Anda di halaman 1dari 3

Tugas Rutin Kepemimpinan (pertemuan ke-10)

Nama : Rendy Indrawan S. Siahaan


Kelas :B
Prodi : Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan : Fakultas Ekonomi UNIMED
Dosen : Dra. Sri Mutmainnah, M.Si

Kepemimpinan Publik
1. PENGERTIAN
Kepemimpinan sektor publik adalah seseorang yang memiliki kapasitas melakukan
efisiensi, melakukan perintah, mengkreate tindakan dan memiliki komitmen dalam
lingkungan kerja. Dalam sektor publik seorang pemimpin harus memiliki kapasitas dan
kemampuan dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan termasuk di dalamnya adalah
setiap permasalahan yang berkembang, seorang pemimpin juga harus mampu melakukan
inovasi dalam organisasi yang dipimpinnya apakah inovasi tersebut berdampak positif dalam
penguatan SDM (Sumber Daya Manusia) ataupun sistem yang ada dalam organisasi tersebut.
Seorang pemimpin juga harus mampu merancang dan memilih semua tindakannya yang
dilakukan oleh bawahannya dengan sangat efektif dan akan menghasilkan efisiensi dalam
banyak hal yaitu, waktu, uang dan jumlah ortang yang melaksanakannya.
Fokus utama dalam sektor publik adalah bagaimana memberikan pelayanan yang baik
bagi masyarakat yang dipimpinnya. Pelayanan yang tepat dan baik merupakan inti dari
tanggung jawab yang harus diberikan oleh kepemimpinan dalam sektor publik ini.

Demi mejalankan dan juga mewujudkan tanggung jawab tersebut, seorang pemimpin
harus memiliki kompetensi didalam dirinya. Berikut beberapa diantaranya:
1) Visualizing, memberikan gambaran tentang apa yang hendak dicapai dan kapan hal
tersebut akan dicapai.
2) Futuristic thinking, memikirkan posisi bisnis pada saat ini dan posisi yang akan datang.
3) Showing foressight, perencanaan yang dapat memperkirakan masa depan.
4) Proactive planning, menetapkan sasaran dan strategi spesifik untuk mencapai sasaran,
mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan
rencana darurat menanggulangi rintangan itu.
5) Creative thinking, berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan
mempertimbangakn isu, peluang dan masalah.
6) Taking risks, berani mengambil resiko dan menganggap kegagalan sebagai peluang
bukan kemunduruan.
7) Process alignment, mengetahui bagaimana menghubungkan sasaran dirinya dengan
sasaran organisasi, dapat menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen dalam
organisasi.
8) Coaliting building, menyadari bahwa dalam organisasi sasaran dirinya harus menciptakan
hubungan harmonis, kedalam dan keluar organisasi.
9) Continuous learning, mampu teratur mengambil bagain dalam pelatihan dan berbagai
jenis pengembangan lain baik didalam maupun diluar organisasi.
10) Embraching change, mengetahui perubahan penting bagi pertumbuhan dan
pengembangan.

2. PEMBAHASAN
2.1 Organisasi Publik
Contoh Kepemimpinan Publik yang saya ketahui adalah, PBB (Pemuda Batak
Bersatu). Merupakan salah satu organisasi publik yang ada dilingkungan tempat tinggal
saya. PBB sangat berperan penting dalam segala kegiatan yang ada ditengah-tengah
masyarakat tempat tinggal saya, yaitu Desa Wonosari, Tanjung Morawa, Deli Serdang.
PBB merupakan salah satu organisasi publik yang lahir ditengah-tengah masyarakat
Wonosari dengan memiliki tujuan yang sangat positif dengan yaitu ikut turut serta dalam
segala kegiatan yang dilaksanakan di Desa Wonosari. Baik itu kegiatan suka maupun
duka. PBB akan selalu siap untuk membantu dan juga mendukung kegiatan-kegiatan
tersebut.
2.2 Kelebihan Organanisasi Publik
Dengan adanya PBB (Pemuda Batak Bersatu) di Desa Wonosari para masyarakat
menjadi lebih tenang dan aman daripada sebelumnnya. Dimana PBB tidak hanya ikut serta
dalam segala aktivitas yang ada ditengah-tengah masyarakat, namun juga turut membantu
masyarakat ketika sedang mengalami musibah, seperti kecelakaan maupun terkena
bencana alam. Berikut beberapa kelebihan dari organisasi publik PBB di Desa Wonosari:
1. Membantu serta turut berpasrtisipasi dalam segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
masyarakat Desa Wonosari baik itu pelaksanaan kegiatan suka maupun duka.
2. Membantu masyarakat wonosari ketika sedang mengalami musibah, dan
3. Ikut serta mendukung seluruh kegiatan keagamaan di Desa Wonosari.

2.3 Kepemimpinan Publik


Tipe kepemimpinan yang dianut oleh PBB adalah Tipe Kepemimpinan Demokratis.
Dimana pemimpin organisasi ini sangat mementingkan pendapat dari seluruh anggota
organisasinya. Pendapat seluruh anggota organisasi, baik itu untuk kegiatan maupun untuk
rapat rutin organisasi akan sangat berguna dalam proses pencapaian organisasi dimasa
depan. Tipe Kepemimpinan seperti ini sangat bagus ditengah masyarakat desa, dimana
seluruh pendapat dan juga aspirasi setiap anggota akan diterima dengan baik dan setiap
masalah yang sedang terjadi ditengah masyarakat akan langsung dimusyawarahkan guna
mendapat solusi yang tepat terhadap masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai