Anda di halaman 1dari 90

Pengertian, Hakikat dan Filosofi

Penyuluhan dan Komunikasi


Pengembangan Masyarakat
Jawablah pertanyaan ini :

Pernahkan menyampaikan “sesuatu”


kepada orang lain ?
Pernahkah mengajak orang lain untuk
melakukan “sesuatu” ?
Pernahkan membujuk orang lain untuk
melakukan “sesuatu” ?
Pernahkan menjanjikan “sesuatu” agar orang
mau mengikuti keinginan kita yang telah kita
sampaikan ?
Pernahkan memberikan “sesuatu” ketika
orang lain sudah mau mengikuti keinginan kita
?
Ruang lingkupnya meliputi :
 Pengembangan teknik produksi yang lebih Baik (better farming),
 Pengembangan usaha yang lebih menguntungkan (better business),
 Pengembangan kelembagaan masyarakat yang lebih baik (better
organization),
 Pengembangan kehidupan masyarakat yang lebih baik (better
community),
 Pengembangan lingkungan usaha dan lingkungan hidup (better
environment),
 Pengembangan kehidupan yang lebih sejahtera (better living)
Tugas...

 Uraikan berbagaimacam ruang lingkup kegiatan penyuluhan pertanian tersebut


beserta contohnya !!!
Terima Kasih
Prinsip Pengembangan
Masyarakat
Outline ....
• Prinsip Pengembangan Masyarakat Menurut :
1. Donald W. Littrel (1984)
2. F. Ellen Netting (1993)
3. Jim Ife (1995)
Pengertian Prinsip Pengembangan
Masyarakat....
6 Prinsip Pengembangan Masyrakat menurut
Donald W. Littrell (1984) ....
1. Partisipasi dalam pembuatan keputusan yang menyangkut
kepentingan masyarakat, hendaknya bebas dan terbuka bagi semua
orang yang berkepentingan.
2. Penggambaran secara ringkas mengenai keadan dimasa yang
akan datang merupakan kondisi yang mempengaruhi suatu
masyarakat.
3. Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji masyarakat perlu
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Lanjutan ....
4. Pencapaian pengertian dan consensus adalah merupakan dasar
bagi usaha perubahan social.
5. Setiap orang mempunyai hak untuk didengarkan pendapatnya
dalam suatu diskusi terbuka, apakah pendapat itu sesuai atau tidak
dengan norma-norma masyarakat yang bersangkutan.
6. Semua orang boleh berpartisipasi dalam menciptakan atau
menciptakan kembali suatu susunan social dimana mereka
merupakan bagiannya.
4 Prinsip Pengembangan Masyarakat menurut
F. Ellen Netting (1993) yang diurai dalam 9
sub-sub prinsip ....
1.Kenali populasi yang dijadikan sasaran, prinsipnya :
(1)
Memahami anggota populasi yang
2.karakteristik
Menentukan karakteristik masyarakat, dijadikan : (2)
prinsipnya
sasaran.
Identifikasi batasan masyarakat ; (3) Identifikasi profil masalah social;
dan (4) Memahami nilai-nilai yang determinan (menentukan dalam
masyarakat).
Lanjutan ....
3. Mengakui adanya perbedaan-perbedaan, prinsipnya : (5) Identifikasi
mekanisme formal dan menekan; (6) Identifikasi peluang-peluang
terjadinya diskriminasi
4. Kenali struktur, prinsipnya : (7) Mengetahui letak kekuatan atau
kekuasaan; (8) Menentukan sumber-sumber yang dapat
dipergunakan; dan (9) Identifikasi pola-pola penyampaian
pelayanan dan pengawasan sumber.
22 Prinsip Pengembangan Masyarakat
menurut Jim Ife (1995)....
1.Pembangunan Terpadu (Integrated Development). Aspek-aspek penting
dalam masyarakat terdiri dari aspek sosial, ekonomi, politik, budaya,
lingkungan dan spiritual. Aspek-aspek tersebut perlu dipertimbangkan.
Aspek yang terlemah yang perlu mendapat intervensi pembangunan.
2.Melawan Ketidak Berdayaan Struktural (Confronting Structural
Disadvantages). Orang terampil tidak dapat bekerja bisa saja terjadi
karena tidak ada kesempatan kerja atau tidak dibuka peluang yang terbuka
bagi semua secara fair, atau terhambat karena masalah jenis kelamin,
perbedaan suku/golongan/umur.pengembang masyarakat hendaknya
mengenali dan mempertimbangkan masalah-masalah penindasan strukturak
tersebut.
Lanjutan ....
3. Hak Asasi Manusia (human rights). Petugas Pengembangan Masyarakat
berupaya melakukan perlindungan hak asasi manusia dan peningkatan
pemenuhan hak dasar manusia (standar hidup layak, pendidikan,
berpartisipasi, menentukan nasib sendiri dan hak perlindungan serta
bantuan sosial bagi keluarga).
4. Keberlanjutan (continuity / Sustainability). Dalam konteks ini apabila
petugas pengembangan masyarakat bermaksud membangun tatanan
sosial, ekonomi dan politik baru, maka struktur dan prosesnya harus
berkelanjutan.struktur yang berkelanjutan ditandai dengan pelembagaan
pelaksanaan pengembangan masyarakat, tidak hanya ditingkat pelaksana
proyek tetapi akhirnya beralih ke masyarakat serta prosesnya tidak
berhenti sebagai proyek tetapi menjadi kegiatan masyarakat
Lanjutan ....
5. Pemberdayaan (empowerment). Petugas pengembangan
masyrakat semestinya memberikan sumberdaya, kesempatan,
pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat guna
meningkatkan kapasitas atau kemampuan untuk menentukan
masa depan sendiri dan berpartisipasi dalam mempengaruhi
kehidupan komunitasnya.
6. Kaitan masalah pribadi dan politik (the personal and the
political). Penyelesaian masalah tidak hanya didekati dengan
penyelesaian secara individual, karena masalah ketidak
berdayaan tidak hanya semata masalah individu tetapi juga
struktural, demikian juga masalah potensi. Oleh karena itu,
petugas pengembangan masyarakat hendaknya mengaitkan
antara masalah pribadi dengan politik, individu dengan struktural,
pribadi dengan masalah umum
Lanjutan ....
7. Kepemilikan oleh komunitas (community ownership). Inti utama
dari pengembangan masyarakat adalah membentuk unsur-unsur
komunitas sebagai kesatuan masyarakat yang dilandasi
kesalingtergantungan dan kebersamaan.
8. Kemandirian (self reliance). Proses penyelenggaraan
pembangunan hendaknya mendorong atau setidaknya tidak merusak
kemandirian masyarakat. Pentingnya kemandirian dirasakan pada
saat negara dalam kondisi menghadapi ketidakpastian atau krisis
Lanjutan ....
9. Ketidaktergantungan pada pemerintah (independent from
state). Kemandirian terkait
the dengan posisi komunitas yang sejauh
mungkin tidak tergantung pada pemerintah. Pengertian tidak tergantung,
bukan berarti negara tidak perlu intervensi pada komunitas, tetapi lebih
berarti tidak semua urusan diserahkan pada negara untuk
menyelesaikannya, jika komunitas dapat menyelesaikannya sendiri.
10. Keterkaitan tujuan jangka pendek dengan visi jangka
panjang (immediate goals and ultimate vision) Tantangan seorang
perencana petugas pengembangan masyarakat adalah merumuskan tujuan
jangka pendek yang dapat menjawab permasalahan masyarakat sekaligus
mengkaitkannya dengan visi pengembangan masyarakat yang
dijalankannya.
Lanjutan....
11. Pembangunan yg bersifat organik (organic
development) pembangunan organik berlawanan dengan
pembangunan yang mekanistik, perbedaan tsb ibarat
pertumbuhan tanaman dan gerakan mesin. Mesin bekerja secara
terpisah dari lingkungannya, dipindah kemana saja relatif
tidak
berubah dalam perkembangannya. Berbeda dengan tanaman
ia
sangat terkait dengan lingkungan, apabila dipindah bisa mati atau kerdil
atau berbeda pertumbuhannya.
diberikan
12. Kecepatan kesempatan (themenentukan
pembangunan pace of sendiri akibat
development) kecepatan
logis
perkembangannya. Pelaksana pengembangan masyarakat
dari prinsip pembangunan yang organik adalah masyarakat harus yang
berhasil akan bergerak sesuai dengan kecepatan masyarakat
itu sendiri, tidak mendorong terlalu cepat atau terlalu lambat.
Lanjutan....
13. Keahlian dari luar (external expertise) seringkali karena faktor
ketidaksabaran dan kurang mempercayai kemampuan masyarakat,
suatu pemecahan masalah ditingkat komunitas diselesaikan oleh ahli-
ahli dari luar, dengan cara dan proses yg dipaksakan dari luar.
Pemerintah dapat membantu proses pengembangan masyrakat melalui
penyediaan sumberdaya, komunikasi, dukungan, jaringan namun
demikian pemerintah tidak dapat menentukan bagaimana
pengembangan masyarakat harus terjadi. Hal ini tidak berarti bahwa
proses pengembangan masyarakat tidak dapat belajar dari pengalaman
luar daerah, tetapi pengalaman itu perlu diadaptasi sesuai dengan
kondisi local.
14. Pembangunan komunitas (community building ). Membangun komunitas
berarti meningkatkan interaksi sosial dalam komunitas, mempertemukan
orang-orang dan memfasilitasi mereka supaya saling
berkomunikasi,
sehingga memungkinkan dialog yang tulus, serta menciptakan
saling pengertian.
Lanjutan ....
15. Kaitan proses dengan hasil (process and outcome). Pendekatan yang
pragmatik cenderung menekankan pada hasil. Misalnya
keberhasilan
pembangunan irigasr diukur dari keberhasilan secara teknis
fisik,
sedangkan bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan,
monitoring
dan evaluasi kurang mendapat perhatian. Namun
demikian,
berkonsentrasi pada proses saja dapat menyebabkan orang kehilangan
16. Integritas
orientasi proses
terhadap(thehasilintegrity
yg harusof dicapai.
process).Dalam
Proses dalam
pengembangan
pengembangan masyarakat sama pentingnya dengan hasil. Hasil
tercermin dalam tujuan, sedangkan cara mencapai tujuan merupakan
masyarakat
proses yang kedua hal tersebut hendaknya
berkelanjutan. Oleh karenadilihat
itu,sebagai
proses sesuatu yang integral
hendaknya sesuai
dan bukanlah
dengan suatu fenomena
harapan akan hasilyang yang
terpisah.
berkaitan dengan keberlanjutan,
keadilan sosial dll.
Lanjutan ....
17. Tanpa kekerasan (non violence). kekerasan tidak sekedar
Artiberkenaan dengan kekerasan fisik yang dilakukan individu, tetapi juga
berhubungan dengan kekerasan struktural. Disebut kekerasan struktural
karena kekerasan tersebut telah melembaga dalam masyarakat atau suatu
lembaga, contohnya, masalah rasialis, sekolah diskriminatif dll.
18. Keinklusifan (inclusiveness). Untuk menerapkan prinsip inklusif
dalam pengembangan masyarakat perlu suatu proses yang bersifat
merangkul daripada menyingkirkan, setiap orang dihargai walaupun
dalam posisi berlawanan dan orang diberi ruang yang cukup untuk
merubah posisi tanpa kehilangan muka. Upaya dapat dilakukan melalui
dialog dan saling pengertian.
Lanjutan ....
19. Konsensus (Concensus). Proses pengembangan masyarakat
dengan pendekatan tanpa kekerasan dan inklusif perlu didasari
dengan upaya membangun dasar-dasar konsensus dan proses
pengambilan keputusan dengan cara mufakat.
20. Kerjasama (co-operation). perspektif ekologi dan pendekatan tanpa
kekerasan menekankan struktur yang bersifat kerjasama dari pada
kompetitif.
Lanjutan....
20. Partisipasi (participation). Pelaksana pengembangan masyarakat
senantiasa berusaha memaksimumkan partisipasi dari
warga/komunitas, dengan tujuan setiap orang terlibat secara aktif dalam
aktivitas-aktivitas komunitas. Semakin aktif berpartisipasi semakin baik,
karena dengan demikian, upaya menjadikan proses sebagai
milik komunitas serta mendukung proses inklusif.
21. Perumusan kebutuhan (defining need). Ada dua hal penting dlm
perumusan tujuan. Pertama, pelaksana pengembangen masyarakat
berusaha mencapai persetujuanantara pihar-pihak yg mendefinisikan
kebutuhan, yakni antara penyelenggara program, konsumen, pemberi pelayanan
dan peneliti. Upayakan dilaog agar diperoleh konsensus. Kedua, pendefinisian
kebutuhan oleh masyarakat itu sendiri. upaya ini
dapat dilakukan dengan cara mengajak orang berdialog dan
mengembangkan kemampuan warga komunitas untuk
mengartikulasikan kebutuhan mereka yang sesungguhnya.
Model, Metode dan
Desain Pengembangan
Masyarakat
Outline....
• Model Pengembangan Masyarakat
• Desain Pengembangan Masyarakat
• Metode Pengembangan Masyarakat
Model adalah ….
Model Pengembangan Masyarakat ....
• PM adalah upaya untuk menolong anggota masyarakat yang memiliki
kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan
bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
• implementasikan PM dalam bentuk :
1. Proyek-proyek pembangunan yang memungkinkan anggota
masyarakat memperoleh dukungan dalam memenuhi
kebutuhannya.
2. Kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan-
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak-pihak lain yang
bertanggungjawab. (Payne, 1995).
Model Pengembangan Masyarakat ....
• Twelvetrees (1991) membagi perspektif PM ke dalam dua bingkai,
yakni pendekatan “profesional” dan pendekatan “radikal”
• Pendekatan profesional menunjuk pada upaya untuk meningkatkan
kemandirian dan memperbaiki sistem pemberian pelayanan dalam
kerangka relasi-relasi sosial.
• Pendekatan radikal lebih terfokus pada upaya mengubah
ketidakseimbangan relasi-relasi sosial yang ada melalui
pemberdayaan kelompok-kelompok lemah, mencari sebab- sebab
kelemahan mereka, serta menganalisis sumber-sumber
ketertindasannya.
Model Pengembangan Masyarakat ....
• (Dominelli, 1990 : Mayo, 1998) ada 6 model pengembangan
masyarakat :
1. Perawatan Masyarakat merupakan kegiatan volunter yang
biasanya dilakukan oleh warga kelas menengah yang tidak dibayar.
Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kesenjangan legalitas
pemberian pelayanan.
2. Pengorganisasian Masyarakat memiliki fokus pada
perbaikan koordinasi antara berbagai
lembaga kesejahteraan sosial.
3. Pembangunan Masyarakat memiliki perhatian pada
peningkatan keterampilan dan kemandirian
masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Model Pengembangan Masyarakat ....
4. Aksi Masyarakat Berdasarkan Kelas bertujuan untuk
membangkitkan kelompok-kelompok lemah untuk secara
bersama-sama meningkatkan kemampuan melalui strategi
konflik, tindakan langsung dan konfrontasi.
5. Aksi Masyarakat Berdasarkan Jender bertujuan untuk mengubah
relasi-relasi-relasi sosial kapitalis-patriakal antara laki-laki dan
perempuan, perempuan dan negara, serta orang dewasa dan anak-
anak.
6. Aksi Masyarakat Berdasarkan Ras (Warna Kulit) merupakan usaha
untuk memperjuangkan kesamaan kesempatan dan menghilangkan
diskriminasi rasial
Desain Pengembangan Masyarakat ....
1. Partisipatif
Partisipasi masyarakat dalam upaya pengembangan masyarakat
merupakan tuntutan mutlak agar masyarakat dapat lebih berperan
berkaitan dengan keinginan masyarakat untuk maju dan berkembang
melalui mekanisme keterlibatannya dalam proses pembangunan,
seperti menyusun program pembangunan melalui mekanisme dari
bawah ke atas (bottom up) yang memperlakukan masyarakat tidak
hanya sebagai sasaran pembangunan tetapi juga sebagai pelaku
pembangunan. Hal tersebut memberikan implikasi perlu adanya
kontribusi, disamping adanya penuntutan akan keadilan dan hak untuk
menikmati hasil pembangunan.
Desain Pengembangan Masyarakat ....
2. Kemandirian
Kemandirian menggambarkan adanya kemampuan dan potensi
swadaya, dalam hal ini pemerintah secara bertahap mendorong
penggalian potensi swadaya melalui mekanisme pengembangan
masyarakat yang pada tahap awalnya dimulai atau didorpng oleh
inisiatif pemerintah, oleh pemerintah, untuk masyarakat, kemudian
meningkat dari pemerintah, oleh masyarakat, untuk masyarakat dan
pada akhirnya mekanisme dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat.
Desain Pengembangan Masyarakat ....
3. Kemitraan
Kemitraan dalam upaya pengembangan masyarakat dimaksudkan
sebagai upaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak
untuk tujuan peningkatan kompetensi dan kapasitas masyarakat
khususnya mendukung keterlibatannya dalam proses pembangunan
yang selanjutnya memberikan implikasi terjaganya kesinambungan
pembangunan, yaitu terciptanya keselarasan berbagai kepentingan
sebagai instrument untuk menghindari ketimpangan atau
kesenjangan. Dalam hal ini diperlukan pemahaman terhadap prinsip-
prinsip dasar kemitraan dalam pengembangan masyarakat, seperti
saling melengkapi, saling memperkuat, saling membesarkan dan
saling menguntungkan.
Nama : Muhammad Syafawi
Nim : 2110514310015
Prodi : Agribisnis
Matkul : Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat

TUGAS MERESUM MATERI METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kelompok 1
Participatory Action Research (PAR)
Participatory Action Research (PAR) merupakan aktivitas ilmiah yang menggabungkan
pelaksanaannya sekaligus antara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam
pelaksanaannya kelompok masyarakat yang menjadi sasaran langsung terlibat dan bersama
peneliti merencanakan pemberdayaan dalam bentuk mitra kerja. Manfaat penelitian secara
praktis langsung terwujud dalam menggerakkan peranan akal budi kelompok sasaran menuju
transformasi sosial yang diharapkan. Artinya, hasil penelitian segera dapat diaplikasikan di
lapangan. PAR cocok untuk semua disiplin ilmu dalam melayani masyarakat sasaran untuk
mempercepat tercapainya perubahan sosial yang diinginkan. Peneliti dan kelompok sasaran
berinteraksi dua arah sehingga proses pengambilan keputusan lebih demokratis. Kegiatan PAR,
dapat segera: 1) Membuka wawasan pemikiran orang-orang kecil yang menerima pemberdayaan
sehingga mampu merubah lingkungannya yang ‗menindas’ (mengungkung dan membelenggu);
2) Membentuk sasaran penelitian yang emansipatoris dan menjadi rasional. Artinya,
orang-orang
sanggup memuaskan kebutuhan dasar sebagai manusia dan menata kekuasaan sebagai
kapasitas individu yang tepat sasaran. Pemberdayaan masyarakat yang tidak berdaya dapat
menyadari dirinya dan dapat segera berubah melalui proses partisipasi peneliti dan kelompok
sasaran. Misalnya, PAR dalam bidang pendidikan, peneliti menawarkan partisipasi aktif guru,
orang tua, siswa, dan administrator sekolah, dan sarana yang dibutuhkan untuk sehingga masing-
masing dapat mengambil ―tanggung jawab kolaboratif untuk pengembangan dan reformasi
pendidikan. Pemberdayaan masyarakat yang lebih bermutu sehingga mereka yang tidak berdaya
mengalami proses partisipasi yang menyeluruh. Misalnya, PAR dalam bidang pendidikan,
peneliti menawarkan partisipasi aktif guru, orang tua, siswa, dan administrator sekolah, dan
sarana yang
dibutuhkan untuk sehingga masing-masing dapat mengambil ―tanggung jawab kolaboratif
untuk pengembangan dan reformasi pendidikan

Kelompok 2
Asset-Based Community Development (ABCD)
ABCD sebagai alat untuk melibatkan komunitas dalam pembaruan lingkungan. Terlepas
dari tantangan yang ada, ABCD memiliki banyak hal untuk ditawarkan dalam kegiatan
pembaruan lingkungan. Ketika praktisi ABCD mencari sisi positifnya, mereka yang merupakan
bagian dari komunitas lebih cenderung terlibat dalam proses tersebut. Hal ini penting sejak awal.
Praktisi dapat mengambil manfaat dengan mempertimbangkan dengan cermat siapa yang harus
didekati pada kesempatan pertama, dan dapat belajar dari para pemimpin dan penghubung dalam
komunitas. Pengembangan Komunitas Berbasis Aset membutuhkan perubahan yang signifikan
bagi banyak organisasi pembaruan lingkungan, dan kemauan untuk mempercayai komunitas
untuk mendapatkan jawabannya. Praktisi harus memiliki keterampilan dan pengalaman
pengembangan komunitas dengan baik agar dapat menyampaikan

Kelompok 3
Logical Framework Approach (LFA)
Secara umum Logical Framework Approach (LFA) dalam penggunaan masih terbatas
dengan bertujuan untuk penyusunan suatu program proyek. Padahal fungsi dari Logical
Framework Approach dapat dimanfaatkan dalam proses evaluasi. Pemahaman terhadap Logical
Framework Approach perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan, dalam upaya pemanfaatannya
supaya lebih luas secara maksimal dan tidak hanya digunakan pada penyusunan suatu proyek.
Pendekatan SMART yang dimiliki Logical Framework Approach (LFA) merupakan pendukung
kegiatan dalam monitoring dan evaluasi serta untuk menemukan indikator keberhasilan dari
suatu proyek.

Kelompok 4
Peran Sekolah Lapangan Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi pada
Masyarakat Tani
Sekolah Lapang merupakan suatu sekolah yang digagas oleh Departemen Pertanian.
Sekolah lapang berbeda dengan sekolah pada umumnya, karena diselenggarakan di lapangan
terbuka. Saat ini sekolah lapang dikenal luas di kalangan para petani. Adapun tujuan dari Sekolah
Lapang meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta menggunakan/menerapkan teknologi
terbaru. Para petani dan para narasumber/penyuluh berkumpul di lapangan (tanpa ruangan)
kemudian penyuluh memberikan materi tentang fase fase pertumbuhan tanaman serta berbagai
hal yang terkait langsung dengan tanaman seperti pengelolaan air, fisiologi, populasi serangga,
pemeliharaan kesuburan tanah, kompensasi tanaman, pengaruh air dan cuaca, pemilihan varietas,
bibit unggul dan sebagainya. Para Petani merasakan bahwa sekolah lapang sangat efektif. Dalam
prosesnya peserta belajar langsung, mempraktikkan sehingga mereka benar benar menguasai dan
bahkan menemukan hal hal baru. Para petani menemukan dan membuktikan setiap informasi
yang diterima. Dalam penerapan sekolah lapang ditemui juga dinamika kelompok, untuk melatih
para peserta menjalin kerjasama, komunikasi, pemecahan masalah dan kepemimpinan secara
terstruktur. Proses belajar ini relative lebih mudah karena peserta tidak hanya belajar teori tapi
juga praktik secara bersama. Fungsi pemandu dalam penerapan sekolah lapang adalah mengajak
peserta (para petani) terlibat secara aktif dalam proses pendidikan. Penyuluh dan petani
menempatkan diri mereka sebagai guru dan murid. Sekolah lapang terbukti dapat meningkatkan
produktivitas, penggunaan pupuk yang seimbang serta menjaga kelestarian lingkungan. Melalui
sekolah lapang para petani seolah menemukan diri mereka yang sesungguhnya sebagai
―manusia pembelajar‖ hasil maksimal dapat mereka capai, interaksi yang terjalin dengan para
petani dan penyuluh menumbuhkan semangat dan sukacita, dalam dinamika kelompok setiap
peserta diberi peran, wawasan senantiasa berkembang dan meningkat. Beberapa dari petani
sudah menjadi tim penyuluh. Selain itu ada peningkatan kesejahteraan bagi petani. Menjadi
petani ternyata menjanjikan dan pekerjaan yang berharga dan mulia. Tidak ada pekerjaan yang
hina. Lakukan semua pekerjaan dengan penuh syukur dan tanggung jawab maka hasilnya pasti
menggembirakan

Kelompok 5
Participatory Rural Appraisal (PRA)
Participatory Rural Appraisal (PRA) merupakan metode interaktif, partisipatif, eksploratif
secara semi terstruktur dilakukan oleh tim multi-disiplin di lapangan langsung dari dan
bersama masyarakat, sebagai upaya untuk memperoleh informasi, menganalisis, memahami
situasi, kondisi, potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat. Penggunaan pendekatan
partisipatif
(bottom up) dikombinasi dengan top down merupakan cara yang bermakna dan efektif. PRA
dapat digunakan pada kondisi kelangkaan data dan keragaman budaya. Informasi dan hasil
analisis dipergunakan untuk menentukan skala prioritas serta model kegiatan yang tepat, serta
monitoring dan evaluasinya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa penyediaan sarana-
prasarana infrastruktur fisik material maupun yang berkenaan dengan lingkungan alam, sosial,
ekonomi, pendidikan, Kesehatan serta aspek lain yang berkenaan dengan pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat. Selain untuk mendapatkan informasi, penelusuran fakta dan analisis
data, operasionalisasi teknik-teknik PRA dapat menjadi sumber dan transfer informasi,
merupakan media belajar secara individu dan kolaboratif sehingga dapat menimbulkan
perubahan pengetahuan, dan perubahan tingkat kearifan lokal. Perubahan pengetahuan tersebut
dapat mengurangi kebingungan dan ketakutan serta menyadarkan masyarakat bahwa suatu
kejadian dapat diantisipasi, diinternalisasi, diadaptasi dan dihadapi dengan melakukan kegiatan
yang sesuai. PRA juga dapat digunakan untuk mengetahui, menunjukkan dan mempertegas peran
kemudi dan kelembagaan serta tanggung jawab stakeholders. Efektivitas PRA ditentukan
obyektifitas pada pencarian fakta serta validitas, dan releabilitas data. Selain itu juga ditentukan
implementasi konsep dan prinsip-prinsip serta aplikasi teknik-teknik PRA. Dengan demikian
agen perubahan perlu memahami metode PRA untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Kelompok 6
Focus Group Discussion atau FGD
Focus Group Discussion atau FGD adalah suatu metode diskusi yang dilakukan secara
sistematis, terarah dan bertujuan untuk membahas suatu topik atau suatu masalah. Oleh karena
itu FGD dikenal juga dengan istilah diskusi kelompok terarah. FGD sering digunakan sebagai
salah satu metode dalam pengumpulan data kualitatif, akan tetapi sekarang penggunaan FGD
lebih luas dan lebih bervariasi. Model FGD sangat beragam. Setiap model memiliki kelebihan
dan kekurangan. Namun beberapa hal penting tetap harus diperhatikan sebagai prinsip FGD.
Implementasi FGD dapat disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi di lapangan.

Kelompok 7
Participatory impact monitoring (PIM) Pemantauan Dampak Partisipasi
PIM merupakan pendekatan manajemen partisipatif yang membutuhkan adanya
sinergitas tujuan antara sesama pemangku kepentingan dalam sebuah proyek pemberdayaan
masyarakat. Tujuan utama pelaksanaan PIM adalah meningkatkan kualitas hasil kegiatan masing-
masing pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan masyarakat dan menjaga keberlanjutan
program yang sudah berjalan dengan baik. PIM dapat membantu peningkatan kapasitas,
akuntabilitas, motivasi, dan kepercayaan diri masyarakat setempat yang berpartisipasi dalam
pelaksanaan PIM. Masyarakat dapat berkontribusi secara nyata dalam 264 manajemen program
pembangunan melalui pengelolaan sumber daya di daerahnya, mengikuti proses pembelajaran
masyarakat sepanjang hayat, memelihara fasilitas, dan menerapkan peraturan manajemen. Tidak
ada model tetap untuk pelaksanaan PIM, setiap wilayah memiliki perbedaan kepentingan, kondisi
geografis, ekonomi, sosial, dan budaya, sehingga implementasi PIM disesuaikan dengan konteks
masing-masing. Perlu adanya keterbukaan, penerimaan bersama, fleksibilitas agar dapat
meredam konflik dan mengurangi hambatan□hambatan keberhasilan pelaksanaan PIM.
Manajemen proyek pembangunan berkelanjutan perlu dilengkapi dengan pelaksanaan PIM
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Kelompok 8
Pemindaian Lingkungan (Environmental Scanning)
Pemindaian lingkungan sangat penting bagi organisasi mana pun, terutama di lingkungan
yang tidak stabil dan tidak lengkap dengan apa yang dibutuhkan di mana kegiatan ekonomi tidak
diharapkan dan tidak dapat diprediksi. Menjadikan setiap organisasi akan melakukan berbagai
upaya dan strategi manajemen. Perkembangan informasi dan teknologi (TI) mendorong
kemampuan stakeholders untuk bertahan hidup. Jenis environmental terbagi 2 lingkungan yaitu
lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Dalam lingkungan eksternal terdapat dua
lingkungan yaitu lingkungan umum dan lingkungan industri. Sedangkan lingkungan internal
ditujukan untuk melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh sumber
daya organisasi, proses internal organisasi yang tercermin dari bagaimana organisasi
menciptakan nilai bagi para pelanggan dan analisis terhadap budaya organisasi. Dalam
menjalankan pemindai lingkungan perusahaan ada beberapa faktor penghambat dalam
penerapannya yaitu lingkungan alam, sosial, dan tugas perusahaan. Lingkungan alam mencakup
sumber daya fisik, satwa liar, dan iklim yang merupakan satu kesatuan dari keberadaan di Bumi.
Proses Pemberdayaan
Masyarakat
Proses Pemberdayaan Masyarakat ....
• Tahap 1 : Tahapan Persiapan ada dua hal yang perlu
dikerjakan dalam tahapan ini, yakni :
1. Penyiapan petugas tenaga pemberdayaan oleh
community worker
2. Penyiapan lapangan. Persiapan ini dilakukan agar
pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung
dengan lancar
Proses Pemberdayaan Masyarakat ....
• Tahap 2 : Tahapan Pengkajian atau assessment dapat
dilakukan secara individual lewat kelompok-kelompok
masyarakat. Pada tahap ini, petugas mengidentifikasi
masalah keputusan dan sumber daya yang dimiliki klien. Ini
dilakukan untuk menentukan sasaran pemberdayaan yang
tepat
Proses Pemberdayaan Masyarakat ....
• Tahap 3 : Tahap Perencanaan Alternatif Program atau
Kegiatan, Dalam tahapan ini, petugas akan berperan sebagai
exchange agent atau agen perubahan. Masyarakat
diharapkan bisa memikirkan beberapa
alternatif program berikut kelebihan dan
kekurangannya. Nantinya, alternatif tersebut
untuk menentukan program yang paling efektif dipakai
Proses Pemberdayaan Masyarakat ....
• Tahap 4 : Tahap Pemfomalisasi Rencana Aksi, Pada tahap
pemfomalisasi, agen perubahan membantu kelompok untuk
menentukan program yang bisa mengatasi permasalahan.
Petugas juga memfomalisasi
gagasan tersebut ke dalam tulisan, apabila ada
kaitannya dengan pembuatan proposal pada
penyandang dana
Proses Pemberdayaan Masyarakat ....
• Tahap 5 : Tahap Implementasi Program atau Kegiatan, Dalam
tahap implementasi, masyarakat harus memahami maksud,
tujuan dan sasaran program untuk menghindari kendala
dalam implementasi program. Mereka juga harus bekerja
sama dengan petugas
Proses Pemberdayaan Masyarakat ....
• Tahap 6 : Tahap Evaluasi, Evaluasi merupakan tahap
pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan.
Program ini sebaiknya melibatkan warga untuk membangun
komunitas pengawasan internal dan komunikasi masyarakat
yang lebih mandiri
Proses Pemberdayaan Masyarakat ....
• Tahap 7 : Tahap terminasi, Pada tahapan terakhir, proyek
harus berhenti. Sebab, masyarakat yang diberdayakan sudah
mampu mengubah kondisi yang sebelumnya buruk menjadi
lebih baik. Dengan kata lain, mereka sudah bisa menjamin
kehidupan layak bagi diri sendiri dan keluarga
Materi Penyuluhan dan Sumber
Materi Penyuluhan dan
Komunikasi Pengembangan
Masyarakat
Outline ....
• Pengertian
• Tujuan
• Ruang Lingkup
• Sumber Materi
• Ragam Materi
• Pertimbangan Pemilihan Materi
• Klasifikasi Materi
Ruang Lingkup Materi
Sumber Materi....
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai