BAB I
PENDAHULUAN
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah
dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Hidroponik dengan sistem static
solution culture merupakan teknik hidroponik yang paling sederhana. Di Indonesia, sistem ini dikenal
dengan nama kultur air statis, teknik apung atau sistem sumbu.
Hidroponik dengan sistem static solution culture memiliki pengertian budidaya hidroponik
dengan air statis yang mana airnya diam dan tidak mengalir, merupakan teknik hidroponik yang akarnya
secara terus menerus tercelup air yang diletakan pada wadah berisi larutan nitrisi. Disini wadah yang
saya gunakan yaitu botol plastik bekas.
Botol plastik bekas merupakan salah satu jenis sampah anorganik yang banyak ditemukan di
sekitar kita. Sebagian besar kemasan botol plastik tidak direkomendasikan untuk digunakan berulang
kali, karena akan berdampak negatif bagi kesehatan meski dalam jangka waktu yang relatif lama. Akan
tetapi botol plastik tersebut sebenarnya masih memilik banyak manfaat. Salah satunya yaitu dapat
dijadikan sebagai media tanaman dengan sistem hidroponik.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya tinggi, volume atau massa tubuh pada makhluk
hidup, Ini terjadi karena selama dalam masa pertumbuhan, sel-sel dalam tubuh makhluk hidup
bertambah banyak, alhasil jaringan-jaringan dan organ-organ dalam tubuh makhluk hidup pun ikut
berubah semakin besar. Proses ini bersifat kuantitatif atau dapat diukur dan dihitung dengan angka.
Pertumbuhan juga dapat dilihat dengan memperhatikan fisik makhluk hidup tersebut. Selain itu
Pertumbuhan memiliki ciri yang sangat khas, yaitu bersifat irreversible alias tidak bisa balik lagi seperti
semula
Perkembangan adalah proses pematangan sel-sel tubuh menuju kedewasaan. perkembangan
tidak bisa dilihat dengan mata telanjang atau diukur dan ditimbang. Karena tidak bisa diukur dan
ditimbang, perkembangan cuma bisa diukur secara kualitatif. perkembangan juga bersifat reversible.
BAB II
TUJUAN PENELITIAN
2. Langkah kerja
• Larutan A 5 ml
• Larutan B 5 ml
• Air 1 liter
• Campurkan ketiga bahan diatas, aduk sampai bercampur sempurna, larutan nutrisi siap
digunakan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
• Saat penyemaian, sudah selama 10 hari kondisi bibit selada masih tetap sama seperti hari
pertama, tidak ada perkembangan dikarenakan tidak menunjukan adanya tanda-tanda
perkecambahan. Sehingga saya memutuskan untuk mencoba menanam hidroponik yang baru
dengan menggunakan bibit tanaman kangkung.
• Hari ke-1 : bibit kangkung masih dalam keadaan biji yang utuh atau belum mengalami
pertumbuhan sama sekali.
• Hari ke-2 : bibit kangkung mulai mengalami perubahan, hal ini terlihat dari kulit biji yang
mengalami keretakan.
• Hari ke-3 : retakan-retakan pada bibit kangkung sudah tampak seperti ingin pecah.
• Hari ke-4 : ada 1 biji kangkung yang sudah sprout/pecah biji dan mulai berkecambah.
• Hari ke-5 : sudah ada 2 biji yang sprout/pecah biji dan mulai berkecambah. Satu diantaranya
sudah mulai tumbuh.
• Hari ke-6 : sudah ada 3 biji yang sprout/pecah biji dan mulai berkecambah, ketiganya sudah
mulai tumbuh. (disini hanya ada 3 biji yang tumbuh, sisanya tidak menunjukan adanya tanda-
tanda akan mengalami pecah biji)
• Hari ke-7 : sudah ada satu yang batangnya mulai bertambah tinggi dan mulai ada pertumbuhan
daun. Yang 2 lainnya masih dalam keadaan yang sama seperti hari ke 6.
• Hari ke-9 : ujung batang tanaman terbelah menjadi 2, dan pada setiap ujungnya tumbuh 2 daun,
sehingga total daun menjadi 4 lembar. (tanaman dipindah ke media tanam hidroponik)
• Hari ke-10 : batang pada tanaman kangkung semakin bertambah tinggi, akarnya juga semakin
bertambah panjang.
• Hari ke-11 : daun sudah mulai terbuka lebar, warna tanaman juga semakin menghijau pekat.
• Hari ke-13 : pada pangkal belahan di percabangan ujun batang, tumbuh sebuah tunas kecil
seperti bakal daun muda yang menggulung.
• Hari ke-14 : batang tanaman terlihat semakin kokoh dikarenakan diameter batang yang semakin
membesar.
• Hari ke-15 : bakal daun muda yang ada pada percabangan tangkai daun semakin terlihat dan
berkembang.
• Hari ke-16 : percabangan tangkai daun pada ujung batang tanaman semakin terbuka lebar, daun
baru ditengah percabangan tersebut juga sudah tumbuh. Kini tanaman sudah memiliki 6 daun.
• Hari ke-17 : daun-daun mengalami pertambahan lebar, Batangnya juga semakin bertambah
tinggi.
KESIMPULAN
Setelah melakukan 2 kali percobaan, saya mendapatkan kegagalan di percobaan pertama yaitu
pada tanaman selada, namun di percobaan kedua ini yaitu pada tanaman kangkung dapat dibilang
berhasil. Dari kedua percobaan penanaman selada dan kangkung dengan sistem hidroponik yang saya
lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam bertanam hidroponik, kita harus memperhatikan
faktor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Faktor-faktor
diantaranya yaitu : kualitas air, sinar matahari, nutrisi, suhu, dan oksigen.
LAMPIRAN FOTO
➢ SELADA
➢ KANGKUNG