Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

   Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                       Pasir Sakti, april 2016

                                                                                               Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………

BAB 1. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….

1.1  Latar Belakang ………………………………………………………………………………...


1.2  Tujuan …………………………………………………………………………………………

BAB II. HASIL LAPORAN MAKALAH BIOLOGI …………………………………………….

2.1 Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) …………………………………………………………...


2.1.1 Ciri-ciri umum Tumbuhan Berbiji …………………………………………………..
2.1.2 Perkembangbiakan Tumbuhan Berbiji ……………………………………………...
2.1.3 Klasifikasi Tumbuhan Berbiji ……………………………………………………….
2.1.4 Perbedaan Ciri-ciri Tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae ………………...
2.1.5 Manfaat Tumbuhan Berbiji …………………………………………………………..

2.2 Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil …………………………………………………

BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………………………..

3.1 Simpulan ………………………………………………………………………………………


3.2 Saran …………………………………………………………………………………………..

Makalah Tumbuhan Berbiji


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang


Biji  adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung
oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada
Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang
termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan. Dengan demikian biji telah memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting
dalam reproduksi dan pemencaran Spermatophyta (tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji;
Gr. sperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitif seperti
lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara lainc untuk
menyebarkan diri. Ini tampak pada kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasi relung-
relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan, baik di wilayah tropis maupun daerah
beriklim dingin.
Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta. Kata "biji" acap dipertukarkan
penggunaannya dengan "benih" dan "bibit". Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,
"benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanaman baru. Sedangkan
"bibit" (atau juga disebut "semai") adalah tanaman muda siap tanam hasil perkembangan benih,
atau hasil perbanyakan tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok, stek, okulasi dan lain-
lain).

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari biji
2.      Untuk mengetahui bagian – bagian dari biji
3.      Untuk mengetahui perkecambahan pada biji
4.      Untuk mengetahui macam – macam  perkecambahan

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Biji
1.      Pengertian Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak
(pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
Bagi tumbuhan biji (spermathophyta) biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama,
karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke6tempat lain. Semula biji itu duduk
pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni (placenta).
2.      Struktur Biji
Biji tersusun atas tiga komponen  utama, yakni:
·         Kulit Biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum).
Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), kulit biji tersusun atas dua lapisan, yakni :
a)      lapisan kulit luar  (testa) merupakan lapisan yang tipis, kaku dan merupakan pelindung
utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
berbeda-beda : merah, biru, perang, kehijau-hijauan ada yang licin rata ada pula yang memiliki
permukaan yang keriput.
b)      Lapisan kulit dalam  (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali  disebut sebagai
kulit ari.
Pada Gymnospermae, kulit biji terdiri atas tiga lapisan, yakni:
a)      Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau
kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
b)      Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu, menyerupai
kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.contohnya kelapa (cocos nucifera)
c)      Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.
·         Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menhubungkan biji dengan tembuni. Jika biji masak, biasanya
biji terlepas dari tali pusarnya.
·         Inti Biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas :
a)      Lembaga (embryo)  yang merupakan calon individu baru yang nantinya akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru , setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga
didalam biji telah memperlihatkanketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
b)      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya akan tumbuh terus merupakan akar
tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga ini ujungnya
menghadap kearah liang biji, dan pada perkecam,bahan biji, akar itu akan tumbuh menembus
kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
c)      Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga
mempunyai fungsi :
·         Sebagai tempat penimbunan makanan
·         Sebagai alat untuk melakukan asimilasi (pengolahan zat organik )
·         Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
d)      Batang lembaga (cauliculus), yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
·         Ruas batang diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
·         Ruas batang dibawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
e)      Putih lembaga (albumen)
Adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan.
Namun cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga melainkan dalam daun
lembaga, maka dari itu daun lembaga menjadi tebal.
Menurut asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi, putih
lembaga dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a)      Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbunan makanan itu terdiri atas
sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga skunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah
satu inti sprma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat asalnya
putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan pada tumbuhan
biji tertutup (angiospermae).
b)      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji diluar kandung
lembaga, entas dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
3.      Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji meliputi :
a)      Sayap (ala), yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran oleh angin.
Contoh biji Moringa oleifera
b)      Bulu (coma), yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu ini
memiliki fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Contoh
Gossypium sp.
c)      Salut biji (arillus). Contoh pada Durio zibethinus
d)      Salut biji semu (arillodium),
e)      Pusar biji (hilus), ykni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan tali
pusar. Contoh pada Vigna sinensis
f)       Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari.  Contoh pada biji
Ricinus communis
g)      Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza), yakni tempat pertemuan integument dengan
nuselus. Contoh Vitis vinifera
h)      Tulang-tulang biji (raphe), yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada biji  Ricinus
communis
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk
lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada pula yang belum , sehingga
yang dinamakan plumula sering kali hanya berupa titik tumbuh batang lembaga saja.Jika akar
lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka pada biji tumbuhan tersebut pucuk
lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga
(coleoptilum).Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam
mengadakan penggolongan tumbuhan biji :
1.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Lembaga yang
hanya memiliki satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae), karena
biji tampak utuh/tunggal
2.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas
terlihat terdiri atas dua belahan daun atau dua keping, tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji
belah (dicotyledoneae).
3.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga dapat
sampai15.tumbuhan ini termasuk dalam golongan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)


Istilah Spermatophyta berasal dari bahasa Yunani, sperma berarti biji dan phyta berarti
tumbuhan
1.   Ciri – ciri Umum

 Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta
(memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan bunga  sehingga disebut
Anthophyta.
 Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.
 Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose,
hemiselulose, lignin.
 Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)
 Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari tanah) dan
floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh).

2.    Perkembangbiakan  (reproduksi)


Perkembangbiakan secara generatif/seksual dengan membentuk biji yang diawali dengan
pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan (polinasi), peleburan gamet jantan dan betina
(fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.
Perkembangan secara vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif (tunas, tunas adventif,
rhizoma, stolon).
3.   Klasifikasi Spermatophyta
Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub devisio), yaitu :
a.   Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah. Umumnya memiliki struktur
daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut. Belum memiliki bunga
sesungguhnya. Reproduksi generatif  terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal) yang
menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan pembuahan berlangsung relatif lama.
Gymnospermae dibedakan menjadi beberapa kelompok , yaitu :

 Cycadophyta/Cycadales, batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai


tajuk di pucuk pohon. Contoh : Cycas rumpii (pakis haji).
 Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung daun berbentuk kerucut (konifer), alat reproduksi
berupa strobilus (pada jantan maupun betina), daun berbentuk jarum.  Contoh : Aghatis
alba (damar), Cupressus sp, Araucaria sp, Juniperus sp, Pinus merkusii
 Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki banyak cabang, daun tunggal berhadapan, bunga
berkelamin tunggal.Misal : Gnetum gnemon (mlinjo)
 Ginkophyta, pohon dengan tunas pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan bertangkai
daun. Merupakan tumbuhan asli di negara Tiongkok.

b.  Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)


Disebut biji tertutup karena biji terbungkus oleh daging buah. Memiliki alat reproduksi berupa
bunga sempurna (benangsari, putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai).
Reproduksi generatif mengalami dua kali pembuahan (pembuahan ganda) yang menghasilkan
zygot (pembuahan inti generatif/sperma dengan ovum) dan endosperm (pembuahan inti
generatif/sperma dengan kandung lembaga skunder).
Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu :
    1)  Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)
Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau setahun, memiliki kotiledon tunggal/berkeping
satu, batang tidak bercabang / bercabang sedikit dan tidak memiliki kambium, berkas
pengangkut tersusun tidak teratur (tersebar), tipe kolateral tertutup, tulang daun
melengkung/sejajar, memiliki akar serabut, Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3,
bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak mencolok.
Terdiri dari beberapa famili :
         Liliaceae,
Misal : Lilium sp (lilia), Alium cepa (bawang besar), Alium sativum (bawang putih),
Alium ascolonicum (bawang merah).
         Palmae (keluarga palem), Misal : Cocos nucifera (kelapa), Phoenix sp (kurma)
         Graminae
(keluarga rumput-rumputan), Misal : Oryza sativa (padi), Zea mays (Jagung), rumput,
bambu, dan sebagainya.
         Orchidaceae
(keluarga anggrek), Misal : Cattleya sp, Dendrobium sp, Arundina sp, Epidendrum
sp, Vanilia planifolia (vanili).

2)     Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)


Umumnya berupa tumbuhan menahun (berkayu), memiliki kotiledon ganda/berkeping dua,
umumnya batang bercabang, memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun secara teratur
(bersebelahan), tipe kolateral terbuka,  tulang daun menjari/menyirip, memiliki akar tunggang,
Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk bunga beraturan, dan umumnya
memiliki warna mencolok;
Terdiri dari beberapa familia, yaitu :
         Caryophyllaceae, Misal : Dianthus chinensis.
         Magnoliaceae, Misal : Magnolia grandiflora (cempaka putih).
         Rosaseae, Misal : Rosa hybrida ( bunga maqar)
         Leguminoceae, Misal : Leucena glauca (lamtoro), Parkia specinosa (petai), Tamarindus indica
(asam).
         Malvaceae, Misal : Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu), Glossipium obtusifolium (kapas).
         Umbelliferae, Misal : Centella asiatica (talas)
         Solanaceae, Misal : Solanum tuberosum (kentang), Orthosiphon grandiflorus (kumisal kucing).
         Compositae,
Misal : Ageratum sp (babandotan), Helianthus annus (bunga matahari), Nicotiana
tabaccum (tmebakau), Capsicum sp (cabe), Lycopersicum esculentum (tomat), dan sebagainya

4.  Reproduksi Angiospermae


Reproduksi pada tumbuhan angiospermae meliputi :
a.      Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :
         Gametogenesis, yaitu pembentukan gamet (sel kelamin).  Terjadi di bagian bunga.

         Penyerbukan
(Polinasi), yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada
Angiospermae) atau melekatnya  serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae)

Macam Penyerbukan :
1)     Berdasar asal serbuk sari
 Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu
bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami.
 Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih
satu individu.
 Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu
lain tapi masih dalam satu jenis.
 Bastar (hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.

  2)     Berdasar Faktor yang membantu:

 Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering,
lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
 Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
 Zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan.
 Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar
di malam hari.
 Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar / polen / madu.
 Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
 Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
 Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang tidak
mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak
matang bersamaan. Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.
 Pembuahan (fertilisasi), yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet
betina (ovum).

Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya
terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula.  Ovula adalah struktur sporofit
yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan
betina akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut
juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya
terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar),
karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun,
sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
        Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan),  yaitu peleburan gamet
jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.
         Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan),  yaitu :
1.      peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot  —> embrio.
2.      peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk cadangan
makanan). Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
b.  Reproduksi Vegetatif
yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi)     gamet jantan dan betina. Sifat dari
reproduksi vegetatif adalah      menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan
induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
         Alami, 
cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif  tumbuhan tanpa bantuan
manusia.Organ vegetatif yang berperan antara lain :
        Rhizoma (rimpang/akar tinggal), yaitu batang yang menjalar  secara horisontal dalam tanah
menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.
         Stolon
(geragih), yaitu batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun kaki
kuda (Centela asiatica)
         Umbi Lapis
(Bulbus), yaitu batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-lapis. Misal:
bawang merah (Allium cepa).
         Umbi Batang, yaitu batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar, kentang.
         Tunas , yaitu bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan sebagainya.
         Daun , yaitu bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek.
         Kormus , yaitu pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal : bunga
tasbih, gladiol.
         Buatan,
yaitu cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia.   
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
         Mencangkok
         Menempel (okulasi)
         Menyambung
         Menyetek
         Merunduk
         Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan sifat
TOTIPOTENSI . Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel tanaman yang dapat tumbuh
menjadi individu baru.

  Peranan Spermatophyta
 Sumber bahan makanan (karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin)
 Sumber bahan minuman (jahe, teh, kopi)
 Sumber bahan sandang (rami, kapas)
TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) ;

TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)


1.Ciri-ciri tumbuhan berbiji :
a. menghasilkan biji
b. terdapat embrio dan endosperma (cadangan makanan) di dalam biji.
c. embrio dilindungi oleh kulit biji, sehingga tanhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak
sesuai
d. dalam siklus hidupnya terdapat generasi sporofit dan gametofit

2.Klasifikasi tumbuhan berbiji :


A. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Tumbuhan ini m uncul pertamakali sekitar 350 juta tahun yang lalu. Tumbuhan ini memiliki
akar, batang, dan daun sejati yang dilengkapiu oleh pembuluh angkut (xylem dan floem). Bentuk
daunnya bermacam – macam.
Ada 4 divisi :
1.       Kelas cycadophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di
Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis
dengan ganggang biru(Anabaena) yang dapat mengikat nitrogenPerkembangan dari
Pteridophyta. Memiliki daun yang besar seperti tumbuhan palem :
Cycas rumphii, zamia floridiana, dan dion edule

2.       Kelas ginkgophyta


Sebagian besar sudah punah yang ada ginko biloba. Ginkgo(gingko biloba) merupakan
spesies tunggal dari salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yang pernah tersebar
luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini diketahui hanya tumbuh liar di Asia Timur Laut,
namun telah tersebar luas di berbagai tempat beriklim sedang lainnya sebagai pohon penghias
taman atau pekarangan. Bentuk tumbuhan modern ini tidak banyak berubah dari fosil-fosilnya
yang ditemukan. 

 3.  Kelas peniphyta


Memiliki daun berbentuk jarum dan selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Contoh : taxus
baccata, agathis alba, arau caria cunninghamii.

4.       Kelas Gnetophyta


Berupa pohon dengan banyak cabang dan dengan daun tunggal juga memiliki bunga majemuk.
Contoh : Melinjo dan ephedra altissima

B. Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)


Tumbuhan ini sangat berkembang dan menjadi dominan di era Kenozoikum sampai sekarang.
Struktur reproduksinya sudah dilengkapi dengan perhiasan bunga. Angiospermae memiliki bakal
biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut daun buah (carpels).
Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan majemuk yang
disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau herba.
Daur hidupnya:

4. Perbedaan Ciri-ciri tumbuhan Dikotil dan Monikotil


1.       Monokotil rata – rata memiliki daun sejajar, tak ada batang berkambium, organ bunga
berkelipatan 3 dan akar serabut. Contoh oryza sativa

2.       Dikotil rata – rata memiliki daun men jari, batang berkambium, organ bunya yang berkelipatan
2, 4 dan 5 dan akar tunggang. Contohnya Citrus .sp
1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
a. Ciri-ciri umum
Tumbuhan berbiji terbuka dapat berupa perdu atau pohon. Semua tumbuhan berbiji terbuka
memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan paku dan
tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok tumbuhan Tracheophyta, yaitu kelompok
tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Yang membedakan tumbuhan ini
dengan tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya terdapat di luar permukaan
megasporofilnya atau analoginya disebut sisik pendukung bakal biji, yang berkelompok menjadi
strobilus berkayu dan disebut runjung, kecuali pada tanaman pakis haji (Cycas rumphii).
Tumbuhan ini tersebar luas di hutan-hutan dan pegunungan berupa pohon berkayu yang
tingginya sampai lebih dari 30 cm pernahkah kamu melihat pohon pinus ? pohon yang selalu
hijau sepanjang masa kini banyak di tanam di halaman-halaman rumah. Disebut tumbuhan biji
terbuka karena bijinya tidak di lindungi kulit buah. Bunga sesungguhnya tidak ada, alat
perkembangbiakan berupa badan yang di sebut strobilus (rujung). Strobilus jantan merupakan
kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari yang mengandung sel sperma. Strobilus
betina mengadung bakal biji yang berisi sel telur. Bakal biji terbuka langsung di datangi oleh
serbuk sari yang terbawa angin. Batang utama lurus ke atas berkayu berkas pengangkut tersusun
dalam suatu lingkaran dan memiliki kambium umumnya batang memiliki saluran resin bentuk
daun bermacam-macam, kaku dan mengandung berkas pengangkut sistem akar tunggang
cabang-cabang menyebar di dalam tanah.

2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)


Sekarang ini Angiospermae merupakan tumbuhan yang dominan, beraneka ragam, dan
menempati daerah persebaran yang paling luas di permukaan bumi. Diperkirakan hingga
sekarang terdapat sekitar 250.000 spesies Angiospermae.
Ciri-ciri umum
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut
daun buah (carpels). Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan
majemuk yang disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau
herba. Di antara Angiospermae ada yang hidup tahunan ada yang semusim, berumah satu atau
berumah dua. Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun
buah, yaitu bakal buah. Namun, sekarang tumbuhan ini disebut juga tumbuhan bunga yang
merupakan anggota dari divisio Anthophyta. Tumbuhan bunga merupakan tumbuhan yang
paling dikenal, lebih dari 95% tumbuhan biji yang ada di bumi adalah tumbuhan bunga. Ukuran
tubuhnya bervariasi mulai dari jenis tumbuhan Eucalyptus yang tingginya dapat mencapai 100m
sampai pada rumput-rumput kecil. Banyak manfaat tumbuhan ini, seperti biji-bijian sebagai
makanan, sayuran, bahan pakaian, makanan ternak, dan bahan obat-obatan.

Siklus Hidup Gymnosperma


Gymnosperma adalah tumbuhan vaskular yang menghasilkan biji dalam rujung (cone).
Contohnya termasuk konifer seperti pohon pinus dan cemara. Siklus hidup gymnosperma
memiliki generasi sporofit dominan.
Baik gametophyta dan sporofit generasi baru berikutnya berkembang pada tanaman induk
sporofit. Gambar di bawah ini adalah diagram siklus hidup gymnosperma.
Siklus hidup gymnosperma mengikuti siklus hidup tanaman umum, tetapi dengan beberapa
adaptasi baru. Dapatkah Anda mengidentifikasi mereka?
Rujung terbentuk pada tanaman sporofit dewasa. Di dalam rujung jantan, spora berkembang
menjadi gametofit jantan. Setiap gametofit jantan terdiri dari beberapa sel tertutup dalam sebutir
serbuk sari. Di dalam rujung betina, spora betina berkembang menjadi gametofit betina. Setiap
gametofit betina menghasilkan telur dalam sebuah bakal biji.
Penyerbukan terjadi ketika serbuk sari ditransfer dari rujung jantan ke betina. Jika sperma
kemudian berjalan dari serbuk sari ke telur sehingga pembuahan dapat terjadi, hasilnya adalah
zigot diploid. Zigot berkembang menjadi embrio dalam biji, yang membentuk dari ovula di
dalam rujung jantan. Jika benih berkecambah, mungkin tumbuh menjadi pohon sporofit dewasa,
yang akan mengulangi siklus.

Anda mungkin juga menyukai