Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari biji
2. Untuk mengetahui bagian – bagian dari biji
3. Untuk mengetahui perkecambahan pada biji
4. Untuk mengetahui macam – macam perkecambahan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biji
1. Pengertian Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak
(pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
Bagi tumbuhan biji (spermathophyta) biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama,
karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke6tempat lain. Semula biji itu duduk
pada suatu tangkai pada papan biji atau tembuni (placenta).
2. Struktur Biji
Biji tersusun atas tiga komponen utama, yakni:
· Kulit Biji
Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji (integumnetum).
Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), kulit biji tersusun atas dua lapisan, yakni :
a) lapisan kulit luar (testa) merupakan lapisan yang tipis, kaku dan merupakan pelindung
utama bagian dalam biji. Bagian luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
berbeda-beda : merah, biru, perang, kehijau-hijauan ada yang licin rata ada pula yang memiliki
permukaan yang keriput.
b) Lapisan kulit dalam (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali disebut sebagai
kulit ari.
Pada Gymnospermae, kulit biji terdiri atas tiga lapisan, yakni:
a) Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau
kemudian berwarna kuning dan akhirnya merah.
b) Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan berkayu, menyerupai
kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.contohnya kelapa (cocos nucifera)
c) Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada inti biji.
· Tali Pusar (Funiculus)
Tali pusar merupakan bagian yang menhubungkan biji dengan tembuni. Jika biji masak, biasanya
biji terlepas dari tali pusarnya.
· Inti Biji (Nucleus seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji terdiri atas :
a) Lembaga (embryo) yang merupakan calon individu baru yang nantinya akan tumbuh
menjadi tumbuhan baru , setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga
didalam biji telah memperlihatkanketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
b) Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasanya akan tumbuh terus merupakan akar
tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga ini ujungnya
menghadap kearah liang biji, dan pada perkecam,bahan biji, akar itu akan tumbuh menembus
kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
c) Daun lembaga (cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga
mempunyai fungsi :
· Sebagai tempat penimbunan makanan
· Sebagai alat untuk melakukan asimilasi (pengolahan zat organik )
· Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
d) Batang lembaga (cauliculus), yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
· Ruas batang diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
· Ruas batang dibawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
e) Putih lembaga (albumen)
Adalah jaringan yang berisi cadangan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan.
Namun cadangan makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga melainkan dalam daun
lembaga, maka dari itu daun lembaga menjadi tebal.
Menurut asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi, putih
lembaga dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a) Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbunan makanan itu terdiri atas
sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga skunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah
satu inti sprma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat asalnya
putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dalam ditemukan pada tumbuhan
biji tertutup (angiospermae).
b) Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji diluar kandung
lembaga, entas dari nuselus entah dari selaput bakal biji.
3. Bagian-bagian tambahan pada kulit luar biji meliputi :
a) Sayap (ala), yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam pemencaran oleh angin.
Contoh biji Moringa oleifera
b) Bulu (coma), yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-rambut. Bulu-bulu ini
memiliki fungsi seperti sayap yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Contoh
Gossypium sp.
c) Salut biji (arillus). Contoh pada Durio zibethinus
d) Salut biji semu (arillodium),
e) Pusar biji (hilus), ykni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas pelekatan dengan tali
pusar. Contoh pada Vigna sinensis
f) Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. Contoh pada biji
Ricinus communis
g) Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza), yakni tempat pertemuan integument dengan
nuselus. Contoh Vitis vinifera
h) Tulang-tulang biji (raphe), yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada biji Ricinus
communis
Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk
lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada pula yang belum , sehingga
yang dinamakan plumula sering kali hanya berupa titik tumbuh batang lembaga saja.Jika akar
lembaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka pada biji tumbuhan tersebut pucuk
lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga
(coleoptilum).Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam
mengadakan penggolongan tumbuhan biji :
1. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun lembaga. Lembaga yang
hanya memiliki satu daun lembaga disebut tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae), karena
biji tampak utuh/tunggal
2. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas
terlihat terdiri atas dua belahan daun atau dua keping, tumbuhan ini dinamakan tumbuhan biji
belah (dicotyledoneae).
3. Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih dari dua daun lembaga dapat
sampai15.tumbuhan ini termasuk dalam golongan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan kormophyta
(memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan bunga sehingga disebut
Anthophyta.
Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.
Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose,
hemiselulose, lignin.
Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)
Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari tanah) dan
floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh).
Penyerbukan
(Polinasi), yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada
Angiospermae) atau melekatnya serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae)
Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu
bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami.
Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih
satu individu.
Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu
lain tapi masih dalam satu jenis.
Bastar (hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering,
lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
Zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan.
Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar
di malam hari.
Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang
menghasilkan nektar / polen / madu.
Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang tidak
mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak
matang bersamaan. Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.
Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.
Pembuahan (fertilisasi), yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet
betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya
terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula. Ovula adalah struktur sporofit
yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan
betina akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut
juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya
terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar),
karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun,
sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan), yaitu peleburan gamet
jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.
Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu :
1. peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot —> embrio.
2. peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk cadangan
makanan). Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
b. Reproduksi Vegetatif
yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi) gamet jantan dan betina. Sifat dari
reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan
induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
Alami,
cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif tumbuhan tanpa bantuan
manusia.Organ vegetatif yang berperan antara lain :
Rhizoma (rimpang/akar tinggal), yaitu batang yang menjalar secara horisontal dalam tanah
menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.
Stolon
(geragih), yaitu batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun kaki
kuda (Centela asiatica)
Umbi Lapis
(Bulbus), yaitu batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-lapis. Misal:
bawang merah (Allium cepa).
Umbi Batang, yaitu batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar, kentang.
Tunas , yaitu bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan sebagainya.
Daun , yaitu bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek.
Kormus , yaitu pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal : bunga
tasbih, gladiol.
Buatan,
yaitu cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
Mencangkok
Menempel (okulasi)
Menyambung
Menyetek
Merunduk
Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan memanfaatkan sifat
TOTIPOTENSI . Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel tanaman yang dapat tumbuh
menjadi individu baru.
Peranan Spermatophyta
Sumber bahan makanan (karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin)
Sumber bahan minuman (jahe, teh, kopi)
Sumber bahan sandang (rami, kapas)
TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) ;
2. Dikotil rata – rata memiliki daun men jari, batang berkambium, organ bunya yang berkelipatan
2, 4 dan 5 dan akar tunggang. Contohnya Citrus .sp
1. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
a. Ciri-ciri umum
Tumbuhan berbiji terbuka dapat berupa perdu atau pohon. Semua tumbuhan berbiji terbuka
memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan paku dan
tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok tumbuhan Tracheophyta, yaitu kelompok
tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Yang membedakan tumbuhan ini
dengan tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya terdapat di luar permukaan
megasporofilnya atau analoginya disebut sisik pendukung bakal biji, yang berkelompok menjadi
strobilus berkayu dan disebut runjung, kecuali pada tanaman pakis haji (Cycas rumphii).
Tumbuhan ini tersebar luas di hutan-hutan dan pegunungan berupa pohon berkayu yang
tingginya sampai lebih dari 30 cm pernahkah kamu melihat pohon pinus ? pohon yang selalu
hijau sepanjang masa kini banyak di tanam di halaman-halaman rumah. Disebut tumbuhan biji
terbuka karena bijinya tidak di lindungi kulit buah. Bunga sesungguhnya tidak ada, alat
perkembangbiakan berupa badan yang di sebut strobilus (rujung). Strobilus jantan merupakan
kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari yang mengandung sel sperma. Strobilus
betina mengadung bakal biji yang berisi sel telur. Bakal biji terbuka langsung di datangi oleh
serbuk sari yang terbawa angin. Batang utama lurus ke atas berkayu berkas pengangkut tersusun
dalam suatu lingkaran dan memiliki kambium umumnya batang memiliki saluran resin bentuk
daun bermacam-macam, kaku dan mengandung berkas pengangkut sistem akar tunggang
cabang-cabang menyebar di dalam tanah.