab III
Kesimpulan & saran
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh interval waktu pemberian air terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman jumlah daun berat basah
dan berat akar dan hasil tanaman kangkung darat.
Waktu pemberian air 3 hari sekali, memberikan hasil
terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
kangkung darat dari segi waktu, tenaga, dan air.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan bagi petani
khususnya budidaya kangkung darat agar dapat
meningkatkan pengetahuan dalam teknik
perawatan tanaman kangkung darat khsusnya yang
berhubungan dengan interval waktu pemberian air sehingga
produksi panen tanaman kangkung dapat
memberikan hasil sesuai yang diharapkan.
Disarankan pula bagi pemerintah setempat khususnya dalam
Pertanian desa dapat merekomendasikan penelitian dalam
kegaiatan-kegiatan penyulukhan bagi petani khususnya
petani kangkung sehingga dapat meningkatkan hasil
produksi sayur serta meningfaktakan pendapat ekonomi bagi
petani menuju masyarakat yang sejahtera

Anda mungkin juga menyukai