Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH IPS

TENTANG PENGALIH FUNGSIAN LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN


DAN CARA MEMILIH MEDIA, BENIH TANAMAN, DAN CARA MERAWAT TANAMAN

NAMA : ASSFA BAIHAQI WAHYUPUTRA


KELAS : VIII B
NO. ABSEN: 04

SMP NEGERI 1 TAMAN


Jl. Satria No. 1 Ketegan Taman Sidoarjo 61257, Telp (031) 7881538
Email : smpn1tmn@yahoo.com Web:www.smpn1taman-sidoarjo.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, saya telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak
ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan
suatu dorongan yang positif bagi saya ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam
menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun saya menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa saya harapkan untuk melengkapi dan menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... I
DAFTAR ISI ....................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
 Pengalih fungsian Lahan Pertanian Menjadi Pemukiman............................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
 Pemilihan Media Tanam........................ ........................................................ 2
 Pemilihan Benih Tanaman.............................................................................. 3
 Langkah Langkah Cara Perawatan Dan Pembudidayaan Tanaman................ 3
 Hasil Tanaman................................................................................................. 3
BAB III PENUTUP.............................................................................................    4 
 Kesimpulan...................................................................................................... 4
BAB I
PENDAHULUAN

Semakin meningkatnya jumlah penduduk berarti jumlah kebutuhan menjadi lebih besar, salah
satunya kebutuhan pada lahan. Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia bermata
pencaharian dalam bidang pertanian, maka semakin sempitlah lahan garapan karena telah
dikonversi menjadi lahan permukiman, jalan, industri dan lainnya. Konversi lahan pada dasarnya
merupakan hal yang wajar terjadi, namun pada kenyataannya konversi lahan menjadi masalah
karena terjadi di atas lahan pertanian yang masih produktif dan ketersediaannya yang terbatas.

Proses terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian disebabkan oleh
beberapa faktor meliputi faktor eksternal (adanya dinamika pertumbuhan perkotaan, demografi
maupun ekonomi), faktor internal (kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan),
dan faktor kebijakan (aspek regulasi yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah yang
berkaitan dengan perubahan fungsi lahan pertanian).

Dampak konversi lahan sawah antara lain menurunkan produksi padi nasional, kerugian akibat
investasi dana untuk mencetak sawah, membangun waduk dan sistem irigasi. Dampak lainnya
adalah menurunnya kesempatan kerja dalam bidang pertanian dan degradasi lingkungan. Upaya
pencegahan konversi lahan sawah yang dapat dilakukan hanya bersifat pengendalian yang bertitik
tolak dari faktor-faktor penyebab terjadinya konversi lahan sawah, yaitu faktor ekonomi, sosial, dan
perangkat hukum. Selain itu, hendaknya didukung oleh keakuratan pemetaan dan pendataan
penggunaan lahan yang dilengkapi dengan teknologi yang memadai.
BAB II
PEMBAHASAN

Langkah kerja :
1. Siapkan Polybag di isi Media Tanah , pupuk serta sekam.
2. Pembudiadayaan ada 2 cara dengan benih ( biji ) dan stek

a. Jika kita mau budidaya dengan benih , kita siapkan biji dari tumbuhan kelor ,
kemudian jemur di sinar matahari ± 5 jam hingga kering , kemudian simpan di
tempat sejuk dan jangan lembab. Jika mau melakukan pembudidayaan ,
masukan biji kelor ke dalam polybag dan tunggu hingga tumbuh , biasanya
membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan lebih, untuk tumbuh, dan siram
setiap sore dengan air yang cukup bila ingin tumbuh yang baik.

b. Penulis melakukan pembudidayaan kelor dengan stek , saya siapkan batang


kelor diameter minimal 5 cm Panjang minimal 20 cm lebih. Kupas Ujung
bagian bawah meruncing kurang lebih 5-7 cm . kemudian tancapkan di media
tanah yang kita siapkan dipolybag. Akan tumbuh ± 1 minggu mulai bertunas
di batangnya. Jangan lupa disiram supaya cepat tumbuh.
A. Hasil Pengamatan
1. Hari pertama :
Siapkan media tanah , pupuk kandan atau organik ,
masukan kedalam polybag kemudian batang kelor
yang mau di stek kita kupas ujungnya berbentuk
runcing kurang lebih sepanjang 5-7 cm , dan jangan
lupa di siram tiap hari.

2. Hari Ketujuh ( 1 minggu ) :


Tunas sudah mulai tumbuh di batang kelor ,
Panjang kurang lebih 4-7 cm.

3. Hari Keempat Belas ( 2 minggu ) :


Tunas sudah mulai Menjadi daun-daun di batang
kelor , Panjang kurang lebih 10 - 15 cm.

BAB III 
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan pembudidayaan dan penanaman tumbuhan kelor adalah, bahwa
pembudidayaan dengan stek jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan
pembudidayaan dengan benih/ biji.lingkungan juga mempengaruhi misalnya media tanah
yang memenuhi unsur hara dan terik matahari , disarankan menanam di tempat yang
lingkungan tanah yang tidak kering dan tidak terkena terik matahari langsung.

Anda mungkin juga menyukai